Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMASUNGAN ORANG DALAM GANGGUAN JIWA

Topik : Pemasungan Orang dalam Gangguan Jiwa

Judul : “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai

Pemasungan Orang dalam Gangguan Jiwa”

Hari/Tanggal : Kamis, 5 Maret 2020

Waktu : 10.00-11.00 WIB

Tempat Pelaksanaan : Balai Desa Balemoyan

Sasaran : Masyarakat Desa Balemoyan

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

Sub Topik :

1. Definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa


2. Tanda, gejala dan ciri-ciri gangguan jiwa
3. Definisi pasung
4. Faktor pemasungan orang dalam gangguan jiwa

A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang

penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya

distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau

lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang

menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American

Psychiatric Association,1994).
Kecendrungan gangguan jiwa akan semakin meningkat seiring dengan terus

berubahnya situasi ekonomi dan politik kearah tidak menentu, prevalensinya bukan

saja pada kalangan menengah kebawah sebagai dampak langsung dari kesulitan

ekonomi, tetapi juga kalangan menengah keatas sebagai dampak langsung atau tidak

langsung ketidakmampuan individu dalam penyesuaian diri terhadap perubahan

sosial yang terus berubah (Rasmun, 2001).


Bersadarkan hal tersebut, mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Galuh akan

memberikan penyuluhan mengenai kesehatan jiwa kepada masyarakat dan faktor

pemasungan orang dalam gangguan jiwa dengan harapan adanya peningkatan

pengetahuan mengenai kesehatan jiwa itu sendiri.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan sasaran

penyuluhan dapat memahami tentang faktor pemasungan orang dalam gangguan

jiwa.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan sasaran

penyuluhan mampu:

1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan

gangguan jiwa
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda, gejala dan ciri-ciri

gangguan jiwa

3) Memahami dan mampu menyebutkan kembali definisi pasung

4) Memahami dan menyebutkan kembali faktor pemasungan orang dalam

gangguan jiwa

C. Tempat

Balai Desa Balemoyan

D. Waktu
Kegiatan akan berlangsung selama 60 menit pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul

11.00.

E. Sasaran
Masyarakat Desa Balemoyan

F. Penyelenggara Penyuluhan

Penyelenggara penyuluhan “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai

Pemasungan Orang dalam Gangguan Jiwa”


G. Garis Besar Materi
1. Definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
2. Tanda dan gejala gangguan jiwa
3. Definisi pasung
4. Faktor pemasungan orang dalam gangguan jiwa

H. Pelaksanaan Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pendahuluan
- Moderator memberikan salam
- Sasaran membalas
kepada sasaran.
- Moderator menjelaskan topik salam dari moderator.
- Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator memperkenalkan penyaji - Sasaran menyimak.

materi - Sasaran menyimak.


- Moderator menjelaskan tujuan
- Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator menjelaskan waktu

pelaksanaan.
2. 40 menit Penyampaian Materi
- Penyaji menggali sedikit informasi
(45 menit - Sasaran
pada sasaran mengenai Gangguan
materi, 10 mengeksplorasi apa
Jiwa
menit yang mereka ketahui

tanya - Penyaji menjelaskan materi mengenai tentang kesehatan

jawab) : lingkungan.
5. Definisi sehat jiwa dan gangguan
- Sasaran
jiwa
6. Tanda, gejala dan ciri-ciri gangguan memperhatikan

jiwa penjelasan dan


7. Definisi pasung
8. Faktor pemasungan orang dalam mencermati materi.

gangguannjiwa

Tanya Jawab

- Moderator membuka sesi tanya jawab.

- Penyelenggara penyuluhan menjawab

pertanyaan sasaran.

- Sasaran mengajukan

pertanyaan.

- Sasaran

memperhatikan

jawaban yang
diberikan.
3. 3 menit Penutup

- Moderator melakukan evaluasi  Sasaran menjawab

dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi

pertanyaan

- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak

penyuluhan. kesimpulan yang

disampaikan oleh

moderator.
- Sasaran menerima
- Pembagian leaflet pada sasaran.
leaflet yang diberikan

oleh fasilitator.

- Mengakhiri dengan salam - Menjawab salam dan

sasaran bersiap untuk

meninggalkan tempat

penyuluhan.

I. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

J. Media
1. Leaflet

K. Setting Tempat

1
2 2 2

2 2 2
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Masyarakat
L. Pengorganisasian Penyuluhan
Moderator : Dian Pratiwi
Penyaji materi : Deviani
Observer : Susi Lestari
Fasilitator : Rahayu
Evi Puspita
Melda Nur Anisa
Sigit Permana
Kevin
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan
konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan. Sarana prasarana
seperti leaflet disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan
gangguan jiwa
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda, gejala dan ciri-ciri
gangguan jiwa
3) Memahami dan mampu menyebutkan kembali definisi pasung
4) Memahami dan menyebutkan kembali faktor pemasungan orang dalam
gangguan jiwa

M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Materi
- Leaflet
Lampiran Materi

MENGENAL GANGGUAN JIWA

A. DEFINISI KESEHATAN JIWA

Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional

yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan orang

lain.

Ciri-ciri orang sehat jiwa yaitu :

a. Bebas dan otonomi

b. Tahan terhadap stress

c. Mampu beradaptasi dengan orang lain secara harmonis

d. Hidup produktif

B. PENGERTIAN GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang

penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya

distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau

lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang

menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American

Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak

sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk

mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri

(Baihaqi,dkk, 2005). Gangguan jiwa sesungguhnya sama dengan gangguan

jasmaniah lainnya. Hanya saja gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari
yang ringan seperti rasa cemas, takut hingga yang tingkat berat berupa sakit jiwa

atau kita kenal sebagai gila (Hardianto, 2009).

Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :

1. Suasana rumah yang tidak harmonis seperti : tidak percaya diri, sering

bertengkar, salah pengertian, kurang bahagia

2. Pengalaman masa kanak-kanak yang bersifat traumatic

3. Faktor keturunan

4. Perubahan/ kerusakan dalam otak seperti : infeksi, luka, perdarahan, tumor,

gangguan peredaran darah, keracunan, pemakaian alcohol jangka panjang,

kekurangan vitamin, epilepsi.

Faktor lain :

Individu yang tidak mendapat kesempatan dan fasilitas anggota masyarakat yang

dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketidakamanan, persaingan

yang berat, dan diskriminasi social.

Ciri-ciri gangguan jiwa:

1. Perubahan berulang dalam pikiran

2. Mengalami penurunan daya ingat

3. Perubahan perilaku yang aneh

4. Memiliki labilitas emosional

5. Menarik diri dari interaksi social

6. Mengabaikan penampilan dan kebersihan diri

7. Memiliki keenganan melakukan segala hal

8. Mengalami kesulitas mengorientasikan waktu, orang dan tempat


C. DEFINISI PASUNG

Pasung merupakan suatu tindakan memasang sebuah balok kayu pada tangan

dan/atau kaki seseorang, diikat atau dirantai, diasingkan pada suatu tempat

tersendiri di dalam rumah ataupun di hutan. Keluarga dengan klien gangguan

jiwa yang dipasung seringkali merasakan beban yang berkaitan dengan

perawatan klien. Alasan keluarga melakukan pemasungan adalah mencegah

perilaku kekerasan, mencegah risiko bunuh diri, mencegah klien meninggalkan

rumah dan ketidak mampuan keluarga merawat klien gangguan jiwa.1Mereka

lebih memilih menyembunyikan penderita dibanding mengobati. Kebanyakan

pelaku dari kasus pemasungan ini adalah keluarga dari si penderita gangguan

jiwa itu sendiri. Keluarga penderita pada umumnya tidak paham apa yang

sebaiknya mereka lakukan terhadap para penderita. Keluarga juga khawatir jika

yang bersangkutan nantinya melakukan tindakan merusak atau bahkan

kekerasan kalau sakitnya itu kambuh. Faktor keterbatasan ekonomi juga jadi

faktor penting kenapa penderita tidak dilarikan ke rumah sakit jiwa.

D. FAKTOR PMASUNGAN ORANG DALAM GANGGUAN JIWA

Adapun faktor-faktor adanya pemasungan jiwa yaitu:

1. Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak keluarga, penyakit yang tidak

kunjung sembuh, tidak adanya biaya pengobatan, dan tindakan keluaga untuk

mengamankan lingkungan merupakan penyebabkeluarga melakukan

pemasungan.

2. Perawatan kasus psikiatri dikatakan mahal karena gangguannya bersifatjangka

panjang. Biaya berobat yang harus ditanggungpasien tidak hanya meliputi biaya
yang langsung berkaitan denganpelayanan medik seperti harga obat, jasa

konsultasi tetapi juga biaya spesifik lainnya seperti biaya transportasi ke rumah

sakit dan biaya akomodasi lainnya.

3. Mencegah klien melakukan tindak kekerasan yang dianggapmembahayakan

terhadap dirinya atau orang lain.

4. Mencegah klien meninggalkan rumah dan mengganggu orang lain.

5. Mencegah klien menyakiti diri seperti bunuh diri.

6. Ketidaktahuan serta ketidakmampuan keluarga menangani klien apabila

sedang kambuh.

7. Faktor kemiskinan dan rendahnya pendidikan keluarga merupakan salah satu

penyebab pasien gangguan jiwa berat hidup terpasung.

Anda mungkin juga menyukai