Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN KERJA

BAB HPK ( HAK PASIEN DAN KELUARGA)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatma Bojonegoro merupakan
Institusi kesehatan yang mendukung pelayanan
kesehatan dilakukan secara prima dan paripurna
2. Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan
yang dapat memberikan kontribusi terhadap upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
masyarakat
3. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Staf klinis adalah tenaga kesehatan yang memberikan
asuhan langsung pada pasien

Pasal 2
1. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan.
2. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
3. Perawat dan Bidan Penanggung Jawab Asuhan adalah
yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan
pasien sejak pasien masuk sampai pulang dan
mempunyai kompetensi dan kewenangan klinis sesuai

1
surat penugasan klinisnya.
4. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah
kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAB II
TUJUAN

Pasal 3
1. Tujuan Umum
Sebagai panduan atau pedoman pelayanan Kesehatan di
bidang keperawatan yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Fatma Bojonegoro. Pedoman ini menjadi dasar
atau panduan ketika petugas kesehatan (Perawat dan
Bidan) melakukan asuhan keperawatan pada pasien
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan
cara pandang serta paradigma dalam
penyelenggaraan bidang keperawatan di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Fatma Bojonegoro.
b. Terselenggaranya Bidang keperawatan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Fatma Bojonegoro yang memiliki
makna terhadap tata kelola klinis (clinical governance)
keperawatan/kebidanan sesuai evidence based.
c. Terbentuknya iklim professional
keperawatan/kebidanan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan

2
kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatma
Bojonegoro sehingga berdampak pada kepuasan
terutama pada pelanggan Rumah Sakit

BAB III
RUANG LINGKUP PELAYANAN

Pasal 4
Ruang lingkup pelayanan Bagian Keperawatan:
1. Kamar Bersalin
2. Instalasi Rawat Inap
a. Ruang Neonatus
b. Ruang perawatan Sari
c. Ruang perawatan Mona
d. Ruang perawatan Lian

Pasal 5
1. Kamar bersalin
1) Terlaksananya pelayanan keperawatan dan
kebidanan dengan kegawatdaruratan maternal
neonatal secara cepat, tepat dan aman untuk
menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan
kecacatan pada ibu dan bayi.
2) Terlaksananya pelayanan keperawatan secara
komprehensif sesuai dengan SPO dengan
mengutamakan keselamatan pasien pre, intra dan
post partum dan pasien obstretri ginekologi

2. Instalasi Rawat Inap

3
1) Instalasi Rawat inap melingkupi Ruang Neonatus
dan Ruang Perawatan
2) Ruang Perawatan terdiri dari:
a. Ruang Sari ( Ruang perawatan VIP A &
VVIP)
b. Ruang Mona ( Ruang perawatan VIP B dan
kls I)
c. Ruang Lian ( Ruang perawatan II & III)
3) Terlaksananya pelayanan keperawatan
komprehensif kepada pasien SPO dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
4) Terlaksananya pelayanan keperawatan neonatus
level 1 dan level 2 sesuai dengan SPO dengan
mengutamakan keselamatan pasien untuk
menurunkan angka kematian bayi

BAB IV
BATASAN OPERASIONAL

Pasal 6
1. Informasi bidang keperawatan adalah pelayanan
keperawatan yang tersedia di Rumah Sakit.
2. Mutu dan etika merupakan bagian dari bidang
keperawatan yang mengembangkan mutu serta etika
perawat
3. sarana dan prasarana keperawatan merupakan bagian
dari keperawatan yang menyediakan peralatan untuk
menunjang mutu pelayanan keperawatan

4
4. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman.
5. Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat kerja / aktifitas karyawan lebih
aman.

BAB V
LAANDASAN HUKUM
Pasal 7
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang
Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang
Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin
Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun

5
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan
DiSarana Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan
Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
17. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005.
18. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi
Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2006.
19. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS,
Departemen Kesehatan 1991
20. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit
Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan
1991.
21. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS,
Departemen Kesehatan – IDAI 2004.

6
22. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada
Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C
dan D, Departemen Kesehatan 2006.

BAB VI
KETENAGAAN
Pasal 8
1. Kepala Bidang Keperawatan
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal DIII yang
mempunyai pengetahuan tentang keperawatan,
mempunyai pengalaman menjadi kepala ruangan dan
mempunyai kriteria sebagai pemimpin.
2. Petugas pelaksanan
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal DIII yang
mempunyai pengetahuan tentang keperawatan.
a. Staf Keperawatan 1
b. Staf Keperawatan 2

Pasal 9
DISTRIBUSI KETENAGAAN
SDM Bidang Keperawatan berjumlah 3 orang

Pasal 10
PENGATURAN JAGA/DINAS
Bidang Keperawatan bekerja mulai pukul 08.00 – 15.00
Wib pada hari Senin – Jumat dan pukul )08.00 – 12.00
Wib pada hari Sabtu.
BAB VII
STANDAR FASILITAS
Pasal 11
Denah Ruangan

7
Pasal 12
Pasal 12
Standar Fasilitas
a. Area Kerja
Area ini dilengkapi dengan meja dan kursi
serta beberapa unit computer sesuai jumlah
tenaga pada Bidang Keperawatan
b. Area penyimpanan File
Area ini terletak bagian sudut ruangan.
Tempat penyimpanan file ini berupa rak
yang digantung pada tembok dan tepat
dibawahnya terdapat sebuah meja tempat
penyimpanan file.
c. Kamar Mandi
Kamar mandi teletak berdekatan dengan
pintu masuk.Kamar mandi dilengkapi
dengan sebuah bak permanen, gayung,
sapu, alat pel dan super pel

8
Pasal 13
Peralatan
No Nama Peralatan Jumlah Kondisi Keterangan
Area Rapat
1 Meja 3 Baik -
2 Kursi putar 1 Baik -
3 Lemari File 1 baik
Area Kerja
1 Kursi busa 1 Baik
2 Kursi bakso 2 Baik
3 Komputer 1 Baik
5 Speaker 1 Baik
6 Printer 1 Baik
Area Penyimpanan File
Kamar Mandi
1 Televisi + remote 1 Baik
2 AC 1 Baik
3 Telepohone 1 Baik
4 Sofa 1 Baik
5 Tempat sampah 1 Baik
6 Pengukur suhu ruangan 1 Baik

BAB VIII
TUPOKSI

Pasal 12
Tupoksi Kepala bagian
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
tugas, pelaksanaan keperawatan, pengendalian
dan pelaporan bidang Pelayanan Asuhan
Keperawatan dan kebidanan
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan

9
tugas, dan pengendalian
3. Penginventarisasian permasalahan berhubungan
dengan pelaksanaan tugas dan program kerja
Bidang Keperawatan dan kebidanan
4. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan
program Bidang Keperawatan
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Bidang Keperawatan & Kebidanan

Pasal 13
Tupoksi Staf Keperawatan 1
1. Menyusun standar Etika Profesi Keperawatan
2. Melakukan bimbingan pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan-kegiatan pelayanan keperawatan dengan
peningkatan Etika
3. Melakukan pengendalian, penyiapan dan
pemeliharaan Logistik untuk fasilitas pelayanan
keperawatan
4. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan Standar
Etika Profesi, Logistik Keperawatan secara berkala
5. Melakukan Evaluasi terhadap pemantauan
pelaksanaan Standar Etika Profesi, serta logistic untuk
fasilitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
6. Pelaksanaan Koordinasi Logistik untuk fasilitas
pelayanan keperawatan
7. Melaksanakan bimbingan, kegiatan pendidikan dan
pelatihan tenaga keperawatan serta penyuluhan
kesehatan
8. Melaksanakan orientasi tenaga keperawatan yang
baru
9. Melaksanakan evaluasi terhadap pendidikan dan
pelatihan tenaga keperawatan
10. Melakukan bimbingan pelaksanaan PMK, PI

10
(Pengelolaan Limbah) serta Costumer Service
11. Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan PMK, PI
(Pengelolaan Limbah) serta Costumer Service
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Pasal 14
Tupoksi Staf Keperawatan 2
1. Menyusun Standar PROSEDUR OPERASIONAL
2. Melakukan bimbingan pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan Asuhan Keperawatan
3. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan Asuhan
Keperawatan secara berkala
4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Rumah Sakit
5. Melaksanakan Ronde Keperawatan di ruangan
bersama Ka.Bid, Ka.Sub.Bid, dan Kepala Ruangan
6. Mengecek pendokumentasian Asuhan
Keperawatan dan Kelengkapan Status Pasien
7. Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan MAKP
serta memberi bimbingan terhadap kendala-
kendala yang muncul pada setiap Ruang Rawat
Inap dan Instalasi
8. Melaksanakan Koordinasi ketenagaan
keperawatan
9. Secara bersama-sama dengan Tim lainnya bekerja
secara kolaburasi dalam mewujudkan Visi dan Misi
Rumah Sakit
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

11
1. Apabila terjadi penundaan dan kelambatan pelayanan di
rawat jalan maupun rawat inap harus disampaikan kepada
pasien;
2. Pasien diberi tahu alasan penundaan dan kelambatan
pelayanan dan diberi informasi tentang alternatif yang
tersedia sesuai kebutuhan klinis pasien dan dicatat di
rekam medis.

BAB IX
KESELAMATAN KERJA
Pasal 15
Keselamatan Pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.

Pasal 16
Keselamatan Petugas
1. Setiap petugas medis maupun non medis
menjalankan prinsippencegahan infeksi, yaitu
:
a. Menganggap bahwa pasien maupun
dirinya sendiri dapatmenularkan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung
tangan, kacamata, sepatuboot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dll) terutama
bila terdapatkontak dengan spesimen
pasien yaitu: urin, darah, muntah,
sekret,dll.
c. Melakukan perasat yang aman bagi

12
petugas maupun pasien, sesuaiprosedur
yang ada, mis: memasang kateter,
menyuntik, menjahitluka, memasang infus,
dll.
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik
sebelum dan sesudahmenangani pasien
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non
infeksius.
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip
sterilitas yaitu:
a. Dekontaminasi dengan larutan klorin.
b. Pencucian dengan sabun.
c. Pengeringan
4. Menggunakan baju kerja yang bersih.
5. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat
dalam menangani kasus :
a. HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan
infeksi)
b. Flu burung. Kewaspadaan standar
karyawan / petugas IGD
dalammenghadapi penderita dengan
dugaan flu burung adalah :
 Cuci tangan
 Cuci tangan dilakukan dibawah
air mengalir denganmenggunakan
sikat selama ± 5 menit, yaitu
dengan menyikat selruh telapak
tangan maupun punggung tangan.
 Hal ini dilakukan sebelum dan
sesudah memeriksapenderita.
 Memakai masker N95 atau minimal
masker badan
 Menggunakan pelindung wajah /
kaca mata goggle (biladiperlukan)
 Menggunakan apron / gaun pelindung
 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan pelindung kaki (sepatu
boot)
6. Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan
infeksi)

13
BAB X
PENGENDALIAN MUTU
Pasal 17
Standar Pelayanan
1. STANDAR 1
Falsafah dan tujuan Pelayanan keperawatan
diorganisasi dan dikelola agar dapat memberikan
asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
Kriteria:
a) dokumen tertulis yang memuat tujuan pelayanan
keperawatan harus mencerminkan peran rumah
sakit, dan harus menjadi acuan pelayanan
keperawatan serta diketahui oleh semua unit lain.
Dokumen ini harus selalu tersedia untuk semua
petugas pelayanan keperawatan
b) setiap unit keperawatan dapat mengembangkan
sendiri tujuan khusus pelayanan keperawatan
c) dokumen ini harus disempurnakan paling sedikit
setiap 3 tahun. 4. bagan struktur organisasi harus
memperlihatkan secara jelas garis 5. komando,
tanggung jawab, kewenangan serta hubungan
kerja dalam pelayanan keperawatan dan
hubungan dengan unit lain. 6. uraian tugas tertentu
yang tertulis harus diberikan kepada setiap
petugas hal hal sebagai berikut : a. kualifikasi yang
dibutuhkan untuk jabatan petugas yang
bersangkutan b. garis kewenangan c. fungsi dan
tanggungjawab d. frekuensi dan jenis penilaian
kemamapuan staf e. masa kerja dan kondisi
pelayanan.

14
2. STANDAR 2
Administrasi dan pengelolaan Pendekatan sistematika
yang digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan
pasien.
Kriteria:
1. Asuhan keperawatan mencerminkan standar
praktek keperawatan yang berlaku dan ditujukan
pada pasien atau keluarganya, yang mencakup
asuhan keperawatan dasar, penugasan pasien atau
keperawatan terpadu.
2. Perawat bertanggungjawab terhadap semua aspek
asuhan keperawatan
3. Staff keperawatan senantiasa harus menghormati
hak keleluasaan pribadi, martabat dan kerahasiaan
pasien.
4. Staff keperawatan berpartisipasi pada berbagai
pertemuan tentag asuhan pasien
5. Penelitian keperawatan
6. Bila penelitian keperawatan dilakukan, hak asasi
pasien harus dilindungi sesuai dengan pedoman
yang berlaku dengan menjunung tinggi etika profesi
3. STANDAR 3
Staff dan pimpinan Pelayanan keperawatan dikelola
untuk mencapai tujuan pelayanan
Kriteria:
1. Pelayanan keperawatan dipimpin oleh seorang
perawat yang mempunyai kualifikasi manager
2. Kepala keperawatan mempunyai kewenangan atau
bertanggungjawab bagi berfungsinya pelayanan
keperawatan ; sebagai anggota pimpinan harus aktif
menghadiri rapat pimpinan.
3. Apabila kepala perawatan berghalangan harus ada
seorang perawat pengganti yang cakap dapat

15
diserahi tanggungjawab dan kewenangan.
4. Setiap perawat harus mempunyai izin praktek
perawat yang masi berlaku dan berkualifikasi
professional sesuai jabatan yang didudukinya.
5. Jumlah dan jenis tenaga keperawatan disesuaikan
dengan kebutuhan pasien

4. STANDAR 4
Fasilitas dan peralatan harus memadai untuk
mencapai tujuan peayanan keperawatan.
Kriteria:
1. Tersedianya tempat dan peralatan yang sesuai
untuk melaksanakan tugas
2. Biasa digunakan peralatan khusus, peralatan
tersebut dijalankan oleh staf yang telah
mendapatkan pelatihan.

5. STANDAR 5
Kebijakan dan prosedur Adanya kebijakan dan
prosedur secara tertulis yang sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan prinsip praktek
keperawatan yang konsisten dengan tujuan
pelayanan keperawatan.
Kriteria:
1. Kepala keperawatan bertanggung jawab terhadap
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur keperawatan.
2. Staf keperawatan yang aktif terlibat dalam asuhan
langsung kepada pasien harus diikut sertakan
dalam perumusan kebijakan dan prosedur
keperawatan.
3. Ada bukti bahwa staf keperawatan bertindak
berdasarkan ketentuan hukum yang mengatur
standar pratek keperawatan dan berpedoman pada

16
etika profesi yang berlaku.
4. Ada kebijakan mengenai ruang lingkup dan
batasan tanggung jawab serta kegiatan staf
keperawatan Pengertian: Sebagai contoh kebijakan
ialah penyuntikan/ pengobatan pada terapi
intravena, pemberian darah dan produk darah,
menerima pesan melalui telepon, pemberian
informasi kepada mass media dan polisi,
pencatatan dan pelaporan, pelaksanaan prosedur
kerja.
5. Tersedianya pedoman praktek keperawatan yang
meliputi:
a. Prinsip-prinsip yang mendasari prosedur
b. Garis besar prosedur
c. Kemungkinan perawat menyesuaikan prosedur
terhadap kebutuhan pasien.

6. STANDAR 6
Pengembangan staf dan program pendididkan Harus
ada program pengembangan dan pendidikan
berkesinambungan agar setiap keperawatan dapat
meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Kriteria :
1. Program pengembangan staf dikoordinasi oleh
seorang perawat terdaftar
2. Tujuan program orientasi dan pelatihan harus
mengacu pada efektifitas program pelayanan.
3. Tersedianya program orientasi bagi smua staf
keperawatan yang baru dan bagi perawat
yangbaru ditempatkan pada bidang khusus,
meliputi :
a. Informasi tentang hubungan antara pelayana
keperawatan dengan rumah sakit.
b. Penjelasan mengenai kebijakan dan

17
prosedur kerja dirumah sakit dan pelayanan
keperawatan
c. Penjelasan mengenai metode penugasan
asuhan keperawatan dan standar praktek
keperawatan.
d. Prosedur penilaian terhadap staf
keperawatan.
e. Penjelasan mengenai tugas dan fungsi
khusus , garis kewenangan, dan ruang
lingkup tanggung jawab.
f. Cara untuk mendapatkan bahan – sumber
yang tepat
g. Identifikasi kebutuhan belajar bagi tiap
individu.
h. Petunjuk mengenai prosedur pengamanan
yang harus diikuti.
i. Pelatihan mengenai tekhnik pertolongan
hidup dasar (basic life support).
4. Pencatatan kehadiran staf dalam program
pengembanagan harus disimpan dengan baik.

7. STANDAR 7
Evaluasi dan pengendalian mutu Pelayanan
keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan
yang mutu tinggi dengan terus menerus melibatkan
diri dalam program pengendalian mutu dirumah sakit.
Kriteria:
1. Adanya rencana tertulis untuk melaksanakan
program pengendalian mutu keperawatan.
2. Program pengendalian mutu keperawatan meliputi:
a. Pelayanan keperawatan terhadap standar yang
telah ditetapkan.
b. Penampilan kerja semua tenaga perawat.
c. Proses dan hasil pelayanan keperawatan.

18
d. Tersedianya pendayagunaan sumber daya dari
rumah sakit.
3. Perawat terdaftar ditugaskan untuk mengkoordinasi
program ini. Kegiatan pengendalian mutu meliputi
hal-hal:
a. Pemantauan: pengumpulan informasi secara
rutin tentang pemberian pelayanan yang
penting.
b. Pengkajian: pengkajian secara periode tentang
informasi tersebut diatas untuk mengidentififkasi
masalah penting dalam pemberian pelayanan
dan kemungkinan untuk mengatasinya.
c. Tindakan : bila dan kemungkinan untuk
mengatasi telah diketahui maka tindakan harus
diambil.
d. Evaluasi : keefektifan tindakan yang diambil
harus di efaluasi untuk dimanfaatkan dalam
jangga panjang .
e. Umpan balik : hasil kegiatan dikomunikasikan
kepada staf secara teratur .

4. Daftar hadir dan periksalah pertemuan


disimpan,yang secara teliti mencerminkan transaksi
, kesimpulan , rekomendasi ,tindakan yang diambil,
dan hasil tindakan tersebut,sebagaihasil dari
kegiatan-kegiatan pengendalian mutu

19
Pasal 19
Indikator Mutu Lain
Survei Kepuasan Pelanggan
Survei kepuasan pelanggan dilakukan setiap 1 bulan
sekali.survei ini dilakukan sebagai tolak ukur
pelanggan terhadap kepuasan pelayanankeperawatan

BAB XI
PENUTUP
Pasal 20

Demikianlah Pedoman Kerja Keperawatan ini dibuat. Kami


mengajak semua pihak yang bekerja di RSIA Fatma
Bojonegoro untuk dapat bersama – sama membina dan
mengembangkan sistem pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit. Semua petugas baik tenaga medis, paramedis,
maupun non medis yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pelayanan keperawatan hendaknya selalu menaati ketentuan
yang telah digariskan di dalam buku standar ini.

Ditetapkan di Bojoengoro
pada tanggal ………….2018

Direktur

dr. Winandra Putra, M.Mkes

20

Anda mungkin juga menyukai