Anda di halaman 1dari 3

ROKOK MURAH, GENERASI RUSAK!

Emirza Nur Wicaksono (FK Universitas Islam Sultan Agung 2010)

Indonesia adalah semacam firdaus janatu-na’im,sangat ramah bagi perokok, tetapi tempat
siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tidak merokok (Taufiq Ismail)

Rokok, sebuah kata yang sudah perokok aktif, mirisnya lagi, saat ini
sangat tidak asing terdengar di telinga kita, perokok anak dan remaja jumlahnya
masyarakat Indonesia. Ya, sebuah lintingan semakin meningkat. Dan tanpa kita sadari,
berukuran 8 cm sampai 10 cm, yang berisi anak-anak sekarang ini menjadi target dari
daun tembakau yang telah dicacah. perusahaan rokok melalui iklan rokok dan
Sebatang rokok dibakar ujungnya dan program beasiswa rokok. Sementara itu
kemudian dibiarkan membara supaya data yang ditulis oleh kementrian
asapnya bisa dinikmati dengan cara di hisap kesehatan, jumlah perokok pasif hampir
di ujung lainnya. Setiap hari, kita dengan 100 juta warga dan separuhnya adalah
mudah menemukan orang menikmati dan anak-anak. Menurut data dari Global Youth
menghisap rokok. Kita bisa lihat, di sawah Tobacco Survey tahun 2014, menunjukan
petani merokok, diwarung pengunjung ada 20.3% remaja Indonesia usia 12-15
merokok, dipabrik buruh merokok, di tahun sudah merokok. Dalam 10 tahun
angkot penumpang dan supir merokok, di terakhir, perokok pemula di Indonesia usia
kampus mahasiswa dan dosen merokok, 10-14 tahun naik 2 kali lipat dari 9.5 persen
dan dibalik pagar SMP, siswa sembunyi di tahun 2001, menjadi 19% pada 2014.
sembunyi merokok. Sampai muncul istilah, Padahal jika seorang perokok itu
Indonesia adalah surganya perokok. Rokok menghisap rokok, maka 25% asapnya akan
juga merupakan awal dari kejahatan dan dihisap dan 75% lainnya dibuang ke udara
kerusakan, para peminum alkohol, bebas. Lalu, asap yang sudah dihisap,
pengguna narkoba, mereka berawal dari sekitar 25% yang telah dihisap akan
mencoba-coba mengkonsumsi rokok. dikeluarkan kembali ke udara sekitar
Memang, sebelumnya pemerintah telah 12,5%. Jadi apabila dikalkulasikan, asap
mengeluarkan PP No. 109 tahun 2012 rokok yang berada di udara bebas sekitar
mengenai pengamanan bahan yang 87,5%.
mengandung zat adiktif berupa produk
tembakau, tetapi menurut saya pemerintah Akhir-akhir ini, muncul wacana harga
masih setengah-setengah dalam membuat rokok akan dinaikan. Kenaikan harga rokok
kebijakan menyikapi rokok. Karena tersebut bertujuan untuk membatasi jumlah
pemerintah kita tidak punya nyali untuk perokok, dan untuk membatasi
menekan jumlah perokok. keterjangkauan rokok dari anak-anak.
Mencuatnya wacana kenaikan harga rokok
Sebuah data menunjukan, sekitar menjadi minimal Rp.50.000 per bungkus
lebih dari 80 juta rakyat Indonesia adalah menuai pro dan kontra. Banyak dari
perokok keberatan dengan wacana Indonesia dikalkulasikan, dalam satu hari
kenaikan harga rokok ini. Banyak juga orang Indonesia menghabiskan
pihak yang mengira, bahwa kenaikan harga Rp.605.004.150,- Keterjangkauan rokok
rokok akan mematikan ekonomi para petani dari anak-anak juga sudah sangat
tembakau dan industri rokok. Namun berbahaya dan harus mendapat perhatian
belakangan ini diketahui, wacana tersebut serius. Seperempat dari anak-anak
hanyalah info hoax belaka, pada Indonesia juga sudah bisa membeli rokok.
kenyataannya harga rokok tetaplah murah Maka dengan naiknya harga rokok, jumlah
dipasaran. perokok juga bisa ditekan. Apabila cukai
rokok dinaikan sekitar 300% maka pasti
Perlu di ketahui, Industri rokok saat akan di ikuti kenaikan harga rokok, dan
ini masih dikuasai oleh asing, dimana para perokok akan pikir-pikir untuk
tembakau sebagai bahan baku rokok, juga membeli rokok, serta memperkecil
masih impor. Alhasil, tetap saja petani keterjangkauan anak dari rokok. Rakyat
tembakau tidak sejahtera. Orang-orang Indonesia kedepan juga akan semakin sehat
yang sebenarnya diuntungkan hanya para dan produktif. Karena selain menekan
pengusaha rokok besar yang sebagian besar jumlah perokok, kenaikan harga rokok
sahamnya dimiliki oleh orang luar negeri. sebenarnya juga bisa membantu menambah
Bukan buruh pekerja rokok, maupun petani pemasukan negara disamping program Tax
tembakau. Para pemilik saham perusahaan Amnesty, dan akan membantu Anggaran
rokok ini jelas memperoleh uang dari hasil Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
meracuni dan menjajah masyarakat yang saat ini sedang mengalami defisit.
Indonesia dengan rokok. Oleh karena itu,
tidak ada hubungan antara kenaikan harga Orang memandang bahwasanya cukai
rokok dengan kesejahteraan petani rokok merupakan pemasukan yang
tembakau maupun buruh pekerja rokok. terbesar, apabila industri rokok dibatasi
maka akan merugikan negara, padahal
Saat ini, harga rokok di Indonesia dibalik keuntungan besar tersebut, terdapat
sangatlah murah hanya Rp.8000,- sampai kerugian besar yang diakibatkan oleh rokok
Rp.20.000,- perbungkusnya. Hampir semua itu sendiri. Sebuah data yang saya kutip
orang bisa membeli rokok. Coba kita dari Kementerian Kesehatan mengatakan,
tengok ke Singapura, harga rokok mencapai bahwasanya pemasukan cukai dari rokok
Rp.100.000,- per bungkusnya, maka dari sebesar Rp 32,6 triliyun sampai Rp. 50
itu para turis asing lebih bebas merokok di triliyun, tetapi biaya pengobatan penyakit
Indonesia, karena di Indonesia rokok akibat rokok mencapai Rp 167 triliyun atau
dihargai sangat murah dan mereka bebas lima kali lipat cukai rokok dan data terbaru
merokok dimana-mana. Cukai rokok di yang saya dapat, pengeluaran makro
Indonesia juga sangat rendah, yaitu 22% pengobatan akibat rokok sebesar Rp.254,41
dari maksimal 57% yang ditetapkan triliyun. Biaya tersebut diantaranya untuk
pemerintah. Hal itu sangat tidak rasional, pengobatan rawat inap dan rawat jalan serta
harusnya, cukai rokok minimal sama biaya akibat hilangnya produktivitas karena
dengan alkohol, yaitu sekitar 80%. morbiditas atau disabilitas yahg diakibatkan
Akibatnya, konsumsi rokok di Indonesia karena rokok. Belum lagi di era JKN
sangatlah tinggi, jika seluruh perokok di sekarang ini, pasti beban pemerintah akan
lebih besar, minimal harus menanggung pekerja rokok, maupun petani tembakau
sekitar Rp 80 Triliyun karena penyakit untuk menolak kenaikan harga rokok,
akibat rokok. karena seberapapun pemasukan negara dari
rokok, yang dipikirkan perokok adalah
Dari fakta yang sudah dituliskan “gimana caranya biar mulutku gak
diatas, ini bisa menjadi bahan introspeksi asem”dan apa yang mereka inginkan adalah
kepada kita semua. Alasan akan terjadi “Jangan renggut kenikmatan kami”. Sulit
pengangguran besar-besaran akbat memang menempatkan kebenaran jika kita
kenaikan harga rokok adalah sebuah selalu menempatkan kebenaran tersebut
pemikiran picik yang tidak mendasar dari selalu pada posisi logika, bukan keimanan
para perokok yang sudah tercandu “berhala yang selalu berada diposisi terdepan. Maka
sembilan senti” tersebut. Rizqi dari Allah dari itu, segera naikan harga rokok, dan
terhampar dimana-mana, bahkan seekor jangan hanya sekedar wacana hoax saja,
cicak-pun rizqinya adalah nyamuk yang lakukan perubahan untuk generasi muda,
sedang terbang. Perokok juga tidak perlu dan masa depan Indonesia yang lebih baik.
mengatasnamakan ekonomi negara, buruh

Anda mungkin juga menyukai