Anda di halaman 1dari 16

H.

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.H Nama Mahasiswa : Kelompok 3


Ruang : 3 (Citro Anggodo) Hari/Tanggal : Rabu, 27/11/2019

Tindakan
Diagnosa Tujuan
Pasien Keluarga

Resiko TUK: SP 1 : BHSP dan Mengidentifikasi Perilaku SP 1: Memberikan Penyuluhan


Perilaku kekerasan Kepada Keluarga Tentang Cara
1. Klien dapat
Kekerasan Merawat Klien Perilaku Kekerasan Di
mengidentifikasi 1. Bina hubungan saling percaya
(RPK) Rumah
penyebab perilaku
2. Identifikasi penyebab perasaaan marah. 1. Diskusikan masalah yang
kekerasan yang
dihadapi keluarga dalam merawat
dilakukan : 3. Identifikasi tanda gejala yang dirasakan,
klien
a. Klien bisa
4. Identifikasi perilaku kekerasaan yang 2. Diskusikan bersama keluarga
menyebutkan
dilakukan dan akibatnya tentang perilaku kekerasan (
penyebab
penyebab, tanda, dan gejala,
perilaku 5. Latih cara mengontrol fisik 1 (tarik nafas
perilaku, akibat, dan cara
dalam)
kekerasan. mengontrol perilaku kekerasan
b. Klien dapat tersebut.
mengidentifikasi 3. Diskusikan bersama keluarga
tanda-tanda kondisi-kondisi pasien yang perlu
kekerasan segera dilaporkan kepada
c. Klien dapat perawat, seperti melempar atau
menyebutkan benda orang lain.
jenis perilaku
SP 2 : Latih mengontrol perilaku kekerasan SP 2: Latih Keluarga Melakukan Cara
kekerasaan yang
dengan obat Mengontrol Kemarahan
pernah
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien untuk 1. Mengevaluasi pengetahuan
dilakukannya
cara mencegah marah yang sudah dilatih. keluarga tentang marah
d. Klien dapat
b. Latih klien minum obat secra teratur dengan 2. Anjurkan keluarga untuk
menyebutkan
prisip 5 benar. memotivasi pasien untuk
akibat perilku
( benar nama, nama obat, benar cara minum melakukan tindakan yang telah
kekerasan yang
obat, benar waktu minum obat, benar dosis diajarkan oleh perawat
dilakukannya.
minum obat klien) disertai penjelasan guna 3. Ajarkan keluarga untuk
2. Klien dapat melatih
obat dan akibat minum obat mem\berikan pujian kepada
mengontrol perilaku
c. Susun jadwal minum obat secra teratur.. pasien bila pasien dapat
kekerasan:
melakukan kegiatan tersebut
- SP 1 : BHSP,
secara cepat
Mengidentifikasi
4. Diskusikan bersaam keluarga
perilaku kekerasan tindakan yang harus dilakukan
dengan cara melatih bila pasien menunjukkan gejala
mengontrol fisik 1 (tarik perilaku kekerasan
nafas dalam).
SP 3 : latih mengontrol perilaku kekerasan SP 3: Membuat perencanaan pulang
- SP 2 : Latih mengontrol
secara fisik kedua bersama keluarga
perilaku kekerasan
1. Mengevaluasi kegiatan nafas dalam( beberapa
dengan obat.
orang)
- SP 3 : Latih mengontrol
2. Latih cara fisik kedua : pukul Kasur dan
perilaku kekerasan secara
bantal(latih 2 kegiatan)
fisik kedua (Pukul
3. Susun jadawal kegiatan harian cara kedua
Bantal).
- SP 4 : Latih cara SP 4 : latih cara mengontrol perilaku
mengontrol perilaku kekerasan secara social atau verbal
kekerasan secara social 1. Mengevaluasi kegiatan latihan untuk du
atau verbal. acara fisik ( beberapa orang)
- SP 5 : Latih cara 2. Latih mengungkapkan rasa marah secara
mengontrol perilaku verba: menolak dengan baik, meminta dengan
kekerasan secara baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.
spiritual. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah
secara verbal
SP 5 : Latih cara mengontrol perilaku
kekerasan secara spiritual
1. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik dan social atau verbal.
2. Latih sholat atau berdoa.
3. Buat jadwal sholat atau berdoa.

Tindakan
Diagnosa Tujuan
Pasien Keluarga
Harga Diri TUK: SP 1 : BHSP dan Mengidentifikasi aspek SP 1 :
Rendah positif yang dimiliki 1. Mendiskusikan masalah yang
1. BHSP dengan klien dan
1. Bina Hubungan Saling Percaya dihadapi keluarga dalam merawat
klien dapat
2. Mendiskusikan kemampuan dan aspek klien di rumah
mengidentifikasi
positif yang dimiliki klien 2. Menjelaskan tentang pengertian,
kemampuan dan aspek
3. Membantu klien menilai kemampuan yang tanda dan gejala harga diri rendah,
positif yang dimiliki.
masih dapat digunakan menjelaskan cara merawat pasien
2. Klien dapat menilai
4. Membantu klien memilih/menetapkan dengan harga diri rendah
kemampuan yang dapat
kemampuan yang akan dilatih 3. Mendemonstrasikan cara merawat
digunakan.
5. Melatih kemampuan yang sudah dipilih klien dengan harga diri rendah,
3. Klien dapat
6. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan 4. memberi kesempatan kepada
memilih/menetapkan
yang telah dilatih dalam rencana harian. keluarga untuk mempraktekkan
kegiatan yang sesuai
cara merawat.
kemampuan.
SP 2 : Latih klien melakukan kegiatan lain SP 2: Latih keluarga mempraktekkan cara
4. Klien dapat melatih
yang sesuai dengan kemampuan klien. merawat klien dengan masalah harga diri
kegiatan yang sudah
rendah langsung kepada klien.
dipilih, sesuai kemampuan
1. Mengevaluasi kegiatan nafas dalam SP 3: Membuat perencanaan pulang
klien.
( beberapa orang) bersama keluarga
5. Klien dapat menyusun 2. Latih cara fisik kedua : pukul kasur dan
jadwal untuk melakukan bantal (latih 2 kegiatan)
kegiatan yang sudah dilih. 3. Susun jadawal kegiatan harian cara kedua.
IMPLENTASI DAN EVALUASI
NO HARI/ TGL IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

1 Rabu, 1. Data : SP I Kelompok


DS: S:
27/11/2019
- Klien mengatakan dirumah klien marah-marah - klien mengatakan sudah
tanpa sebab, curiga dengan suaminya karena mampu mengenali apa itu
berselingkuh, saat marah-marah klien membanting marah, kerugiannya jika
barang-barang yang ada dikamarnya, bahkan juga klien banting-banting
membanting kaca. barang-barang teruma dari
- Klien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan bahan kaca, bisa melukai
orang lain karena klien merasa minder, dulunya orang yang dicintai
suaminya punya toko emas, hidupnya serba termasuk diri sendiri. Pasien
berkecukupan dan toko emas tersebut bangkrut mengatakan cukup jelas
DO: dengan cara Tarik Tarik
nafas dalam.
- Klien tampak tegang,mata melotot, tampak
- klien mengatakan sifat
mondar-mandir
positif yang dimiliki,
- Klien tampak murung, menundukan kepala,
kemampuan yang dapat
kebingungan.
dilakukan di rumah dan di
rumah sakit yaitu merapikan
tempat tidurnya.
O:

2. Diagnosa Keperawatan - Klien mempraktekkan tarik


1 Resiko Perilaku Kekerasan nafas dalam.
2 Harga Diri Rendah - Klien tampak memegang
bantal di pahanya diatas
3. Terapi/Tindakan keperawatan : tempat tidur.
1. Diagnose Pertama : SP 1 Bina Hubungan - Klien tampak merapikan
Saling Percaya dan Mengidentifikasi Perilaku tempat tidur.
kekerasan melatih fisik 1 A : RPK (+), HDR (+)
2. Diagnosa Kedua : BHSP dan Mengidentifikasi
aspek positif yang dimiliki P : Lanjutkan intervensi
4. Rencana Tindak Lanjut
- SP 2 Latih mengontrol
1. diagnosa pertama : tanggal 28 November 2019
perilaku kekerasan dengan
SP 2. Latih mengontrol perilaku kekerasan
obat.
dengan obat
- SP 2 Latih klien melakukan
2. Diagnosa kedua : tanggal 28 November 2019 SP
kegiatan lain yang sesuai
2. Latih klien melakukan kegiatan lain yang
dengan kemampuan klien.
sesuai dengan kemampuan klien.
5. Planning Perawat
1. diagnosa perawat : Latih cara fisik 1 (tarik nafas
dalam)
2. diagnosa 2 : Bantu klien menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan, Bantu klien
memilih/menetapkan kemampuan yang akan
dilatih, Latih kemampuan yang sudah dipilih.

2 Kamis, 1. Data : S: Kelompok


DS:
28/11/2019 - Klien mengatakan sudah
- klien mengatakan sudah melakukan tarik nafas meminum obat secara
dalam pada pukul 09.00 WIB, 15.00 WIB dan teratur. sudah mengetahui
jam 18.30 WIB. Cara mengontrol ini cukup kegunaan obatnya.
membantu namun rasa marah dan jengkel masih
sering muncul.
O:
- Klien mengatakan sudah melakukan aktivitas
merapikan selimut setelah bangun tidur pagi,
merapikan seprai tempat tidur yang berantakan. - Klien nampak merapikan

DO: sarung bantalnya dan sprei di


bagian depannya.
- klien tampak memperlihatkan wajah jengkel.
A: Resiko Perilaku Kekerasan (+),
- Klien memegang bantal sambil merapikan sarung
HDR (+)
bantalnya.
2. Diagnosa Keperawatan :
P:
1. Resiko Perilaku Kekerasan
Diagnose 1 : SP 3 latih mengontrol
2. Harga Diri Rendah
perilaku perilaku kekerasan dengan
3. Terapi/Tindakan keperawatan :
cara fisik 2 (pukul bantal)
1. Diagnose Pertama : SP 2. Latih mengontrol
Diagnose 2 : SP 2 latih klien
perilaku kekerasan dengan obat
dengan melakukan kegiatan lain
2. Diagnosa Kedua : SP 2. Latih klien melakukan
yang sesuai dengan kemampuan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
klien. (selain kegiatan yang
klien.
sebelumnya sudah dilakukan)
4. Rencana Tindak Lanjut
1. Diagnose pertama : tanggal 30 November 2019
SP 3. Latih mengontrol perilaku kekerasan
secara fisik kedua (pukul bantal)
2. Diagnose kedua : tanggal 30 November 2019
SP.2. Latih klien melakukan kegiatan lain yang
sesuai dengan kemampuan klien. (selain
kegiatan yang sebelumnya)
5. Planning Perawat
Diagnose pertama : bantu klien menyiapkan terapi
farmakologi sesuai advice dokter
Diagnose Kedua : bantu klien mengidentifikasi
kegiatan positif yang dapat dilakukan klien.

3 Sabtu, 3. Data : S: Kelompok


DS:
30/11/2019 - Klien mengatakan obat
- Klien mengatakan sudah meminum obat dengan sangat membantu dalam
teratur yaitu obatnya berwarna putih dan menenangkannya. Klien
kuning. pada pukul 07.30 WIB, 16.30 WIB. mengatakan dengan obat
Klien mengatakan lebih tenang dengan pasien lebih bias
meminum obat secara teratur. mengontrol emosi dan
- klien mengatakan telah melakukan kegiatan perasaannya. Klien sangat
bersih-bersih kamar tidur, membantu menata terbantu dengan pukul
kursi saat waktu makan pagi, siang dan sore. bantal ini.
DO: - Klien mengatakan masih
akan melaksanakan kegiatan
- klien tampak lebih tenang dari sebelumnya.
yang telah dijadwalkan.
- Klien tampak melihat jam untuk mengingat
waktu pelaksanaan kegiatan. O

- Klien nampak
4. Diagnosa Keperawatan : mempraktekkan pukul
1. Resiko Perilaku Kekerasan bantal.
2. Harga Diri Rendah
- Klien nampak memikirkan
3. Terapi/Tindakan keperawatan :
kemampuan-kemampuan
Diagnose Resiko Perilaku Kekerasan : SP 3. yang dapat dilakukannya di
Latih mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
rumah sakit.
kedua (pukul bantal)
A : RPK (+), HDR (+)
5. Diagnosa Harga Diri Rendah : SP 2. Latih
klien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan P:
kemampuan klien. (selain kegiatan yang telah
- Diagnose 1 : SP 4 Latih cara
dilakukan)
mengontrol perilaku
4. Rencana Tindak Lanjut
kekerasan secara social atau
1. Diagnose pertama : Tanggal 1 Desember
verbal
2019, jam 8 SP 4. Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara social atau verbal - Diagnose 2 : SP 2 Latih
2. Diagnose kedua : Tanggal 1 Desember 2019 klien melakukan kegiatan
melakukan SP 2. Latih klien melakukan lain yang sesuai dengan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan kemampuan klien. (selain
klien. (selain kegiatan yang telah dilakukan) kegiatan yang telah
5. Planning Perawat dilakukan)
Diagnose pertama : bantu pasien untuk -
memaksimalkan cara mengontrol dengan pukul
bantal.
Diagnose Kedua : bantu pasien untuk mengenali
kemampuan yang dimilikinya.

4 Minggu, 1. Data S: Kelompok


1/12/2019. DS: Diagnose 1 :

Jam - Klien mengatakan sudah Mempraktekkan SP 3 - Klien mengatakan mampu


15.30 teratur yaitu pada pukul 08.30 WIB, 16.30 WIB. mengatakan masalahnya
WIB Pasien mengatakan lebih tenang dengan dengan baik-baik dan
melakukan terapi pukul bantal. mencoba bercerita pada
- Klien mengatakan ingin segera pulang dan temannya untuk melatih
melakukan kegiatan yang lain yang banyak yang mengontrol RPK.
dapat dilakukan seperti menyapu dan merawat - Klien mengatakan bias
anaknya. melakukan kegiatan sesuai
DO: kemampuannya di RS.
Seperti bersih-bersih tempat
- klien tampak mempraktikkan cara memukul
tidur dan merapikan sprei,
bantal saat ingin marah.
menata kursi setelah makan.
- Klien nampak sedih dan mengusap-usap jari
tengahnya dengan ibu jarinya. O:
2. Diagnosa Keperawatan : - Klien nampak
1 Resiko Perilaku Kekerasan mempraktekkan cara ke 4
2 Harga Diri Rendah pada kelompok kami.
3. Terapi/Tindakan keperawatan : - Klien nampak
1. Diagnose Resiko Perilaku Kekerasan : SP 4. mempraktekkan
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara kemampuannya
social atau verbal membersihkan dan
2. Diagnosa Harga Diri Rendah : SP 2. merapikan tempat
Latih klien melakukan kegiatan lain yang sesuai tidurKlien , serta
dengan kemampuan klien menunjukkan dengan jari
4. Rencana Tindak Lanjut tempat menata kursi setelah
1. Diagnose pertama : tanggal 2 Desember 2019, makan.
SP 5. Latih cara mengontrol perilaku
A : RPK (+), HDR (+)
kekerasan secara spiritual
2. Diagnose kedua : Tanggal 2 Desember 2019
SP.2 Latih klien melakukan kegiatan lain yang P:
sesuai dengan kemampuan klien. (selain
- Diagnose 1 : SP 5. Latih
kegiatan yang telah dilakukan)
cara mengontrol perilaku
5. Planning Perawat
kekerasan secara spiritual
Diagnose pertama : bantu pasien untuk
- Diagnosa 2 : SP.2 Latih
melakukan cara control dengan cara spiritual.
klien melakukan kegiatan
Diagnose Kedua : maksimalkan aktivitas pasien lain yang sesuai dengan
sesuai kemampuan. kemampuan klien. (selain
kegiatan yang telah
dilakukan)

5 Senin, 1. Data S: Kelompok


DS: Diagnose 1 :
2/12/2019
- Klien mengatakan sudah Mempraktekkan SP 4 - Klien mengatakan mampu
saat klien merasa jengkel dengan klien lain yang mengatakan masalahnya
ada di rumah sakit jiwa. dengan baik-baik dan
- Klien mengatakan sudah melaksanakan kegiatan mencoba bercerita pada
merapikan alat makan setelah makan, merapikan temannya untuk melatih
kursi, merapikan tempat tidur, melipat selimut. mengontrol RPK.
pasien mengatakan bisa bermain congklak. - Klien mengatakan bias
DO: melakukan kegiatan sesuai
kemampuannya di RS.
- klien tampak mempraktikkan cara
Seperti bersih-bersih tempat
mempraktekkan cara mengontrol dengan cara
tidur dan merapikan sprei,
mengatakan kejengkelannya pada mahasiswa
menata kursi setelah makan.
yang seakan selingkuhan suaminya.
- Klien nampak duduk bersila di atas kasur. O:
2. Diagnosa Keperawatan : - Klien nampak
1. Resiko Perilaku Kekerasan mempraktekkan cara ke 4
2. Harga Diri Rendah pada kelompok kami.
3. Terapi/Tindakan keperawatan : - Klien nampak
Diagnose Resiko Perilaku Kekerasan : SP 5. mempraktekkan
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara kemampuannya
spiritual Diagnosa Harga Diri Rendah : membersihkan dan
SP 2. Latih klien melakukan kegiatan lain yang merapikan tempat tidur
sesuai dengan kemampuan klien Klien, serta menunjukkan
4. Rencana Tindak Lanjut dengan jari tempat menata
Diagnose pertama : tanggal 3 Desember 2019, kursi kursi setelah makan.
Evaluasi Jadwal kegiatan harian.
A : RPK (+), HDR (-)
Diagnose kedua : Tanggal 3 Desember 2019,
P:
Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
5. Planning Perawat - Diagnose 1 : SP 5. Latih
Diagnose pertama : bantu pasien memaksimalkan cara mengontrol perilaku
terapi kekerasan secara spiritual
Diagnose Kedua : maksimalkan aktivitas pasien - Diagnosa 2 : maksimalkan
sesuai kemampuan. kegiatan harian klien.

Anda mungkin juga menyukai