Anda di halaman 1dari 12

Gangguan ketidakberdayaan dan

keputusan
1.NALANG PUTRA N (2021270052)
2.ATSNI ATAS NABILA (2021270053)
3.MUNA KHOIRUN NISA (2021270054)
Definisi

 Menurut townssed (2009) ketidakberdayaan merupakan prersepsi


individu bahwa segala tindakannya tidak akan mendapatkan hasil
atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan
kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan
 Departemen of healthy menyatakan bahwa keputusan merupakan
kondisi subjektif yang di tandai dengan individu memandang yang
hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan
pribadi dan tidak mau mobilisasi energi demi kepentingan pribadi
(departemen of healthy 2010 dalam Zaini, 2019, p.68).
Etiologi

Ketidakberdayaan Ketidakputusan
a. Faktor kehilangan.
Faktor ketidakberdayaan menurut Doenges,
b. Kegagalan yang terus menerus.
Townsed, M, (2008)yaitu :
c. Faktor lingkungan.
a. Kesehatan lingkungan d. Orang terdekat (keluarga).
b. Hubungan interpersonal e. Status Kesehatan (penyakit yang diderita dan
mengancam jiwa).
c. Penyakit yang berhubungan dengan rejimen
f. Adanya tekanan hidup.
g. Kurangnya iman dalam diri.
Patofisiologi

 Patofisiologi masalah psikososial pada individu yang mengalami


ketidakberdayaan saat ini belum diketahui secara pasti, namun jika
di analisa dari proses terjadian berasal dari ketidakmampuan
individu dalam mengatasi masalah sehingga menimbulkan stres
yang di awali dengan perubahan respon otak dalam menafsirkan
perubahan yang terjadi. Stres akan menyebabkan kortek serebi
mengirimkan sinya menuju hipotalamus.
Rentang respon

a. Respon emosional
b. Reaksi berduka
c. Supresi emosi
d. Reaksi berduka tertunda
e. Depresi:
Tanda gejala

Ketidakberdayaan keputusan
Ketidakberdayaan yang dialami klien dapat terdiri Tanda dan gejala dari keputusasaan yang dialami
dari tiga tingkatan antara lain: klien dapat dikaji dari ungkapan klien terhadap
situasi kehidupannya tanpa harapan dan terasa
a. Rendah
hampa (“saya tidak dapat melaksanakan
b. Sedang sesuatu”), sering mengeluh dan tampak murung,
c. Berat tampak kurang bicara atau tidak mau bicara sama
sekali, menunjukan kesedihan,
Penatalaksanaan medis

ketidakberdayaan Keputusan
a. Psikofarmaka
a. Antidepresan trisiklik (ATS), antidepresan b. Psikoterapi
pertama yang sedang di teliti mendalam, 1. Psikoterapi suportif
secara konsisten lebih efektif dibandingkan 2. Psikoterapi re eduktif
palasebo baik dalam mengurangi kompleks 3. Psikoterapi rekontruktif
gejala gangunan depresi. 4. Psikoterapi kobgnitif

b. Terapi perilaku, terapi perilaku kognitif, 5. Psikoterapi perilaku

dan terapi interpersonal secara substansial. c. Terapi psikososial


d. Terapi psikoreligius
Pohon masalah
Asuhan keperawatan

a. Pengkajian 7. Penilaian pada stressor

1. Identitas 8. Sumber koping


9. Kebiasaan koping yang digunakan
2. Keluhan utama
b. Analisis data
3. Factor predisposisi
c. Diagnosa keperawatan
4. Fisik
d.Intervensi
5. Genogram e. implementasi
6. Faktor presipitasi f. evaluasi
Diagnosa

1. Ketidakberdayaan b.d interaksi interpersonal


kurang memuaskan
2. Keputusasaan b.d stress jangka Panjang
Intervensi
No Diagnosa Kriteria hasil intervensi
keperawatan

1 Ketidakberdayaan b.d interaksi kurang antar Setelah dilakukan -dukungan memaafkan


pribadi memuaskan perawatan selama 3x24 -dukungan pelaksanaan
jam diharapkan: ibadah
-klien dapat menunjukan -dukungan pengambilan
harga diri yang positif keputusan
-klien dapat ambil -dukungan keyakinan
keputusan dengan benar -dukungan perasaan
-klien dapat bersalah
memanjemen stress -promosi harga diri
-teknik menenangkan
-pencegahan bunuh diri
-manajemen stress
No Diagnosa Kriteria hasil intervensi
keperawatan
1 Keputusasaan b.d stress jangka Setelah selesai -fasilitasi
panjang perawatan selama pengungkapan
3x24 jam perasaan
diharapkan: -fasilitasi perasaan
-klien dapat bersalah
mengungkapkan -konseling
perasaan pencegahan bunuh
-klien dapat diri
memanajemen -pelibatan keluarga
suasana hati -manajemen
suasana hati
-promosi dukungan
social

Anda mungkin juga menyukai