Islam Pada Kehidupan
Islam Pada Kehidupan
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan
agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat
atas mereka. Allah hanya meredhai Islam sebagai agama. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama
pun yang diterima selain Islam.
ِ ضيتُ لَ ُك ُم
اإل ْسالَ َم دِينا َ ُْاليَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم دِينَ ُك ْم َوأَتْ َم ْمت
ِ علَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al
Maa’idah: 3)
ت
ِ اوا َّ ّللاِ إِلَ ْي ُك ْم َج ِميعا الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال
َ س َم سو ُل ه ُ اس إِنِهي َر ُ َّقُ ْل يَا أَيُّ َها الن
ي ِ األ ُ ِهم ه
ي ِ الَّذِي سو ِل ِه النَّبِ ه آمنُواْ بِ ه
ُ اّللِ َو َر ِ َض ال ِإلَـهَ إِالَّ هُ َو يُ ْح ِيـي َويُ ِميتُ ف ِ َواأل َ ْر
َاّللِ َو َك ِل َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْهتَد ُون
يُؤْ ِم ُن بِ ه
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian
semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang
haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian
kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman
kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian mendapatkan
hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)
Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa
dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab
itulah maka Abu Thalib tidak dapat dianggap sebagai orang yang beriman terhadap
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa,
bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.
Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu
kerana Islam adalah ajaran yang boleh diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di
masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
istilah al-muhaimin mencakup semua pengertian di atas. Maka, al-Qur’an itu yang dapat
dipercaya, yang menjadi saksi, dan sebagai hakim atas kitab-kitab yang turun sebelumnya.
Allah menjadikan al-Qur’an yang agung ini diturunkan paling akhir, dan sebagai penutup
kitab-kitab-Nya. Sebagai kitab yang paling lengkap, paling agung, dan paling sempurna dari
kitab-kitab se-belumnya, tatkala Allah mengumpulkan di dalamnya berbagai kebaikan yang
ada pada kitab-kitab sebelumnya, dan menambahkannya dengan berbagai kesempurnaan
yang tidak dijumpai dalam kitab-kitab lainnya. Oleh kerana itu, Allah menjadikan al-Qur’an
sebagai saksi, penjamin, dan yang menghakimi kitab-kitab sebelumnya secara keseluruhan.
ِا
َّل َى
ٰ إ َشْق
لتِ نَْآُر ْ َْك
الق ليََ َْلن
َا ع َنزما أَ
اْلَر
َْض ْ َ ََ
لق ْ خان ً ِ
ِّ يًل
ِم
م َ ٰ
تنز يخْشَى
َ َن
لمِّ ة
ِ ًَِر
ذكْت
َ
َُ
لى ْ َِات
الع َاوَالسامو
“Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;
melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah)
yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” [Thaahaa: 2-4]
HR. Al-Bukhari (no. 39), Kitabul Iman bab Addiinu Yusrun, dan an-Nasa-i (VIII/122), dari
Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.