Anda di halaman 1dari 14

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


Dosen pengampu: Bapak Hotman

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Eti Erniawati (1702100261)


2. Lisnawati (1702100054)
3. Muhammad Nur Sodik (1704100156)

Kelas A

Semester 5

PRODI S1-PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1440 H / 2019 M

i
DAFTAR ISI

Sampul .......................................... ....................................................................................... i

DAFTAR ISI................................. ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................... ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. KEPEMIMPINAN
1. Pengertian kepemimpinan .................................................................................... 2
2. Pentingnya Kepemimpinan .................................................................................. 2
3. Dua pendekatan utama kepemimpinan ................................................................ 3
4. Sebab-Sebab Munculnya Pemimpin .................................................................... 4
5. Sifat-sifat pemimpin..... ....................................................................................... 4
6. Tipe kepemimpinan .... ....................................................................................... 6
7. Kepemimpinan dalam kewirausahaan ................................................................ 7
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................................... 8
2. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan.................................................................. 8
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ............................... 9
4. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................................... 10
5. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan .................................................................... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................. ....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................... ........................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi
secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan
baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan
manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) ( Siagian,
1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi
terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja
organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan
personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku
individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi,
kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi,
kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif,
kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam
organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan
mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok
yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan
adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai
pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk
berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
2. Pentingnya Kepemimpinan
Pimpinan perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka didalam
setiap perusahaan. Statistik perkembangan perusahaan menunjukan bahwa setiap 100
perusahaan yang baru berdiri, kira-kira 50% gagal dalam tempo 2 tahun dan pada akhir
tahun kelima hanya tinggal 30% yang masih jalan. Pada umumnya kegagalan itu
disebabkan oleh kepemimpinan yang tidak efektif, mereka tidak mampu memimpin
karyawan, tidak bisa bekerjasama dengan orang lain atau mereka tidak bisa menguasai,
mengendalikan diri sendiri. Terdapat 3 variabel utama yang mencakup di dalam
kepemimpinan:
a. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.
b. Kepemimpinan menyangkut disrtibusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai
otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang
karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu.
c. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para
bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan
oleh karyawan tetapi juga harus mampu mempengaruhi karyawan untuk berperilaku
dan bertindak untuk memajukan perusahaan.

2
3. Dua pendekatan utama kepemimpinan
a. Pendekatan sifat-sifat
Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu pada
pemimpin antara lain : memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Seorang pemimpin
memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Hanya dalam mengungkapkan sifat-sifat ini
seringkali muncul pertentangan sifat seperti dinyatakan seorang pemimpin harus
ramah tetapi tegas, suka merenung tetapi aktif orangnya harus stabil emosional tapi
fleksibel, berkeras hati tapi kooperatif. Ada sifat kepribadian yang dapat dipandang
berhubungan positif dengan perilaku pemimpin dan mempunyai korelasi tinggi
ialah: popularitas, keaslian, adaptabilitas, ambisi, ketekunan, status social, status
ekonomi, mampu berkomunikasi.
Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati
sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para
pemimpin.
 Pendidikan umun yang luas,, seorang yang berpendidikan akan mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan keterampillan kepemimpinan.
 Kematangan mental, seorangbpemimpin harus memiliki kematangan mental
yang terlihat pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak
gampang marah dan sebagainya.
 Sifat ingin tahu
 Kemampuan analitis
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Integrative
 Keterampilan berkomunikasi
 Keterampilan mendidik
 Rasional dan objektif
 Pragmatisme
b. Pendekatan keprilakuan (behavorial approach)
Rensis likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua dimensi yaitu
orientasi tugas dan orientasi bawahan yang dijabarkan menjadi empat tingkat model

3
efektifitas kepemimpinan. Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat system
yaitu:
 Exploitative authoritative, bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan.
Pemimpin ini selalu menggunakan ancaman atau hukuman kepada karyawan.
 Benevolent authoritative , ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi
hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan
ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas.
 Consultative, berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh.
 Partisipative, merupakan system yang ideal ada kepercayaan penuh dari atasan.

4. Sebab-Sebab Munculnya Pemimpin


a. Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan
tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
b. Teori sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan
tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia
menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin
melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.
c. Teori Ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukse menjadi pemimpin
apabila dia memang memilik bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini
dikembangkan melalui pendidikan dorongan dan pendorongan yang akan
membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin.

5. Sifat-sifat pemimpin
a. Energy jasmaniah dan mental
Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan,kekuatan yang luar biasa
seperti tidak akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga motivasi kerja,
disiplin,kesabaran,daya tahan batin,kemauan yang luar biasa untuk mengatasi
semua permasalahan yang dihadapi.

4
b. Kesadaran akan tujuan dan arah
Ia memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai
tujuan yang terarah.
c. Atusiasme
Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan
sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
d. Keramahan dan kecintaan
Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain sehingga
menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti denan kesediaan berkorban
untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
e. Integritas
Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa senasib sepenangungan
dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan. Integritas pribadi dan
rumah tangga pemimpin merupakan tauladan yang dapat dicontoh oleh
karyawannya.
f. Penguasaan teknis
Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus
menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.
g. Ketegasan dalam mengambil keputusan
Dia harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehingga dia
mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam
pelaksanaannya.
h. Kecerdasan
Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan akibat
dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan
cara yang efektif.
i. Keterampilan mengajar (teaching skill)
Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu
mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawan untuk karyawan untuk berbuat
sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia harus mengatur pelatihan-pelatihan,
mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan mengevaluasi pekerjaan karyawan.

5
j. Kepercayaan (Faith)
Jika seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul
kepercayaan dari bawahan terhadap pemimpin. Kepercayaan bawahan ini akan
memunculkan sikap rela berjuang, melaksanakan semua perintah, disiplin dalam
bekerja untuk menjalankan roda perusahaan.

6. Tipe kepemimpinan
a. Tipe kharismatis
Kharismatis merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang
akan diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai keistimewaan.
Misalnya mempunyai kekuatan gaib, manusia super, berani dan sebagainya.
b. Tipe paternalistis dan maternalistis
Paternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau
sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang.
c. Tipe militeristis
Militeristis banyak menggunakan system perintah, system komando dari
atasan kebawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu
patuh, penuh acara formalitas.
d. Tipe otokratis
Otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus
dipatuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, dia menjadi raja.
Detiap perintah ditetapkan tanpa konsultasi, kekuasaan sangat absolute.
e. Tipe laissez faire
Laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpinnya hanya
merupakan simbol yang tidak memiliki keterampilan.
f. Tipe populistis
Populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-
nilai masyarakat tradisional.
g. Tipe administratif

6
Ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas adminitrasi
secara efektif.
h. Tipe demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab
dan kerjasama yang baik antar karyawan. 1
7. Kepemimpinan dalam kewirausahaan
Inti dari efektivitas kepemimpinan seorang wirausaha, bagaimna seorang wirausaha
harus menjalankan tiga variabel penting yang gercakup dalam kepemimpinan untuk
menuju wirausaha yang sukses sebagai berikut:
a. Menggunakan pengaruh
Kepemimpinan adalah menyangkut penggunaan dan penanaman pengaruh
dalam rangka memotivasi dan mengarahkan pegawainya. Sedangkan penggunaan
pengaruh merupakan proses dalam memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik
sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
b. Menciptakan komikasi yang jelas dan dapat dipercaya
Kejelasan dan ketepatan berkomunikasi mempengaruhi prilaku dan prestasi
pengikut. Bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi kegiatan pengikut
melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Maka proses
komunikasi yang efektif perlu dipahamidan diciptakan oleh seorang wirausaha.
c. Menetapkan pencapaian tujuan perusahaan
Pemimpin yang efektif mungkin harus berurusan dengan tujuan individu
karyawannya, kelompok dan organisasi perusahaan. Keefektifan pemimpin
khususnya dipandang dengan ukuran tingkat pencapaian satu atau kombinasi tujuan
tersebut. Individu mungkin memandang seseorang pemimpin efktif atau tidak
dilihat dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selam pengalaman kerja yang
diikutinya. 2

1
Prof.Dr. Buchari Alma; Kewirausahaan; Bandung (Alfabeta;2013); hal.162-172
2
Mudjiatro, aliaras wahid; Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan; Jakarta Barat (Graha
Ilmu;2006); hal.43-46

7
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi
dengan tugas. G.R Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan criteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif difokuskan kepada bagaimana
seseorang mengambil keputusan. Dalam kajiannya, berbeda dengan pemecahan masalah
yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan ditetapkan dengan jelas dan
dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi sub tujuan,yang pada saatnya
membantu menjelaskan tindakan yang harus dan kapan kita ambil. 3
Menurut suharaman, pengambilan keputusan adalah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti. Pembuatan
keputusan terjadi didalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat
prediksi kedepan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih, membuat estimasi
(perkiraan) mengenai frekuensi perkiraan yang akan terjadi.
Fungsi pengambilan keputusan individual ata kelompok baik secara institusional
atapun organisasion, siftnya futuristic. Tujuan pengamblian keputusan tujuan yang
bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah yang lain,
tujuan yang bersifat ganda (masalah yang saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif
ataupun tidak kontradiktif). 4

2. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan


George R.Terry menjelaskan dasar-dasardari pengambilan keputusan yang berlaku,
antara lain:
a. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan factor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari dari keputusan intuitif ini terdapat beberpa keuntungan, yaitu:
 Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan

3
Syamsi, ibnu. 2000. Pengambilan keputusandan system informasi. (Jakarta: bui aksara) hlm. 5
4
Suharman. 2005. Psikologi kognitif, Surabaya: srikandi, hlm. 194

8
 Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemnusiaan.
b. Pengalaman
Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan
praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar
belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam
memudahkan pemecahan masalah.
c. Fakta
keputusan yang berdasarkan fakta, data atau informasi yang cukup merupakan
keputusan yang baik.
d. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan
sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
e. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah
yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan


Menurut Terry faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan,
yaitu:
a. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
c. Jarang sekali pilihan yang memuaskan
d. Pengambilan keputusan merupakan keputusan mental
e. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang relative lama
f. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis
g. Setiap keputusan hendaknnya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
h. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan.5

5
Kotler,, Philip, 2003. Manajemen pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 1 dan 2, Jakarta: Pt. Indeks hlm.98

9
4. Proses Pengambilan Keputusan
a. Indentifikasi masalah
b. Pengumpulan dan penganalisis data
c. Pembuatan alternative-alternatif kebijakan
d. Pemilihan salah satu alternative terbaik
e. Pelaksanaan keputusan
f. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan

5. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan


a. Pengambilan keputusan terprogram
Jenis pengambilan keputusan ini mengandung suatu respon otomatik terhadap
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tantangan yang
besar bagi seorang analisa adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan
memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan
keputusan yang terprogram dimana saja.
b. Pengambilan keputusan tidak terprogram
Menujukan proses yang berhubungan dengan masalah-masalah yang tidak jelas.
Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses-proses
pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat
didefinisikan. Masalah-masalah ini biasanya bersifat kompleks, hanya sedikit
parameter-parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui
6
bersifat probabilistik.

6
Munandar, A. 2004. Psikologi Industri dan organisasi . tangerang: universtas Indonesia press. Hlm 124

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar. manajer
adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar. Kepemimpinan seseorang
dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,
sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan,
seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok


yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah
kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan
kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata
dalam pencapaian tujuan organisasi.

Pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu


atas dua atau lebih alternatif yang mungkin. Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif
difokuskan kepada bagaimana seseorang mengambil keputusan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr. Buchari Alma; Kewirausahaan; Bandung (Alfabeta;2013);


Mudjiatro, aliaras wahid; Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan; Jakarta Barat
(Graha Ilmu;2006);
Syamsi, ibnu. 2000. Pengambilan keputusandan system informasi. (Jakarta: bui aksara)
Suharman. 2005. Psikologi kognitif, Surabaya: srikandi,
Kotler,, Philip, 2003. Manajemen pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 1 dan 2, Jakarta: Pt. Indeks
Munandar, A. 2004. Psikologi Industri dan organisasi . tangerang: universtas Indonesia press.

12

Anda mungkin juga menyukai