I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama : An. “ R”
Tempat/tanggal lahir (umur) : Jeneponto, 23-03-2007
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama/suku : Islam/Jeneponto
Warga negara : WNI
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Belum Bekerja
Alamat : Jeneponto
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. H
Alamat : Jeneponto
Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitatif : GCS 15 (M:5 E:4 V:5)
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36.5oC
Nadi : 124x/menit
2. Pernapasan frekuensi
Irama : Vesikuler
Jenis : Dada
B. PENGUKURAN
1. Tingi Badan : 140 cm
2. Berat Badan : 33 kg
3. Indeks Masa Tubuh : 16.8
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh.
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
1 : Tidak ada kontraksi otot
Refleks fisiologis : Positif
Refleks patologis : Negatif
Clubbing finger : Negatif
Varices tungkai : Negatif
4) Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Tidak ada kelainan.
Palpasi
Nyeri tekan : Negatif.
N.III-IV_VI : Klien mampu mengangkat kelopak
mata ke atas, pupil anisokor, klien mampu melirik ke sebelah
kiri dan kanan.
N.VIII : Pendengaran baik
N.XI : Klien mampu menggerakkan bahu
sebelah kiri, bahu kanan sedikit lemah, bahu simetris
Kaku kuduk : Negatif
KESELAMAT
PASIEUD PANEMBAHAN SENOPATI
Uraian kesan pemeriksaan : fraktur 1/3 distal os femur dextra dengan terpasang plate
and screw. Terpasang drain
c. Terapi Medis
No Catatan Indikasi Kontraindikasi Efek
Pengobatan Samping
1. Ketorolac 30 Ketorolac Ulkus Diare
mg/8 jam/iv diindikasikan peptikum Dispesia
untuk Bronkospasme Nyeri
penatalaksanaan Alergi rhinitis gastrionsteti
jangka pendek dan urtikaria nal
terhadap nyeri karna asetosal Nausea
akut sedang Hipersensitif Sakit kepala
sampai berat karna Pusing
setelah prosedur ketorolac Mengantuk
bedah. Gangguan Berkeringat
ginjal dan
fungsi hati
Resiko
perdarahan
yang tinggi
2. VICILIN 1,5 Mengobati Reaksi Mual
mg/8 jam/iv infeksi yang hipersensitivitas Muntah
disebabkan amoicilin da Ruam kulit
bakteri yang antibiotic beta lactam Antibiotic
peka terhadap lainnya colitis
ampicilin
No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri Akut b/d Agens Cedera Fisik (Prosedur oprasi dan trauma)
2 Gangguan mobilitas b/d kerusakan integritas struktur tulang
3 Resiko infeksi (Faktor resiko statis cairan tubuh)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur
mopbilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Pengaturan posisi :
Observasi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
pengaturan posisi
Terapeutik :
Atur posisi tidur yang disukai
Berikan posisi semi fowler
Imobilisasi dan topang bagian
tubuh yang cedera dengan
tepat
Motivasi melakukan ROM
aktif atau pasif
Hindari menepatkan posisi
yang menambahnyeri
Edukasi :
Informasikan saat akan
melakukan perubahan posisi
Ajarkan cara mengubah posisi
yang baik
Pencegahan Jatuh :
Observasi :
Hitung resiko jatuh dengan
menggunakan skala humpty
dumpty scale
Terapeutik :
Pasang handrall tempat tidur
Atur tempat tidur mekanis
dengan posisi terendah
Edukasi :
Anjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan
untuk berpidah posisi
3. Resiko infeksi (Faktor resiko statis Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pencegahan infeksi :
cairan tubuh) selama 3x24 jam makah outcome yang Observasi :
fraktur 1/3 distal os femur di harapkan dengan kriteria hasil : Monitor tanda dan gejala
dextra dengan terpasang plate Kebersihan tangan meningkat infeksi local dan sitemik
and screw Kebersihan badan meningkat Terapeutik :
Terpasang drain Nafsu makan menigkat Batasi jumlah pengunjung
Post op Hari Ketiga Demam menurun Berikan perawatabluka pada
Nilai WBC 23.6 Meningkat dari Kemerahan menurun area edema
nilai normal 4.00-10.0 Bengkak menurun Cuci tangan sebulm dan
Nilai HGB 8.5 gr/dl menurun Drainase purulen menurun sesudah kontak dengan pasien
dari nilai normal yaitu 12.0- Kultur darah membaik dan lingkungan pasien
16.0 gr/dl Kultur area luka membaik Pertahankan teknik aseptic
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan mencuci tangan
dengan benar
Ajakan cara memeriksa
kondisi luka
Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Perawatan Luka :
Observasi :
Monitor karakteristik luka
(drainase, warna, ukuran, bau)
Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik :
Lepaskan balutan dan plester
secara perlahan
Bersihkan dengan cairan Nacl
atau pembersih nontoksik
Pasang balutan sesuai jenis
luka
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
Ajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
Kolaborasi pemberian
analgesic
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI PERTAMA
Rabu, 05-02-2020
Kamis, 06-02-2020
Jumat, 07-02-2020