Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Dosen Pengampu:
Drs. Ir. Abdul Hakim Butar Butar, M.T``

DISUSUN OLEH:

RAHWAL DANDI

( 5182230003 )

PRODI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnyalah penulis dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini dalam
keadaan sehat.

Tugas ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Pembangkit Tenaga Listrik”. Harapan penulis hasil dari tugas ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya dan pada khususnya juga pada pada teman-teman di program
studi Pembangkit Tenaga Listrik.

Demikian lah tugas ini penulis susun, penulis sadar bahwa tugas ini masih sangat
jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca.

Medan , Februari 2020

Penulis

i
1) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
a) Prinsip kerja dari PLTA

PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena
menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu
digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator.

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin
penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi
kerja mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi
listrik.

Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan
ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan
generator.

Gambar 1. Prinsip Kerja PLTA Run off River


(Ir. Djiteng Marsudi; 2005; 88)

Prinsip kerja PLTA


1. Aliran sungai dengan jumlah debit air sedimikian besar ditampung dalam waduk
yang ditunjan dalam betuk bangunan bendungan
2. Air tersebut dialirkan melalui saringan power intake
3. Kemudian masuk ke dalam pipa pesat (penstock)

1
4. Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetik. Pada ujung pipa dipasang
katup utama (Main Inlet Valve)
5. Untuk mengalirkan air ke turbin ,katub utama akan diutup secara otomatis apabila
terjadi gangguan atau di stop atau dilakukan perbaikan/pemeliharaan turbin. Air
yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik) dirubah
menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip – sirip pengarah (sudu tetap)
akan mendorong sudu jalan/runner yang terpasang pada turbin
6. Pada turbin , gaya jatuh air yng mendorong baling – baling menyebabkan turbin
berputar . turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling – baling digantikan air untuk memutar turbin.
Selanjutnya turbin merubah energi kinetic yang disebabkan gaya jatuh air menjadi
energy mekanik
7. Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi – gigi putar sehingga ketika
baling – baling turbin berputar maka generator ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energy mekanik dari turbin menjadi energy elektrik. listrik pada generator
terjadi karena kumparan tembaga yang diberi inti besi digerakkan (diputar) dekat
magnet. bolak-baliknya kutub magnet akan menggerakkan elektron pada kumparan
tembaga sehingga pada ujung-ujung kawat tembaga akan keluar listriknya.Yang
kemudian menhasilkan tenaga lisrik. Air keluar melalui tail race
8. Selanjutnya kembali ke sungai
9. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih rrendah, maka dari itu
tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikan dengan trafo utama
10. Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban , tegangan tinggi
tersebut kemudian diatur / dibagi di switch yard
11. Dan selanjutnya disalurkan /interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui kawat
saluran tegangan inggi . lisrtrik kemudian dapat disalurkan

2
b) Komponen PLTA

1. Waduk ,berfungsi untuk menahan air


2. Main gate, katup prmbka
3. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi
jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.
4. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke
cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal
10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada
cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang
pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang.
Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan
rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah
ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. ½ inchDiameter pipa udara ±
5. Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik
6. Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan
suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah
turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat
pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum

3
air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja
karena kecepatan air yang menghantam sudu.
7. Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik
dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor
dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang
secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub
ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan
inilah yang kemudian menjadi listrik
8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin
9. Tailrace atau disebut pipa pembuangan
10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih
tinggi.
11. .Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-
rumah dan pusat industri.
13. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah
sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan
atau tanggul ke daerah hilir.

2) GENERATOR

Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi
listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan
oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal
tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday
“bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-
ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik”.

Generator AC atau arus bolak-balik (juga disebut generator sinkron/serempak atau


alternator) adalah sumber utama dari semua energi listrik yang kita pakai. Mesin tersebut

4
adalah konverter energi terbesar di dunia. Generator adalah mesin yang menggunakan
magnet untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Prinsip generator dengan
sederhana dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor
digerakkan pada medan magnet sehingga memotong garis gaya. Generator digerakkan oleh
beberapa mesin mekanis (uap, turbin air, mesin bensin atau motor listrik). Generator AC
memerlukan energi mekanis untuk operasinya.

Generator sinkron adalah suatu mesin yang bertujuan untuk merubah tenaga
mekanis menjadi tenaga listrik. Sinkron maksudnya serempak dalam artian kecepatan putar
rotor (n2) sama dengan kecepatan medan putar (n1); jadi n1 = n2. Konstruksi generator
sinkron dibedakan atas: (a) berkutub luar, artinya kutub berada di bagian stator, (b)
berkutub dalam, artinya ku tub berada di bagian mesin yang berputar (rotor). Kutub dalam
dibedakan lagi yaitu (a) kutub menonjol (salient pole) dan kutub bulat (non salient pole).
Ditinjau berdasarkan jumlah fasanya ada mesin 1 fasa dan mesin 3 fasa. Azas generator
berdasar kan pada kerja induksi yang ditemukan oleh Faraday, yang telah dibuktikan
bahwa pada sebuah belitan akan dibangkitkan GGL bilamana jumlah fluxi yang dikurung
oleh belitan itu berubah. Perubahan GGL selama putaran rotor digambarkan secara grafis
oleh garis lengkung sinus. Satu perubahan tegangan yang sem-purna dinamakan periode,
waktu yang diperlu kan dinyatakan dengan huruf T. Hubunga antara frekuensi (f), jumlah
putaran (n) dan jumlah kutub (P), dinyatakan dalam persamaan (1).

Untuk menganalisa keandalan & unjuk kerja dari suatu generator, perlu di periksa
terlebih dahulu karakteristik me sin tersebut. Berdasarkan kurva karakteristik dapat
diketahui karakter atau sifat mesin yang bersangkutan termasuk, efisi ensi serta batasan
regulasi tegangannya.

Komponen-komponen pada generator terdiri dari ;

a) Stator

5
Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik,
antara lain:

a. Inti stator.

Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin
untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot
untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.

b. Belitan stator.

Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot
dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan
tegangan induksi.

c. Alur stator.

Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.

d. Rumah stator.

Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.
Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu

6
dalam proses pendinginan.Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan
terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat
untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau
kutub dengan celah udara sama rata.

b) Rotor

Rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang


menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari
dua bagian umum, yaitu Inti kutub dan Kumparan medan. Pada bagian inti kutub terdapat
poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian,
yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi.

Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya,
ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang
besar. Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya
menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah
kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang

7
lebih besar akibat putaran yang tinggi, untuk putaran generator yang relatif rendah atau
sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau
”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu
dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-
bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang berputar.

c) Brush sebagai penghubung kemotor listrik

Sikat atau Brush berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil.
Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :

a. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator

b. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E

Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat
dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak sikat
dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.

Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator,
karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor coil
berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil
menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator menurun.
Bila sikat suda pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring
akan bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat
menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator tidak
dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.

Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada kondisi
tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat sehingga
sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah, untuk menghindari hal
tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan ditahan menggunakan kawat yang
dimasukan melaui lubang kecil yang sedah tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat
maka rotor dapat dimasukkan dengan aman.

Prinsip Kerja Generator AC

8
a) Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak
ketas sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah

b) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit, sehingga
pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik
mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid.

c) Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga
tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.

d) Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet maksimum.

e) Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak
keatas.

f) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak, sehingga
pada setiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan
sinusoidal. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning
bergerak kebawah.

g) Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator
rator diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan
yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal.

h) Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan masyarakat

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan


bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar
yang diam, dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor
dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :

a. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.

b. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan.

c. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.

Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan
pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga

9
memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet,
dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah
gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran
elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti
penghantar yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan
diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.

Macam-macam Generator AC

Karakter listrik AC adalah besar voltase yang naik turun membentuk gelombang
sinusoidal. Pada suatu sistem listrik AC, gelombang voltase tersebut bisa berjumlah satu
atau tiga. Jumlah satu dan tiga ini lebih familiar digunakan di khalayak umum
dibandingkan dengan angka yang lain. Jika sistem listrik AC tersebut hanya terdapat satu
gelombang voltase, maka hal ini disebut listrik AC satu fasa. Sedangkan jika terdapat tiga
gelombang voltase maka disebut dengan listrik AC tiga fasa.

Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa

Bagaimana bisa ada dua tipe arus listrik AC di atas adalah berasal dari sumber arus
listrik AC tersebut, dalam hal ini adalah generator. Komponen generator yang menentukan
jumlah fasa yang dihasilkan tersebut adalah kumparan kawat (armature). Jumlah dan
susunan kumparan menjadi penentu jumlah fasa yang dihasilkan oleh sebuah generator
AC. Berikut akan kita bahas lebih lanjut dua tipe generator ini berdasarkan fasa listrik AC
yang ia hasilkan.

Bagaimana bisa ada dua tipe arus listrik AC di atas adalah berasal dari sumber arus
listrik AC tersebut, dalam hal ini adalah generator. Komponen generator yang menentukan
jumlah fasa yang dihasilkan tersebut adalah kumparan kawat (armature). Jumlah dan
10
susunan kumparan menjadi penentu jumlah fasa yang dihasilkan oleh sebuah generator
AC. Berikut akan kita bahas lebih lanjut dua tipe generator ini berdasarkan fasa listrik AC
yang ia hasilkan.

1. Generator AC Fasa Tunggal.

Generator AC yang menghasilkan listrik fasa tunggal adalah generator yang


di dalamnya hanya memiliki satu kumparan kawat (armature), atau beberapa
kumparan kawat yang tersusun secara seri. Untuk lebih jelasnya mari kita
perhatikan beberapa skema generator berikut.

(a) Alternator Dengan Satu Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

(b) Alternator Dengan Beberapa Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

11
(c) Alternator Dengan Satu Pasang Kumparan Sebagai Stator

(d) Alternator Dengan Dua Pasang Kumparan Sebagai Stator

2. Generator AC Fasa Tiga.

Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator satu
fasa. Pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang saling
terhubung dengan konfigurasi khusus. Jika pada alternator satu fasa beberapa
kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegangan listrik AC yang
lebih besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ketiga kumparan kawat
akan menghasilkan tiga gelombang voltase listrik AC yang saling mendahului.

12
Koneksi Antar Kumparan Pada Alternator AC

Tiga kumparan kawat, baik diposisikan sebagai rotor ataupun stator alternator, disusun
sedemikian rupa sehingga diantara ketiganya memiliki jarak sudut 120o. Masing-masing
kumparan memiliki dua ujung kawat yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan ujung
kawat kumparan lainnya dengan bentuk konfigurasi delta (Δ) atau wye (Y) seperti pada
gambar di atas. Sedangkan ujung-ujung kawat kumparan lainnya berfungsi sebagai output
untuk menyalurkan energi listrik AC yang terbangkitkan keluar generator.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baslim Abbas, 1952. Mesin Arus BolakBalik. Jakarta: H..Stam


Dandekar, M.M. dan Sharma. K.N. 1991. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta:
Universitas Indonesia
PT PLN JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta

http://mohab.wordpress.com/2008/03/01/bagaimana-plta-bekerja/

http://www.scribd.com/doc/56140667/PRINSIP-KERJA-PLTA

http://gasingsiska.blogspot.com/2011/02/pembangkit-listrik-tenaga-air
plta.html

14

Anda mungkin juga menyukai