Anda di halaman 1dari 13

UNTUK SMK

KELAS XII

BAHAN AJAR
PENJUALAN KONSINYASI

DIsusun oleh :
Kompetensi Dasar :

3.20 Menganalisis penjualan konsinyasi


4.20 Melakukan pencatatan penjualan konsinyasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD : Pengetahuan

1. Menjelaskan pengertian penjualan konsinyasi


2. Menjelaskan pengertian perjanjian konsinyasi
3. Menjelaskan proses penjualan konsinyasi untuk komisioner dan konsinyor

KD : Keterampilan

1. Melakukan pencatatan penjualan konsinyasi untuk komisioner


dan konsinyor
PENCATATAN AKUNTANSI
PENJUALAN KONSINYASI

1. Pengertian penjualan konsinyasi


Konsinyasi adalah penyerahan barang dari pihak pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjual disertai amanat untuk dijual dengan upah berupa komisi.
Dalam hubungannya dengan konsinyasi, pihak pemilik barang barang disebut
pengamanat (consignor). Pihak penerima barang disebut komisioner (consignee). Bagi
pengamanat barang konsinyasi disebut dengan barang konsinyasi ke luar (consignment
out)dan bagi pihak komisioner barang disebut dengan barang konsinyasi masuk
(consignment in).
Konsinyasi merupakan penyerahan barang secara fisik dari pengamanat kepada
komisioner tanpa disertai dengan pemindahan hak milik. Hak milik tetap menjadi milik
pengamanat samapi barang laku terjual. Barang dianggap persediaan oleh pihak
pengamanat bukan komisioner.
Peluang usaha tidak selalu menuntut modal besar. Melalui metode penjualan
konsinyasi, seorang wirausaha dapat menjual barang tanpa harus memiliki toko, atau
sebaliknya menjalankan toko tanpa memproduksi barang sendiri. Metode ini
membutuhkan modal yang relatif lebih kecil. sistem bisnis yang efektif dan digunakan
oleh banyak pengusaha.Peluang bisnis konsinyasi ini masih sangat luas, terlebih lagi
sekarang, tidak perlu menitipkan kepada toko-toko saja. Produk dapat dititipkan
padamarket place yang sedang merebah dan populer di dunia maya. Apa saja sih produk
yang dapat kita jadikan bisnis konsinyasi :
a. Pakaian
b. Makanan dan Minuman
c. Make Up
d. Asesoris
e. Mainan
dll
Pakaian Makanan

Make Up Asesoris

Barang lainnya Mainan


Penjualan konsinyasi memiliki perbedaan dengan penjualan biasa. Pada penjualan biasa,
umumnya hak milik barang telah pindah tangan jika barangtelah dikirim oleh penjual kepada
pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan
pengamanat. Hak milik baru berpindah tangan jika barang telah terjual oleh komisioner kepada
pihak lainya. Perbedaan yang lain adalah dalam hal biaya operasi yang berhubungan dengan
barang yang dijual. Dalam transaksi penjualan biasa, semua biaya operasi yang berhubungan
dengan barang yang dijual ditanggung oleh pihak penjual. Tetapi dalam penjualan konsinyasi
semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi akan ditanggung oleh pihak
pengamanat (pemilik barang).
Hak milik dalam penjualan konsinyasi mengakibatkan biaya operasional dan uang
penjualan menjadi kewajiban dan hak pengamanat. Sedangkan agen akan menerima fee dari
transaksi dari penjualan barang yang laku. Kepemilikan atas hasil penjualan tersebut
diaplikasikan atas penetapan harga dan komisi yang pasti bagi komisioner. Sebagai penerima
amanat, komisioner tidak diperbolehkan untuk menggunakan uang hasil penjualan produk
tersebut

2. Tujuan penjualan konsinyasi


Tujuan bagi pengamanat :
 Suatu cara mencari pasar baru atau memperluas pasar tanpa membentuk dealer sale
agent, tanapa melalui dealer yang dianggap kurang menguntungkan terkait jalur
distribusi dan harga barang cukup tinggi.
 Resiko kehilangan barang yang dijual secara konsinyasi dapat dihindari sebab jika
komisioner itu bangkrut maka barang konsinyasi tidak ikut disita.
 Pengamanat tetap melakukan pengawasan jumlah dan harga barang yang siap untuk
dijual termasuk menetukan harga untuk eceran.
Tujuan bagi komisioner :
 Komisioner terhindar dari kerugian, sebab jika kemungkinan gagal dalam menjual
barang komisi tersebut dapat menjual dibawah hargaresmi sejumlah barang yang
belum laku terjual.
 Komisisoner terhindar dari resiko kerusakan barang komisi tersebut, jika barang
tersebut sampai lusuh maupun tidak laku dijual.
 Komisioner menjual barang komisi tidak membutuhkan modal, hanya menyediakan
tempat saja.
 Komisisoner menjual barang komisi dengan menerima …% komisi yang menjadi
kesepakatan dengan pengamanat.

3. Perjanjian penjualan konsinyasi


 Pemilikan atas barang yang dijual-belikan menjadi milik pengamanat sampai
barang tersebut terjual, dimana barang tersebut merupakan persediaan
pengamanat bukan persediaan dari komisioner.
 Barang menjadi milik pengamanat sampai barang terjual maka pengiriman barang
ke komisioner tidak menimbulkan bagi pengamanat maupun komisioner.
 Pengamanat tetap bertanggungjawab atas barang yang dijual dan biaya yang
dikeluarkan untuk barang konsinyasi sejak barang dikirim sampai barang terjual.
 Komisioner berkewajiban menjaga keamanan dan keselamatan barang yang
dijual.
 Komisioner berkewajiban menjual barang sesuai dengan harga yang ditetapkan.
 Komisioner berkewajiban memberikan laporan perhitungan penjualan.
 Komisioner berhak mendapatkan komisi atas barang konsinyasi yang telah terjual.
 Komisioner berhak mendapatkanpenggantian biaya yang telah dikeluarkan
sehubungan dengan penjualan barang konsinyasi seperti biaya pengankutan,
penyimpanan, asuransi dll
4. Pencatatan penjualan konsinyasi
Unsur yang membedakan pencatatan penjualan konsinyasi dengan penjualan biasa
adalah pencatatan pengiriman barang sebelum terjadi penjualan. Prosedur akuntansi yang
diikuti oleh komisioner tergantung :
A. Laba penjualan secra terpisah dari operasi penjualan barang biasa.
B. Laba penjualan konsinyasi digabung dengan penjualan biasa.

Berikut video pembelajaran yang dapat diakses pada alamat


https://www.youtube.com/watch?v=xC4oBFhlHbIsebagai sumber belajar tentang
pencatatan penjualan konsinyasi disertai ilustrasi. Setelah menonton video, selanjutnya
mengerjakan latihan soal dan pahami terkait pembahasan penjualan konsinyasi berikut.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

Berikut ilustrasi pencatatan penjualan konsinyasi yang dipsah dan digabung


dengan laba opersi penjualan barang biasa antara pengamanat dan komisioner :

Study kasus :
1. PT SUKSES di Kebumen mengirimkan barang sebanyak 30 buah TV kepada PT
JAYA di Purworejo. Harga pokok TV sebesar Rp 1.500.000. Harga jual PT JAYA
sebesar Rp 2.000.000. PT JAYA mendapatkan komisi 10% dari harga jual. Biaya
pengiriman sebesar Rp 500.000 dibayar oleh PT SUKSES. Pada akhir bulan TV
terjual semua dan PT JAYA membayar biaya penjualan Rp 200.000.
Penyelesaian
1. Bagi Pengamanat

Dipisah Digabung
No Transaksi
Jurnal (dalam ribuan Rp) Jurnal (dalam ribuan Rp)
1 Pengiriman barang Konsinyasi barang keluar 45.000 Memo
30 TV @2.000.000, komisi
10% Pengiriman barang 45.000
HP : 1.500.000 Konsinyasi

2 Pembayaran biaya pengiriman Konsinyasi barang keluar 500 Biaya Pengiriman 500
Rp500.000 Kas 500 Kas 500

3 Penerimaan uang hasil Kas 53.800 Kas 53.800


penjualan konsinyasi Konsinyasi barang keluar 53.800 Biaya Penjualan 200
(30 x 2.000.000)-(10%x 30 x Komisi Penjualan 600
2.000.000)-200.000) Penjualan 60.000

4 Pencatatan laba rugi Konsinyasi barang keluar 8300


penjualan konsinyasi Laba penjualan 8300
(= 60.000.000 -45.000.000- Konsinyasi
6.000.000-200.000-500.000 )
2. Bagi komisioser :
Dipisah Digabung
No Transaksi
Jurnal (dalam ribuan Rp) Jurnal (dalam ribuan Rp)
1 Penerimaan barang Memo Memo
30 TV @2.000.000, komisi
10%

2 Penjualan TV 30 @ 2.000.000 Kas 60.000 Kas 60.000


Komisi 10%x60.000.000 Konsinyasi barang masuk 60.000 Penjualan 60.000
Pembelian 54.000
Utang 54.000

3 Pembayaran biaya penjualan Konsinyasi barang masuk 200 Utang PT SUKSES 200
Rp200.000 Kas 200 Kas 200

4 Perhitungan komisi Konsinyasi barang masuk 6.000


10%x60.000.000 Pendapatan Komisi 6.000

Pengiriman uang hasil Konsinyasi barang masuk Utang PT SUKSES


5 penjualan 53.800 53.800
(30 x 2.000.000)-(10%x 30 x Kas 53.800 Kas 53.800
2.000.000)-200.000)
5. Laporan perhitungan laba atau rugi
Penjualan Rp 60.000.000
30 x Rp 2.000.000

HPP
30 x Rp 1.500.000 Rp 45.000.000 -
Rp 15.000.000
Biaya
Biaya Pengiriman Rp 500.000
Biaya Penjualan Rp 200.000
Biaya komisi Rp 6.000.000 Rp 6.700.000 -
Laba Rp 8.300.000

Latihan Soal :

UD MAHAMERU mencatat transaksi konsinyasi terpisah dari transaksi penjualan barang biasa.
Transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2019 adalah sbb:
1. Mengirimkan 10 lemari es merk Polytron mini sebagai konsinyasi kepada Toko
PELITA dengan harga jual per unit sebesar Rp 1.400.000 komisi 20%. Biaya
pengiriman Rp 200.000. Harga pokok tiap unit Rp 1.000.000.
2. Penerimaan uang muka dari Toko PELITA Rp 2.000.000
3. Penerimaan laporan perhitungan daro Toko PELITA untuk penjualan 5 unit lemari es:
Hasil Penjualan Rp 7.000.000
Beban angkut keluar Rp 100.000
Beban angkut masuk Rp 200.000
Komisi 20% Rp 1.400.000 +
Rp 1.700.000 -
Saldo terutang Rp 5.300.000
Uang muka Rp 2.000.000 -
Ditransfer Rp 3.300.000
Berdasarkan data soal UD MAHAMERU diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan UD
MAHAMERU untuk mencatat transaksi yang terjadi pada bulan Juni 2019.

Kunci Jawaban :

1. Jurnal pengiriman barang konsinyasi dan biaya pengiriman


Dipisah
No Transaksi
Jurnal (dalam ribuan Rp)
1 Pengiriman barang Konsinyasi barang keluar 10.000.000
10 lemari es @1.400.000,
komisi 20% Pengiriman barang 10.000.000
HP : 1.000.000 Konsinyasi

2 Pembayaran biaya pengiriman Konsinyasi barang keluar 200.000


Rp200.000 Kas 200.000

2. Penerimaan uang muka dari Toko PELITA


Dipisah
No Transaksi
Jurnal (dalam ribuan Rp)
1 Penerimaan uang muka dari Kas 2.000.000
Toko PELITA Rp 2.000.000 Uang muka dari 2.000.000
Toko PELITA

3. Penerimaan laporan perhitungan penjualan Toko PELITA :


Dipisah
No Transaksi
Jurnal (dalam ribuan Rp)
1 Penerimaan laporan perhitungan Kas 3.300.000
penjualan konsinyasi Toko Konsinyasi barang keluar 1.700.000
Uang muka dari Toko
PELITA PELITA 2.000.000
Penjualan Konsinyasi 7.000.000
Latihan Soal :
PD MITRA bertindak sebagai pengamanat untuk Toko MEKAR. Transaski konsinyasi yang
terjadi pada bulan Juni 2019 adalah sbb:

1 Juni PD MITRA mengirimkan 60 unit kompor gas kepada Toko MEKAR sebagai barang
konsinyasi. Harga Jual Rp 650.000 dengan komisi 10%. Biaya pengiriman Rp 300.000.
Harga pokok barang Rp 400.000.
30 Juni PD MITRA menerima laporan perhitungan penjualan dari Toko MEKAR untuk penjualan
40 unit kompor gas sbb:

Hasil Penjualan:
40 x 650.000 Rp 26.000.000
Dikurangi :
Biaya Asuransi Rp 360.000
Biaya Angkut Rp 200.000
Komisi 10% Rp 2.600.000 +
Rp 3.160.000 -
Dikirim cek Rp 22.840.000

Apabila PD MITRA mencatat laba konsinyasi terpisah dari laba penjualan biasa maka jurnalnya
adalah sbb:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Barang konsinyasi keluar
2019 4 Rp 24.000.000
Juni Pengiriman barang konsinyasi Rp 24.000.000
(pengiriman barang konsinyasi 60 unit)

4 Barang konsinyasi keluar Rp 300.000


Kas Rp 300.000
(pembayaran biaya pengiriman)

30 Kas Rp 22.840.000
Barang konsinyasi keluar Rp 3.160.000
Barang konsinyasi keluar Rp 26.000.000
(penerimaan penjualan 40 unit)
SUMBER BELAJAR :

1. Nafi’ah Yatimatun dan Sumuati 2019 Akuntansi Keuangan.Jakarta:Grasindo


2. Somantri Hendi.2016.Akuntansi keuangan.Bandung:Armico
3. Lasmi Dewi.dkk.2016.Akuntansi Keuangan.2.Jakarta.Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata,
Direktorat Jenderal Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai