Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III


KELAS A PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PENERAPAN NILAI DASAR PNS DALAM ANEKA SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BAHAYA
ASAP ROKOK DI DESA TUMBANG PAJANGEI KECAMATAN TEWAH
KABUPATEN GUNUNG MAS

Oleh:

APRI YADI, S. Kep., Ners


NIP : 19940404 201903 1 001
No. Peserta : 562/Peldas–CPNS.III/III/19

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

PESERTA LATSAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN III KELAS A TAHUN 2019

JUDUL : PENERAPAN NILAI DASAR PNS DALAM


ANEKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
BAHAYA ASAP ROKOK DI DESA TUMBANG
PAJANGEI KECAMATAN TEWAH KABUPATEN
GUNUNG MAS
NAMA : APRI YADI, S. Kep., Ners
NIP : 19940404 201903 1 001
NO. PESERTA : 562/Peldas-CPNS.III/III/19

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 25 JULI 2019


DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

COACH MENTOR

Dr. SUCIE, S.Pd, M. Pd dr. HENY ERLINA


NIP. 19650328 198503 2 002 NIP. 19770507 200501 2 013

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PESERTA LATSAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN III KELAS A TAHUN 2019

JUDUL : PENERAPAN NILAI DASAR PNS DALAM


ANEKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
BAHAYA ASAP ROKOK DI DESA TUMBANG
PAJANGEI KECAMATAN TEWAH KABUPATEN
GUNUNG MAS
NAMA : APRI YADI, S. Kep., Ners
NIP : 19940404 201903 1 001
NO. PESERTA : 562/Peldas-CPNS.III/III/19

TELAH DISEMINARKAN
TANGGAL 25 JULI 2019
DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

COACH MENTOR

Dr. SUCIE, S.Pd, M. Pd dr. HENY ERLINA


NIP. 19650328 198503 2 002 NIP. 19770507
200501 2 013

PENGUJI

MARK REYNALD NGABUT, S.STP, M.Si


NIP. 19830122 200212 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa,


karena berkat limpahan berkat dan karunianya sehingga saya dapat
menyusun laporan Rancangan Aktualisasi Prajabatan Golongan III
Angkatan III Kelas A Tahun 2019 dengan judul “Penerapan Nilai Dasar
PNS dalam ANEKA Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Bahaya Asap Rokok di Desa Tumbang Pajangei
Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas”.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada banyak pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini, yaitu kepada:
1. Dr. Sucie, S.Pd, M.Pd, selaku Coach yang telah memberikan motivasi,
inspirasi, dan bimbingan.

2. dr. Heny Erlina, selaku Kepala Puskesmas Tewah dan sebagai


mentor yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,
motivasi dan bimbingan.
3. Keluarga Besar Puskesmas Tewah dan Poskesdes Tumbang
Pajangei atas dukungan dan kerjasamanya.
4. Para Widyaiswara atas segala ilmu yang diberikan.
5. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan III Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2019.

Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat memberikan


kontribusi untuk mencapai pelayanan yang optimal khususnya di
puskesmas Tewah.

Palangka Raya,… Juli 2019

APRI YADI, S. Kep., Ners

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vii

BAB. I PENDAHULUAN ................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Tujuan ................................................................................ 3
C. Lingkup Bahasan .............................................................. 4

BAB. II GAMBARAN UMUM ........................................................... 5


A. Gambaran Umum Puskesmas Tewah.............................. 5
B. Visi dan Misi Puskesmas Tewah ...................................... 13
C. Sasaran Kerja Pegawai ..................................................... 14
D. Penugasan yang diberikan Pimpinan .............................. 14
E. Kegiatana Atas Inisiatif Sendiri ........................................ 14

BAB. III PERANCANGAN AKTUALISASI ...................................... 16


A. Landasan Teori .................................................................. 16
B. Rencana Kegiatan ............................................................. 20
C. Jadwal Kegiatan ................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL

HALAMAN

2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Tewah ............................... 6


2.2 Sarana Pendidikan di wilayah kerja ..................................... 8
2.3 Sarana Penunjang Perekonomian di wilayah kerja ............ 9
2.4 Sarana Ibadah di wilayah kerja............................................. 9
2.5 Luas Gedung dan Luas Faskes ............................................ 10
2.6 Kesesuaian Tenaga Kesehatan ............................................ 11
2.7 Distribusi Ketenagaan ........................................................... 12
2.8 Jaringan Puskesmas Tewah ................................................. 13
3.2 Identifikasi Isu........................................................................ 20
3.3 Analisis Isu ............................................................................ 21
3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi.............................................. 24
3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................ 30

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Puskesmas Tewah .............................................. 5


Gambar 2. PetaWilayah Kecamatan Tewah ........................ 6

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014
adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yaitu melaksanan kebijakan publik yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.
Sesuai dengan peraturan LAN RI Nomor 12 tahun 2018,
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar, CPNS mengikuti proses
pembelajaran yang mencangkup nilai-nilai dasar PNS yang disingkat
dengan istilah ANEKA, yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang harus diterapkan dalam
pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu instansi pemerintahan yang melayani masyarakat
umum adalah Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pancasila dan UUD

1
2

45. Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya memerlukan pastisipasi dari masyarakat itu sendiri, yaitu
merubah kebiasaan yang kurang sehat dan membiasakan hidup yang
lebih sehat. Kebiasaan yang kurang sehat salah satu contohnya yaitu
kebiasaan merokok.
Merokok adalah perilaku menghisap rokok yang diminati tidak
hanya oleh kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 1,1 miliar
perokok di seluruh dunia, dengan lebih dari 80% dari anggota yang
tinggal di Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada tahun 2015 lebih dari 1,1 triliun orang merokok tembakau.
Angka ini jauh lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita.
Walaupun terjadi penurunan secara luas di seluruh dunia dan
dibeberapa negara, prevalensi dari merokok tembakau sejatinya
mengalami kenaikan menurut data yang diperoleh dari WHO ( World
Health Organization) di negara bagian Mediterania Timur dan Afrika
(WHO, 2016). Persentase perokok di negara ASEAN untuk negara
Indonesia (46,16%), Filipina (16,62%), Vietnam (14,11%), Myanmar
(8,73%), Thailand (7,74%), Malaysia (2,9%), Kamboja (2,07%), Laos
(1,23%), Singapura (0,39%) dan Brunei (0,04%) (Depkes RI, 2016).
Angka kerugian akibat rokok tiap tahunnya mencapai US$ 200
juta, sedangkan angka kematian akibat penyakit yang disebabkan
oleh rokok terus mengalami peningkatan. Kini di seluruh dunia jumlah
perokok mencapai angka 1,2 milyar orang dan 800 juta orang di
antaranya berada di negara berkembang. Berdasarkan data yang
didapatkan dari WHO, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan
jumlah perokok terbesar di dunia setelah negara Cina dan India. Pada
tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 10 juta jiwa untuk angka
kematian perokok di dunia, dan 70% di antaranya berasal dari negara
3

berkembang, saat ini 50% angka kematian yang diakibatkan oleh


rokok berasal dari negara berkembang (Depkes RI, 2016). Jika ini
terus berlanjut, maka sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh rokok
yang setengahnya merupakan usia produktif dan akan kehilangan
umur hidup (lost life) sebesar 20-25 tahun (BANK, 2016).
Berdasarkan uraian dan fenomena latar belakang diatas, maka
penulis sangat tertarik untuk mengangkat isu tentang bahaya rokok
dan melihat dari dampak besar yang ditimbulkannya, penulis yang
merupakan salah satu peserta diklatsar CPNS Tahun 2019 berinisiatif
untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, dengan membuat
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA, kemudian
menerapkannya dalam memecahkan isu tersebut dimasyarakat, yang
akan dilaksanakan selama 30 hari di desa Tumbang Pajangei wilayah
kerja Puskesmas Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung
Mas.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan rancangan kegiatan Aktualisasi ini secara
umum dibuat sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN: akuntabilitas, nasionaisme, etika publik, komitmen
mutu, anti korupsi di Poskesdes Tumbang Pajangei.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi ini secara khusus
adalah:
a. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi)
dalam pelayanan.
b. Sebagai bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
c. Sebagai syarat kelulusan diklat prajabatan golongan III angkatan
III tahun 2019.
d. Sebagai acuan untuk mempermudah dalam pencapaian sasaran
4

kerja pegawai (SKP)

C. Lingkup Bahasan
Lingkup bahasan yang menjadi fokus kegiatan aktualisasi ini adalah
implementasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam memberikan
pendidikan kesehatan dan pelayanan publik kepada masyarakat
mencakup aspek tentang pelayanan kesehatan masyarakat di unit
teknis Poskesdes Tumbang Pajangei, wilayah kerja Puskesmas
Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Puskemas Tewah


Gambar 1. Puskesmas Tewah

1. Data Geografis

UPT. Puskesmas Tewah terletak di Kelurahan Tewah


Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas, dengan jarak dari
ibukota kabupaten Kuala Kurun ± 32 Km. Luas wilayah kerja UPT.
Puskesmas Tewah mencakup 1 Kelurahan dan 15 Desa dengan
luas 1.136 Km2. Topografis wilayah kecamatan Tewah merupakan
daerah dataran rendah dan perbukitan dan sebagian besar desa
berada di tepian sungai Kahayan. Kecamatan Tewah berbatasan
dengan wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Kapuas
Hulu
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Rungan
3. Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Kurun
4. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan
Kahayan Hulu Utara

5
6

Gambar 2. PetaWilayah Kecamatan Tewah

2. Data Demografi
Perkembangan penduduk diwilayah kerja UPT. Puskesmas
Tewah sangat pesat dan bersifat dinamis sesuai dengan
perkembangan penduduk pada daerah-daerah pedesaan yang
umumnya merupakan suku Dayak. Secara demografis wilayah
kerja UPT. Puskesmas Tewah Tahun 2018 sebanyak 20.245 jiwa
yang terdiri dari 10.490 jiwa penduduk laki-laki dan 9.234 jiwa
penduduk perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga 4.438 KK.
Adapun data demografis yang diperoleh dari data statistik
Kecamatan Tewah Tahun 2018, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah
ini:

Tabel 2.1
Distribusi Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Kerja
UPT. Puskesmas TewahKecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas
Tahun 2018
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah Luas % Luas
KK Penduduk Jiwa Wilayah Kecamata
Berdasarkan (Km2) n
Jenis Kelamin
L P
1 Kelurahan Tewah 2.023 5.078 4.570 9.648 115 Km2 10,12%
2 Tumbang 132 324 261 585 88 Km2 7,74%
7

Pajangei
3 Sare Rangan 288 570 471 1041 100 Km2 8,8%
4 Batu Nyapau 112 301 226 527 24 Km2 2,11%
5 Sumur Mas 153 349 337 686 108 Km2 9,50%
6 Teluk Lawah 136 355 318 673 32 Km2 2,81%
7 Kasintu 138 304 254 558 41 Km2 3,60%
8 Upon Batu 159 391 354 745 93 Km2 8,18%
9 Batu Nyiwuh 273 710 642 1352 107 Km2 9,41%
10 Rangan Mihing 78 205 165 370 37 Km2 3,25%
11 Tumbang Habaon 114 311 273 584 108 Km2 9,50%
12 Tanjung Untung 229 521 467 988 117 Km2 10,29%
13 Sei Riang 114 238 213 451 86 Km2 7,56%
14 Sandung Tambun 279 617 562 1179 16 Km2 1,40%
15 Taja Urap 133 306 196 502 22 Km2 1,93%
16 Karason Raya 88 189 169 356 42 Km2 3,69%
Total 4.438 10.490 9.234 20.245 1.136 100%
Km2
(Sumber: Profil Kecamatan Tewah Tahun 2018)

a. Sarana Perhubungan
Sarana perhubungan di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Tewah sebagian besar menggunakan transportasi darat dan
sebagian kecil lainnya menggunakan transportasi air. Berdasarkan
kemudahan untuk menjangkau daerah binaan maka dapat
dikelompokan menjadi 3 daerah:
a) Daerah mudah 10 desa, antara lain:
1) Kelurahan Tewah
2) Desa Teluk Lawah
3) Desa Kasintu
4) Desa Upon Batu
5) Desa Batu Nyiwuh
6) Desa Rangan Mihing
7) Desa Tumbang Habaon
8) Desa Tanjung Untung
9) Desa Batu Nyapau
8

10) Desa Tumbang Pajangei


b) Daerah sedang 3 desa, antara lain:
1) Desa Sei Riang
2) Desa Sumur Mas
3) Desa Sare Rangan
c) Daerah sulit 3 desa, antara lain:
1) Desa Sandung Tambun
2) Desa Taja Urap
3) Desa Karason Raya
b. Sarana Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat, pada dasarnya
mempengaruhi berjalannya suatu program. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka akan semakin baik juga tingkat
pengetahuannya. Sehingga diharapkan pemahaman akan suatu
program kesehatan yang telah disampaikan ke masyarakat dapat
lebih optimal, tentunya hal tersebut harus didukung dengan tingkat
pendidikan yang cukup pula. Adapun sarana-sarana pendidikan
yang ada di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tewah dapat dilihat
pada tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2.2
Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja
UPT. Puskesmas Tewah Kecamatan Tewah Tahun 2018
No. Nama Desa SARANA PENDIDIKAN
TK SD / MI SMP/MTs SMA
1. Tewah 6 8/ 1 2/1 1
2. Teluk Lawah 1 1 0 0
3. Kasintu 0 2 0 0
4. Upon Batu 1 1 1 0
5. Batu Nyiwuh 1 2 1 0
6. Rangan Mihing 1 1 0 1
7. Tumbang Habaon 1 1 1 0
8. Tanjung Untung 1 1 0 0
9. Sei Riang 0 1 0 0
10. Batu Nyapau 1 1 0 0
11. Sumur Mas 1 1 1 0
12. Tumbang Pajangei 1 1 0 0
13. Sare Rangan 1 2 1 0
14. Sandung Tambun 1 1 1 0
9

15. Taja Urap 0 2 1 0


16. Karason Raya 1 1 0 0
JUMLAH 19 27 / 1 8/ 1 2
(Sumber : Data Profil Kecamatan Tewah Tahun 2018)

c. Sosial Ekonomi
Sumber mata pencaharian penduduk yaitu berkebun,
penyadap karet, bertani, pedagang, nelayan, PNS, buruh,
perambah hutan dan lain-lain. Sedangkan sarana penunjang
perekonomian di wilayah Kecamatan Tewah dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini:
Tabel 2.3
Sarana Penunjang Perekonomian
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tewah Tahun 2018
No. Sarana Penunjang Perekonomian Jumlah

1 Bank 4 buah
2 Pasar 1 buah
3 Toko/Kios 375 buah
4 Warung/lainnya 16 buah
4 Perusahaan 29 Buah

d. Sarana Ibadah
Guna meningkatkan kehidupan masyarakat yang bersifat
spiritual terdapat sarana ibadah, adapun rincian sarana ibadah
dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini:

Tabel 2.4
Sarana Ibadah Di Wilayah Kerja
Kecamatan Tewah Tahun 2018
No. Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 5 buah
2 Langgar / Mushola 5 buah
2 Gereja 45 buah
3 Balai Kaharingan 6 buah
(Sumber :Profil Kecamatan Tewah 2018)
10

3. Sumber Daya Kesehatan


a. Sarana Kesehatan
Dengan luas wilayah 1.136 Km2, yang terdiri dari 1
Kelurahan dan 15 Desa, kecamatan Tewah memiliki sarana
kesehatan dengan luas bangunan dan luas lahan sebagai
berikut:

Tabel 2.5
Luas Gedung dan Luas Lahan Faskes
UPT Puskesmas Tewah dan Jaringannya Tahun 2018
No Nama Gedung Luas Bangunan Luas Lahan
(m2) (m2)

1 Puskesmas Induk 2.700 19.972

2 Puskesmas Pembantu ( Pustu ) :

Pustu Sei Riang 186 810


Pustu Sare Rangan 186 360
Pustu Upon Batu 186 360
Pustu Batu Nyiwuh 186 360
Pustu Tanjung Untung 186 240
Pustu Sandung Tambun 186 360
Pustu Taja Urap 186 300
Pustu Karason Raya 186 360
Pustu Sumur Mas 186 400
3 Poskesdes :

Poskesdes Batu Nyapau 186 1.139


Poskesdes Tumbang Pajangei 186 360
Poskesdes Kasintu 186 360
Poskesdes Tumbang Habaon 186 360
(Sumber : Data Sarana UPT. Puskesmas Tewah Tahun 2018)

b. Tenaga Kesehatan
Sumber Daya Manusia mempunyai peranan penting bagi
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal di UPT.
Puskesmas Tewah. Masalah kesehatan yang komplek
memerlukan sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014,
UPT. Puskesmas masuk dalam tipe Puskesmas Kawasaan
Pedesaan dengan pelayanan rawat inap. Jumlah tenaga
kesehatan di UPT. Puskesmas Tewah akan dibandingkan
11

dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014,


sehingga nantinya akan diketahui kesesuaian jumlah tenaga
dengan tipe Puskesmas Kawasan Pedesaan. Adapun
kesesuaian jumlah nakes di UPT. Puskesmas Tewah Tahun
2018 dapat dilihat pada tabel 6, untuk data distribusi ketenagaan
ada pada tabel 7 dan 8:

Tabel 2.6
Kesesuaian Tenaga Kesehatan Puskesmas Induk
diUPT. Puskesmas Tewah Berdasarkan ProfesiTahun 2018
No Jenis Tenaga di Puskesmas Yang PMK No. Keterangan
Induk Ada 75 Tahun
2014
1 DOKTER UMUM 3 2 +1

2 DOKTER GIGI 1 1 Sesuai

3 PERAWAT/PERAWAT GIGI 19 8 +11

4 BIDAN 10 7 +3

5 FARMASI/ASISTEN 0 1 -1
APOTEKER
8 NUTRISIONIS/GIZI 1 2 -1

9 ANALIS KESEHATAN 1 1 Sesuai

10 KESEHATAN 1 1 Sesuai
MASYARAKAT
11 SANITARIAN:
S1 2 1 +1
JUMLAH 38 24 + 14 (kelebihan tenaga)

12 PUSKESMAS PEMBANTU (ADA 8)


PERAWAT 7 8 -1

BIDAN 3 8 -5

13 POS KESEHATAN DESA (ADA 5)


PERAWAT 2 4 -2

BIDAN 3 4 -1

JUMLAH 15 24 - 9 (kekurangan
tenaga)
(Sumber: Data Kepegawaian UPT. Puskesmas Tewah Tahun 2018)
12

Tabel 2.7
Distribusi Ketenagaan UPT. Puskesmas Tewah
Berdasarkan ProfesiTahun 2018
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH

1 DOKTER UMUM 3

2 DOKTER GIGI 1

3 PERAWAT:
S1 1
D3 14
SPK 3
D3 PHTT 8
D3 HONORER 3
4 BIDAN:
D4 2
D3 7
BIDAN A 4
BIDAN C 2
BIDAN PHTT 1
BIDAN HONORER 0
5 PERAWAT GIGI 1

6 FARMASI/ASISTEN APOTEKER 1

7 NUTRISIONIS 1

8 ANALIS KESEHATAN 1

9 KESEHATAN MASYARAKAT 1

10 SANITARIAN:
S1 2
11 Non Kesehatan :
TENAGA ADMINISTRASI 2
SOPIR 0
CLEANING SERVIS 1
TUKANG KEBUN 1

JUMLAH 60
(Sumber: Data Kepegawaian UPT. Puskesmas Tewah Tahun 2018)

4. Faktor Penunjang/Jejaring Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Dalam rangka meningkatkan aksebilitas pelayanan, selain
didukung oleh jaringan (Pustu dan Poskesdes), Puskesmas
didukung oleh jejaring fasilitas pelayanan kesehatan, adapun
jejaring pelkes tersebut, dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:
13

Tabel 2.8
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tewah Tahun 2018
No. Jejaring Fasyankes Jumlah
1 Rumah Bersalin/Bidan 1 buah
2 Dokter Praktek Swasta 3 buah
3 Apotek 1 buah
4 Toko Obat 7 buah
(Sumber :UPT.Puskesmas Tewah Tahun 2018)

a. Sarana Penunjang
a) Mobil Puskesmas Keliling : 1 unit
b) Mobil ambulance : 1 unit
c) Kendaraan Roda 2 : 8 unit
d) Rumah Dinas :
- Rumah dinas dokter umum : 2 unit
- Rumah dinas dokter Gigi : 1 unit
- Rumah dinas Paramedis : 8 unit

B. Visi dan Misi Puskesmas Tewah


1. Visi
Visi UPT. Puskesmas Tewah adalah “Mewujudkan
Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri”, yakni dengan mengajak
masyarakat agar hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin
dicapai Puskesmas mencakup 4 indikator utama yakni:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
14

2. Misi
Misi UPT. Puskesmas Tewah adalah:
a. Mendorong masyarakat selalu berperilaku hidup bersih dan
sehat
b. Meningkatkan peran aktif masyarakat
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
d. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan puskesmas
3. Tata Nilai UPT. Puskesmas Tewah
Dalam memberikan pelayanan Kesehatan UPT. Puskesmas
Tewah berpedoman pada tata nilai:
T : Tanggung Jawab
E : Efisien
W : Waktu
A : Aktif
H : Harmonis

C. Sasaran Kerja Pegawai


1. Melakukan pengkajian dasar keperawatan pada keluarga.
2. Melakukan analisis data.
3. Merencanakan tindakan keperawatan sederhana.
4. Menyusun program penyuluhan dengan metode sederhana.
5. Melakukan penyuluhan kesehatan.
6. Melakukan evaluasi keperawatan sederhana.

D. Penugasan yang diberikan Pimpinan


Dalam hal meningkatkan pelayanan puskesmas yang profesional dan
berkualitas, pimpinan memberikan penugasan untuk:
1. Membuat media penyuluhan kesehatan.
2. Melakukan pendidikan kesehatan.

E. Kegiatan Atas Inisiatif Sendiri


Dalam hal meningkatkan pelayanan yang profesional maka penulis
berinisiatif melakukan implementasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam
pelayanan bagi masyarakat, seperti:
15

1. Mengumpulkan data.
2. Melaksanakan kegiatan GARDA SABAR (Gerakan Desa Sadar
Bahaya Rokok).
3. Mengevaluasi hasil kegiatan.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
Aparatur Sipil Negara memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa ini tertuang
dala UU No. 5 Tahun 2014 Pasal 10, yang berkewajiban untuk
menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam implementasi tugas dan tanggung
jawabnya. Ada 5 ( lima ) nilai dasar yang dimiliki seorang Aparatur Sipil
Negara, yaitu :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu
mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga
negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan
pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
agar senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air

16
17

Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat,


hak dan kewajiban antara sesama manusia dan bangsa,
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa. Indikator nilai nasionalisme
diantaranya:
a. Sila 1 (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain,
mengembangkan etika sosial dimasyarakat.
b. Sila 2 (Nilai Kemanusiaan)
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling menghargai
antar sesama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
c. Sila 3 (Nilai Persatuan)
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan
kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan
dan kesatuan bangsa.
d. Sila 4 (Nilai permusyawaratan dalam kehidupan sehari–hari)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokarasi
yang kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat),
permusyawatan (kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.
e. Sila 5 (Nilai keadilan)
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem
kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam
proses fasilitasi akses informasi dan layanan.
18

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator etika publik,
antara lain sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikas, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Bidang apapun yang
19

menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti


dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Indikator komitmen mutu antaralain:
a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
b. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.
c. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
d. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi yakni
tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri/orang lain/korporasi yang dapat merugikan negara. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Sama dengan
nilai dasar ASN yang lain, anti korupsi memiliki indikator di antaranya:
a. Kejujuran : berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.
b. Kepedulian : adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan.
c. Kemandirian : berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan : adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab : adalah keadaan wajib menanggung segala
20

sesuatu.
f. Kerja keras : didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja,
pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan : yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian : dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan : adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

B. Rencana Kegiatan
1. Identifikas Isu
Sesuai dengan yang dipaparkan dalam mata diklat Habituasi, bahwa
sumber kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan isu yang yang
diangkat berdasarkan tiga hal yaitu bersumber dari, Penugasan dari
atasan dan atas inisiatif sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka isu yang
diangkat penulis yaitu berdasarkan penugasan pimpinan yang
dikoordinasikan bersama yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 3M (Mengubur,
Menguras, Menutup) plus untuk menekan perkembangbiakan
nyamuk DBD (Demam Berdarah).
3. Rendahnya pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI
yang baik dan benar.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang etika batuk dan bersin.
Tabel 3.2 Identifikasi Isu
NO SUMBER ISU IDENTIFIKASI ISU

1. Penugasan dari atasan Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang


bahaya asap rokok.
2. Inisiatif sendiri Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
3M (Mengubur, Menguras, Menutup) plus untuk
21

menekan perkembangbiakan nyamuk DBD


(Demam Berdarah).
3. Inisiatif sendiri Rendahnya pengetahuan ibu tentang makanan
pendamping ASI yang baik dan benar.
4. Inisiatif sendiri Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
etika batuk dan bersin.

2. Analisis Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang dibuat, maka penulis
melakukan analis isu untuk mengetahui seberapa tinggi skala untuk
menindaklanjuti maupun memecahkan permasalahannya
menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan rentang (1-
5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Dengan keterangan
U yaitu Urgency: seberapa mendesak suatu harus dibahas, dianalisa,
dan ditindak lanjuti; S yaitu Seriousness: seberapa serius suatu isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan; dan G
yaitu Growth: seberapa kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Berikut hasil analisis isu:

Tabel 3.3 Analisis Isu


Teknik Analisis

No. Identifikasi isu U S G Total

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat 4 5 5 14


tentang bahaya asap rokok.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat 3 4 4 11
tentang 3M (Mengubur, Menguras,
Menutup) plus untuk menekan
perkembangbiakan nyamuk DBD
(Demam Berdarah).
3. Rendahnya pengetahuan ibu tentang 3 3 4 10
makanan pendamping ASI yang baik
dan benar.

4. Kurangnya pengetahuan masyarakat 3 5 5 13


tentang etika batuk dan bersin.
22

Keterangan :
U (Urgency)
S (Seriousness)
G (Growth)
Nilai 1 = Sangat kurang
Nilai 2 = Kurang
Nilai 3 = Sedang
Nilai 4 = Tinggi
Nilai 5 = Sangat Tinggi

3. Isu yang diangkat


Berdasarkan identifikasi isu maka penulis memilih isu anaisis
dampak yang memiliki nilai skala yang tinggi yaitu “Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang bahaya asap rokok”. Penulis
memilih isu ini karena di wilayah kerja Puskesmas Tewah didapatkan
bahwa angka perokok aktif sangat tinggi, sehingga upaya promotif
dan preventif sangat diperlukan guna mengurangi resiko bahaya
yang di sebabkan oleh rokok.

4. Analisis Dampak
a. Resiko tinggi bagi perokok aktif mengidap penyakit asma, infeksi
paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru,
serangan jantung, stroke, impotensi, dan sebagainya.
b. Resiko lebih tinggi bagi perokok pasif terserang penyakit saluran
pernapasan dan penyakit lainnya akibat terhirup zat-zat berbahaya
dalam asap rokok dibandingkan perokok aktif.
c. Resiko angka kejadian perokok pada usia dini (anak-anak dan
remaja), dikarenakan kurang terpaparnya informasi kesehatan
pada masyarakat.
23

5. Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil identifikasi dan analis isu serta analisis dampak
yang dilakukan, berikut penulis sajikan rancangan aktualisasi:
a. Mengumpulkan data.
b. Membuat media penyuluhan kesehatan.
c. Melakukan pendidikan kesehatan.
d. Melaksanakan kegiatan GARDA SABAR (Gerakan Desa Sadar
Bahaya Rokok).
e. Mengevaluasi hasil kegiatan.
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas Tewah


Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya asap rokok.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang etika batuk dan bersin.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 3M ( Mengubur, Menguras, Menutup ) plus
untuk menekan perkembangbiakan nyamuk DBD.
4. Rendahnya pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI yang baik dan benar.
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok.
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok.
Tabel 3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadat Visi Penguatan
Mata Pelatihan Misi Nilai-nilai
Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Mengumpulkan 1. Mendiskusikan dan Surat izin dari Akuntabilitas: Penerapan Melakukan
data perokok aktif meminta izin dengan pemimpin Data yang sesuai dan ANEKA pada pendataan dan
di desa Tumbang pimpinan puskesmas, dan tidak dimanipulasi kegiatan ini pencatatan hasil
Pajangei puskesmas dokumen data memberikan wawancara dan
2. Mengumpulkan data perokok aktif Nasionalisme: kontribusi observasi yang
perokok aktif di desa Data disusun dengan terhadap visi dilandasi dengan
Tumbang Pajangei cermat. menjadi nilai ANEKA
puskesmas maka akan
Etika publik: sebagai pusat memperkuat nilai-
Data yang sesuai tanpa pelayanan nilai dasar
dilebih-lebihkan. kesehatan yang puskesmas yaitu,

24
Komitmen mutu: bermutu secara Tanggung Jawab,
Data yang akurat dan adil dan merata Efisien, Waktu,
terbaru. serta memiliki Aktif dan
derajat Harmonis
Anti korupsi: kesehatan yang
Data yang disusun tidak setinggi-
dikurangi atau dilebihkan. tingginya, dan
misi poin kedua.
WOG :
Berkoordinasi dan
berkolaborasi dengan
pimpinan Puskesmas

2. Membuat media 1. Membuat SAP ( SAP (Satuan Acara Akuntabilitas: Penerapan Membuat media
penyuluhan Satuan Acara Penyuluhan) dan Pembuatan SAP dan ANEKA pada pendidikan
kesehatan Pennyuluhan ) leaflet lembar balik leaflet lembar balik yang kegiatan ini kesehatan
tentang bahaya 2. Membuat leaflet sesuai dan jelas memberikan dengan dilandasi
asap rokok. lembar balik kontribusi nilai ANEKA
Nasionalisme: terhadap visi maka akan
Membuat leaflet dan menjadi memperkuat nilai-
lembar balik tentang puskesmas nilai dasar
informasi kesehatan sebagai pusat puskesmas yaitu,
dengan menggunakan pelayanan Tanggung Jawab,
bahasa Indonesia yang kesehatan yang Efisien, Waktu,
baik dan benar. bermutu secara Aktif dan
adil dan merata Harmonis
Etika publik: serta memiliki
Menggunakana kata-kata derajat
dan yang sopan kesehatan yang
setinggi-
Komitmen mutu: tingginya, dan
Media yang disediakan misi poin
harus benar-benar keempat.
menarik dan bisa
dipahami oleh peserta.

25
Anti korupsi:
Dana yang digunakan
untuk pembuatan dan
penyediaan media harus
jelas dan transparan.

WOG :
Berkoordinasi dan
berkolaborasi dengan
pimpinan Puskesmas

3. Melakukan 1. Menyiapkan daftar Foto kegiatan dan Akuntabilitas: Penerapan Memberikan


pendidikan hadir video beberapa Konsisten melaksanakan ANEKA pada pendidikan
kesehatan 2. Mengumpulkan warga yang hadir kegiatan pendidikan kegiatan ini kesehatan
tentang bahaya peserta mampu kesehatan guna memberikan dengan dilandasi
asap rokok. 3. Memperkenalkan diri menyebutkan meningkatkan kontribusi nilai ANEKA
4. Menjelaskan tujuan kembali tentang pengetahuan masayarakat terhadap visi maka akan
kegiatan bahaya asap serta dilaksanakan sesuai menjadi memperkuat nilai-
5. Melakukan rokok. jadwal dan tempat yang puskesmas nilai dasar
pendidikan telah ditentukan sebagai pusat puskesmas yaitu,
kesehatan pelayanan Tanggung Jawab,
6. Memberikan Nasionalisme: kesehatan yang Efisien, Waktu,
kesempatan pada Saya akan menggunakan bermutu secara Aktif dan
peserta untuk bahasa Indonesia atau adil dan merata Harmonis.
bertanya. bahasa daerah dalam serta memiliki
memberikan pendidikan derajat
kesehatan sehingga kesehatan yang
mudah dimengerti oleh setinggi-
pasien. tingginya, dan
misi poin
Etika publik: pertama.
Saat memaparkan materi
penyuluhan menggunakan
bahasa yang sopan dan
santun.

26
Komitmen mutu:
Pelaksanaan sesuai
dengan jadwal dan SAP
yang ada. Materi
pendidikan kesehatan bisa
dipahami dan diterima
peserta.

Anti korupsi:
Tidak adanya kegiatan
pungli pada saat kegiatan,
pembagian leaflet gratis
dan pendidikan kesehatan
semata-mata guna
memberikan informasi
kesehatan kepada peserta

WOG :
Berkolaborasi dengan
pimpinan Puskesmas dan
berkoordinasi masyarakat

4. GARDA SABAR 1. Membuat dan 1. Foto Akuntabilitas: Penerapan Memberikan


(Gerakan Desa memasang banner/spanduk Konsisten melaksanakan ANEKA pada pendidikan
Sadar Bahaya banner/spanduk disudut-sudut kegiatan sesuai jadwal kegiatan ini kesehatan
Rokok) : disudut-sudut desa jalanan desa dan kesepakatan. memberikan dengan dilandasi
1. Kegiatatan tentang bahaya asap kontribusi nilai ANEKA
memasang rokok. Nasionalisme: terhadap visi maka akan
spanduk 2. Membagikan stiker 2. Stiker No Adanya kebersamaan dan menjadi memperkuat nilai-
bahaya asap ‘No Smoking” pada Smoking yang gotong-royong dalam puskesmas nilai dasar
rokok setiap rumah untuk ditempel pelaksanaan kegiatan. sebagai pusat puskesmas yaitu,
2. Membagikan ditempel. dirumah-rumah, pelayanan Tanggung Jawab,
stiker-stiker 3. Menyediakan media 3. Batang-batang Etika publik: kesehatan yang Efisien, Waktu,
“No alat dan bahan untuk rokok yang Meminta izin dan bermutu secara Aktif dan
Smoking” di kegiatan “go barter”. terkumpul persetujuan dalam adil dan merata Harmonis.

27
tempat Melakukan kegiatan dimusnahkan pelaksanan kegiatan serta memiliki
fasilitas “go barter” bersama derajat
umum dan 4. Menyediakan media 4. Ketika Komitmen mutu: kesehatan yang
rumah- alat dan bahan untuk menonton Melakukan kegiatan setinggi-
rumah, kegiatan nonton semua peserta dengan memperhatikan tingginya, dan
3. “go barter” ( bareng “bahaya memperhatikan efektifitas dan efisiensi. misi poin
menukar 2 rokok” dan pertama.dan
pucuk rokok mengumpulkan Anti korupsi: misi poin
dengan satu warga. Pendanaan, penggunaan pertama, kedua
buah pisang) 5. Mendokumentasi dana untuk kegiatan dan keempat.
serta, kegiatan secara transparan dan
4. Mengadakan berdasarkan kesepakatan
nonton bersama.
bareng
bahaya asap WOG :
rokok. Berkoordinasi dan
berkolaborasi dengan
pimpinan Puskesmas,
perangkat desa dan
masyarakat

5. Melakukan 1. Menyiapkan daftar Foto, video, daftar Akuntabilitas: Penerapan Mendokumentasi


evaluasi hasil hadir hadir dan lembar barang bukti hasil evaluasi ANEKA pada kan kegiatan
kegiatan 2. Menyiapkan kuis jawaban peserta, sesuai dengan fakta hasil. kegiatan ini dengan dilandasi
3. Mengumpulkan dan ada peserta memberikan nilai ANEKA
peserta yang mampu Nasionalisme: kontribusi maka akan
4. Meminta peserta menyebutkan apa Menganggap semua terhadap visi memperkuat nilai-
untuk menjawab kuis saja bahaya asap laporan penting dan tidak menjadi nilai dasar
yang diberikan ( rokok, menyatakan mengabaikan nya puskesmas puskesmas yaitu,
seberapa jauh bersedia dan siap sebagai pusat Tanggung Jawab,
pengetahuan untuk mulai Etika publik: pelayanan Efisien, Waktu,
peserta tentang berhenti merokok. Menjaga privasi para kesehatan yang Aktif dan
bahaya asap rokok, peserta dan tidak bermutu secara Harmonis.
dan apakah peserta menyalahgunakan foto, adil dan merata
bersedia dan siap video dan jawaban serta memiliki

28
untuk mulai berhenti peserta. derajat
merokok). kesehatan yang
5. Mengumpulkan Komitmen mutu: setinggi-
lembar jawaban Laporan hasil evaluasi tingginya, dan
peserta. harus sesuai fakta hasil. misi poin
pertama hingga
Anti korupsi: keempat.
Membuat laporan yang
sesuai dengan fakta hasil.
Tidak dikurangi ataupun
dilebihkan.

WOG :
Berkolaborasi dengan
pimpinan Puskesmas dan
berkoordinasi dengan
masyarakat/peserta.

29
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Berdasarkan rangcangan aktulisasi yang telah disusun, selanjutnya penulis menentukan jadwal aktualisasi nilai dasar
dengan model interval waktu. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan Latsar CPNS Golongan III Angkatan III Tahun 2019,
maka kegiatan aktualisasi nilai dasar ANEKA dilaksanakan dari tanggal 27 Juli – 2 September 2019. Lebih jelasnya,
akan diuraikan pada table dibawah ini :
Tabel 3.5 Rencana Kegiatan Aktualisasi
No. Daftar Kegiatan Tanggal Tempat Sasaran Ouput
Pelaksanaan
1 Mengumpulan data perokok 29 Juli – 03 Agustus Poskesdes Tumbang Masyarakat Tersedianya data
aktif 2019 Pajangei penunjang
2 Membuat media 05 Agustus 2019 Poskesdes Tumbang Peserta Tersedianya media
penyuluhan kesehatan Pajangei penyuluhan penunjang
3 Melakukan pendidikan 07 Agustus 2019 Poskesdes Tumbang Peserta Tersedianya
kesehatan Pajangei penyuluhan informasi
kesehatan bagi
masrakat
4 GARDA SABAR (Gerakan Masyarakat Terlaksananya
Desa Sadar Bahaya kegiatan sesuai
Rokok): jadwal dan
- Menyiapkan dan 08 - 10 Agustus 2019 - Poskesdes Tumbang berlangsung
memasang spanduk Pajangei dengan lancer.
- Membagikan stiker dan 12 – 13 Agustus 2019 - Rumah warga
melaksanakan kegiatan
“go barter”
- Nonton bareng bahaya 15 Agustus 2019 - Halaman Poskesdes
rokok Tumbang Pajangei

5 Melakukan evaluasi 20 Agustus 2019 Halaman Poskesdes Peserta Peserta


kegiatan Tumbang Pajangei menyebutkan
bahaya asap rokok,
menyatakan

30
besedia dan siap
untuk mulai
berhenti merokok.

31
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Etika publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Whole Of Government. Modul Penyelenggaraan


Pendidikandan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Penyelenggaraan


Pendidikandan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan I/II dan III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

LAN RI. 2017. Habituasi. Modul Penyelenggaraan Pendidikandan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II dan
III. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai