PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan yang terdapat
diatas maka diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Menambah wawasan peneliti dan pembaca
2. Mampu mengetahui pengaruh dari kepadatan paru paru pada estimasi
dosis paru untuk radioterapi kanker payudara
3. Memberikan informasi untuk peneliti dan pembaca
4. Mengetahui batas radiasi aman untuk paru paru dari dosis radioterapi
5. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel sel
yang tumbuh secara terus menerus, tidak terbatas dan tidak terkoordinasi
dengan jaringan yang terdapat disekitar sel tersebut. Kanker terjadi karena
timbul dan berkembang biaknya jaringan sekitarnya (infiltrative) dan merusak
(dekstruktif), dapat menyebar kebagian tubuh lain. Terdapat istilah lain yang
sering didengar oleh pasien yaitu Tumor.
Tumor atau barah (Tumour) merupakan sebutan neoplasma atau lesi
padat yang terbentuk akibat pertumbukan sel yang tidak semestinya, bisa
dibilang sel tersebut tumbuh lebih besar dari ukuran yang seharusnya. Tumor
berasal dari kata tumere dalam bahasa latin berarti bengkak. Masing masing
kanker memiliki karakteristik tersendiri, ada yang tumbuhnya cepat seperti
kanker paru paru dengan tipe SCLC (small cell lung cacer). Sel kanker yang
berkembang selanjutnya akan menyusup ke jaringan sekitarnya dan menyebar
melalui ikatan darah dan menyerang organ organ penting serta syaraf tulang
belakang (Mangan, 2003)
Penyakit kanker masih menjadi masalah kesehatan di duni. Laporan
keseharan dunia (WHO) menyebutkan bawah sekitar 12% dari kematian yang
terjadi atas 50 juta kematian pada tahun 1997 disebabkan oleh kanker, dan
duapertiga di antaranya berada dinegara berkembang, sedangkan dalam
rentang waktu 2005-2015 orang yang meninggal dikarenakan kanker berjumlah
sekitar 84 juta orang . Sekitar 1500 orang meninggal setiap harinya Karena
kanker, di Amerika sendiri satu dari lima kematian disebabkan karena kanker
(Sonlimar, 2002)
Kanker yang tumbuh namun berkembang tidak terlalu cepat
diantaranya adalah Kanker payudara. Kanker payudara (Carcinoma mammae)
adalah tumor ganas pada jaringan payudara. Kanker ini berasal dari suatu
penyakit neoplasma yang berasal dari parenchyma, Kanker payudara
menempati urutan kelima penyebab kematian didunia selain kanker paru-paru,
kanker usus bersar, kanker hati, dan kanker serfix. WHO (World Health
Organization) telah menetapkan kanker payudara termasuk dalam ICD
( International Classification of Deases ) dengan nomor kode 174. Kanker ini
mulai tumbuh dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar
(saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara) Data WHO tahun 2013
menerangkan bahwa penderita kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun
2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Berdasarkan data Departemen
Kesehatan tahun 2014 kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah
kanker payudara (Kemenkes, 2015).
Kasus kanker payudara di Indonesia terjadi pada angka kejadian 26 per
100.000 perempuan, disusul kanker leher Rahim dengan 16 per 100
perempuan. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (ISRS) pada tahun
2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di
seluruh Indonesia (16,85%) (Depkes, 2010)
II.2 Sinar-X
Sinar-X merupakan salah satu gelombang elektromaknetik yang memiliki
energi yang besar, karena energi yang besar ini sinar-X dapat menembus tubuh
manusia. Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Conrad Roentgen, Roentgen
melakukan sebuah eksperimen pada 8 november 1895 dengan menghubungkan
sebuah tabung vakum bernama Hittorf-Crookes pada generator muatan
elektrostatik yang dikenal sebagai Kumparan Ruhmkorff, Roentgen mencoba
memproduksi efek berpendar dengan jenis tabung vakum lain yang disebut juga
Tabung Lenard. Fimalen didalamnya menghasilkan aliran elektron yang dikenal
sebagai sinar katode, Rontgen tidak dapat menyimpangkan sinar-sinar ini
dalam medan magnetik, sebagaimana yang diharapkan jika sinar tersebut
berupa partikel bermuatan, tidak juga dapat mengamati difraksi atau
interferensi, sebagaimana yang diharapkan jika sinar tersebut berupa
gelombang yang kemudian diberi nama sinar-X. Sinar ini mampu menembus
tubuh manusia, didalam bidang medis pencitraa diagnostik menggunaan sinar-
X selama lebih daei satu abad (Seibert,2004)
Prinsip kerja dari sinar-X adalah memanfaatkan beda potensial yang
diberikan antara katoda dan anoda menggunakan sumber yang bertegangan
tinggi, Produksi sinar-X dihasikan dalam suatu tabung berisi suatu
perlengkapan yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-X yaitu bahan
penghenti atau sasaran dan ruang hampa. Elektron bebas terjadi karena emisi
dari pilamen yang dipanaskan dengan sistem fokus, elektron bebas yang
dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan elektron ini akan dipercepatan
dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan anoda diberi beda potensial
yang besar. Gerakan elektron yang berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu
bahan yang ditempatkan pada anoda. Tumbukan antara elektron dengan anoda
ini menghasilkan sinar-X.
II.3 Radioterapi
Alat instrument yang biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit atau jika
adanya kelainan pada payudara adalah Pesawat sinar-X mamografi. Mamografi
adalah proses pemerikasaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah
(berkisar 0,7 mSv). Mamografi digunakan untuk melihat beberapa tumor dan
kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.
Sebagaimana penggunaan sinar-X lainnya mamografi juga menggunakan
radiasi ion untuk menghasilkan gambar. Gambar yang diambil dalam proses
mamografi disebut mammogram. Dalam mammogram, jaringan payudara yang
dapat berwarna putih. Bagian payudara lainnya yang terdiri dari jaringan lemak
dengan kepadatan rendah akan tampak dengan warna abu-abu. Sedangkan
keberadaan tumor akan ditunjukan dengan gambar berwarna putih sama
seperti jaringan payudara yang padat.
Gambar 3 Citra mamogram (a) posisi craniocaudal (b) posisi medio-lateral oblique (citra reproduksi
atas izin Unit Radiologi R.S Telogorejo, Semarang)
Radioterapi untuk kanker payudara tergabung dalam anatomi yang
kompleks dan daerah dengan perbedaan densitas yang tinggi, contohnya
jaringan lunak, paru-paru dan tulang. Radioterapi atau terapi radiasi adalah
terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari energy radioaktif yang
memamfaatkan energy tersebut untuk mematikan sel sel kanker tanpa
berakibat fatal pada jaringan dan saraf sehat disekeliling kanker. Pada saat ini,
radioterapi sering dijadikan pengobatan utama untuk kanker payudara selain
teknik pembedahan dan kemoterapi.
Perbedaan dari kemoterapi dan radioterapi adalah, kemoterapi
menggunakan zat kimia untuk menyembuhnya dengan cara memasukan zat
kimia tersebut kedalam tubuh. Dengan target untuk mematikan sel kanker
yang ada dialam tubuh. Sedangkan radioterapi menggunakan energy yang
ditembakan menuju titik kanker dengan tujuan mengionkan saraf saraf kanker
sehingga tidak dapat berkembang dan mati dengan sendirinya. Radioterapi
dilakukan untuk menghancurkan jaringan kanker dan dapat digunakan untuk
mengobati hampir semua kanker antara lain: kanker nasofaring, kanker kepala
dan leher, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker kulit, kankerotak, kanker
serviks, dan kanker payudara. (Susworo,2007).
Dari 10,9 juta orang yang didiagnosis menderikam kanker diseluruh
dunia setiap tahun, sekitar 50% memerlukan radioterapi dan 60% diantaranya
dengan kuratif. Biaya untuk radioterapi juga lebih hemat dan terhitung hanya
% dari total biaya perawatan kanker.
2.4 Algoritma
Dalam matematika dan ilmu computer, Algoritme adalah prosedur
langkah-demi langkah perhitungan. Algiritme digunakan untuk perhitungan,
pemprosesan data, dan penalaran otomatis. Algoritme adalah metode efektif
diekspresikan sebagai rangkaian terbatas dari instruksi-instruksi yang telah
didefinisikan dengan baik untuk menghitung sebuah fungsi. Algoritma
ditemukan oleh seorang ilmuan timur tengah jaman peradapan islam bernama
Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khwarismi (780-850 masehi) menurut
sebagian ilmuan kata algoritma diambil dari namanya yakni Al-Kwarizmi.
Ditinjau dari bahasa, algoritma berasal dari kata algorism yang artinya
perhitungan dalam angka arab. Algoritma data disajikan dala dua bentuk, yaitu
dalam bentuk tulisan/bahsa dan dalam bentuk gambar. Penyajian algoritma
dalam bentuk tulisan gambar. Penyajian algoritma dalam entuk tulisan juga
dapat dilakukan menggunakan pseudocode. Pseudocode berasal dari kata
pseudo yang berarti mirip atau menyerupaidan code yang berarti kode
pemograman. Conth bahasa pemograman yang digunakan untuk menyatakan
pseudocode adalah BASIC, Pascal, C, dan lain-lain. Sedangkan penyajian dalam
bentuk gambar sering disebut flowchart. (Ema, 2005)
Algoritma sendiri memiliki 3 bentuk dasar, antara lain:
1. Algoritma sekuensial (sequence Algorithm)
Algoritma sekuensial merupakan algoritma yang langkah langkahnya
secara berurut dari awal hingga akhir. Bentuk dari algoritma sekuensial
ini salah satu contohnya seperti algirotma memasak air.
2. Algoritma perulangan (Looping Algorithm)
Algoritma perulangan merupakan algoritma yang menjalankan beberapa
langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping.
3. Algoritma percabangan atau bersyarat (conditional Algorithm)
Algoritma bersyarat merupakan algoritma yang menjalankan langkah
berikutnya apabila terdapat syarat yang sudah dapat terpenuhi.
Menurut Donalt E. Knurth, pengertian algoritma diatas dapat diketahui bahwa
sebuah algoritma yang baik yaitu algirutma yang mempunyai kriteria sebagai
berikut:
1. Masukan (input)
Algoritma memounyai inout nol (0) atau lebih.
2. Keluaran (Output)
Algoritma harus menghasilkan atau mengeluarkan minimal 1 output
3. Terbatas (Finite)
Algoritma harus berhenti setelah melakukan langkah-langkah yang
diperlukan
4. Pasti (Definite)
Algoritma harus jelas kapan dimulai dan berakhir. Tujuan dari
algoritma harus jelas. Setiap langkah-langkah harus dijelaskan
dengan jelas.
5. Efisien
Membuat sebuah algoritma harus efisien. Algoritma sendiri memiliki beberapa
klasifikasi. Diantaranya yaitu:
1. Rekursi atau iterasi
Algoritma rekursi ialah suatu algoritma yang memanggil dirinya
sendiri secara berulang kali (looping) sehingga pada kondisi tertentu
dapat tercapai. Rekyrsi merupakan metode umum suatu
pemograman fungsional. Algoritma iterative memakai konstruksi
berulang seperti pada pengulangan dan terkadang terdapat struktur
tambahan.
2. Logical
Algoritma dapat dilihat sebagai sebuah logika deduksi terkontrol,
pernyataani ni dapat diekspresikan sebagai: Algoritma = kontrol +
logika. Komponen logika yang mengekspresikan aksioma dapat
digunakan dalam komputasi serta komponen kontrol dalam
menentukan cara-cara deduksi yang digunakan pada aksioma. Hal
tersebut adalah dasar dari paradigma pemrograman logika. Dalam
pemrograman, logika murni komponen kontrol ialah tetap serta
algoritma yang ditentukan dengan memberikan hanya ada komponen
logikanya. Daya tarik dari pendekatan logical ialah semantik elegan,
sebuah perubahan yang ada dalam aksioma mempunyai perubahan
dalam algoritma.
3. Serial, pararel atau terdistribusi
suatu algoritma menjalankan satu instruksi algoritma setiap waktu.
Komputer tersebut dapat disebut dengan komputer serial.
Rancangan algoritma yang digunakan bagi lingkungan tersebut ialah
algoritma serial, terbalik dengan algoritma terdistribusi atau
algoritma paralel. Algoritma paralel menggunakan arsitektur
komputer yang mana terdapat prosesor-prosesor dapat mengerjakan
masalah pada waktu yang sama. Sedangkan algoritma terdistribusi
menggunakan banyak mesin yang terhubung ke jaringan. Algoritma
terdistribusi atau paralel membagi permasalahan ke banyak
submasalah simetris maupun asimetris dan mengumpulkan hasil
yang didapat kembali. Konsumsi dari sumber pada algoritma
tersebut tidak hanya ada perputaran prosesor tapi juga terdapat
daya komunikasi antara prosesor. Algoritma pengurutan dapat
untuk diparalelkan secara efisien, namun terdapat biaya komunikasi
yang sangat mahal. Algoritma iteratif pada umumnya dapat untuk
diparalelkan. Ada juga permasalah yang tidak ada algoritma
paralelnya, disebut dengan permasalahan serial lahiriah.
4. Deterministik atau non-deterministik
Terdapat juga algoritma determministik dan non-determenistik.
Algoritma deterministik dapat menyelesaikan masalah-masalah
dengan keputusan tepat disetiap langkah-langkah dari sebuah
algoritma. Algoritma non-deterministik dapat menyelesaikan
masalah-masalah lewat adanya penerkaan walaupun penerkaan
tersebut pada umumnya lebih akurat dengan memakai heuristik.
5. Tepat atau perkiraan
Jika terdapat banyak algoritma dapat sampai ke solusi yang tepat,
ada juga algoritma perkiraan yang mencari perkiraan terdekat
dengan solusi benarnya. Perkiraan tersebut dapat memakai strategi
deterministik ataupun acak. Algoritma yang seperti itu dapat
mempunyai nilai lebih untuk banyak permasalahan yang sulit.
6. Algoritma quantum
Berjalan pada model realistik dari komputasi quantum. Istilah
tersebut pada umumnya dipakai bagi algoritma yang pada dasarnya
quantum, ataupun memakai fitur-fitur penting dari komputasi
quantum seperti belitan quantum atau superposisi quantum.
�
��t f ( t ,x ,v ) + v��x f ( t ,x ,v ) = ��V k ( t , x , v , v* ) f ( t , x , v* )
v�
�
�f t =0 = f0 ........(1)
https://www.depkes.go.id/article/print/1060/jika-tidak-dikendalikan-
26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html