Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

RAKORNIS PROVINSI KORWIL II


STUDI STATUS GIZI INDONESIA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kesehatan


Unit Eselon I : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Program : Penelitian dan Pengembangan
Hasil (outcome) : Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan di bidang kesehatan
Kegiatan : Rapat Koordinasi Teknis Provinsi
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Rapat Koordinasi Riset Kesehatan
Nasional 2021
Keluaran (output) : Dokumen Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Volume : 1 (satu)
Satuan Ukur : Dokumen

1. Latar Belakang
a. Dasar hukum/Kebijakan
1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangandan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
4) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Koordinasi Penyelenggaran Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang
Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
6) Permenkes No.681/MENKES/PER/VI/2012 tentang Riset Kesehatan Nasional

b. Gambaran Umum
Sesuai dengan peraturan presiden no 18 tentang RPJMN 2020-2024 bahwa
masalah kematian ibu dan stunting merupakan Major Project nasional, adanya
komitmen pemerintah dengan global terkait capaian tujuan SDG’s no 2 yaitu
mengakhiri kelaparan mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan
mendukung pertanian berkelanjutan serta adanya surat dari Set Wapres no
B.504/s.b.01.01/07/2009 tentang pelaksanaan SSGI. Selain itu hasil Ratas
Evaluasi Proyek Strategis Nasional untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak
COVID-19 tanggal 19 Mei 2020, Presiden mengingatkan seluruh jajaran
menterinya untuk tidak melupakan ancaman stunting dan penyakit lainnya yang
masih mewabah di tengah masyarakat. Meski kini pemerintah masih fokus
menangani pandemi COVID-19.
Untuk menunjang program pembangunan kesehatan salah satu indikator yaitu
percepatan perbaikan gizi masyarakat, dalam hal ini studi status gizi melakukan
evaluasi status gizi di tingkat rumah tangga dengan menggunakan data Susenas
Maret 2021.
Strategi Pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting dituangkan dalam
bentuk 5 Pilar Strategi Nasional (STRANAS) Percepatan Pencegahan Stunting
2018-2024. Salah satu pilar penting dari STRANAS Percepatan Pencegahan
Stunting adalah pemantauan dan evaluasi. Oleh karena itu diperlukan sistem
pendataan yang dapat memantau secara akurat dan data prevalensi stunting di
tingkat nasonal dan kabupaten/kota. Sehingga sejak tahun 2019 dilakukan survei
status gizi Balita yang dilanjutkan setiap tahun sampai tahun 2024. Karena saat
ini, baik di tingkat global maupun di Indonesia masih dalam kondisi Pandemi
COVID-19 maka pelaksanaan SSGI tahun 2021 akan dilaksanakan dengan
Protokol Kesehatan COVID-19.

c. Alasan kegiatan dilaksanakan


Agar pelaksanaan kegiatan SSGI 2021 dapat berjalan dengan lancar, maka
diperlukan koordinasi yang baik antara penyelenggara SSGI 2021 di tingkat
provinsi dengan pihak otoritas baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Tujuan
a. Tujuan umum :
Memantapkan kesiapan daerah (Kab/Kota) untuk melaksanakan SSGI 2021
melalui Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Provinsi.

b. Tujuan khusus :
a. Diperolehnya dukungan dari pihak terkait atas pelaksanaan SSGI 2021:
1. Surat Dukungan Satgas Covid-19 Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Surat Ijin Kesbanglimas Provinsi dan Kabupaten/Kota
3. Surat Dukungan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
4. Dukungan Jaringan Laboratorium (Labkesda) dan Jaringannya untuk
pemeriksaan Covid-19 (termasuk nama Lab yang ditunjuk baik di Provinsi
maupun di Kabupaten/Kota)
b. Tersosialisasinya hasil SDSG 2020
c. Tersosialisasi rencana pelaksanaan SSGI 2021
d. Diperolehnya Laporan Rakornis Provinsi yang berisi:
1. Rencana Rekrutmen Petugas updating dan Enumerator
2. Rencana pelaksanaan sosialisasi updating
3. Rencana pelaksanaan updating listing rumah tangga
4. Rencana pelaksanaan validasi updating listing rumah tangga
5. Rencana pelaksanaan Workshop enumerator
6. Rencana Penanganan bila terjadi kasus covid19 pada saat rangkaian
kegiatan SSGI 2021 di lapangan
7. Teridentifikasinya kebutuhan biaya daerah sulit

3. Rencana Kegiatan
a. Uraian Kegiatan
Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi dilaksanakan dalam bentuk pertemuan secara
luring dan darin yang melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kab/Kota, BPS tingkat provinsi, Satgas Covid-19 tingkat provinsi dan kab/kota.
b. Batasan Kegiatan
Rapat koordinasi Tingkat Provinsi merupakan rencana teknis dan persiapan
pelaksanaan penelitian SSGI 2021

Peserta Rakornis Provinsi terdiri dari pihak-pihak sesuai Tabel 1:

Tabel 1. Peserta Rakornis Provinsi SSGI 2021 Korwil ……..


Ket
No Peserta
(luring/daring)
1 Ketua Korwil Luring
2 Kadinkes Provinsi Luring
3 Kadinkes Kab/Kota Daring
4 Kepala BPS Provinsi Daring
5 Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Daring
6 Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota Daring
7 PJO Dinkes Provinsi Luring
8 PJAL Dinkes Provinsi luring
9 PJO Dinkes Kab/Kota Daring
10 PJAL Dinkes Kab/Kota Daring
11 Panitia Lokal (Pegawai Dinkes Provinsi) Luring
12 Pendamping Teknis Provinsi 2021 Luring/Daring
13 Tim Manajemen Korwil Luring
14 PJ Provinsi Luring/Daring
15 PJT Kab/Kota Daring
16 SAL Provinsi Luring

4. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Metode pelaksanaan
Metode Rakornis Provinsi adalah Rapat secara luring dan daring
b. Tahapan dan agenda kegiatan:
1) Pleno Pembukaan;
2) Pleno Paparan Hasil SDSG 2020 dan Teknis SSGI 2021, Manajemen SSGI
2021
3) Diskusi Kelompok Kab/Kota;
4) Pleno Hasil Kelompok;
5) Pleno Penutupan.

c. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Metode Pelaksanaan: Swakelola

d. Tempat pelaksanaan kegiatan


Rakornis tingkat provinsi akan dilaksanakan di Dinas Kesehatan Provinsi tanggal
__April 2021. Jadwal kegiatan Rakornis adalah sebagai berikut (terlampir)

5. Ouput
Matriks terlampir.

6. Biaya untuk Pelaksanaan Kegiatan


Biaya Rakornis Provinsi Korwil II dibebankan pada DIPA Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat TA 2021

Jakarta, April 2021


Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat

Ir. Doddy Izwardy, MA


NIP 196302161986031005

Anda mungkin juga menyukai