MS
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa Gunungrejo
Kec. Singosari Kabupaten Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
No. NAMA L/P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET
c. Genogram
1
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Jenis : Extendet
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya berpendidikan tingkat dasar,
kecuali mertua yang tidak sekolah, dan anak pertama yang sedang sekolah kelas 12 (SMA
kelas III). Berkaitan dengan penyakit TBC yang diderita Tn. MS, keluarga mengatakan
tidak tahu bagaimana cara penularan TB paru kepada orang lain dan bagaimana cara
pencegahan terhadap anggota keluarga yang lain. Setelah dijelaskan tentang pengertian
penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F belum bisa menjawab
pertanyaan sederhana perawat
2
Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), acara
Diba’ (remaja putri dan ibu-ibu).
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada anggota
keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB adalah di
sungai atau menumpang di WC tetangga.
c. Olah Raga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk melakukan olah raga,
tapi dia telah rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan di sawah mislnya
mencangkul, mencari rumput untuk ternak, atau mencabuti rumput yang mengganggu
tanaman padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk kegiatan olah raga secara khusus,
dia hanya ikut membantu suami kerja di sawah. Anak-anak tidak ada kegiatan olah raga di
rumah, sedangkan di sekolah sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari sawah dan pada sore hari.
Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan pada sore hari. Kebersihan
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari
dengan pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari mata air
Sumberawan. Berkaitan dengan TBC, keluarga mengatakan tidak mengerti mengenai
3
sanitasi yang sehat yang dapat mencegah penularan TB paru. Tn.MS mengatakan tidak
mempunyai tempat khusus untuk pembuangan dahak, biasanya meludah di halaman atau
dimana saja saat ia berada.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai–santai atau digunakan
untuk membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam menggunakan waktu
senggangnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga
melihat televisi dan radio.
f. Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya selama 1 – 2
jam mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari jam 22.00 – 05.00. Pada
Tn. MS tidurnya sering terganggu oleh karena sering batuk pada malam hari, dan sering
berkeringat dingin pada malam hari.
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti kegiatan
tahlilan, diba’ dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu merupakan perokok berat
dengan frekuensi 1 pak perhari. Sejak sakit frekwensi merokok dikurangi sekitar ½ pak
perhari.
4
penyakit yang diderita saat ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas Singosari, dan sekarang
ini obat sudah dapat diambil di Polindes.
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas pekarangan
5 x 9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian dari plester
semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang
tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang
tengah serta dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu
ada sebuah lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–masing
kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur
berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi tapi tidak
ada WC, bila buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah
tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar rumahnya.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air Sumberawan untuk minum dan memasak,
keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga menyimpan air dari
sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di belakang
rumah dan dibiarkan terbuka.
Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang menempel di belakang dapur.
Pembuangan kotoran ternak berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.
5
b. Denah rumah
keterangan :
LKT = Limbah kotoran ternak
LKM = Limbah kamar mandi
LD = Limbah dapur
LKT
= Pintu
= Jalan kampung/gang
= Batas pekarangan
LD
Kandang
sapi
LKM
Kamar
Dapur
mandi
R. Tidur R.Tidur
An.AS Ny.M
R. Tamu
R. Tidur Nn.S
6
menyinari lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang digunakan untuk mandi dan
memasak berasal dari mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air limbah dari kamar
mandi berupa selokan terbuka, pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat khusus,
langsung dibuang atau dialirkan ke belakang dapur dan dibiarkan meresap sendiri.
7
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat
makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua
keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa musibah,
maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit
atau ditimpa musibah.
8
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan
dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur dengan
budaya yang ada disekitarnya.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2 orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan sandang,
pangan dan papan keluarga Tn. MS sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari, Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di pekarangan rumahnya. Jika
ingin makan lauk-pauk, Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.
9
8. Stres Dan koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik itu stess jangka
pendek ( < 6 bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi keluarga Tn. MS hanya
mengalami stress biasa yang dapat dengan segera diatasi.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Tn. MS
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang lalu Tn. MS sering batuk yang
disertai adanya dahak yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah dalam
dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan menurun, berat badan agak menurun.
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. MS tidak pernah menderita penyakit yang berat,
kronis atau penyakit yang menular. Tn. MS tidak pernah minum – minuman keras, tapi
merupakan perokok berat dengan frekwensi 1 – 1,5 pak perhari.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84/menit, respirasi 22/menit, tinggi badan
162 cm, berat badan 48 kg.
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada luka, ketombe dan
bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih, tidak rontok. Wajah agak
pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, konjungtiva agak
anemis, tidak ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
10
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran baik, tidak ada radang atau benjolan yang
abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi normal,
adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan tidak ditemukan
perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil
tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi deviasi septum
nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan pembesaran tyroid dan perubahan suara
serta pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22 permenit, terdapat retraksi intercosta dan
batuk produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama. Fokal fremitus lebih bergetar
paru kiri dari pada kanan, perkusi suara dullness. Suara nafas bronchial dan bronkho-
vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda
pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang tidak ditemukan.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi tympani, hepar ,
lien tidak ada kelainan
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot empat.
11
Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius, tanda-tanda penularan kuman TBC dari
Tn.MS ke An.AS. Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk yang menetap.
Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala penyakit yang lain.
12
B. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. DS :
- Tn. MS mengatakan biasa Resiko penyebaran Perilaku kurang
membuang ludah di halaman, tidak / penularan infeksi higienis
ada tempat khusus.
- Tn. MS mengatakan belum tahu
akibat bila tidak melakukan
tindakan pencegahan pada keluarga.
- Ny. F mengatakan kurang mengerti
tentang pencegahan TBC
- Keluarga tidak tahu bagaimana cara
penularan TB paru kepada orang
lain dan bagaimana cara pencegahan
terhadap anggota keluarga yang
lain.
- Keluarga mengatakan tidak
mengerti mengenai sanitasi yang
sehat yang dapat mencegah
penularan TB paru.
- Tn.MS aktif mengikuti kegiatan
sosial keagamaan di masyarakat
seperti acara tahlilan, yaasinan, dsb.
DO :
- Lantai rumah sebagian terbuat dari
tanah, tampak lembab dan kotor.
- Tidak ada tempat khusus untuk
membuang dahak
- Tidak ada tempat khusus untuk
pembuangan limbah rumah.
- Alat makan keluarga tidak ada
pemisahan atau digunakan bersama
- Pencahayaan rumah (kamar tidur)
13
kurang.
- Tn.MS tidur sekamar dengan Ny.F
2 DS :
- Keluarga mengatakan sejak lima Kurang Kurang informasi
bulan yang lalu sering batuk yang pengetahuan dan keterbatasan
disertai dahak. kemampuan
- Keluarga mengatakan bahwa Tn.MS mencerap
sakit paru-paru, tapi tidak tahu jenis informasi
penyakit, penyebab, pencegahan,
perawatan dan pengobatannya.
- Tn. MS mengatakan, “ saya belum
tahu akibat yang terjadi, bila
penyakit saya tidak diobati “.
- Ny. F mengatakan ,” Tn. MS sudah
diperiksakan di RS Soepraoen“.
Tetapi batuknya masih sering dan
agak sesak.
DO :
- Keluarga tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang pengertian
penyakit, pencegahan, perawatan
dan pengobatannya
- Pendidikan Tn.MS dan Ny.F SD
- Setelah dijelaskan tentang
pengertian penyakit, cara
pencegahan dan pengobatannya,
Tn.MS dan Ny.F belum bisa
menjawab pertanyaan sederhana
perawat
3 DS :
- Keluarga mengatakan Tn.MS sudah Resiko kerusakan
14
menjalani pengobatan sejak bulan penatalaksanaan
Oktober 2007 program terapi di
- Tn.MS mengatakan sering lupa rumah (pengobatan
minum obat, tapi selalu diingatkan tidak tuntas)
oleh istrinya
- Tn.MS mengatakan sering mual dan
kembung setelah minum obat
- Tn.MS mengatakan sebenarnya
malas minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh
DO :
- Pemeriksaan fisik : bentuk dada
normal, terdapat retraksi intercosta,
batuk produktif. Nafas agak sesak.
- lantai ruang tamu dari porselin,
sisanya terbuat dari tanah
keadaannya kotor dan lembab.
- Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).
15
D. Prioritas Masalah
Jumlah 4 1/6
16
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, cara pencegahan, perawatan dan
pengobatann s.d kurangnya informasi dan keterbatasan mencerap informasi
Jumlah 3 2/3
17
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik / tatalaksana pengobatan dirumah (pengobatan
terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan jangka panjang
Jumlah 3 1/6
18
E. Rencana Asuhan Keperawatan
19
ruangan yang baik, penataan perabot yang rapi, kelengkapan fasilitas sanitasi) dan
fisiologis (fentilasi harus baik, pencahayaan harus cukup dan terhindar dari
kebisingan)
Kaji pengetahuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Jelaskan kepada keluarga tentang manfaat fasilitas keluarga
jelaskan bahwa pengobatan TB paru perlu kesabaran karena harus rajin berobat dan
paling sedikit 6 bulan.
Jelaskan tentang jadwal pemeriksaan spetum yaitu , kantrol sputum BTA dilakukan
sebulan sekali, bila sudah negatif sputum BTA tetap diperiksa sedikitnya sampai tiga
kali berturut-turut
Jelaskan bahwa pemeriksaan radiologis dilakukan tiap tiga bulan sekali.
Jelaskan bila klien di runah mengalami sesuatu misal batuk darah, maka anjurkan
untuk mengunjungi fasilitas kesehatan meskipun belum waktunya kontrol.
Jelaskan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat selain puskesmas juga dokter-
dokter swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
20
Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang perawatan klien TB paru :
makan yang banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup , pikiran diusahakan
santai hindari stres yang berlarut – larut, berhenti merokok dan hindari polusi udara.
Gerak badan dianjurkan bila penyakit tampak sembuh.
Jelaskan pengobatan TB paru dan cara minum obat serta berapa lama harus minum
obat.
21
F. Impelementasi Dan Evaluasi
O:keluarga tidak
mampu
menyebutkan de
ngan bahasa
yang sederhana
tentang
penyebab dan
gejala TB paru.
A :masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi.
22
2. 27 Des 2007 Kurang mengkaji S : keluarga
Kamis pagi pengetahuan pengetahuan mengatakan
keluarga tentang sudah tahu cara
resiko terjadinya penularan TB par
penularan TB pa u pada anggota
ru pada anggota keluarga dengan
keluarga. cara percikan
Menjelaskan ludah.
tentang cara
penularan TB O :keluarga mamp
paru u
menjelaskan den
gan bahasa yang
sederhana
tentang cara
penularan TB
paru yaitu
melalui percikan
ludah.
A : masalah
teratasi
P : hentikan
intervensi.
23
3 8 Jan 2008 Resiko kerusakan Menjelaskan
Selasa pagi manajemen kepada keluarga S : klg
penatalaksanaan di tentang manfaat mengatakan
rumah fasilitas kesehata telah tahu
n yang ada di manfaat yang di
masyarakat. dapat dari fasilit
Mengjkaji as kesehatan
pengetahuan klg yang ada di
tentang manfaat masyarakat
fasilitas kesehata O : keluarga mam
n yang ada di pu
masyarakat. menjelaskan ma
nfaat dari
fasilitas
kesehatan
yang ada di
masyarakat.
A : masalah terata
si sebagian.
P : lanjutkan
intervensi.
24
4 11 Des 2001 Resiko penularan menjelaskan cara S : keluarga
Jumat pagi pen-yakit menghindari mengatakan
penularan TB telah mengetahui
paru seperti men cara
jaga kondisi merawat anggota
tubuh. keluarga agar tid
Memotivasi ak
dan mendemontr tertular, tapi belu
asikan cara m
hidup sehat mampu melakuk
seperti : an
menutup mulut khusus memisah
pada saat batuk kan
atau bersin alat makan denga
, cara membuang n klien.
dahak atau O :keluarga mamp
luda bila dibuan u
g dihalaman mak menjelaskan dan
aharus diuruk belum mampu
dengan tanah. mendemontrasik
Alatmakan harus an
terpisah cara perawatan
pada anggota
keluarga agar
tidak tertular TB
paru.
A : masalah terata
si sebagian
P : lanjutkan
intervensi
25