Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan 10:

+ Reksa Dana
Saham & Obligasi

Olivi Sabilla S.,S.E.,M.Ak.


Pasar Modal

???
Pasar Modal adalah tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan
jangka panjang, instrumen derivatif dan instrumen lainnya.
UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal:
Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang terkait dengan Efek
Efek adalah surat berharga/ sekuritas, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Efek/ Surat Berharga/ Sekuritas
• Efek Penyertaan : Efek yang memberikan EFEK DI
PASAR
hak kepada pemegangnya untuk menjadi MODAL

pemegang saham perusahaan yang


EFEK EFEK EFEK LAIN-
menerbitkan efek tersebut PENYERTAAN
EFEK UTANG
TURUNAN LAIN

Contoh: saham biasa, saham preferen


• Efek Utang : Efek di mana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat utang dengan
kewajiban menebus kembali pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan di
antara pihak yang bersangkutan.
Contoh: obligasi/ bond, surat utang jangka menengah
• Efek Derivatif : Efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Bisa turunan langsung, bisa kedua
Contoh: warran, right, opsi, future
• Efek lain-lain: Efek yang tidak termasuk ketiganya
Contoh: reksadana, sertifikat penitipan efek Indonesia,
Konsep Saham
 Saham adalah surat tanda kepemilikan perusahaan.
 Harga saham pada saat dijual pertama kali oleh perusahaan kemasyarakat disebut harga
nominal (par value).
 Harga saham dipasar saham yang besarnya ditentukan oleh penjual dan pembeli disebut
harga pasar (market value).
 Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas, terdapat karakteristik dari jenis
saham, sebagai berikut:
KARAKTERISTIK SAHAM BIASA KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN

• Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan • Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen
memperoleh laba • Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham
• Memiliki hak suara dalam RUPS (one share one vote) lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan tersebut dilikuidasi/
• Memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan dibubarkan
perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi • Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba
(dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap
dilunasi • Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh
• Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa
pihak lain sebesar proporsi sahamnya setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi
• Hak untuk memilki saham baru terlebih dahulu
Konsep Deviden
Terdapat keuntungan apabila membeli Saham, yakni berupa:
DIVIDEN
Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan
perusahaan
CAPITAL GAIN
Selisih antara harga beli dan harga jual.
SAHAM BONUS (jika ada)
Saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham (selisih
antara harga jual terhadap harga nominal saham, pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di
pasar perdana)

 Apabila perusahaan menghasilkan laba, sebagian atau seluruh laba dapat dibagikan kepada
pemiliknya yaitu pemegang saham, disebut sebagai dividen.
 Pada umumnya, dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham adalah
rupiah tunai yang disebut dividen tunai (cash dividend).
 Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada
pemegang saham dalam bentuk saham baru sehingga meningkatkan jumlah saham yang
dimiliki pemegang saham.
 Saham bonus (bonus share) merupakan saham baru yang diberikan kepada pemegang
saham dan berasal dari kapitalisasi agio saham.
Perhitungan Saham (1)
Contoh
PT Cintya menerbitkan 5.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000
dan 1.000 lembar saham istimewa 10% dengan nilai nominal Rp. 1.200. apabila
perusahaan tersebut mengumumkan deviden sebesar Rp. 2.000.000 untuk tahun ini,
tentukan besarnya deviden perlembar saham biasa.
Deviden perlembar saham istimewa :
10% x Rp. 1.200 = 120
Total deviden saham istimewa :
1000x Rp. 120 = Rp. 120.000
total deviden saham biasa :
Rp. 2.000.000 – Rp. 120.000 = Rp. 1.880.000
Deviden perlembar saham biasa :
Rp. 1.880.000 / 5.000 = Rp. 376.
Perhitungan Saham (2)
Saham biasanya dijual dalam jumlah 100 lembar atau dalam satuan yang disebur
round lots. Jumlah saham yang kurang atau lebih 100 lembar disebut odd lot. Ongkos
diferensial odd lot sebesar Rp. 20 perlembar saham yang diperdagangkan ditambah
harga beli atau dikurangkan harga jual diperoleh harga yang terjadi disebut execution
price.
Contoh
Seorang investor membeli 80 lembar saham seharga Rp. 15.000 tentukan besarnya
komisi yang diterima pialang pada tingkat komisi 1,5 %
Harga eksekusi perlembar :
Rp. 15.000 + Rp 20 (odd lot) = Rp. 15.020
Harga 80 lembar saham :
80 x Rp. 15.020 = Rp. 1.201.600
Komisi pialang : 1,5% x Rp 1.201.600 = Rp. 18.024
Evaluasi Investasi Saham
 Ukuran pendapatan tahunan (annual yield)
Pendapatan tahunan : deviden tahunan perlembar / harga perlembar
 Keuntungan modal
Pendapatan bersih dikurangi ongkos total. Keuntungan total adalah deviden total
ditambah keuntungan modal.
Keuntungan total : deviden total + keuntungan modal
Contoh:
Tuan alma telah membeli saham biasa pada tingkat harga Rp 12.500 perlembar. Deviden kuartal yang ia terima Rp 500 perlembar.
Tuan alma menjual sahammnya setelah dua tahun dengan harga Rp 16.400 perlembar. Tentukan
a) keuntungan total perlembar
2 tahun : 8 kuartal
Deviden total perlembar saham : 8 x Rp 500 = Rp. 4000
Keuntungan modal (capital gain) perlembar = pendapatan bersih – biaya total
= Rp. 16.400 – Rp. 12.500 = Rp. 3.900
Keuntungan total perlembar = Deviden total (total deviden) + keuntungan modal (capital gain)
= Rp. 4.000 + Rp. 3.900 = Rp. 7.900
b) Persentase relative keuntungan total terhadap biaya
Persentase keuntungan total adalah persentase relative keuntungan total terhadap biaya total.
Persentase keuntungan total : Rp. 7.900 / Rp. 12.500 x 100% = 63,2 %
Konsep Obligasi
 Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi
pinjaman (investor), dapat berupa surat utang jangka menengah/ panjang yang dapat
dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.
 Istilah pendapatan suatu obligasi, yaitu
 bunga obligasi (bond interest rate).
 yield obligasi (bond yield) dan
 Harga obligasi ditentukan oleh besarnya pembayaran anuitas bunga tengah tahunan ditambah
dengan present value dan nilai nominal obligasi pada saat jatuh tempo.
 Yield obligasi merupakan ukuran/tingkat pendapatan obligasi yang akan diterima investor, yang
cenderung bersifat tidak tetap.
 Yield obligasi tidak bersifat tetap sebagaimana layaknya bunga (kupon) obligasi, karena yield
obligasi akan sangat terkait dengan tingkat return yang disyaratkan investor.
Konsep Obligasi
Nominal yield /tingkat kupon (coupon rate) I=Prt
obligasi adalah tingkat penghasilan bunga I : Bunga berjalan
P : Nilai Nominal
kupon tahunan dari nominal obligasi yang r : Tingkat bunga nominal
t : Waktu dari pembayaran bunga sampai pembelian
dibayarkan pada pemegang obligasi.
Tingkat pendapatan obligasi ditentukan dengan 2 cara, yakni:
Current yield obligasi: adalah tingkat penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi.

Penghasilan bunga tahunan


Current yield = --------------------------------------------
Harga pasar obligasi

Yield to maturity adalah bunga tahunan rata-rata dibagi investasi rata-rata

Bunga Total + P - Harga Beli


Bunga Tahunan Rata-rata = ------------------------------------------
>>>
Jumlah tahun jatuh tempo
Konsep Obligasi
Investasi Rata-rata
Harga Beli +P
Investasi rata-rata = ---------------------------------------
2

Tingkat Yield to maturity

Bunga Tahunan rata-rata


YTM = --------------------------------------------
Investasi Rata-rata
Perhitungan Obligasi
Contoh
Sebuah obligasi memiliki nilai nominal Rp. 1.000 dan jatuh tempo selama 10 tahun, tingkat bunga nominal 8,5%.
Berapa harga obligasi jika tingkat bunga efektif dipasar sebesar 8%.
Tahap 1
Menentukan besarnya bunga tengah tahunan
I:Prt Tahap 3
: Rp. 1.000 x 0,085 x 0,5 Menghitung present value nilai nominal obligasi saat
: Rp. 42,5 jatuh tempo
Tahap 2 1000 x ( 1 + i )-n : 1000 x ( 1 + 0,04 )-20
Menghitung present value dari semua pembayaran : 1000 x ( 0,456 )
bunga tengah tahunan tersebut : 456
42,5 x [ 1 – 1/ (1+ i)n] Harga obligasi : 577,59 + 456 : 1033, 59
i Ada premium 33,59
42,5 x [ 1 – 1/ (1+ 0,04)20]
0,04
: 42,5 x (13,5903)
: 577,59
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai