Anda di halaman 1dari 13

N0 Judul Jurnal Sumber Penulis Metode Hasil Pembahasan Kesimpulan

Jurnal
1 Terapi 1.Rustham Kanker ovarium Sampai saat ini telah Proses angiogenesis Penelitian
Antiangiogenik Basyar merupakan ditemukan tujuh terjadi melalui retrospektif dan
penyebab anggota famili mekanisme tumor uji klinis fase II
pada kenker 2.Rizal
tersering ke VEGF, yaitu VEGF memproduksi faktor telah
ovarium Sanif empat kematian A-E dan placental yang merangsang menunjukkan
pada wanita growth factor angiogenesis. Tumor bahwa agen
akibat keganasan. (PIGF) 1 dan 2. melepaskan antiangiogenik
Tiap tahun di Aktivasi dari ke kolagenase dan menjanjikan
seluruh dunia, tujuh faktor heparanase, kedua pada terapi
lebih dari 204.000 pertumbuhan enzim ini bekerja kanker ovarium.
kasus baru kanker tersebut melalui tiga juga merangsang Diharapkan
ovarium reseptor tirosin pelepasan faktor penelitian klinis
terdeteksi, kinase, yaitu angiogenik yang fase III akan
125.000 Vascular Endothelial diproduksi dan lebih
diantaranya Growth Factor disimpan oleh tumor. menguatkan
meninggal dunia Receptors (VEGFR) Selain itu bukti bahwa
akibat keganasan 1-3. VEGFR 1 dan 2 angiogenesis akan hambatan pada
ini. Insidennya dapat meningkatkan dipicu oleh hipoksia VEGF dapat
bervariasi dengan angiogenesis yang akan meningkatkan
insiden tertinggi sedangkan VEGFR 3 merangsang ketahanan
pada populasi menstimulasi pelepasan VEGF hidup pada
Amerika Serikat limfangiogenesis. yang merupakan wanita dengan
dan Eropa Utara Diketahui bahwa faktor ang enik yang kanker ovarium.
sedangkan insiden VEGFR 2 kuat. Sekresi VEGF Beberapa efek
terendah pada merupakan reseptor diawali pada sel samping serius
populasi Afrika dominan dalam tumor yang berada ditemukan pada
dan Asia.1 memediasi fungsi pada perbatasan uji klinis
Mayoritas pasien proangiogenik bagian nekrosis inhibitor
dengan kanker VEGF A, dan jalur dengan bagian yang angiogenesis.
ovarium datang inilah yang masih baik. Pada Perlu penelitian
pada saat dimanfaatkan dalam daerah ini terjadi lebih lanjut
penyakit sudah pengembangan peningkatan ekspresi untuk
lanjut (FIGO terapi antiangiogenik VEGF mRNA. Proses menyimpulkan
stadium III/IV). angiogenesis diawali besarnya rasio
Pada kondisi ini, dengan pembentukan manfaat dan
dengan pemberian tabung endotel yang kerugian terapi
terapi berasal dari endotel antiangiogenesi
pembedahan pembuluh darah s.
kemudian induk yang
dilanjutkan mengalami degradasi
dengan lokal membrana
kemoterapi basalis. Degradasi
kombinasi lokal ini terjadi
platinum-taxane, karena proangiogenic
angka rata-rata growth factor yang
ketahanan hidup disekresi oleh tumor
hanya sekitar 3 dan enzim proteolitik
tahun. Sehingga yang disintesis dan
dibutuhkan suatu disekresi oleh tumor.
pendekatan terapi Beberapa enzim
baru untuk proteolitik yang
meningkatkan disekresi antara lain
ketahanan hidup matrix
pada pasien metalloproteinase
dengan kanker dan urokinase
ovarium. Salah plasminogen
satu strategi yang activator. Degradasi
cukup lokal endotel akan
menjanjikan diikuti dengan
adalah peranan pergerakan dan
modulator diferensiasi endotel
angiogenesis.1,2 menuju massa
Angiogenesis tumor.4 Pembuluh
adalah proses darah hasil
perkembangan angiogenesis
pembuluh darah mempunyai struktur
baru yang dan morfologi yang
berperan penting berbeda (abnormal).
dalam Pembuluh darahnya
pertumbuhan dan tidak mempunyai
proliferasi tumor. membran basalis atau
Neovaskularisasi mengandung
juga memudahkan membran basalis
proses metastasis, yang abnormal.
dimana kebocoran Pembuluh darahnya
membran basalis berdilatasi, berkelok-
dari kapiler kelok dan seringkali
immatur akan seperti jalur kusut.
memudahkan sel Pembuluh darahnya
kanker masuk ke mudah bocor dan
dalam sistem mempunyai
sirkulasi. permeabilitas yang
Peningkatan abnormal sehingga
angiogenesis yang mudah terjadi
bermanifestasi ekstravasasi.2-4
dengan Beberapa organ
peningkatan diketahui tidak
densitas mentoleransi
mikrovaskuler pembentukan
(microvessel angiogenesis. Pada
density/MVD) penelitian terbukti
juga berhubungan bahwa organ tersebut
dengan luaran mengandung zat
klinik yang buruk antiangiogenesis
pada berbagai endogen. Beberapa
jenis tumor padat, zat diidentifikasi
termasuk kanker sebagai zat
ovarium.2-4. antiangiogenesis,
Vascular antara lain
Endothelial trombospondin-1
Growth Factor (TSP-1), endostatin,
(VEGF) dan tumstatin, canstatin,
reseptornya vasohibin dan
merupakan angiostatin.4
komponen Trombospondin
terpenting dalam adalah suatu protein
proses matriks ekstraseluler
angiogenesis yang bekerja
tumor. Peranan menghambat
VEGF ini telah proliferasi sel
banyak diteliti endotel, migrasi sel
dalam dua dekade endotel dan
terakhir menghambat
angiogenesis. INF
bekerja menghambat
proliferasi sel
endotel, manghambat
aktivitas FGF,
menghambat
pertumbuhan endotel
dan menghambat
pembentukan kapiler.
Angiostatin dan
endostatin merupakan
protein endogen
tumor yang bekerja
menghambat
engiogenesis
2 Efektifitas Sri Utami Jenis penelitian Hasil penelitian yang 1. Karakteristik Hasil penelitian
latihan yang digunakan telah dilakukan pada Respon ini dapat
adalah quasy tanggal 18 Mei Hasil penelitian yang disimpulkan
progressive
eksperiment sampai 20 Juni 2015 dilakukan pada bahwa
muscle Rancangan ini dengan pasien latihan relaksasi
relaxation bertujuan untuk melibatkan 30 yang menjalani otot progresif
membandingkan responden dengan kemoterapi diruang terbukti dapat
(PMR)
hasil yang didapat efektifitas ginekologi mengurangi
terhadap mual sebelum latihan Progressive RSUD Arifin mual muntah
muntah dan sesudah Muscle Relaxation Achmad di peroleh pada pasien
diberi perlakuan (PMR) umur yang
kemoterapi
pada kelompok terhadap mual responden terbanyak menjalani
pasien kanker intervensi dan muntah pasien pada kelompok kemoterapi.
ovarium tidak diberi kemoterapi di eksperimen berada
perlakuan pada RSUD Arifin pada rentang 36-45
kelompok Achmad Pekanbaru. tahun
Kontrol. Pada Berdasarkan tabel 1, sebanyak 10 orang
rancangan ini, dapat dilihat bahwa (66,6%) dan pada
kelompok sebagian besar kelompok
intervensi diberi responden yang kontrol umur
perlakuan kemoterapi pada responden terbanyak
sedangkan kelompok berada pada
kelompok kontrol eksperimen berumur rentang 36-45 tahun
tidak diberi 36-45 tahun sebanyak 9 orang
perlakuan Pada sebanyak 10 orang (60%).
kedua kelompok (66,6%) dan Ini sesuai dengan
diawali kelompok penelitian yang
dengan pre test kontrol juga berumur dilakukan
dan setelah 36-45 tahun oleh Arania dan
pemberian sebanyak 9 Windarti pada tahun
perlakuan orang (60%), dan 2013
diadakan sebagian besar dengan judul
pengukuran respond en karakteristik pasien
kembali (post pada kelompok kanker
test) (Arikunto, eksperimen bersuku ovarium di rumah
2012). Berikut ini batak yaitu sakit Dr. H. Abdul
akan sebanyak 6 orang Moeloek
diperlihatkan (40%) dan pada Bandar Lampung,
skema tahap kelompok dengan hasil
pelaksanaan: kontrol juga bersuku penelitian yaitu
Penelitian ini batak yaitu sebanyak usia penderita kanker
dilakukan di 7 ovarium di RSAM
ruang ginekologi orang (46,7%). Bandar lampung yang
RSUD Arifin Berdasarkan tabel 2, terbanyak adalah
Achmad diketahui bahwa rentang
Pekanbaru. rata-rata usia 31-40 tahun
Kegiatan durasi mual pada yaitu 10 orang
penelitian ini pasien kemoterapi (41,7%).
dimulai dari pada Menurut literatur
tanggal 18 Mei kelompok bahwa tumor ganas
sampai 20 Juni eksperimen sebelum ovarium
2015. Populasi diberikan meningkat dengan
penelitian ini perlakuan adalah cepat sesudah usia 40
adalah seluruh 8,60, namun setelah tahun,
pasien kemoterapi diberikan usia puncak adalah
dengan latihan relaksasi otot 50-60 tahun. Hal ini
kanker ovarium progresif selama 15 sesuai
yang dirawat di menit, beberapa faktor
ruang rata-rata durasi mual resiko yaitu subtype
ginekologi RSUD pada pasien histopatologi yang
Arifin Achmad kemoterapi banyak pada tumor
Pekanbaru. mengalami ganas
Teknik penurunan yaitu ovarium , riwayat
pengambilan menjadi 4,87. tumor ganas ovaium
sampel yang Rata-rata intensitas dalam ovarium masa
digunakan mual pada pasien reproduksi yang
yakni non kemoterapi pada panjang,
probability kelompok kehamilan pertama
sampling yaitu eksperimen sebelum setelah berusia labih
purposive diberikan perlakuan dari 30
sampling. Pada adalah 7,93, namun tahun dan sebagainya
teknik ini, untuk setelah 2. Pengaruh latihan
menentukan diberikan latihan Progresive Muscle
sampel dilakukan Progressive Muscle Relaxation (PMR)
dengan memilih Relaxation (PMR) terhadap mual
sampel selama 15 menit, muntah
diantara populasi rata-rata pasien kanker
yang telah intensitas mual pada ovarium yang
ditetapkan sesuai pasien kemoterapi kemoterapi
dengan kriteria mengalami Hasil penelitian
inklusi. Jumlah penurunan yaitu didapatkan bahwa
responden 30 menjadi 3,93. rata-rata
pasien kemoterapi Kemudian rata-rata mual muntah pasien
dengan kanker durasi muntah pada kemoterapi sesudah
ovarium pasien diberikan intervensi
untuk eksperimen kemoterapi pada latihan Progressive
dan kontrol sesuai kelompok Muscle
dengan eksperimen sebelum Relaxation (PMR)
kriteria inklusi diberikan perlakuan pada kelompok
yang telah adalah 5,60, namun eksperimen
ditetapkan oleh setelah mengalami
peneliti yaitu diberikan latihan penurunan. Hasil
pasien kemoterapi Progressive Muscle analisa diperoleh p
dengan kanker Relaxation (PMR) value 0,000 < α 0,05,
ovarium dirawat selama 15 menit, maka Ho ditolak dan
di ruang rata-rata Ha
ginekologi RSUD durasi muntah pada diterima. Sehingga
Arifin Achmad pasien kemoterapi dapat disimpulkan
Pekanbaru dan mengalami ada
pasien yang penurunan yaitu perbedaan yang
mual muntah menjadi 2,80. signifikan antara rata-
sedang sampai Ratarata rata mual
berat. Alat intensitas muntah muntah pasien yang
pengumpulan data pada pasien menjalani kemoterapi
yang digunakan kemoterapi sesudah diberikan
peneliti pada kelompok latihan relaksasi otot
berupa lembar eksperimen sebelum progresif pada
observasi yang diberikan kelompok
berisi data perlakuan adalah eksperimen. Hal ini
tentang data 3,73, namun setelah sesuai dengan
umum pasien diberikan penelitian yang
serta data tentang latihan Progressive dilakukan di
nyeri sebelum dan Muscle Relaxation Korea Selatan pada
sesudah diberikan (PMR) tahun 2005
intervensi. selama 15 menit, menunjukkan
Alat ukur ini rata-rata intensitas dari 30 pasien yang
digunakan untuk muntah mendapat PMR dan
mengetahui pada pasien Guided Imagery telah
penurunan kemoterapi mengalami
intensitas mual mengalami penurunan
muntah pasien penurunan mual dan muntah
kanker ovarium yaitu menjadi 1,53. paska kemoterapi
yang kemoterapi Berdasarkan tabel 3, dibanding
menggunakan diketahui bahwa 30 pasien yang masuk
latihan rata-rata dalam kelompok
Progressive durasi mual pada kontrol
Muscle pasien kemoterapi (Richmond, 2007). 3.
Relaxation pada Efektifitas latihan
(PMR). kelompok Progresive Muscle
eksperimen sebelum Relaxation (PMR)
pretest adalah terhadap mual
9,20, kemudian muntah
setelah 15 menit pasien yang
rata-rata durasi menajalani
mual pada pasien kemoterapi
kemoterapi yaitu Hasil uji t-
9,13. Ratarata independen untuk
intensitas mual pada membandingkan
pasien kemoterapi intensitas dan durasi
pada kelompok mual muntah pada
kontrol sebelum pasien
pretest adalah yang menjalani
7,87, namun setelah kemoterapi setelah
15 menit rata-rata diberikan
intensias Progressive Muscle
mual pada pasien Relaxation (PMR)
kemoterapi yaitu pada
7,67. kelompok eksperimen
Kemudian rata-rata dengan tidak
durasi muntah pada diberikan
pasien Progressive Muscle
kemoterapi pada Relaxation (PMR)
kelompok kontrol pada
sebelum kelompok kontrol
pretest adalah 6,40, menunjukkan nilai p-
namun setelah 15 value
menit, 0,000 < α (0,05),
rata-rata durasi artinya Progressive
muntah pada pasien Muscle
kemoterapi Relaxation (PMR)
yaitu 6,27. Rata-rata efektif dalam
intensitas muntah menurunkan
pada intensitas dan durasi
pasien kemoterapi mual muntah pada
pada kelompok pasien
kontrol kanker ovarium yang
sebelum adalah 4,00, menjalani
namun setelah 15 kemoterapi. Salah
menit, satu Penelitian yang
rata-rata intensitas dilakukan oleh
muntah pada pasien Rahmawati, 2011
kemoterapi yaitu dalam
tetap 4,00. Triwijaya,Wagiyo,
Berdasarkan tabel dan
diatas Elisa, 2014), dengan
memperlihatkan judul efektifitas
bahwa rata-rata mual latihan
muntah pasien relaksasi otot
kemoterapi progresif dalam
sesudah diberikan mengatasi mual
intervensi latihan muntah pasien yang
Progressive Muscle menjalani
Relaxation (PMR) kemoterapi,
pada hasil penelitiannya
kelompok yaitu latihan relaksasi
eksperimen otot
mengalami progresif efektif
penurunan. dalam mengatasi
Hasil analisa mual muntah
diperoleh p value pasien yang
0,000 < α 0,05, menjalani
maka Ho ditolak dan kemoterapi.
Ha diterima. Penelitian
Sehingga lainnya dilakukan
dapat disimpulkan Maryani pada tahun
ada perbedaan yang 2009
signifikan antara dengan judul
rata-rata mual pengaruh latihan
muntah pasien Progresive
yang menjalani Muscle Relaxation
kemoterapi sesudah (PMR) terhadap
diberikan kecemasan,
latihan rogressive mual dan muntah
Muscle Relaxation setelah kemoterapi
(PMR) pada
pada kelompok pasien kanker
eksperimen. payudara di RS Dr
Hasan Sadikin
Bandung, hasil
penelitian
menyatakan bahwa
PMR dapat
menurunkan
kecemasan, mual, dan
muntah setelah
kemoterapi pada
pasien kanker
payudara di RS. Dr.
Hasan Sadikin
Bandung

Anda mungkin juga menyukai