Anda di halaman 1dari 21

I. ACARA VI : Peneraan Termometer.

II. HARI /TANGGAL : Jum’at 03 Oktober 2014.


III. TUJUAN :
1. Memahami penunjukan skala termometer.
2. Dapat melakukan peneraan termometer.
IV. DASAR TEORI
Suhu merupakan ukuran kuantitatif tingkat kepanasan suatu
benda.Apakah suatu benda itu panas atau dingin, diukur dengan derajat
suhunya. Suhu atau temperatur dalam termofisika diberi simbol T. Satuannya
biasanya dengan derajat Celcius atau Kelvin (Anonim. 2013).
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol
sebagai mediapengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa
dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam
termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap
dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari
nitrogen dan uap dari cairan (Tipler,P.A.1998).
Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang
digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada
produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena fluida pada
termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat
dengan penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa
mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini
tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya diatas 78°C karena batas dari
termometer etanol ini adalah 78° C.
Jika 5 buah termometer batang yang di letakkan di meja, Maka ke 5
termometer tersebut boleh jadi menunjukkan angka yang berbeda. Demikian
pula jika salah satu bagian tubuh anda diukur suhunya dengan 5 buah
termometer badan secara bersamaan, boleh jadi ada termometer yang
menunjukkan angka suhu berbeda. Padahal seharusnya suhu yang
ditunjukkan sama, pada termometer batang menampilkan suhu kamar, dan
suhu tubuh oleh termometer badan. Jelaslah salah satu atau beberapa
termometer yang salah menampilkan skala. Hal tersebut harus ditera. Menera
adalah membandingkan suhu terbaca dengan suhu acuan, sehingga nilai skala
termometer yang sebenarnya dapat diketahui (Tipler,P.A.1998).
Pada skala ini dipilih dua suhu ( pangkal) referenensi atau 2 titik tetep.
Dua titik tetap ini adalah titik beku air yaitu es yang sedang mencair pada
diketahui .
Pembuatan skala pada termometer menggunakan dua titik tetap.
Pertama titik tetap atas atau titik uap (steam point) yang didefinisikan sebagai
suhu air dan uap yang berada dalam keadaan setimbang pada tekanan 1
atmosfer. Kedua titik tetap bawah atau titik es (es point) didefinisikan sebagai
suhu cam-puran es dan air dalam keadaan setimbang dengan udara jenuh pada
tekanan 1 atmosfer. Pada skala Celcius, titik es diberi angka nol dan titik uap
diberi angka 100 (Purwadi,B, dkk. 2000).
Termometer badan memiliki skala dari 35ºC sampai 42ºC sehingga
tidak dapat ditera dengan termometer batang, sebab skala suhu pada
termometer batang dapat mencakup suhu es mencair dan air
mendidih.(Anonim. 2013).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat:
1. Bejana gelas didih : 1buah
2. Bejana gelas es : 1buah
3. Termometer batang dengan skala -10ºC sampai 110ºC : 2buah
4. Termometer badan : 2buah
5. Unit pemanas : 1buah
6. Lampu bunzen : 1buah
B. Bahan:
1. Es batu : secukupnya
2. Air : secukupnya
3. Spirtus : secukupnya
VI. CARA KERJA
A. Teoritis :
1) Memasukkan termometer batang kedalam bejana gelas es yang berisi
es yang sedang mencair. Catatlah termometer ini. Ulangi percobaan
ini sebanyak 5 kali selama10 menit.
2) Memasukkan termometer batang kedalam bejana didih. Catatlah
pembacaannya. Catatlah juga pembacaan termometer dan barometer
kamar, saat ini ulangi percobaan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu
masing- masing 2 menit hingga 10 menit.
3) Membuat air hangat dalam bejana gelas dengan suhu diukur
menggunakan termometer batang kira-kira 42ºC. Masukkan
termometer batang dan termometer badan bersama-sama kedalamnya.
Catatlah pembacaan termometer batang dan termometer badan dalam
sebanyak 5 kali selama 10 menit.
B. Skematis:
1) Dimasukkan termometer batang kedalam bejana gelas es yang berisi es
yang sedang mencair. Catatlah termometer ini. Ulangi percobaan ini
sebanyak 5 kali selama10 menit.

2) Dimasukkan termometer batang kedalam bejana didih. Catatlah


pembacaannya. Catatlah juga pembacaan termometer dan barometer
kamar, saat ini ulangi percobaan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu
masing- masing 2 menit hingga 10 menit.

3) Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.


VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil pengamatan
1. Hasil pengamatan pengukuran thermometer batang

Beda bejana Beda bejana Waktu


Pengamatan (menit )
es (29o C ) didih (29o C )

1 2oC 94oC 2 menit

2 2oC 94oC 2 menit

3 2oC 95oC 2 menit

4 2oC 95oC 2 menit

5 2oC 96oC 2 menit

∑ 10oC 474oC 2 menit

2. Hasil pengamatan pengukuran air hangat

Thermometer Thermometer Waktu


Pengamatan (menit )
batang ( 29o C ) badan ( 29o C)
39oC 40,8oC 2 menit
1
39oC 40,8oC 2 menit
2

3 38oC 40,8oC 2 menit

4 38oC 40,8oC 2 menit

37oC 40,8oC 2 menit


5

∑ 191oC 204oC 2 menit

Suhu kamar = 29
Tekanan barometer (ht) = 729 mm
Tekanan barometer terkoreksi = 719,502 mm Hg
Tititk didih air (T) = 98,509 oC
B. Perhitungan
1. Tekanan barometer terkoreksi
978
H = ht ( 1 – 0,000163t ) mmHg
981
978
= 729 x 0,99 x
981
= 719,502
2. Suhu rata-rata thermometer batang dalam bejana es
Ʃ suhu pada bejana es
A =
Banyaknya percobaan
2+2+2+2+2
= 5
10
= 5

= 2 oC
3. Suhu rata-rata termometer batang dalam bejana didih
Ʃsuhu pada bejanadidih
B =
Banyaknya percobaan
474
= 5

= 94,8 oC
4. Harga Skala
T
Skala = 𝑏−𝑎
98,509
= 94,8−2

= 1,061 oC
5. Suhu sesungguhnya Termometer batang dalam air hangat :
X1 batang = ( t1badan – a) Hs
= (40,8 oC – 2 oC) x 1,061 oC
= 38,8 oC x 1,061 oC
= 41,166 oC
X2 batang = (t2 badan - ) Hs
= (40,8 oC – 2 oC) x 1,061 oC
= 38,8 oC x 1,061 oC
= 41,166 oC
X3 batang = ( t3 badan –a) Hs
= (40,8 oC – 2 oC) x 1,061 oC
= 38,8 oC x 1,061 oC
= 41,166 oC
X4 batang = ( t4 – a ) Hs
= (40,8 oC – 2 oC) x 1,061 oC
= 38,8 oC x 1,061 oC
= 41,166 oC
X5 batang = ( t5 – a ) Hs
= (40,8 oC – 2 oC) x 1,061 oC
= 38,8 oC x 1,061 oC
= 41,166 oC
6. Suhu sesungguhnya termometer badan dalam air :
X badan = ( t batang – a ) Hs
X1 badan = ( t1 – a ) Hs
= (39 oC – 2 oC) x 1,061
= 37 oC x 1,061
= 39,257 oC
X2 badan = ( t2- a ) Hs
= (39 oC – 2 oC) x 1,061
= 37 oC x 1,061
= 39,257 oC
X3 badan = ( t3 – a ) Hs
= (38 oC – 2 oC) x 1,061
= 36 oC x 1,061
= 38,196 oC
X4 badan = (t4 – a) Hs
= (38 oC – 2 oC) x 1,061
= 36 oC x 1,061
= 38,196 oC
X5 badan = ( t5 – a) Hs
= (37 oC – 2 oC) x 1,061
= 35 oC x 1,061
= 37,135 oC
7. Suhu terkoreksi termometer batang :
Z1 batang = ( X1 batang – t1 batang )
= 41,166 – 39
= 1,605
Z2 batang = (X2 batang – t2batang )
= 41,166 – 39
= 1,605
Z3 batang = ( X3 batang – t3 batang )
= 41,166 – 38
= 1,564
Z4 batang = ( X4 batang – t4 batang )
= 41,166 – 38
= 1,564
Z5 batang = ( X5 batang – t5 batang )
= 41,166 – 37
= 1,523
8. Suhu terkoreksi termometer badan
Z1 badan = ( X1 badan – t1 badan )
= 39,257 – 40,8
= 1,601
Z2 badan = ( X2 badan – t2 badan )
= 39,257 – 40,8
= 1,601
Z3 badan = ( X3 badan – t3 badan )
= 38,196 – 40,8
= 1,601
Z4 badan = ( X4 badan – t4 badan )
= 38,196 – 40,8
= 1,601
Z5 badan = ( X5 badan – t5 badan )
= 37,135 – 40,8
= 1,601
C. Perhitungan Ralat
1. Suhu sesungguhnya termometer batang dalam air hangat
Pengamatan Xn Xn –x │Xn -x │ │Xn -x │2
1 41,166 0 0 0
2 41,166 0 0 0
3 41,166 0 0 0
4 41,166 0 0 0
5 41,166 0 0 0
∑ 205,83 0 0 0
 Perhitungan
a) Harga rata-rata (x)
x = Ʃ Xn
n
205,83
= 5

= 41,166
b) Deviasi rata-rata ( a )
a = Ʃ│Xn -x │
n
0
=5

=0
c) Deviasi standar ( s )
Ʃ │Xn −x │2
s =√ n−1
0
= √ 5−1

=0
d) Deviasi fraksional ( S )
𝑠
S = 𝑥 x 100 %
0
= x 100 %
12,14

=0%
e) Deviasi rata-rata relative ( A )
𝑎
A = 𝑥 x 100 %
0
= 41,166 x 100 %

=0%
f) Hasil pengukuran
x + a = 41,166 + 0 = 41,166
x – a = 41,166 – 0 = 41,166
g) Ketelitian
100 % - A = 100 % - 0 % = 100 %
2. Suhu sesungguhnya termometer badan
Pengamatan Xn Xn – x │Xn - x │ │Xn - x │2
1 39,257 0,849 0,849 0,720
2 39,257 0,849 0,849 0,720
3 38,196 -0,212 0,212 0,044
4 38,196 -0,212 0,212 0,044
5 192,041 -1,273 1,273 1,620
∑ 192,041 0,001 3,395 3,148
 Perhitungan
a) Harga rata-rata (x)
x = Ʃ Xn
n
192,041
= 5

=38,408
b) Deviasi rata-rata ( a )
a = Ʃ│Xn -x │
n
3,395
= 5

= 0,673
c) Deviasi standar ( s )
Ʃ │Xn −x │2
S =√ n−1
3,148
=√ 4

= 1,574
d) Deviasi fraksional ( S )
𝑠
S= x 100 %
𝑥
1,574
= x 100 %
408

= 4,098 %
e) Deviasi rata-rata relative ( A )
a
A= x 100 %
x
0,673
= 38,408 x 100 %

= 1,75 %
f) Hasil pengukuran
x + a = 38,408 + 0,673 = 39,081
x – a = 38,408 - 0,673 = 37,375
g) Ketelitian
100 % - A = 100 % - 1,75 %
= 98,25 %
3. Suhu terkoreksi pada termometer batang
Pengamatan Xn Xn – X │Xn - X│ │Xn - X│2
1 1,605 0,033 0,033 0,00108
2 1,605 0,033 0,033 0,00108
3 1,564 -0,008 0,008 0,000064
4 1,564 -0,008 0,008 0,000064
5 1,523 -0,049 0,049 0,24
∑ 7,861 -0,44 1,810 0,242288
 Perhitungan
a) Harga rata-rata (x)
x = Ʃ Xn
n
7,861
= = 1,572
5
b) Deviasi rata-rata ( a )
a = Ʃ│Xn -x │
n
1,810
= 5

= 0,362
c) Deviasi standar ( s )
Ʃ │Xn −x │2
s =√
n−1
10,2422882
=√ 4

= 0,12
d) Deviasi fraksional ( S )
𝑠
S = x 100 %
𝑥
0,12
= 1,572 x 100 %

= 7,63 %
e) Deviasi rata-rata relative ( A )
a
A = x 100 %
x
0,362
= 1,572 x 100 %

= 23 %
f) Hasil pengukuran
x + a = 1,572 + 0,362 = 1,934
x – a = 1,572 - 0,362 = 1,21
g) Ketelitian
100 % - A = 100 % - 23 %
= 77 %
4. Suhu terkoreksi termometer badan
Pengamatan Xn Xn – x │Xn - x │ │Xn - x│2
1 1,601 0 0 0
2 1,601 0 0 0
3 1,601 0 0 0
4 1,601 0 0 0
5 1,601 0 0 0
∑ 8,005 0 0 0
 Perhitungan
a) Harga rata-rata (x)
x = Ʃ Xn
n
1,83
= 5

= 0,366
b) Deviasi rata-rata ( a )
a = Ʃ│Xn -x │
n
0
=5

=0
d) Deviasi standar ( s )
Ʃ │Xn −x │2
S =√ n−1
0
= √4

=0
e) Deviasi fraksional ( S )
𝑠
S = x 100 %
𝑥
0
= 0 x 100 %

=0 %
f) Deviasi rata-rata relative ( A )
a
A= x 100 %
x
0
= 0 x 100 %

=0 %
g) Hasil pengukuran
x + a = 0,366 + 0 = 0,366
x – a = 0,366 - 0 = 0,366
h) Ketelitian
100 % - A = 100 % - 0 %
= 100 %

VIII. PEMBAHASAN
Praktikum pada kali ini membahas tentang peneraan termometer.
Praktikum dilakukan pada tanggal 03 Oktober 2014. Alat yang digunakan
adalah bejana gelas didih,bejana gelas es,termometer batang dengan skala -
10 0C sampai 110 0C ,termometer badan dan unit pemanas.
Cara kerja termometer yang terbagi atas dua termometer yaitu
termometer batang dengan sekala -10ºC sampai dengan 110ºC dan
termometer badan yang akan dibahas dalam peneraan termometer. Untuk
melakukan cara kerja dari peneraan ini pertama air disi dalam suatu wadah
kemudian dipanaskan dengan bantuan alat pemanas yang namanya spirtus.
Setelah air mendidih masukan alat termometer batang kemudian diukur
dengan sekala pertama 42ºC begitu juga ada wadah yang berisi es yang diukur
menggunakan alat termometer batang juga yang setiap dalam pengukuran
sekala baik dalam wadah yang berisi es maupun air mendidh menggunakan
waktu selama 1 menit setiap kali melakukan percobaan pengukuran dan ini
dilakukan sebanyak lima kali oleh kedua wadah tersebut.
Dalam menentukan skala termometer diperlukan dua titik tetap yaitu
suhu es yang sedang mencair sebagai titik tetap bawah dan suhu uap air yang
mendidih sebagai titik tetap atas. Pada skala celcius dan Fahrenheit berbeda
pada saat suhu es sedang mencair dan suhu air yang mendidih.
Untuk percobaan suatu termometer, diperlukan dua suhu referensi tetap
yaitu titik beku air (es yang sedang mencair) pada titik 0ºC dan titik didih air
pada 100ºC tekanan 1 atm.Termometer batang ditera secara langsung pada
suhu titik beku air Selajutnya dimasukkan ke dalam air mendidih, yang
diperkirakan suhunya berada antara ± 100 ºC.
Pengamatan yang sudah didapat kemudian ditulis dalam tabel hasil
pengamatan.suhu laboratorium ketika percoban dilakukan adalah 29ºC. Pada
barometer, diketahui tekanan udara pada tempat tersebut adalah 729 mmHg.
Dari suhu kamar dan tekanan barometer tersebut, didapatkan titik didih air
yaitu 98.509ºC. Dan dari suhu kamar dan tekanan barometer tersebut, dapat
dihitung juga tekanan barometer terkoreksinya, yaitu 72.2439 mmHg.
Setelah dilakukan pengamatan maka data yang didapatkan dari
pencatatannya setiap 2 menit sekali yaitu pada termometer batang dalam,
bejana es adalah 2ºC, 2ºC, 2ºC, 2ºC, 2ºC, jadi total keseluruhan () adalah
10ºC. Dengan nilai rata-rata 2 0C Pada bejana didih pencatatannya dilakukan
setiap 2 menit sekali yang suhu mula-mulanya adalah 94ºC, 94ºC, 95ºC, 95ºC,
96ºC, jadi total () keseluruhan adalah 474ºC.
Pengamatan pengukuran air hangat, pada termometer batang
menunjukkan 39ºC, 39ºC, 38ºC, 38ºC, 3ºC, jadi total 187ºC. Pada termometer
badan menunjukkan 40,8ºC pada ssemua pengamatan , jadi total kesekuruhan
adalah 204ºC.
Dalam ralat didapat, suhu sesungguhnya termometer badan dalam air
hangat pada percobaan pertama didapatkan 39,257ºC, percobaan kedua
39,257ºC, percobaan ketiga 38,196ºC, percobaan keempat 38,196ºC, dan
percobaan kelima 377,135ºC. Diperoleh nilai rata-rata 38,408, nilai deviasi
rata-rata sebesar 0,673, nilai deviasi standar sebesar 1,574, nilai deviasi rata-
rata relatif sebesar 1,75% , nilai deviasi standar relatif sebesar 4,098% , hasil
pengukuran 39,081 dan 37,735 dengan ketelitian 98,25%
Suhu sesungguhnya termometer batang dalam air hangat pada
percobaan pertama didapatkan 45.738ºC, percobaan kedua 44.52ºC,
percobaan ketiga 43.31ºC, percobaan keempat 43.31ºC, dan percobaan
kelima 42.10ºC.Diperoleh nilai rata-rata 41,66, nilai deviasi rata-rata sebesar
0,nilai deviasi standar sebesar 0,nilai deviasi rata-rata relatif sebesar 0%, nilai
deviasi standar relatif sebesar 0% , hasil pengukuran 41,66 dan 41,66 dengan
ketelitian 100%. Nilai 0 yang didapat dari deviasi rata-rata sampai deviasi
rerata relatif disebabakan karena hasil pengamatan dari pengamatan 1 sampai
5 menunjukan nilai yang sama.
Suhu terkoreksi termometer batang pada percobaan pertama didapatkan
6.98ºC, percobaan kedua 6.77ºC, percobaan ketiga 6.8ºC, percobaan keempat
6.19ºC, dan percobaan kelima 7.07ºC. Pada ralat, didapatkan ketelitian
96.6%.
Suhu terkoreksi termometer badan pada percobaan pertama didapatkan
6.738, percobaan kedua 6.52ºC, percobaan ketiga 6.31ºC, percobaan keempat
6.31ºC, dan percobaan kelima 6.10ºC. Pada ralat, didapatkan ketelitian 97.1
%.
Dalam praktikum ini juga ditemui berbagai kendala yang dapat
menyebabkan nilai pengukuran kurang akurat yang dapat disebabkan
kekurang telitian praktikan dan alat – alat yang digunakan kurang memadai.
Namun praktikan tetap berupaya agar mendapatkan hasil pengukuran yang
lebih akurat dengan mengoreksi kesalahan yang terjadi.
IX. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan pengamatan dapat disimpulkan :


1. Perpindahan fase atau transisi disertai dengan pelepasan atau penyerapan
panas seringkali disertai dengan perubahan volume.
2. Panas jenis air lebih besar dibanding dengan panas jenis es.
3. Panas lebur adalah panas yang diperlukan untuk mencair sedangkan panas
penguapan adalah panas yang diperlukan untuk menguap.
4. Menera adalah kegiaan membandingkan suhu terbaca dengan suhu acuan.
5. Diperoleh hasil ralat untuk suhu sesungguhnya pada termometer batang
dalam air hangat antara lain harga rata-rata sebesar 41,166, hasil
pengukuran x + a sebesar 41,166 dan untuk x – a sebesar 41,166 dengan
ketelitain 100 %.
6. Diperoleh hasil ralat untuk suhu sesungguhnya pada termometer badan
dalam air hangat antara lain harga rata-rata sebesar 38,408, hasil
pengukuran x + a sebesar 39,081 dan untuk x – a sebesar 37,375 dengan
ketelitain 98,25 %.
7. Diperoleh hasil ralat untuk suhu terkoreksi pada termometer batang dalam
air hangat antara lain harga rata-rata sebesar 1,572, hasil pengukuran x +
a sebesar 1,934 dan untuk x – a sebesar 1,21 dengan ketelitain 77 %
8. Diperoleh hasil ralat untuk suhu terkoreksi pada termometer badan dalam
air hangat antara lain harga rata-rata sebesar 0,366, hasil pengukuran x +
a sebesar 0,366dan untuk x – a sebesar 0,366 dengan ketelitain 100 %

DAFTAR PUSTAKA
Anonim a, 2011. Aris kiswanto : laporan lab juga, http: //ariskriswanto. blogspot.
com /2009/09/laporan-lab-juga.html.

Anonim b, 2014, Praktikum Fisika Industri, Institut Pertanian


STIPER,Yogyakarta.

Purwadi,B, dkk. 2000. Panduan Praktikum Fisika Dasar, FMIPA UGM,


Yogyakarta.

Tipler,P.A.1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik – Jilid I, Jakarta, Penerbit


Erlangga.

Mengetahui, Yogyakarta, 12 Oktober 2014

Co.Ass Praktikan

( Randi Abito ) ( Yoga Wananda )

Anda mungkin juga menyukai