Anda di halaman 1dari 8

Penyakit infeksi

Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme virus, bakteri, jamur
dan parasite. Meski beberapa jenis organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak berbahaya,
pada kondisi tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan
gangguan kesehatan, yang berpotensi menyebabkan kematian.

Tanda-tanda Infeksi

Menurut Septiari (2012) tanda tanda infeksi adalah sebagai berikut :

1. Rubor (Kemerahan)
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan
aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan kemerahan.

2. Calor (Panas)
Kalor adalah rasa panas pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas, ini terjadi
karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi
untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.

3. Tumor (Bengkak)
Tumor dalam konteks gejala infeksi bukan sel kanker seperti yang umum dibicarakan akan
tetapi pembengkakan yang terjadi pada area yang mengalami infeksi karena meningkatnya
permeabilitas sel dan meningkatnya aliran darah.

4. Dolor (Nyeri)
Dolor adalah rasa nyeri yang dialami pada area yang mengalami infeksi, ini terjadi karena
sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan
nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu tidak normal jadi
jangan abaikan nyeri karena mungkin saja ada sesuatu yang berbahaya.
Penurunan Kesadaran
Sebelum membahas pengertian penurunan kesadaran, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu
kesadaran. Kesadaran merupakan suatu kondisi ketika seseorang dapat memberikan respons yang
sesuai terhadap lingkungan dan orang sekitar. Kesadaran juga ditandai dengan mengertinya
seseorang terhadap tempat dia berada, siapa dirinya, di mana dia tinggal, dan waktu saat itu.

Karakteristik kesadaran paling utama adalah kesadaran seseorang terhadap tempat, waktu, dan
orang di sekitarnya. Ketika kesadaran mengalami penurunan, kemampuan orang tersebut untuk
merespons lingkungan sekitar akan berkurang, sehingga dia sulit mengenali dirinya sendiri, orang
lain, tempat, dan waktu pada saat itu.

Berbeda dengan pingsan yang hanya berlangsung sementara dan kembali sadar penuh setelahnya,
penurunan kesaradan dapat menetap untuk waktu yang lebih lama.

Gejala Penurunan Kesadaran

Gejala-gejala yang muncul ketika seseorang mengalami penurunan kesadaran berbeda-beda,


tergantung tingkat penurunan kesadaran yang dialami. Berikut ini merupakan gejala yang timbul
sebelum atau sewaktu seseorang mengalami penurunan kesadaran:

 Kehilangan keseimbangan.
 Sulit berjalan.
 Mudah terjatuh.
 Tidak bisa mengontrol buang air kecil dan besar.
 Jantung berdebar.
 Berkeringat.
 Demam.
 Berkunang-kunang.
 Merasa lemah di bagian kaki, tangan, dan wajah.
Kejang.

Cara Mengukur Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran tertinggi atau bisa dibilang terjaga sepenuhnya, berada di skala 15. Sementara
yang terendah atau yang dikatakan koma, berada di skala 3.

Untuk mengetahuinya skala GCS, tim medis akan melakukan pengecekan sebagai berikut:

Mata
tersebut tidak bereaksi dan tetap terpejam, maka poin GCS yang didapat yaitu 1.

- Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat yaitu 2.

- Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau dapat mengikuti perintah untuk
membuka mata, poin GCS yang didapat yaitu 3.

- Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan, maka poin yang didapat yaitu 4.

Suara

Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:

- Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah dipanggil atau dirangsang
nyeri, maka orang tersebut mendapat poin 1.

- Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang didapat yaitu 2.

- Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya mengeluarkan kata-kata tapi bukan
kalimat yang jelas, poin GCS yang didapat yaitu 3.

- Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi pasien seperti kebingungan atau
percakapan tidak lancar, maka poin yang didapat adalah 4.

- Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan benar dan sadar penuh
terhadap orientasi lokasi, lawan bicara, tempat, dan waktu, maka poin yang didapat yaitu 5.

Gerakan

Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:


- Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau diberi rangsangan nyeri, poin
GCS yang didapat yaitu 1.

- Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau menekuk kaki dan tangan saat
diberi rangsangan nyeri, poin yang didapatkan adalah 2.

- Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi rangsangan nyeri, poin GCS
yang didapat yaitu 3.

- Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika dirangsang nyeri, poin GCS
yang diperoleh yaitu 4. Contohnya, seseorang dapat menjauhkan tangan ketika dicubit.

- Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat menunjukkan lokasi
nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5. Contohnya ketika tangan diberi rangsangan nyeri, tangan
akan mengangkat.

- Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS yang didapatkan yaitu 6.

Tingkat Penurunan Kesadaran

Berdasarkan tingkatannya, penurunan kesadaran dapat dibagi menjadi:

 Kebingungan (confusion). Kebingungan merupakan penurunan kesadaran yang ditandai


dengan sulitnya penderita untuk berpikir jernih dan membuat keputusan terhadap sesuatu.
Kebingungan biasanya ditandai dengan pembicaraan yang tidak jelas dan sering berhenti
ketika berbicara.
 Disorientasi. Disorientasi terjadi akibat penurunan kesadaran seseorang yang ditandai
dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk merespons terhadap lingkungan sekitar.
Seseorang yang mengalami disorientasi tidak bisa mengenali keadaan sekitar, seperti
orang, benda, waktu, dan tempat orang tersebut berada. Orang yang mengalami disorientasi
juga dapat mengalami kehilangan ingatan jangka pendek.
 Delirium. Delirium atau meracau merupakan kondisi penurunan kesadaran seseorang,
yang diikuti oleh gangguan kondisi kejiwaan orang tersebut. Kondisi ini dapat
menyebabkan seseorang sulit berpikir, mengingat, tidur, dan memperhatikan kondisi
sekitar. Delirium dapat dibagi menjadi dua, yaitu hiperaktif dan hipoaktif. Delirium
hiperaktif ditandai dengan sulitnya penderita untuk diajak berinteraksi, namun sangat aktif.
Sedangkan delirium hipoaktif, ditandai dengan frekuensi tidur yang bertambah banyak dan
bertambah lama, sulit melaksanakan aktivitas harian, dan sering terlambat makan.
 Lethargy. Lethargy merupakan tingkatan penurunan kesadaran lebih lanjut yang ditandai
dengan kelelahan, lesu, dan kesulitan untuk beraktivitas. Selain memengaruhi emosi
seseorang, lethargy juga dapat menurunkan kemampuan berpikir.
 Stupor. Stupor merupakan kondisi penurunan kesadaran yang mengakibatkan seseorang
tidak dapat merespons, misalnya terhadap percakapan. Seseorang yang
mengalami stupor dapat dianggap sudah tidak sadar, namun masih dapat memberikan
respons dengan rangsangan nyeri, misalnya
 Koma. Koma merupakan kondisi ketika seseorang mengalami hilang kesadaran dan tidak
dapat memberikan respon terhadap rangsangan apapun, termasuk nyeri. Orang yang koma,
secara medis masih hidup. Namun tidak dapat bergerak sendiri, tidak dapat berpikir, dan
tidak dapat merespons kondisi lingkungan. Koma merupakan keadaan darurat dan harus
mendapatkan penanganan medis dengan segera.

Penyebab Penurunan Kesadaran

Penyebab penurunan kesadaran sangat beragam, dan dapat disebabkan oleh beberapa penyakit,
seperti:

 Stroke.
 Epilepsi.
 Radang otak atau infeksi organ lainnya.
 Demensia.
 Penyakit Alzheimer
 Gagal ginjal.
 Gagal hati.
 Penyakit jantung, misalnya gangguan irama jantung dan gagal jantung.
 Penyakit paru-paru.
 Gangguan hormon tiroid.
 Gangguan elektrolit.
Selain itu, penurunan kesadaran juga dapat disebabkan oleh kondisi di bawah ini:

 Konsumsi alkohol.
 Menggunakan NAPZA.
 Paparan racun, seperti logam berat atau gas beracun.
 Kekurangan oksigen ke otak, misalnya akibat anemia atau syok.
 Kelelahan berat atau kurang tidur.
 Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Suhu tubuh yang terlalu rendah.
 Suhu lingkungan yang terlalu panas.
 Cedera atau kecelakaan.

Diagnosis Penurunan Kesadaran

Diagnosis penurunan kesadaran dilakukan untuk menentukan penyebab terjadinya kondisi


tersebut. Dokter akan menelusuri timbulnya gejala, serta riwayat kesehatan pasien, seperti
diabetes, penyakit Alzheimer, atau depresi. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien
merupakan seorang pecandu alkohol atau pengguna NAPZA. Selain itu, dokter juga akan
menanyakan mengenai obat-obatan yang sedang digunakan oleh pasien, seperti insulin
atau antikonvulsan.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang melibatkan pemeriksaan sistem saraf.
Untuk membantu menegakkan diagnosis, pasien akan menjalani sejumlah pemeriksaan
pendukung, seperti:

 Hitung darah lengkap, untuk mengukur jumlah sel darah putih atau hemoglobin sehingga
dapat mendeteksi adanya anemia atau infeksi.
 Pengukuran kadar elektrolit, untuk melihat adanya gangguan elektrolit dalam darah yang
dapat menjadi penyebab turunnya kesadaran.
 Uji fungsi hati, untuk menentukan kondisi kesehatan hati pasien melalui pengukuran
protein, enzim hati, dan bilirubin.
 Tes toksikologi, untuk mengetahui apakah pasien terpapar racun atau obat-obatan, baik
legal maupun terlarang.
 Elektroensefalogram (EEG), untuk memeriksa aktivitas listrik
 Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aktivitas listrik
 MRI atau CT scan kepala, untuk memeriksa adanya ketidaknormalan pada struktur kepala
dan otak
 Rontgen dada, untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru yang dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.

Pengobatan Penurunan Kesadaran

Pengobatan penurunan kesadaran berfokus pada penyebabnya. Beberapa penyakit yang


menyebabkan penurunan kesadaran merupakan kondisi gawat darurat, dan harus ditangani segera,
contohnya cedera kepala, syok hipovolemik, atau hipoglikemia.

Pasien yang mengalami penurunan kesadaran akibat epilepsi harus menghindari kondisi yang
dapat memicu timbulnya kejang. Jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit
tertentu, kemudian mengalami penurunan kesadaran, pasien akan dianjurkan untuk mengganti obat
yang dikonsumsi.

Segera periksakan diri Anda ke dokter jika pernah mengalami penurunan kesadaran. Penurunan
kesadaran bisa jadi merupakan tanda dari suatu kondisi medis yang sangat serius. Semakin cepat
penyebab penurunan kesadaran terdeteksi, semakin besar juga peluang untuk tertangani. Jika
penurunan kesadaran tidak diperiksakan ke dokter, dikhawatirkan kondisi yang menyebabkannya
menjadi bertambah buruk dan berakibat fatal.

Anda mungkin juga menyukai