PENDAHULUAN
Dismenore adalah nyeri yang terjadi sebelum dan selama masa menstruasi yang
ditandai dengan rasa kram atau tidak enak di perut bawah (Simanjuntak, 2008).
Maka istilah dismenore hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya,
sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau
cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Poureslami,
2002). Dismenore ini umumnya terjadi sekitar 2 atau 3 tahun setelah menstruasi
pertama dan mencapai klimaksnya saat wanita berusia 15-25 tahun (Simanjuntak,
2008).
Dismenore dikaitkan dengan produksi hormon progesteron yang meningkat
(Yatim, 2001). Dismenore dibagi atas dismenore primer dan sekunder. Dismenore
primer terjadi beberapa waktu setelah menars biasanya setelah 12 bulan atau
lebih. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan
permulaan haid. Penyebab dari dismenore primer ini tidak jelas. Sedangkan
dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologik (Simanjuntak,2008).
Diantaranya keluhan dismenore berkurang atau malah hilang setelah kehamilan
atau melahirkan anak pertama (Yatim, 2001).
Dismenore dapat dialami lebih dari setengah wanita yang sedang menstruasi,
dan prevalensi nya sangat bervariasi. Berdasarkan data dari berbagai negara,
angka kejadian dismenore di dunia cukup tinggi. Diperkirakan 50% dari seluruh
wanita di dunia menderita dismenore dalam sebuah siklus menstruasi (Calis,
2011). Pasien melaporkan nyeri saat haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah
parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri haid masih ringan (Calis, 2011). Di
Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore dan 10-
15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak
mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada
1.4 Manfaat