Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Muhammadiyah Bengkulu merupakan sebuah lembaga
pendidikan formal yang akan melahirkan tenaga-tenaga professional di
berbagai bidang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan
satu-satunya Fakultas yang mencetak sarjana pendidikan di Universitas
Muhammadyah Bengkulu. Di Fakultas inilah mahasiswa betul-betul di tempa
dan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi seorang
tenaga pengajar yang handal, professional dan bertanggung jawab dalam
rangka untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Didalam dunia pendidikan yang bergulir sekarang ini mempunyai
tantangan yang sangat berat dalam menghadapi era globalisasi. Untuk itu salah
satu cara dalam menghadapi era globalisasi itu adalah dengan mengadakan
peningkatan pendidikan dengan cara meningkatkan mutu sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal serta mempersiapkan tenaga edukatif yang
professional dalam bidangnya. Hal ini dapat dilakukan melalui suatu lembaga
perguruan tinggi dengan salah satu programnya yaitu Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk
menyelesaikan studinya guna memperoleh gelar sarjana.
FKIP merupakan fakultas yang berperan penting dalam menghasilkan
calon guru yang professional. Oleh karena itu, FKIP UMB mempersiapkan
mahasiswanya dengan memberikan materi- materi dan teori- teori mengajar
yang akan menjadi bekal calon guru dalam proses belajar mengajar disekolah.
Materi- materi pelajaran dan teori- teori mengajar yang diberikan kepada
mahasiswa harus diaplikasikan secara nyata di lapangan agar mahasiswa calon
guru mempunyai pengalaman yang cukup tentang prose belajar mengajar,
dunia sekolah, dan psikologi anak melalui Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).

1
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu rancangan
program akademis yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa FKIP
Universitas Bengkulu. Khususnya mahasiswa FKIP yang telah menghabiskan
mata kuliah bertema pengajaran. Program ini juga merupakan suatu program
komulatif, aplikatif, dan kreatif dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke
dalam program latihan baik berupa kegiatan belajar-pembelajaran, maupun
tugas-tugas keguruan lainnya di sekolah.
PPL pada dasarnya merupakan kegiatan yang dapat membantu
meningkatkan “life skill” bagi mahasiswa program pendidikan. Program ini
juga dapat memperluas wawasan, pengalaman, melatih dan mengembangkan
kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan,
kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
PPL dirancang untuk untuk melatih para calon guru menguasai
kemampuan keguruan yang utuh dan terpadu. Setelah menyelesaikan
pendidikan, mereka siap secara mandiri mengembangkan tugas sebagai guru.
Dalam pelaksanaanya, PPL melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap pembekalan.
Tahap pembekalan dilaksanakan di kampus diikuti oleh Dosen
Pembimbing, Guru Pamong, dan mahasiswa.
2. Tahap observasi sekolah dan pembelajran dikelas
Tahap observasi sekolah dan pembelajaran dikelas. merupakan salah
satu tahap yang harus dilaksanakan praktikan dalam PPL. Peranannya
sangat penting dalam membantu mahasiswa (calon guru) untuk bisa
beradaptasi dengan lingkungan sekolah tempat mereka praktik. Apabila
penyesuaian diri di lingkungan sekolah telah tercapai suasana nyaman
akan tercipta dengan sendirinya. Pelaksanaan observasi-orientasi
dilaksanakan pada minggu pertama. Mahasiswa juga mengobservasi
kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru pamong dengan
menggunakan format observasi sebagai acuan. Dalam kegiatan observasi
ini mahasiswa dibimbing untuk memperoleh pengalaman dan
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang dijabarkan di
bawah ini:

2
a. Kegiatan akademik, misalnya bagaimana guru mengajar,
mengidentifikasi masalah dalam kegiatan pembelajaran, dan
menemukan solusinya.
b. Kegiatan administrasi, misalnya pengelolaan daftar hadir guru/
karyawan, daftar hadir siswa dan lain-lainnya.
c. Kegiatan non akademik, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan potensi siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan non akademik juga berkenaan dengan keadaan fisik, sosial,
kultur sosial, serta kultur sekolah.
d. Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dihadapi guru.

3. Tahap pelatihan mengajar terbimbing.


Tahap terbimbing dilaksanakan mulai minggu ketiga sampai minggu
kedelapan. Pada tahap ini praktikan berlatih mengintegrasikan berbagai
kemampuan keguruan secara utuh dalam situasi nyata di sekolah
menengah di bawah bimbingan para pembimbing. Pendekatan
pembimbing dilaksanakan dengan suvervisi klinis. Materi pembimbingan
difokuskan pada persiapan mengajar, penerapan keterampilan dasar
mengajar secara terintegrasi dalam latar alamiah dan bervariasi serta
pengelolaan proses belajar mengajar dan dampaknya terhadap siswa
4. Tahap pelatihan mengajar mandiri.
Tahap berikutnya yaitu tahap mandiri, dimana mahasiswa PPL diberi
kesempatan berlatih secara mandiri untuk menerapkan secara utuh dan
terintegrasi segala kemampuan keguruan dalam situasi nyata di sekolah
menengah, pengayaan konteks, dan mengasah kemampuan refleksi. Fokus
materi pembimbingan ditujukan pada pengembangan kemampuan
profesional guru, yakni kemampuan membuat persiapan mengajar,
penguasaan keterampilan, pengelolaan proses belajar mengajar,
penampilan diri sendiri dan dampaknya terhadap siswa.

3
5. Tahap ujian praktik mengajar.
Tahap akhir yaitu ujian, dilaksanakan jika guru pamong dan dosen
pembimbing telah berpendapat bahwa kualitas hasil pelatihan sudah
“baik”. Untuk menilai ujian ini digunakan Alat Penilaian Kemampuan
Guru (APKG 1, APKG 2, dan APKG 3).

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan


Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan laporan
awal PPL ini adalah
1. Mengenali dan mempelajari secara cermat lingkungan fisik, administrasi
umum akademis, dan hubungan sosial di sekolah SMK Negeri 3 Kota
Bengkulu
2. Mengetahui, mengenal, dan mempelajari berkaitan dengan kondisi
sekolah.
3. Mengidentifikasi dan mempelajari permasalahan yang ada di sekolah yang
terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya di
SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas maka manfaat dari laporan awal PPL ini
antara lain:
Bagi mahasiswa:
1. Memberikan gambaran tentang keadaan fisik sekolah.
2. Memperoleh pengalaman tantang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah
3. Memudahkan mahasiswa berinteraksi dengan lingkungan sekolah tempat
mereka praktik sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dan merasa
nyaman di sekolah.
4. Meningkatkan kualitas diri dalam memecahkan permasalahan sebagai
hasil dari pengalaman praktik pengajaran lapangan di sekolah.

4
5. Meningkatkan tali silaturahmi antar mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-
guru, mahasiswa-karyawan, serta mahasiswa-siswa di lembaga terkait.

Bagi sekolah :
1. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pembangunan pembelajaran di sekolah.
2. Mampu mengaplikasikan kemampuan guru-guru SMK Negeri 3 Kota
Bengkulu sebagai pamong yang membimbing mahasiswa PPL dalam
melakukan praktik pembelajaran di lapangan.
3. Mampu menunjukkan kualitas sekolah sebagai lembaga pendidikan
potensial.
4. Meningkatkan jalinan kekeluargaan dan kerjasama dengan Universitas
Bengkulu dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

Bagi FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu


1. Memperoleh umpan balik dari pelaksaan PPL di sekolah atau lembaga
guna pengembangan kurikulum dan iptek yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
2. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
3. Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan instansi
terkait untuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.

5
BAB II
KEGIATAN OBSERVASI

2.1. Sejarah Berdirinya SMKN 3 Bengkulu


Tahun 1970 Pemerintah daerah mendirikan Sekolah Kesejahteraan
Keluarga Atas (SKKA) disponsori oleh Ibu – ibu Pertiwi, ruang belajar
dipusatkan di ruangan milik Pemda yang terletak berdekatan dengan
kediaman Gubernur yang sekarang lebih dikenal dengan Gedung Daerah
beralamatkan di Jalan Veteran Bengkulu.
Pada bulan Juli ditahun yang sama untuk Tahun Pelajaran 1970/1971,
SKKA telah menerima Pendaftaran Siswa Baru melalui Bidang Pendidikan
Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu (Ibu
Hermaini).
Tahun 1977 pindah ke gedung baru di atas tanah seluas lebih kurang
900 M2 di Jalan Jati Sawah Lebar Bengkulu (gedung sekarang) yang terdiri
dari 4 ruang belajar dengan jumlah sebanyak 120 siswa,dan dikelompokkan
dalam 2 rumpun (Boga & Busana)
Pada tahun 1980 SKKA di negerikan dengan SK Nomor : 0208/O/1980
tanggal 30 Juli 1980. Tahun 1994 mendapat bantuan luar negeri untuk
bangunan gedung serta sarana prasarana. Bangunan Gedung terdiri dari 4
ruang praktik busana, 2 ruang praktek boga, 2 ruang praktek kecantikan dan 1
ruang praktek perhotelan, 15 ruang teori, 1 ruang Lab. Bahasa/Komputer, 1
ruang Lab. IPA, 1 ruang Perpustakaan dan beberapa ruang pendukung
lainnya.
Pada tahun 1998 sekolah kejuruan diseragamkan menjadi SMK
sehingga SMKK Negeri Bengkulu menjadi SMK Negeri 3 Bengkulu
kelompok Pariwisata yang terdiri dari 4 Program Keahlian, yaitu : Tata
Busana, Tata Kecantikan, Tata Boga dan Akomodasi Perhotelan. Sampai
sekarang SMK Negeri 3 Bengkulu merupakan satu-satunya sekolah negeri
kelompok Pariwisata di Propinsi Bengkulu.
Pada tahun 2009 SMK Negeri 3 Bengkulu mendapat kesempatan untuk
mengembangkan program keahlian menjadi 6 program keahlian, yaitu :

6
Akomodasi Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, Tata Boga, Tata
Kecantikan, Tata Busana dan Teknik Komputer Jaringan. Tahun 2011
bertambah prog. Keahlian Pertelevisian.
 Kepala Sekolah yang Pernah Memimpin
Adapun nama – nama Kepala Sekolah yang pernah memimpin
sejak sekolah ini berdiri adalah sebagai berikut :

1. Nurdjani B. (tahun 1980 s.d tahun 1997)


2. Drs. H. Zulyadi Hasyim (tahun 1997 s.d tahun 1998)
3. Yuslidar, S.Pd (tahun 1998 s.d tahun 2002)
4. Drs. Ahmad Basori (tahun 2002 s.d tahun 2005)
5. Dra. Rosmayetti, MM (tahun 2005 s.d sekarang)
2.2 Kegiatan Akademik
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu membuat
para siswa melaksanakan kegiatan belajar secara optimal. Sekolah juga harus
mampu membuat dan membiasakan para siswa untuk dapat menggunakan
sumber belajar yang telah tersedia secara maksimal karena pemanfaatan
sumber belajar akan membantu peningkatan kualitas pendidikan melalui
kegiatan akademik di sekolah tersebut.
SMK N 3 Kota Bengkulu merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang memberikan pendidikan dan pelatihan kepada siswa yang
berminat dibidangnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan visi dan misi
yang dimiliki oleh sekolah ini. Adapun Visi dan Misi SMK N 3 Kota
Bengkulu adalah;

Visi:
Terwujudnya lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global
berwawasan lingkungan.
Misi:
 Meningkatkan IMTAQ dan etos kerja yang kompetitif dan intensif pada
warga sekolah.
 Mengoptimalkan KBM yang berorientasi pada pencapaian kompetensi
berstandar internasional.
 Mengembangkan belajar kreatif, berbasis ICT, berjiwa enterphreneur dan
berwawasan lingkungan.
 Mengangkat sinergi dan stakeholder.

7
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka SMK N 3 Kota
Bengkulu berupaya menyelenggarakan kegiatan akademis melalui Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dengan memberikan materi yang sesuai dengan
kurikulum yang menjadi acuan sekolah. Kurikulum yang digunakan di SMK
Negeri 3 Kota Bengkulu adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
untuk masing-masing jurusan dan kelas baik kelas X, XI, maupun XII .
Pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di SMK N 3 Kota
Bengkulu mengacu kepada kalender pendidikan yang telah di tetapkan
(terlampir). Hari efektif sekolah dilaksanakan dari hari senin sampai sabtu,
dengan pembagian sift yaitu sift pagi dan sift siang. Proses KBM sift pagi
untuk kelas XI dan XII dan sift siang untuk kelas X. Untuk sift pagi Proses
KBM dilaksanakan
1) Senin dimulai pukul 07.00 - 13.00 WIB. Dengan agenda rutin setiap hari
senin yaitu upacara bendera dari pukul 07.00 - 07.30 WIB.
2) Selasa, Rabu, Kamis dan sabtu dimulai pukul 07.30 - 13.00 WIB.
3) Jumat dimulai pukul 07.00 - 11.00 WIB. Dengan agenda rutin setiap hari
jumat yaitu acara tafakur di lapangan SMKN 3 Kota Bengkulu.
Sementara Proses KBM untuk sift siang :
1) Senin, selasa, rabu, kamis dan sabtu dimulai pukul 13.00 - 16.00 WIB.
2) Jumat dimulai pukul 13.30 - 16.00 WIB.
a) Perangkat pembelajaran
Kurikulum yang digunakan di SMK N 3 Kota Bengkulu yaitu,
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dimana kurikulum dikembangkan
oleh guru itu sendiri sesuai dengan keadaan dan tuntutan sekolah masing-
masing.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai guru telah mempersiapkan
rencana pembelajaran (RP) terlebih dahulu. Rencana pembelajaran disusun
berdasarkan pada silabus yang telah ditetapkan. Satu jam pelajaran alokasi
waktunya 45 menit, Rata-rata untuk satu kali pertemuan 2 jam pelajaran.

8
b) Proses Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh praktikan dalam proses
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di laboratorium dapat diamati bahwa
guru membuka pelajaran dengan mengabsen siswa serta mengulas dan
mengingatkan siswa kembali mengenai materi yang telah diajarkan
sebelumnya.
Dalam suatu pembelajaran dikelas, keterampilan belajar merupakan suatu
proses yang sangat kompleks, namun dapat dibagi ke dalam unsur-unsur
keterampilan yang lebih kecil yang disebut keterampilan dasar mengajar.
Keterampilan dasar mengajar ini meliputi:
1. keterampilan bertanya dasar
2. keterampilan bertanya lanjut
3. keterampilan memberikan penguatan
4. keterampilan mengadakan variasi
5. keterampilan menjelaskan
6. keterampilan membuka dan menutup pelajaran
7. keterampilan membimbing kelompok kecil, dan
8. keterampilan mengelola kelas.
Ada beberapa aspek yang di amati oleh praktikan dari masing-masing
program studi selama observasi pembelajaran di kelas Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh praktikan dalam proses pembelajaran baik di
dalam kelas maupun di laboratorium dapat diamati bahwa guru membuka
pelajaran dengan mengabsen siswa serta mengulas dan mengingatkan siswa
kembali mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya.
Guru menyajikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa,
kemudian dilanjut dengan pemberian-pemberian contoh, lalu latihan soal-soal.
Selama kegiatan belajar mengajar guru bertanya pada siswa ada yang kurang
dimengerti. Selanjutnya, guru menjelaskan kembali materi yang kurang
dimengerti oleh siswa tersebut
Adapun metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bervariasi,
diantaranya: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

9
Dalam penyajian materi guru menggunakan Bahasa Indonesia yang baik,
sehingga mudah dipahami oleh siswa. Namun selingan di antara pelaksanaan
pembelajaran baik berupa candaan atau lelucon guru masih menggunakan
bahasa daerah.
Penggunaan waktu sudah cukup efektif sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Gerak guru di dalam fleksibel, serta pandangan guru tersebar keseluruh
arah. Setiap memberikan penjelasan, guru memberikan penekanan materi
melalui gerak tangan dan mimik wajah,intonasi,dan bahasa yang baik dan
benar. Guru juga berjalan mendekati siswa untuk membimbing siswa saat
siswa mengerjakan latihan soal dan saat diskusi.
Strategi yang digunakan oleh guru untuk memotivasi siswanya dengan
cara memberikan pertanyaan menyebar kepada keseluruh siswa, memberi
penekananan pada bagian yang penting pada pokok bahasan sehingga siswanya
menjadi aktif dan secara tidak langsung guru memegang kendali di dalam
kelas. Selain itu, juga melalui pemberian pujian, memberikan nilai tambah bagi
siswa yang dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan benar dan
memberkan nilai untuk buku catatan.
Media pembelajaran dikelas yang dipakai guru yaitu berupa LKS, namun
untuk mata pelajaran yang membutuhkan praktek biasanya guru mengajak
siswa untuk menggunakan sarana yang dibutuhkan.
Teknik bertanya juga dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa menyampaikan
pendapat maupun kesulitan yang di alami siswa dalam menerima pelajaran.
Selain itu teknik bertanya digunakan agar siswa memperhatikan guru saat
menyampaikan materi, sehingga ketika ditanya siswa bisa menjawab.
Teknik penguasaan kelas yang dilakukan baik. Hal ini terlihat dari guru
mengawasi setiap siswa, menegur siswa yang ribut dan tidak mengikuti
kegiatan selama kegiatan pembelajaran. untuk mengefektifkan proses belajar
mengajar maka selama proses pembelajaran berlangsung siswa di larang
mengaktifkan handphone.

10
Bentuk dan cara evaluasi dengan memberikan latihan tertulis, pada saat
selesai praktikum siswa disuruh untuk mengerjakan soal yang ada LKS
kemudian dibahas secara bersama-sama. Di akhir pelajaran guru menutup
pelajaran dengan cara membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pelajaran yang telah dibahas.
c. Observasi Peserta Didik
Prilaku siswa didalam kelas bervariasi kadang-kadang tenang dan
kadang-kadang ribut. Umumnya siswa yang duduk didepan sebagian
memperhatikan dengan fokus pada penjelasan guru bahkan merespon baik
pertanyaan yang diberikan oleh guru, sedangkan siswa yang duduk
dibelakang kurang memperhatikan. Karena keadaan mereka yang masih labil,
maka ada sebagian siswa mencari perhatian guru dengan cara sering bertanya
maupun dengan cara ribut . Karena jumlah siswa pada kelas rata-rata adalah
lebih dari 20 orang siswa maka suasana kelas tidak kondusif. Siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru dan ketika latihan soal siswa sibuk bertanya
pada teman untuk mencari jawaban.
Prilaku siswa diluar kelas yaitu menghormati guru dan karyawan
dengan bersalaman setiap mereka bertemu dengan guru maupun karyawan.
Sesama siswa juga tercipta suasana harmonis. pada saat jam istirahat sebagian
siswa sibuk dengan teman-teman mereka berbagi cerita, ada yang menuju
kekantin atau ke ruang koperasi, dan ada juga yang menuju ke ruang
perpustakaan. Namun, rata-rata siswa datang ke ruang perpustakaan karena
ada tugas yang diberikan oleh guru.

2.3. Kegiatan Administrasi


Kegiatan administrasi adalah kegiatan di luar proses belajar mengajar
atau kegiatan akademik. Akan tetapi, berjalannya suatu sekolah juga
tergantung pada kegiatan adaministrasi di sekolah tersebut karena kedua
kegiatan itu saling mendukung satu sama lain. Sebagaimana kita ketahui,
tugas guru adalah mengajar sedangkan kepala sekolah bertugas dalam
mengatur sekolah. Jadi, seorang guru atau kepala sekolah tidak mungkin
harus ikut mengatur masalah administrasi sekolah tersebut. Biasanya kegiatan

11
administrasi ini ditangani oleh orang-orang yang berkompeten di bidang
administrasi. Kegiatan administrasi SMK Negeri 3 dilaksanakan oleh bagian
Tata Usaha. Pada bagian administrasi kita dapat memperoleh informasi
lengkap tentang kondisi fisik sekolah yang meliputi jumlah ruangan, jumlah
guru, siswa dan karyawan yang ada di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu.
Selain tugas di atas, bagian administrasi juga mengurusi masalah
penerimaan murid baru, kepindahan murid, penerimaan guru baru maupun
kepindahan guru, pembayaran SPP dan hal-hal lain yang menyangkut
sekolah.
a. Potensi Siswa
Jumlah siswa yang bersekolah di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
keseluruhannya adalah 1122 orang siswa, dengan perincian sebagai berikut:
 Jurusan Perhotelan dari kelas X sampai XII adalah 222 orang.
 Jurusan Teknik Komputer Jaringan dari kelas X sampai XII adalah
231 orang.
 Jurusan Tata Boga dari kelas X sampai XII adalah 108 orang.
 Jurusan Petisari dari kelas X sampai XII adalah 71 orang
 Jurusan Tata Busana dari kelas X sampai XII adalah 148 orang.
 Jurusan Tata Kecantikan rambut dari kelas X sampai XII adalah 63
orang.
 Jurusa Tata kecantikan kulit dari kelas X sampai XII adalah 61 orang.
 Jurusan Pariwisata kelas X 82 orang
 Jurusan Broadcasting dari kelas X sampai XI adalah 136 orang.
b. Potensi Guru,karyawan dan staf TU
Jumlah seluruh guru dan staf TU di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu adalah
sebanyak 128 orang. Dengan rincian sebagai berikut: guru PNS adalah 71
Orang , TU PNS sebanyak 6 orang, guru tidak tetap (GTT) dan pegawai
tidak tetap (PTT) sebanyak 48.

12
c. Daftar Hadir
Salah satu kegiatan administrasi yang sangat penting adalah daftar
hadir guru. Pengelolaan daftar hadir guru di SMK N 3 Kota Bengkulu
sudah cukup baik. Kehadiran guru SMK N 3 Kota Bengkulu dicek setiap
pagi. Setiap hari guru mengisi daftar hadir guru yang disediakan oleh guru
piket. Untuk hari Senin, semua guru wajib datang dan mengisi daftar hadir
guru. Namun, pada hari-hari selanjutnya, daftar hadir guru hanya wajib
diisi oleh guru yang memilik jam pelajaran pada hari itu. Guru juga harus
minta izin kepada guru piket jika akan meninggalkan dan keluar dari
sekolah saat jam sekolah berlangsung. Apabila, guru berhalangan hadir
karena sakit atau ada urusan yang penting dan tidak dapat ditinggalkan,
guru harus memberikan surat keterangan tidak masuk. Untuk daftar hadir
karyawan/ staf TU di buat terpisah dari daftar hadir guru, namun teknis
pelaksanaannya sama.
Sementara itu, daftar hadir siswa dimiliki oleh masing-masing guru
yang bertanggung jawab terhadap mata pelajaran tertentu. Masing-masing
guru mengecek kehadiran siswa pada saat memulai pelajaran pada jam
pertama. Selain itu, guru piket juga akan berkeliling untuk mengecek
kelas-kelas yang kosong untuk diberi tugas pengganti serta mengabsen
siswa yang tidak masuk pada hari tersebut. Untuk izin keluar masuk
sekolah, siswa harus meminta izin kepada guru piket. Siswa yang
terlambat harus mendapatkan surat keterangan masuk dari guru piket jika
ingin mengikuti pelajaran. Apabila siswa berhalangan hadir, siswa harus
memberikan surat keterangan sakit atau izin, jika tidak maka siswa dicatat
alpha.
d. Catatan Administratif
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berkompeten SMKN 3
Bengkulu memiliki catatan administratif berupa struktur organisasi
sekolah (terlampir). Struktur ini dibuat agar kegiatan di sekolah berjalan
sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing. Tugas-tugas tersebut
antara lain:

13
a) Kepala Sekolah Bertugas:
 Sebagai Edukator : Melaksanakan proses kerja yang efektif dan
efisien.
 Sebagai Manager : Menyusun perencanaan, mengatur administrasi
 Sebagai Administrator : Perencana, pengorganisasian, pengarah,
dan lain-lain.
 Sebagai Supervisor : Proses barang, kegiatan BP, ekskul,
ketatausahaan, osis dan lain-lain.
 Sebagai Inovator : Melakukan pembaruan, kerja, Pembina guru,
karyawan dan lain-lain.
 Sebagai Pemimpin : Dapat dipercaya, jujur, dan tanggung
jawab, memiliki dan memahami visi dan misi sekolah dan lain-lain.
b) Wakil Kepala Sekolah Bertugas:
Membantu kepala sekolah dalam semua urusan kurikulum, kesiswaan,
sarana dan prasarana dan humas.
c) Wakil Kepala Kurikulum Bertugas:
 Menyusun dan menjalankan kalender pendidikan.
 Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
 Mengatur penyusunan program pengajar.
 Mengatur pelaksanaan program penilai dan keriteria kenaikan kelas,
kelulusan, laporan kemajuan belajar siswa dan pembagian
raport/STTB
 Mengatur suvervisi administrasi, akademik dan lain-lain.
d) Wakil Kepala Kesiswaan Bertugas:
 Mengatur program dan pelaksanaan BK.
 Mengatur dan membina program kegiatan OSIS
 Menyelenggarakan cerdas cermat dan olahraga bagi siswa yang
berprestasi.
 Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa yang teladan
dan lain-lain.
e) Wakil Kepala Humas Bertugas:
 Mengatur dan mengembangkan hubungan.

14
 Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata.
 Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah.
 Menyusun laporan.
f) Wakil Kepala Sarana dan Prasarana Bertugas:
 Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang
proses belajar mengajar.
 Merencanakan program pengadaannya.
 Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.
 Mengelola peralatan, memelihara, memperbaiki, dan pengisian.
 Mengatur pembukuannya.
 Menyusun laporan.
g) Kepala Tata Usaha Bertugas:
Melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada
kepala sekolah dan kegiatan sekolah.
h) Guru
Bertanggung jawab kepada kepalah sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien.
i) Wali Kelas
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan
administrasi kelas dan pengelolaan kelas.
j) Guru BK
Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling.. Bimbingan konseling di SMKN 3
Bengkulu melayani siswa yang ingin berkonsultasi setiap pada jam-
jam efektif.
Bimbingan Konseling (BK) bertujuan antara lain untuk:

 Membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa baik


masalah dari sekolah maupun masalah pribadi.
 Membantu mengembangkan pribadi sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa mandiri dan bertanggung jawab.

15
 Membantu siswa merencanakan mata karirnya realistik untuk
mewujudkan pribadi kerja yang produktif, dll.
k) Pustakawan
Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan inventarisasi,
pengadministrasian serta pemeliharaan, perbaikan alat-alat pustaka.
l) Laboran
Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan inventarisasi,
pengadministrasian serta pemeliharaan, memperbaiki dan
pengoptimalan alat-alat labor.
m) Teknisi Media
Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan inventarisasi,
pengadministrasian serta pemeliharaan, perbaikan alat-alat.

2.4. Kegiatan Nonakademik


Kegiatan non akademik, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan potensi siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan non
akademik juga berkenaan dengan keadaan fisik, sosial, kultur sosial, serta
kultur sekolah.

a. Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan nonakademik yang berhubungan dengan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah juga tidak
kalah pentingnya dengan kegiatan akademik. Melalui kegiatan ini siswa bisa
menyalurkan minat dan bakat mereka terhadap hal-hal yang positif dan
bermanfaat. Selain itu, keikutsertaan dalam kegiaatan ekstrakulikuler ini
merupakan salah satu syarat untuk naik kelas. Adapun kegiatan
ekstrakurikuler dan jadwal pelaksanaan di SMKN 3 kota Bengkulu tahun
pelajaran 2012/2013 antara lain:
 Paskibra dan PKS,
 Risma,
 Bola Basket,

16
 Bola Volley,
 Futsal,
 PIK-R,
 Seni Musik,
 Pencinta Alam dan PMR.
Kegiatan ekstrakurikuler ini wajib diikuti oleh siswa SMKN 3 kota
Bengkulu minimal satu kegiatan dan maksimal dua kegiatan. Kegiatan ini
biasanya dilaksanakan di luar jam sekolah agar tidak mengganggu KBM.
Pembina Kegiatan ekstrakurikuler ini ada yang berasal dari guru sekolah
maupun dari luar sekolah..
b. Kondisi fisik sekolah
Selain berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan non
akademik ini juga berkaitan dengan kondisi fisik sekolah. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan praktikan maka diperoleh data-data sebagai
berikut:

1) Nama sekolah : SMK Negeri 3 kota Bengkulu


2) Alamat sekolah : Jln. Jati No. 42 Sawah Lebar Kel. Padang Jati
Bengkulu
3) Telp./ Fax. : (0736) 22596
4) Email : smkn3_bengkulu@yahoo.co.id
5) Batas-batas SMK Negeri 3 kota Bengkulu:
 Utara : SMPN 2 Kota Bengkulu danSMAN 5 Bengkulu
 Barat : SMKN 1 (SMEA)
 Timur : Jalan Raya
 Selatan : SMKN 1 (SMEA)

 Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMKN 3 kota Bengkulu antara


lain:

17
NO Jenis Nama Ruang Jumlah Ukuran Keterangan

1 Ruang Kelas Busana 4


p
Kelas Boga 3
r 9 X 10 M2
Kelas Kecantikan 2a
Kelas Perhotelan 1k
t
e
k
2 Ruang Kelas Busana 4
p
Kelas Boga 4
r 8 X 9 M2
Kelas Kecantikan 3a
Kelas Perhotelan 4k
t
Kelas TKJ 2e
Kelas UPW 1k
Kelas Broadcasting 1
3 Ruang Ruang Kepala 1
Sekolah l
a
Ruang Guru Umum 1i
Ruang Guru 1n
Busana
Ruang Tata Usaha 1
Ruang KPN 1
Ruang Posko 1
Sekretariat MKKS
Ruang 1 8 X 12 M2
Perpustakaan
Ruang Lab. 1 10 X 10 M2
Bahasa/Komputer

Ruang BP 1
Ruang Koperasi 1
Pelajar
Hotel Mini 1
Toko Sembako 1

18
SAC 1
Musola 2 8 X 8 M2 &
3 X 8 M2
Aula 1 12 X 12 M2
Ruang Restoran 1 8 X 9 M2
WC 8 1,5 X 1,5 M2
Koperasi siswa 1
Secretariat PMR 1
Gudang 2 3 X 6 M2

a) Perpustakaan
SMKN 3 Bengkulu memiliki ruang perpustakaan yang berukuran sedang.
Ruangan ini memiliki berbagai macam koleksi buku dalam berbagai
bidang ilmu yang memenuhi kebutuhan siswa, guru, dan staf tata usaha di
SMKN 3 Bengkulu ini.
b) Laboratorium
Laboratorium yang ada di SMKN 3 Bengkulu ada 2 yaitu:
- Laboratorium Bahasa
Laboratorium yang ada digunakan untuk laboratorium Bahasa
Indonesia dan laboratorium Bahasa Inggris. Laboratorium ini disebut
“Self Access Room”. Laboratorium ini dilengkapi dengan televise, head
phone, kaset, buku-buku bahasa dan alat-alat lainnya yang sesuai
kebutuhan dan perkembangan pendidikan saat ini dan sesuai dengan
dunia kerja. Hal ini, diharapkan agar siswa dapat menghadapi tantangan
masa depan.
- Laboratorium Komputer
Laboratorium ini memiliki 18 unit Komputer yang digunakan untuk
praktik teori keahlian para siswa dan dilengkapi dengan berbagai
program komputer.

19
c) Ruang BP
Ruang BP di SMKN 3 Bengkulu termasuk ruangan yang sederhana dan
dapat dikatakan cukup untuk menyelesaikan apabila ada siswa yang
mempunyai masalah.
d) Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha yang ada di SMKN 3 bengkulu merupakan ruangan
yang sudah cukup nyaman untuk para karyawan dalam menyelesaikan
tugasnya dan dilengkapi dengan televisi dan alat-alat kantor lain.
e) Alat Keterampilan
1) Alat keterampilan Boga
2) Alat keterampilan busana
3) Alat keterampilan perhotelan
4) Alat keterampilan kecantikan
c. Hubungan sosial
Bentuk hubungan sosial yang sangat dibudayakan disekolah ini yaitu
budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun) yang dilaksanakan oleh
seluruh guru dan siswa. Teknis pelaksanaannya adalah setiap hari guru
maupun siswa saling sapa dan salam ketika bertemu. Kegiatan ini sangat baik,
karena selain menumbuhkan rasa hormat dan mempererat hubungan antara
guru dan siswa juga bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan antar
sesama.
d. Agenda Rutin
Kegiatan nonakademik lainnya yang merupakan agenda mingguan
SMKN 3 adalah upacara bendera dan acara tafakur. Upacara bendera
dilaksanakan setiap hari senin dimulai pukul 07:00-07:30 WIB dengan tujuan
untuk menumbuhkan semngant nasionalisme siswa serta menegakkan
kedisiplinan. Sementara untuk kegiatan tafakur dilaksanakan setiap hari sabtu
pagi jam 07:00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, karyawan dan
siswa-siswi SMKN 3 di lapangan basket sekolah. Kegiatan tafakur ini diisi
dengan pengajian, ceramah agama, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan keagamaan. Kegiatan tafakur ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap
religious siswa. Sehingga siswa-siswi ini tidak hanya memiliki kecerdasan

20
akademis , terampil dalam praktik tetapi juga tetapi juga memiliki kecerdasan
spiritual. Kegiatan shalat berjamaah setiap Zhuhur dan Ashar pun rutin setiap
hari efektif dilaksanakan dimushola sekolah.

2.5. Masalah Pembelajaran Yang Dihadapi Siswa


Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak pernah terlepas dari
kendala-kendala. Kendala-kendala itu timbul dari faktor internal maupun
eksternal siswa. Biasanya kendala yang paling banyak dihadapi oleh seorang
guru adalah dalam pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas dirasa cukup sulit
karena sebanyak itu jumlah anak maka sebanyak itu juga sikap anak yang
timbul. Keterampilan dalam pengelolaan sangat penting, karena apabila
seorang guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik maka berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar akan terganggu.
Agar proses belajar mengajar menjadi efektif , maka harus ada 3
komponen yaitu pendidik, peserta didik, dan bahan pelajaran atau fasilitas
yang menunjang proses belajar mengajar. Selama observasi pembelajaran
kelas masalah yang dihadapi guru ketika mengajar yaitu pada kegiatan dikelas
hanya beberapa siswa yang aktif dikelas,didalam kelas sebagian siswa ada
yang ribut, namun demikian pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru
sudah baik, walaupun pada awal ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi.
Hal ini dapat diatasi oleh guru dengan cara menarik perhatian siswa tersebut
terhadap pelajaran.
Masalah lain yang ditemukan pada saat observasi dilakukan adalah
masalah fasilitas belajar siswa seperti buku yang dimiliki siswa masih kurang,
siswa hanya mempunyai satu panduan belajar biasanya hanya berupa LKS dan
sedikit sekali siswa yang mempunyai referensi buku lain sebagai materi
pelengkap (tambahan). Siswa kurang memanfaatkan buku referensi lain
sebagai sumber acauan belajar.

21
BAB III
KEGIATAN PENGALAMAN BELAJAR

Kegiatan pelaksanaan program pengalaman pembelajaran (PPL) di SMK


NEGERI 3 MODEL INVEST KOTA BENGKULU, penyerahan dilaksanakan
pada tanggal 20 September 2013. Pada minggu pertama Program Pengalaman
Lapangan (PPL), peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) melakukan
kegiatan berupa observasi yang meliputi observasi fisik dan non fisik. Observasi
fisik meliputi pengenalan terhadap fasilitas dan lingkungan sekolah, sedangkan
observasi nonfisik meliputi interaksi sosial antara sesama guru dan pegawai
sekolah, guru dan siswa, serta pegawai dengan siswa.
Tujuan dari kegiatan observasi tersebut adalah :
1. Mahasiswa dapat mengenal lingkungan tempat mahasiswa praktik.
2. Mahasiswa dapat beradaptasi dan menjalin komunikasi dengan pihak
yang ada di sekolah.
3. Mahasiswa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan keadaan fisik
sekolah, kegiatan ekstrakulikuler, dan hubungan sosial yang ada dalam
lingkungan sekolah.
Berkaitan dengan tujuan observasi tersebut, maka sangat perlu diadakan
pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara terhadap
pihak-pihak terkait.
Kegiatan praktik mengajar dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap
observasi kegiatan belajar mengajar dan tahap kegiatan praktik mengajar. Kedua
tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. TAHAP OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pada tahap ini, pengobservasian kegiatan pembelajaran mengajar
yang dilakukan oleh guru pamong. Guru pamong bernama Trispa Mulyana,
S.Pd . beliau mengajar di kelas XII busana 1, XI BC 2,X busana 2, X TKJ 1,
X BC 1 dan X BC 2. Pada saat pertama kali mengamati pamong mengajar,
beliau mengajar di kelas XII Busana 1. Adapun hal-hal yang diamati sebagai
berikut:

22
1. Tahap pembukaan
a. Kegiatan awal masuk kelas yang dikerjakan guru adalah:
a) Mengucapkan salam
b) Menertibkan siswa dan mengkondisikan kelas dan do’a
c) Mengabsen
b. Guru membuka pelajaran dengan cara:
a) Memberi pertanyaan mengenai pelajaran yang sudah dipelajari
atau apersepsi.
b) Membahas PR dengan menyuruh menunjuk beberapa anak untuk
mengerjakan di papan tulis
c) Tahap pembukaan ini berlangsung kurang lebih 15 menit.

2. Tahap penyajian materi


a. Cara guru menyajikan pokok pembelajaran:
a) Menyampaikan materi sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
b) Menyampaikan dan menjelaskan materi, kemudian guru
memberikan contoh dengan mengajak anak berkomunikasi dalam
bentuk Tanya jawab.
c) Menulis contoh di papan tulis untuk menjelaskan materi yang
lebih rinci.
b. Situasi kelas selama pelajaran itu berlangsung
Selama pelajaran itu berlangsung ada beberapa hal terjadi antara
lain:
a) Apabila ada siswa yang kurang mengerti dengan pelajaran yang
disampaikan, maka ada siswa yang bertanya. Biasanya siswa
yang bertanya apabila guru sedang melihat apa yang mereka
kerjakan di kelas.
b) Jika siswa mendapat kesulitan maka guru memberi penjelasan
lagi.

23
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab
Biasanya guru memberi suatu pertanyaan apabila dari salah
satu siswa tidak bisa menjawab, maka diberi kesempatan pada siswa
yang lain untuk menjawab.
3. Tahap Penutup
Hal-hal yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran adalah sebagai
berikut:
a) Menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan tadi.
b) Memberi evaluasi/PR
c) Melalui evaluasi tersebut guru dapat menilai hasil belajar.
d) Mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Tahap Praktek Mengajar
Setelah melakukan observasi dan melihat cara guru pamong mengajar
serta sudah melaksanakan pelatihan mengajar secara terbimbing maka diberi
kepercayaan untuk mengajar secara mandiri. Berkat kepercayaan dan
dukungan itulah maka harus berusaha untuk mengajar sebaik mungkin akan
tetapi, itu tidaklah cukup apabila tidak mendapat motivasi dan bimbingan dari
guru pamong yang sangat membantu dalam melaksanakan latihan belajar
secara mandiri. Maka pada tahap praktik mengajar dapat mengaplikasikan
dan mengkombinasikan apa yang telah didapat secara teori maupun paraktik
dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara mandiri dilakukan selama
kurang lebih 3 bulan, di mana mahasiswa bertanggung jawab terhadap kelas
yang diberikan kepadanya. Hal ini bertujuan agar kami mampu beradaptasi
dengan seluruh siswa di kelas tersebut. khususnya X BC 2 dan X TKJ 1 dan
beberapa kali diberikan kesempatan mengajarkan dikelas XII busana 1, XI
BC 2 dan X BC 1. Selain itu, dengan tanggung jawab di kelas tersebut, agar
dapat mengenal karakter para siswa dengan baik, serta dapat menentukan
metode pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan di kelas tersebut.
Dengan sistem ini, paraktekan memaksimalkan kemampuannya dalam
mengelola kelas tersebut serta dapat mengevaluasi hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar secara berkelanjutan.

24
Pada tahap kegiatan belajar mengajar, diharuskan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang berguna sebagai pedoman di kelas.
Hal ini harus diperhatikan oleh praktekan agar kegiatan belajar mengajar
dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Minggu ke dua disekolah mulai mengajar dan pertama sekali mengajar
masuk di kelas X BC 2 dan dilanjutkan mengajar di kelas X TKJ 1. Awal
masuk ke kelas masih merasa agak gugup karena ini hari pertama praktik
mengajar tetapi berkat motivasi dari pamong sebelumnya akhirnya rasa gugup
itu pun beransur hilang. Sebelum belajar pertama yang dilakukan adalah
memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menyampaikan peraturan selama
belajar supaya suasana belajar lebih kondusif. Dan hari pertama mengajar
melanjutkan pelajaran yang telah di sampaikan oleh guru pamong
sebelumnya yaitu memasuki materi Eksponen dan logaritma. Di sini
praktikan menjelaskan mengenai penemuan konsep logaritma dalam
kehidupan sehari-hari, membahas pengartian logaritma dan mengerjakan soal
latihan logaritma. Pemahaman konsep anak –anak dikelas ternyata masih
sangat kurang mengenai pelajaran mengenai logaritma terbukti dengan
susahnya mereka menangkap pelajaran yang telah diberikan. Sebelum
mengakhiri pelajaran, memberikan tugas rumah kepada anak – anak supaya
mereka lebih memahami materi ini. Untuk lebih jelasnya sudah dilampirkan
materi di lampiran laporan ini dengan namanya RPP 1. Untuk kelas X BC 2
masuk pada hari rabu dan kamis serta kelas X TKJ 1 hanya hari rabu 4 jam
pelajaran.
Pada minggu kedua dan masih pada kelas yang sama dan dengan hari yang
sama. Pada awal masuk ,mengulas materi yang telah dipelajari pada hari
sebelumnya serta membahas pekerjaan rumah siswa secara bersama – sama
kurang lebih selama selama 15 menit, karena pada pertemuan kali hanya ada
satu jam pelajaran maka waktu yang haya tersisa 30 menit tersebut kami
mamafaat dengan mengerjakan soal – soal latihan yang ada dalam buku paket
mengenai logaritma hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih memahami

25
materi logaritma. Kemudian diakhir waktu pelajaran guru praktikan
memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pada minggu ketiga diawasi oleh guru pamong, mulai dari pendahuluan
sampai penutup, materi yang akan dibahas pada RPP 2 ini adalah persamaan
dan pertidaksamaan linier, karena ini merupakn materi baru maka pelajaran
kali ini pun di mulai dengan menyampaikan motivasi dan apersepsi mengenai
persamaan dan pertidaksamaan linier. Disini dilakukan supaya siswa
memiliki minat belajar. Disini juga dilakukan penjelasan mengenai penemuan
konsep persamaan linier dengan nilai mutlak dan kemudian dilanjutkan
dengan pengertian persamaan linier dan membahas soal cerita serta
pembuatan grafik persamaan linier. Sebelum palajar ditutup siswa diberikan
pekerjan rumah, hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana siswa dapat
memahai materi yang telah dijelaskan. Setelah pelajaran selesai menghampiri
guru pamong untuk meminta pendapat beliau “ apakah penyampaian selama
mengajar sudah baik atau belum?, dan apa yang perlu diperbaiki?”. Guru
pamong pun menyampaikan bahwa cara penyampaian sudah cukup bagus,
tetapi perlu menertipkan siswa dan lebih mengajak siswa yang belum aktif
untuk aktif dalam belajar.
Masih minggu ketiga disini dan ini merupakan pertemuan ke 4, sudah
tidak merasa gugup lagi dan siswa pun dapat memahami apa yang dijelaskan,
karena pemahaman konsep mereka sudah ada. hal ini terlampir pada RPP 3
dan untuk RPP selnjutnya pun siswa sudah cukup bagus dari sebelum –
belumnya.

3. Tahap Kegiatan selama di Sekolah


Selain praktik mengajar di setiap rabu dan kamis di kelas TKJ 1 dan BC
2. Juga dipercayakan mengajar di kelas XII Busana 1 pada hari senin dan
jum’at dan mengajar di kelas XI BC 2 pada hari selasa. Setiap hari sabtu
adalah kegiatan mengikuti acara tafakur dan sholat duha di lapangan sekolah.
Pada saat pembagian jadwal piket mahasiswa PPL bertugas piket pada hari
senin dengan anggota piket, Wulan Irara Devita, Septia Rosa, dan Gusvita
Rahayu. Selama melakukan tugas piket diwajibkan hadir ke sekolah pukul

26
06.30 untuk mengawasi siswa yang hadir dan mengawasi siswa yang
terlambat.
Pada hari senin, 28 Oktober 2013 mengikuti acara sumpah pemuda di
lapangan sekolah SMKN 1 kota Bengkulu dan mengikuti kuliah ringkas
dengan pemateri mbak Marisa Haque dari pukul 10.30-12.00.
SMK Negeri 3 kota Bengkulu mengadakan ujian praktik pada tanggal 2
Desember sampai dengan tanggal 7 Desember 2013 dan mengadakan
ulangan umum pada tanggal 9 Desember 2013 sampai dengan tanggal 14
Desember. Selama siswa melaksanakan ujian praktik dan ulangan umum
tidak di berikan tugas untuk mengawas oleh pamong karena tugas mengawas
ujian adalah kewajiban guru di sekolah. Setelah ulangan umum berakhir
sekolah mengadakan class metting, siswa mengadakan lomba antar kelas
dalam bidang olahraga dan seni. Pada tanggal 20 Desember 2013,
dipercayakan oleh guru untuk menjadi juri lomba seni bersama mahasiswa
PPL lainnya yaitu Ismeti Riska. Lomba seni yang diadakan yaitu lomba dance
dan lomba catwork.
Pembagian rapot siswa SMK Negeri 3 kota Bengkulu di adakan pada
tanggal 23 Desember 2013, dan mulai libur sekolah sampai tanggal 5 Januari
2014. Tanggal 6 Januari 2014 sekolah kembali di mulai dan pada hari
pertama masuk sekolah belajar mengajar langsung di mulai dan dipercayakan
mengajar di kelas XII Busana 1. Seminggu setelah sekolah dimulai
diperkenankan untuk melaksanakan ujian PPL pada tanggal 15 Januari 2014
dengan materi Matrik di kelas X TKJ 1.

27
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan akademik yang berlangsung di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
sudah cukup baik serta sarana prasarana yang dapat dijadikan fasilitas
belajar yang ada cukup memadai sehingga sangat menunjang dalam
kelancaran proses pembelajaran.
2. Hubungan silaturahmi antarwarga sekolah terjalin secara harmonis
yang dibuktikan dengan budaya 5S antar sesama warga sekolah.
3. Kedisiplinan warga sekolah serta kebersihan lingkungan sekolah cukup
terjaga.
4. Banyak kegiatan nonakademik yang dapat
meningkatkan/mengembangkan kreatifitas siswa seperti kegiatan
ekstrakurikuler.
5. Masalah pembelajaran yang dihadapi oeh guru dalam pengelolaan
kelas tidak terlalu besar karena guru-guru di SMK Negeri 3 Kota
Bengkulu sangat profesional sehingga masalah pembelajaran tersebut
dapat teratasi.

A. Saran
Praktikan yang sedang melaksanakan PPL seharusnya dapat membantu
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan sekolah untuk menambah
pengalaman dan mengasah kemampuan yang dimiliki agar dapat menjadi
seorang guru profesional sesuai dengan bidang masing-masing. Sebagai
seorang guru, praktikan harus bisa memecahkan semua masalah yang dihadapi
dalam proses pembelajaran.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta pelayanan
harus selalu dilakukan demi kemajuan bersama.

28
DAFTAR PUSTAKA

UPPL. 2010. Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II): Mahasiswa
Program Syudi Strata 1 (S-1) Semester Ganjil Tahun Akademik 2012-2013.
Bengkulu: FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu

29
30

Anda mungkin juga menyukai