Anda di halaman 1dari 6

e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1.

Mei 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI DENGAN


PRESTASI BELAJAR ANAK DI SD INPRES TALIKURAN
KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

Eklesia Sisko Tumiwa


Sisfiani Sarimin
Amatus Y. Ismanto

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Email:eklesiatumiwa81@gmail.com

Abstract: Breakfast knowledge is a knowledge of a person about foot that we eat in the
morning before started the activities. Learning achievement is a gol of learning process there
are mastery, emotional changing, or behavior changing that can be measure by sometest. The
Purpose of this research is to know the relation of knowledge about breakfast with learning
achievement of student in elementary school INPRES Talikuran Kecamatan Kawangkoan
Utara. The research was doing by cross sectional method.Sampling pool with total sampling
there are 36 respondents total sample that had been founded. Analyst technique base used chi
square on 95% (α 0,05) meaning level. The result of this research had got that most of the
respondents has a good knowledge about breakfast (83,3%) and good achievement (16,7%).
The result test shows P value = 0,147 > α 0,05 stated that there is no relation between
knowledge of breakfast with student learning achievement. The Summaryof the research is
that the respondent with a knowledge of breakfast are on good categories and have a good
learning achievement.
Keywords : breakfast, learning achievement, knowledge
Bibliography: 18 books (2002-2011) + 4 journals (2002-2014)

Abstrak: Pengetahuan sarapan pagi merupakan pengetahuan seseorang tentang makanan yang
dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses
belajar yakni penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat
diukur dengan tes tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan
Tentang Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Anak di SD INPRES Talikuran Kecamatan
Kawangkoan Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemelihan
sampel total sampling. Jumlah sampel yang ditemukan 36 responden. Teknik analisa data
menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05).Hasil penelitian ini
didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang sarapan pagi
(83,3%) dan prestasi belajar cukup (16,7%). Hasil uji menunjukan nilai Pvalue = 0,147 > α
0,05 yang menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan sarapan pagi dengan prestasi
belajar anak.. Simpulan dalam penelitian ini responden dengan pengetahuan sarapan pagi
berada pada kategori baik dan memiliki prestasi belajar baik..
Kata kunci : sarapan pagi, prestasi belajar, pengetahuan
Daftar pustaka : 18 buku (2002-2011) + 4 jurnal (2002-2014
e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1. Mei 2016

PENDAHULUAN sehingga tergesa-gesa berangkat ke


sekolah, atau malas makan dan lain-lain.
Visi Indonesia sehat 2015 Kebiasaan tidak sarapan pada anak-anak
bertujuan untuk mensejahterakan rakyat akan menyebabkan badan lemas,
dalam peningkatan kesehatan termasuk mengantuk, sulit menerima pelajaran, serta
gizi. Undang-undang nomor 36 Tahun turunnya gairah belajar dan kemampuan
2009 tentang Kesehatan pasal 141 ayat 1 merespons.(Irianto, 2007).
menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi Beberapa faktor yang
masyarakat ditujukan untuk peningkatan mempengaruhi kurangnya tingkat
mutu gizi perseorangan dan masyarakat konsumsi makan pagi, antara lain: faktor
(Dirjen Bina Gizi dan KIA, 2011). ekonomi yang sebagian besar ekonomi
Salah satu upaya kesehatan adalah menengah kebawah sehingga untuk
perbaikan gizi terutama diusia sekolah memenuhi angka kecukupan gizi yang
khususnya pada usia 7-12 tahun. dianjurkan mereka tidak mampu, kedua
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap orangtua bekerja sehingga pola makan
status gizi seseorang.Status gizi baik atau terabaikan, pemahaman bahwa jika makan
status gizi optimal terjadi bila tubuh pagi terlalu banyak menyebabkan
memperoleh cukup zat-zat gizi yang mengantuk dan kegemukan, takut
digunakan secara efisien, sehingga terlambat sekolah (Ratnawati, 2001).
memungkinkan pertumbuhan fisik, Beberapa faktor yang
perkembangan otak, kemampuan kerja dan mempengaruhi kurangnya tingkat
kesehatan secara umum pada tingkat konsumsi makan pagi, antara lain: faktor
setinggi mungkin. Status gizi yang baik ekonomi yang sebagian besar ekonomi
dapat dicapai dengan berbagai cara salah menengah kebawah sehingga untuk
satunya dengan mempraktekkan pola memenuhi angka kecukupan gizi yang
sarapan pagi (Almatsier, 2002). dianjurkan mereka tidak mampu, kedua
Pada usia sekolah anak sudah orangtua bekerja sehingga pola makan
mulai lepas dari pengawasan orang tua dan terabaikan, pemahaman bahwa jika makan
bergaul dengan teman sekolahnya. Masa pagi terlalu banyak menyebabkan
ini juga sangat memerlukan perhatian mengantuk dan kegemukan, takut
terutama dalam hal membiasakan sarapan terlambat sekolah (Ratnawati, 2001).
pagi sebelum ke sekolah, memilih jajanan
sehat di sekolah dan agar selalu METODOLOGI PENELITIAN
mengevaluasi status gizi anak.(Devi, Penelitian ini menggunakan desain
2012). penelitian cross sectional. Informasi dan
Kenyataannya para orang tua data pada penelitian ini dikumpulkan
biasanya menghadapi masalah dalam melalui pemberian kuesioner pada anak
memberikan sarapan pagi pada anak kelas V SD Inpres Talikuran Kecamatan
sebelum pergi ke sekolah.Permasalahan Kawangkoan Utara, dan setelah data
makan pagi pada anak biasanya diperoleh kemudian dilakukan analisis
disebabkan karena anak sulit makan atau untuk mencari ada tidaknya hubungan
tidak mau makan. Apabila hal tersebut antara pengetahuan tentang sarapan pagi
tidak segera diatasi maka dapat dengan prestasi belajar anak.
menyebabkan anak kekurangan gizi Populasi dalam penelitian adalah
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan subjek yang memenuhi kriteria yang telah
dan perkembangannya.Selain itu, anak- ditetapkan (Nursalam, 2008).Populasi
anak sekolah umumya sering tidak mau dalam penelitian ini adalah jumlah siswa
makan pagi atau sarapan karena berbagai kelas V yang tercatat di SD Inpres
alasan, misalnya tidak terbiasa sarapan, Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara,
takut terlambat sampai ke sekolah yaitu 40 siswa.
e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1. Mei 2016

Sampel dalam penelitian ini adalah nilai alpha lebih besar dari r tabel maka
semua jumlah siswa kelas V yang tercatat pertanyaan tersebut reliable. Dari hasil uji
diSD Inpres Talikuran Kecamatan didapatkan nilai alpha 0,867 > 0,361 maka
Kawangkoan Utara, yang diambil secara pertanyaan reliable Indeks prestasi dinilai
total sampling.Penelitian dilakukan di SD dengan cara melihat nilaiujian terakhir
Inpres Talikuran Kecamatan semua mata pelajaran dengan
Kawangkoan.Penelitian dilakukan bulan menggunakan lembar observasi. Dengan
September 2014.Kriteria InklusiSeluruh skor Baik 7,5-10, Cukup 6,0-7,4, Kurang
siswa kelas V yang tercatat diSD Inpres < 5,9.
Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara,
Siswa yang bersedia menjadi sampel dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian.Kriteria EksklusiSiswa yang menolak Tabel 5.1 Distribusi Responden
berpartisipasi dalam penelitian, Siswa yang Berdasaran Jenis Kelamin dan Umur
tidak hadir saat penelitian, Siswa yang
sarapan lewat dari jam 10 pagi. Karakteristik Responden n %
Instrumen yang akan di lakukan
peneliti untuk mendapatkan informasi Jenis Kelamin
yang diinginkan adalah lembar pertanyaan Laki-laki 18 50
atau kuesioner yang berisi pertanyaan Perempuan 18 50
dengan mengacuh pada kerangka konsep Total 36 100
dan definisi operasional, yang berisi Umur
pertanyaan tentang variabel penelitian. 10 tahun 15 41,7
Kuesioner diberikan melalui 9 11 tahun 19 52,8
pertanyaan yang digunakan kepada 12 tahun 2 5,6
responden dengan memilih jawaban yang Sumber : Data Primer 2014
disediakan. Jawaban yang paling benar
Tabel 5.2 Distribusi Responden
diberi nilai 3,sedang diberi nilai 2, dan
berdasarkan Pengetahuan Tentang Sarapan
paling rendah diberi nilai 1. Pengukuran
Pagi
tingkat pengetahuan tentang sarapan pagi
dibedakan atas 3 kategori menurut Pengetahuan Sarapan Pagi
Pratomo (1990) dalam Ristiana (2009).
Dengan menggunakan rumus: Baik 30 83,3
Nilai yang di dapat X 100
Cukup 6 16,7
Total
Total 36 100,0
Baik jika jawaban responden yang benar >
75%, sedang jika jawaban responden yang
Tabel 5.3 Distribusi responden
benar 40%-75%, kurang jika jawaban
berdasarkan prestasi belajar anak dapat
responden yang benar <40%. Dari 30
dilihat pada tabel berikut ini.
sampel maka di dapat nilai r yaitu df=n-2,
maka df=30-2, jadi df=28, r tabel = 0,361,
Prestasi Belajar Anak
r hitung antara 0,378 sampai dengan 0,777.
Jika r tabel lebih kecil dari r hasil maka di Baik 16 44,4
katakana valid.Jika r tabel lebih besar dari
r hasil maka dikatakan tidak valid.r hasil Cukup 20 56,6
dilihat di corrected item-total correlation
hasilnya adalah r hasil > 0,361 maka Total 36 100,0
semua pertanyaan valid. Untuk megetahui Sumber : Data primer 2014
reliabilitas dengan membandingkan nilai
crobanch’s alpha dengan nilai r tabel.Jika
e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1. Mei 2016

Tabel 5.4 Analisis Hubungan Pengetahuan pagi dengan kesegaran jasmani pada murid
Tentang Sarapan Pagi dengan Prestasi SMP ST. THOMAS 3 Medan
Belajar Anak menunjukkan bahwa murid dengan
sarapan pagi yang baik sebanyak 73,4%
Pengetahuan Prestasi Belajar dibandingkan dengan sarapan pagi yang
Sarapan Pagi Anak cukup sebanyak 26,6 %.
Baik n % Cukup n % n % p Hasil Uji chi-square (X²) yang
dilakukan pada
% responden
n berjumlah
% Nilai p 36
Baik 15 50 15 50 30 100 orang untuk melihat hubungan antara
0,147
Cukup 1 16,7 5 83,3 6 100 pengetahuan sarapan pagi dengan prestasi
belajar anak. Hasil yang diperoleh
Total 16 44,4 20 55,6 36 100 menunjukkan bahwa ada 15 (50 %) dari 30
Sumber : Data Primer 2014 responden dengan pengetahuan sarapan
pagi baik yang memiliki prestasi belajar
Penelitian ini mencoba mencari baik dan 1 (16,7%) dari 6 responden yang
hubungan anatara pengetahuan sarapan pengetahuan sarapan pagi cukup dengan
pagi dengan prestasi belajar anak. Prestasi prestasi belajar yang cukup, nilai p > 0,05
dalam proses pendidikan dapat diartikan (0,147) yang berarti menerima Ho dan
sebagai hasil dari proses belajar, yakni menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan
penguasaan, perubahan emosional, atau antara pengetahuan sarapan pagi dengan
perubahan tingkah laku yang dapat diukur prestasi belajar anak di SD INPRES
dengan tes tertentu (Abdullah, 2008). Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara.
Responden dalam penelitian ini Pengetahuan sarapan pagi diperoleh dari
adalah anak kelas 6 sekolah dasar yaitu pengukuran berdasarkan kuesioner, jika
sebanyak 36 responden. Berdasarkan hasil jawaban responden yang benar > 75%,
penelitian mengenai karakteristik sedang jika jawaban responden yang benar
responden menurut jenis kelamin, 40%-75%, kurang jika jawaban responden
menunjukan bahwa antara laki-laki dan yang benar <40%. Berdasarkan hasil
perempuan sama, yaitu masing-masing penelitian didapatkan data lebih banyak
laki-laki dan perempuan 50%. Berdasarkan responden yaitu 30 responden dengan
umur responden digolongkan menjadi 3 presentase 83,3 % yang pengetahuan
kategori, dimana sebagian besar masuk sarapan pagi baik. Karena siswa-siswi
pada kategori umur 11 tahun yaitu 52,8%. tersebut memahami tentang pentingya
Hasil penelitian menunjukkan dari sarapan pagi sebelum ke
36 responden dalam penelitian ini lebih sekolah.Berdasarkan hasil penelitian
banyak responden dengan pengetahuan sebelumnya yang dilakukan oleh Rani
sarapan pagi yang baik 30 responden Gartika (2011) dengan judul hubungan
dengan presentase 83,3 %, sedangkan kebiasaan sarapan pagi dengan kesegaran
dengan pengetahuan sarapan pagi cukup jasmani pada murid SMP ST. THOMAS 3
sebanyak 6 responden dengan presentase Medan. Hasil penelitian menunjukkan
16,7 % dan lebih banyak responden bahwa murid-murid yang memiliki
dengan pengetahuan sarapan baik dengan kebiasaan sarapan pagi yang baik
prestasi belajar baik yaitu 30 responden sebanyak 73,4% dan kebiasaan sarapan
dengan presentase 83.3 %, sedangkan pagi yang sedang sebanyak 26,6%.
responden dengan pengetahuan sarapan Berdasarkan hasil penelitian yang
cukup dengan prestasi belajar cukup yaitu dilakukan oleh Ristiana (2009) tentang
6 responden dengan presentase 16,7 %. hubungan pengetahuan, sikap, tindakan
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya sarapan dengan status gizi dan indeks
yang dilakukan oleh Rani Gartika (2011), prestasi anak sekolah dasar di SDN No.
dengan judul hubungan kebiasaan sarapan 101835 Bingkawan, Kecamatan Sibolangit
e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1. Mei 2016

dengan jumlah sampel 89 orang diperoleh SIMPULAN


bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan Berdasarkan hasil penelitian tentang
seluruh murid tergolong baik. Persentasi pengetahuan sarapan pagi dengan prestasi
status gizi menurut indikator TB/U paling belajar anak dapat ditarik kesimpulan
besar bertubuh pendek (79,8%) sedangkan sebagai berikut :
menurut indikator BB/U paling besar 1. Sebagian responden dengan
dengan status gizi baik (94,4%). Untuk pengetahuan sarapan pagi berada pada
indeks prestasi paling besar adalah indeks kategori baik
prestasi cukup (75,3%) (Ristiana, 2009). 2. Sebagian besar responden memiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan prestasi belajar yang baik
penelitian yang dilakukan Setiawati (2002) 3. Tidak ada hubungan antara
yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengetahuan sarapan pagi dengan
hubungan yang signifikan antara status prestasi belajar anak di SDN INPRES
gizi dengan prestasi belajar . Dalam Talikuran Kecamatan Kawangkoan
penelitian Annas (2006) juga
menunjukkan bahwa antara status gizi DAFTAR PUSTAKA
dengan prestasi remaja tidak memiliki Almatsier S. (2002). Prinsip-prinsip Dasar
hubungan secara statistik.Persamaan Ilmu Gizi.Jakarta: PT. Gramedia
peneliti dengan penelitian terdahulu yaitu Pustaka Umum
hanya memperhitungkan faktor status gizi Annas M. Hubungan kesegaran jasmani,
dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor hemoglobin, status gizi, dan makan
lainnya seperti factor lingkungan dan pagi terhadap prestasi belajar.
sosial ekonomi.Visi Indonesia sehat 2015 Media Ilmu Keolahragaan
bertujuan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, 2006 Tersedia dari:
dalam peningkatan kesehatan termasuk URL: HYPERLINK
gizi. Undang-undang nomor 36 Tahun http://journal.unnes.
2009 tentang Kesehatan pasal 141 ayat 1 ac.id/index.php/miki
menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi Devi, Nirmala. (2012). Gizi Anak
masyarakat ditujukan untuk peningkatan Sekolah.Jakarta: Kompas
mutu gizi perseorangan dan masyarakat Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA.
(Dirjen Bina Gizi dan KIA, 2011). (2011). Rencana Aksi Pembinaan
Dari hasil analisis terdapat 1 (16,7%) yang Gizi Masyarakat (RAPGM)2010-
pengetahuan sarapan pagi baik dengan 2014. Jakarta: Penulis
prestasi belajar yang cukup. Hal ini Irianto.(2007). Panguan Gizi Lengkap
menunjukkan bahwa pengetahuan sarapan Keluarga dan Olahragawan.
pagi tidak berkaitan dengan prestasi Yogyakarta: Andi Offset
belajar anak sehingga menunjukkan tidak PSIK FK UNSRAT (2013). Panduan
ada hubungan antara pengetahuan sarapan Penyusunan Tugas Akhir Proposan
pagi dengan prestasi belajar anak tanpa dan
disertai sikap dan perilaku sarapan pagi. Skripsi. Program Studi Ilmu
Pada dasarnya penelitian ini untuk Keperawatan Fakultas Kedokteran
mengetahui hubungan pengetahuan Universita Sam Ratulangi: Manado
tentang pengetahuan sarapan pagi dengan Rani Gartika, (2011). Hubungan
prestasi belajar anak dimana peneliti tidak Kebiasaan Sarapan Pagi dengan
mengambil data tentang kesegaran Kesegaran Jasmani Pada Murid
jasmani, lingkungan, psikologis, faktor SMP ST. Thomas 3 Medan.Jurnal
kelelahan, mutu pelayanan di sekolah dan Kesehatan Universitas Sumatera
perilaku anak-anak sehingga faktor-faktor Utara Medan.
ini juga dapat mempengaruhi hasil Ratnawati, Shinta. (2001). Sehat pangkal
penelitian Cerdas. Jakarta: Penerbit Kompas
e-jurnal keperawatan (eKp) volume 4 nomor 1. Mei 2016

Ristiana, Siska. (2009). Hubungan


Pengetahuan, Sikap, Tindakan
Sarapan dengan Status Gizi dan
Indeks Prestasi Anak Sekolah
Dasar di SD Negeri No.101835
Bingkawan Kecamatan Sibongit.23
Mei 2014.
http://repository.usu.ac.id/bitstream
/123456789/14678/1/09E01198.
pdf

Anda mungkin juga menyukai