Anda di halaman 1dari 5

Luaran (Outcomes) Untuk Mengukur Batasan

Menurut NOC edisi kelima tahun 2016 :


a. Definisi : Persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan
mempengaruhi hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau yang akan
segera terjadi.
b. Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis :
Kepercayaan mengenai Keyakinan yang berkaitan dengan
kesehatan:merasakan kemampuan pengalaman masa lalu terkait
melakukan;mengalami dengan perilaku kesehatan
peningkatan skala 1-5 (1= sangat Keyakinan yang berkaitan dengan
lemah, 2= lemah, 3=sedang, pengalaman masa lalu terkait
4=kuat, 5=sangat kuat) dengan perilaku kesehatan yang
Persepsi bahwa perilaku kesehatan sama
tidak terlalu rumit Keyakinan yang berkaitan dengan
Persepsi bahwa perilaku kesehatan pengamatan terkait dengan
membutuhkan upaya yang masuk pengamatan dari pengalaman
akal sukses orang lain
Persepsi bahwa frekuensi perilaku Kepercayaan terhadap kemampuan
kesehatan tidak berlebihan untuk melakukan perilaku
Persepsi kemungkinan melakukan kesehatan
perilaku kesehatan sepanjang
waktu
Kepercayaan mengenai kesehatan: kontrol yang diterima

mengalami peningkatan skala 1-5 (1= sangat lemah, 2= lemah, 3=sedang, 4=kuat,
5=sangat kuat)
menerima tanggungjawab terkait usaha untuk mengumpulkan
dengan keputusan kesehatan informasi
meminta untuk terlibat dalam keyakinan bahwa keputusan sendiri
keputusan kesehatan usaha yang mengontrol hasil kesehatan
keyakinan bahwa tindakan sendiri kesediaan untuk memiliki
yang mengontrol hasil kesehatan keinginan untuk hidup saat ini
kesediaan untuk menunjuk
pengganti pembuat keputusan
a. Outcome tambahan untuk mengukur batasan karakteristik
Penerimaan status kesehatan Harapan
Adaptasi terhadap disabilitas fisik Partisipasi dalam keputusan
Menahan diri dari kemarahan perawatan kesehatan
Hubungan caregiver-pasien Otonomi pribadi
Tingkat depresi Kerentanan personal
Kontrol diri terhadap depresi Penampilan peran
Kepercayaan mengenai kesehatan Harga diri
Kepercayaan mengenai kesehatan Managemen diri : penyakit akut
Kepercayaan mengenai
kesehatan: sumber-sumber yang
diterima
b. Outcome yang berkaitan dengan faktor yang berhubungan atau outcome
menengah
Pemulihan terhadap kekerasan Pengetahuan : proses penyakit
Tingkat kecemasan Pengetahuan : sumber-sumber
Kontrol kecemasan diri kesehatan
Kepuasan klien : manajemen Pengetahuan: pengobatan
kasus Pengetahuan keamanan pribadi
Kepuasan klien : manajemen Pengetahuan : regimen perawatan
nyeri Keseimbangan gaya hidup
Kepuasan klien : perlindungan Perawatan mandiri
hak asasi Menjemen diri : penyakit kronik
Pembuatan keputusan Ketrampilan interaksi sosial
Tingkat kelelahan Keterlibatan sosial
Orientasi kesehatan Dukungan sosial
Memproses informasi Tingkat stress
Untuk mengukur luaran (outcomes), menurut Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI)
1. Luaran utama : ketidakberdayaan
2. Luaran tambahan :
a. Dukungan keluarga
b. Dukungan sosial
c. Harapan
d. Harga diri
e. Kesadaran diri
f. Ketahanan sosial
g. Penerimaan
h. Tingkat ansietas
i. Tingkat depresi
j. Keletihan
1.1. Implementasi
Pelaksanaan implementasi pada penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan
ketidakberdayaan ini selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan pola strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan. Strategi ini disusun untuk memudahkan pelaksanaan
asuhan klien dan keluarga dengan ketidakberdayaan. Adapun strategi pelaksanaan yang
digunakan adalah sebagai berikut.
Latihan 1 : Interaksi Pertama
FASE ORIENTASI
“Selamat pagi ibu! Perkenalkan nama saya..panggil saja saya…saya suster yang akan
merawat ibu hari ini. Nama ibu siapa? Senangnya dipanggil apa?”Bagaimana
perasaan ibu pagi ini? Apa semalam tidurnya pulas? “Ibu bagaimana kalau kita
berbincang-bincang tentang perasaan ibu saat ini. Bagaimana kalau 20 menit di sini?
Ibu bersedia?
FASE KERJA
“Apa yang membuat ibu memiliki perasaan seperti itu?”
“Sejak kapan muncul perasaan seperti itu ibu?”
“Apa saja yang telah ibu lakukan untuk mengatasi perasaan tersebut?”
“Coba ibu ceritakan kegiatan apa saja yang biasanya ibu lakukan dirumah?”
“Apa ibu memiliki banyak teman?”
“Apa ibu pernah merasakan kehilangan yang teramat sangat?”
“Kehilangan apa ibu?”
“Sejak kapan ibu merasakan hal itu?”
“Apa sampai saat ini ibu merasakan hal yang sama?”
“Nah menurut ibu apakah baik jika perasaan kehilangan yang ibu rasakan terus ibu
alami sampai saat ini?”
“Menurut ibu sebaiknya apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan perasaan ibu
tersebut?”
“Apa ibu pernah memiliki perasaan tidak puas dengan apa yang ibu miliki saat ini?”
“Apa kira-kira alasan ibu merasa tidak puas?”
“Apa harapan terbesar ibu dalam hidup ini?”
“Menurut ibu apa yang seharusnya dilakukan jika ada harapan dalam hidup yang
belum dapat terwujud?”
“Lalu menurut ibu apakah dengan merasa tidak puas dan mengalami kehilangan yang
teramat sangat sehingga ibu terus-menerus merasa tidak berdaya dalam hidup ibu?”
“Apa ibu tidak pernah berpikir bahwa ibu sedang menyia-nyiakan waktu hidup ibu
yang hanya sebentar?”
“Suster lihat ibu masih sangat mampu untuk dapat lepas dari perasaan ibu itu, coba
ibu lebih berpikir positif tentang diri ibu sendiri..
“Bagus ibu karena ibu telah berani mengungkapkan perasaan ibu kepada suster….”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
“Coba ibu ulangi apa yang menyebabkan ibu merasa tidak berdaya dan lemah saat
ini?”
“Baik ibu, coba ibu pikirkan kembali tentang hal-hal lain yang membuat ibu merasa
lemah dan tidak berdaya dalam hidup ini”
“Baiklah ibu, sekarang sudah 20 menit. Saya rasa pertemuan kita kali ini cukup sampai
disini. Nanti kira-kira jam 10 saya akan kembali lagi untuk membahas tentang hal-hal
lain yang membuat ibu merasa lemah dan tidak berdaya saat ini. Apakah ada yang
ingin ibu tanyakan sebelum saya pergi? Baiklah ibu,selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai