Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

RANCANGAN EVALUASI

1. Organoleptis
1. Warna : Orange
2. Bau : Jeruk
3. Rasa : Manis
2. Penentuan pH
Alat : pH meter
Syarat : 5,0 – 7,0
Prosedur :
1. Bersihkan elektroda dengan aquadest dan keringkan dengan tisu
2. pH meter dikalibrasi dengan dapar standart yang pH nya sama dengan pH sampel
3. Celupkan elektroda kedalam larutan sampel
4. Tekan tombol call
5. Tunggu sampai angka pada pH berhenti, catat pH nya.
3. Massa Jenis
Alat : Piknometer, timbangan analitik
Syarat : > 1 g/ml (Emilia dkk, 2017 )
Prosedur :
1. Bersihkan piknometer
2. Timbang piknometer kosong tepat pada suhu 20℃ (a)
3. Masukkan aquadest ad tanda, timbang pada suhu 20℃ (b)
4. Buang aquadestnya, masukkan sampel kepiknometer ad tanda
5. Timbang tepat pada suhu 20℃. Catat bobotnya (c)
𝑐−𝑎
6. Massa jenis sediaan suspensi ditentukan dengan rumus : 𝜌 = x 𝜌 𝑎𝑞𝑢𝑎
𝑏−𝑎

4. Viskositas
Alat : Viskometer brookfield
Syarat : 37 cps – 396 cps (SNI)
Prosedur :
1. Cuci pengaduk pada alat viskometer brookfield dengan aquades dan keringkan
dengan tisu
2. Masukkan sediaan sebanyak 80 ml kedalam beaker gelas
3. Masukkan pengaduk dan rotor kedalam beaker gelas (jangan sampai menyentuh dasar
beaker gelas
4. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol
5. Atur kecepatan putaran dengan speed 60
6. Tekan tombol on untuk memutas rotor
7. Hentikan pemutar skala untuk mengetahui skala yang terbaca
8. Catan dan baca skala pada panduan untuk mengetahui viskositas sediaan
5. Volume Sedimentasi
Alat : Gelas ukur
Syarat : F > 1 ( Lachman, 1994)
Prosedur :
1. Timbang sampel sediaan kedalam gelas ukur 100 ml. suspensi
2. Masukkan kedalam gelas ukur 100 ml, tambahkan air ad 100 ml
3. Catat volume awal (Vo)
4. Amati volume akhir (Vu) setiap hari selama 1 minggu.
5. Parameter pengendapan dari suatu suspensi dapat ditentukan dengan mengukur
volume sedimentasi (F) yaitu perbandingan volume akhir endapan (Vu) dengan
volume awal sebelum terjadi pengendapan (Vo)
𝑉𝑢
F = 𝑉𝑜

6. Distribusi Ukuran Partikel


Alat : Mikroskop
Syarat : 1 – 50 µm ( Emilia dkk, 2013)
Prosedur :
1. Emulsi diencerkan dan dibuat sediaan yang cukup antara 3 sampai 5 sediaan diats
objek gelas
2. Kemudian preparat diletakkan ditengah meja benda
3. Lensa objektif diturunkan sampai berjarak kira-kira 3mm dengan preparat
4. Sambil melihat melalui lensa ukur pengatur kasar diputar keatas sehingga partikel
akan terlihat jelas
5. Dihitung nilai antilog SD diameter
6. Jika nilai antilog SD < 1,2 maka jumlah partikel yang diukur > 500, sedangkan
jika nilai antilog SD > 1,2 maka jumlah partikel yang diukur adalah >1000
7. Dilakukan pengellompokkan ukuran partikel
8. Dibuat grafik distribusi ukuran partikel dan tentukan diameternya
7. Uji Tipe Emulsi
a. Pewarnaan
Alat : Papan tetes
Persyaratan : Minyak dalam air
Prosedur :
1. Letakkan beberapa tetes emulsi di papan tetes menjadi 2 bagian
2. Tambahkan methylen blue pada bagian 1 dan sudan pada bagian 2, lalu diaduk.
3. Jika methylen blue dapat bercampur homogen maka emulsi tersebut tipe m/a.
Jika sudan dapat bercampur homogen maka emulsi tersebut tipe a/m.
b. Pengenceran
Alat : Beaker glass, batang pengaduk
Persyaratan : Minyak dalam air
Prosedur :
1. Ukur 1 bagian emulsi, encerkan dengan 10 bagian air.
2. Ukur 1 bagian emulsi, encerkan dengan 10 bagian parafin liquid.
3. Jika emulsi diencerkan dengan air, emulsi tetap homogen/stabil maka emulsi tipe
m/a. Sedangkan jika emulsi diencerkan dengan parafin cair, emulsi tetap
homogen/stabil maka emulsi tipe a/m.

Anda mungkin juga menyukai