Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, akibat
lanjut jika hipertensi tidak diobati
Sasaran : Warga RT.03
Hari / Tanggal : maret 2020
Waktu : 45 Menit
Tempat :

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan warga
memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota keluarganya
yang menderita hipertensi
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi pada warga diharapkan
warga mampu :
A. Menyebutkan pengertian hipertensi pada
ibu hamil
B. Menyebutkan Tanda dan gejala hipertensi
pada ibu hamil
C. Menyebutkan Penyebab hipertensi pada ibu
hamil
D. Mengetahui apakah drah tinggi berbhaya
pada ibu hamil
E. Mengetahui Faktor resiko darah tinggi
pada ibu hamil
F. Mengetahui Cara menurunkan tekanan
darah tinggi pada ibu hamil
III. Materi Penyuluhan
A. Pengertian hipertensi pada ibu hamil
B. Tanda dan gejala hipertensi pada ibu hamil
C. Penyebab hipertensi pada ibu hamil
D. apakah darah tinggi berbahaya pada ibu hamil
E. Faktor resiko darah tinggi pada ibu hamil
F. Cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil
IV. Metode
A. Ceramah
B. Pemeriksaan Tekanan Darah
C. Konseling
V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience

Pembukaan :

1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit


2. Apersepsi salam
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Mendengar
kan
Isi :
Menyimak Ceramah
1. Menjelaskan tentang 10 menit
Leaflet
pengertian hipertensi pada ibu
hamil Menyimak Ceramah
2. Menjelaskan tentang tanda
da gejala hipertensi pada ibu Menyimak Ceramah
hamil

3. Menjelaskan tentang
penyebab hipertensi Menyimak Ceramah

4. Menjelaskan apakah darah


tinggi berbahaya pada ibu hamil Menyimak Ceramah

5. Menjelaskan faktor resiko


darah tinggi pada ibu hamil

6. Mengetahui cara
menurunkan tekanan darah
tinggi pada ibu hamil
Evaluasi

Peserta peyuluhan dapat: Warga dapat Diskusi 20 menit


menjawab
1. Menjelaskan tentang semua
pengertian hipertensi pada ibu pertanyaan.
hamil

2. Menjelaskan tentang tanda


da gejala hipertensi pada ibu
hamil

3. Menjelaskan tentang
penyebab hipertensi

4. Menjelaskan apakah darah


tinggi berbahaya pada ibu hamil

5. Menjelaskan faktor resiko


darah tinggi pada ibu hamil

6. Mengetahui cara
menurunkan tekanan darah
tinggi pada ibu hamil

Penutup :

1. Evaluasi Warga Ceramah 10 menit


2. Menyimpulkan membalas
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.

VII. Media Alat Sumber


1. Media : Leaflet
2. Sumber :
a. Citra Agus Skep, NS. Tuntutan praktis Asuhan keperawatan keluarga.
2004. Jakarta ; EGC
b. Friendman M Marilyn, Kep Keluarga Teori dan Praktek. 1998. Jakarta:
EGC
c. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis proses Penyakit
Buku 2 Edisi 6,2002. Jakarta ; EGC
d. Soegondo S. Petunjuk Praktek Pengelolaan DM Tipe 2. 2002. Jakarta
: PB Perkemi
e. Soeparman, Waspadji Sarewono, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 1990,
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
f. Willem’s L. Jenice, Diagnosis Fisik, 2005, EGC, Jakarta
g. Suddart & Brunner. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2, 2001, EGC,
Jakarta
h. Sustrani. dkk. 2006.Hipertensi.jakarta:gramedia
i. http://lifestyle.okezone.com/makanan-terbaik-untuk-penderita
hipertensi/diakses tanggal 13 Oktober 2011

VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:
1. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan tentang pengertian hipertensi
pada ibu hamil

2. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan tentang tanda da gejala


hipertensi pada ibu hamil

3. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan tentang penyebab hipertensi

4. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan apakah darah tinggi berbahaya


pada ibu hamil

5. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan faktor resiko darah tinggi pada
ibu hamil

6. Apakah ibu hamil dapat mengetahui cara menurunkan tekanan darah


tinggi pada ibu hamil
MATERI HIPERTENSI PADA IBU HAMIL
A. Pengertian
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang abnormal (Price and Wilson, 2000).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
(Corwin, 2001).
Normalnya, tekanan darah orang dewasa berkisar antara 90/60 mmHg
hingga 120/80 mmHg. Namun, pada ibu hamil yang mengalami darah tinggi,
tekanan darah bisa di atas 140/90 mmHg.
B. Gejala gejala tekanan darh tinggi pada ibu hamil
1. Ditemukan protein berlebih dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda
gangguan ginjal
2. Sakit kepala parah
3. Gangguan penglihatan, termasuk hilangnya fungsi penglihatan
sementara, penglihatan kabur, atau sensitif terhadap cahaya
4. Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk sebelah kanan
5. Mual atau muntah
6. Penurunan jumlah urin
7. Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia)
8. Gangguan fungsi hati
9. Sesak napas, yang disebabkan oleh adanya cairan di paru-paru
C. Penyebab Darah Tinggi Saat Hamil
Darah tinggi saat hamil atau hipertensi gestasional adalah tekanan darah
tinggi yang terjadi selama kehamilan. Biasanya kondisi ini akan menghilang
atau membaik setelah bayi lahir.
Penyebab terjadinya darah tinggi saat hamil belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa hal yang diketahui bisa meningkatkan risiko ibu hamil
mengalami kondisi ini, yaitu:
1. Sudah mengalami darah tinggi sebelum hamil atau memiliki riwayat
hipertensi gestasional pada kehamilan sebelumnya.
2. Memiliki penyakit ginjal atau diabetes.
3. Berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun ketika hamil.
4. Mengalami hamil kembar.
5. Kelebihan berat badan.
6. Mengalami gangguan pada sistem imun.
D. Apakah Darah Tinggi Berbahaya bagi Ibu Hamil?
Tekanan darah tinggi bisa membahayakan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Selain itu, ibu hamil dengan hipertensi juga lebih berisiko
mengalami komplikasi selama persalinan, bahkan setelahnya.
Berikut ini adalah bahaya yang dapat terjadi akibat darah tinggi saat hamil:
1. Keguguran
Bila Bumil memiliki riwayat darah tinggi, maka hipertensi bisa
berkembang menjadi lebih parah saat hamil. Jika tidak bisa dikendalikan
dengan baik, bukan tidak mungkin kondisi ini dapat menyebabkan
keguguran.
2. Aliran darah ke plasenta terganggu
Plasenta yang tidak mendapatkan cukup darah bisa menyebabkan janin
kekurangan oksigen serta nutrisi. Bila tidak segera ditangani, janin
berisiko mengalami gangguan pertumbuhan (IUGR), kelahiran prematur,
dan berat badan lahir rendah.
3. Abrupsio plasenta
Abrupsio plasenta atau solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan di
mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan
berlangsung. Risiko terjadinya kondisi ini biasanya lebih tinggi pada ibu
hamil yang mengalami preeklamsia
Abrupsio plasenta bisa menyebabkan ibu hamil mengalami perdarahan
parah yang tidak hanya dapat mengancam nyawanya sendiri, tapi juga
nyawa janin yang dikandungnya.
4. Kerusakan organ
Darah tinggi yang tidak terkontrol saat hamil bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami kerusakan pada organ-organ penting, yaitu otak, jantung,
paru-paru, ginjal, dan hati.
Darah tinggi saat hamil adalah kondisi medis yang membutuhkan
penanganan sedini mungkin, agar janin dan ibu hamil tetap dalam kondisi
sehat. Oleh karena itu, Bumil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin ke dokter kandungan supaya dokter bisa mendeteksi lebih
awal jika ada darah tinggi atau gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, Bumil juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi,
termasuk vitamin prenatal yang diberikan dokter, beristirahat dengan
cukup, mengendalikan stres, dan jangan terlalu lelah.
E. Faktor Risiko
faktor risiko yang bisa mendukung seseorang mengalami tekanan darah
tinggi pada kehamilannya, diantaranya :
1. Kehamilan pertama.
2. Usia terlalu muda atau usia lanjut
3. Mempunyai riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia
dan eklampsia
4. Kehamilan anggur, kehamilan ganda,atau bayi besar.
5. Menderita penyakit tertentu seperti kencing manis, penyakit ginjal dan
hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6. Obesitas
F. Cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil
1. Kurangi garam
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan hipertensi. Coba
ganti garam dengan rempah-rempah yang punya cita rasa gurih. Selain
itu, hindari makanan kaleng, makanan olahan, dan makanan cepat saji.
Makanan kaleng, olahan, dan cepat saji umumnya mengandung natrium
yang cukup tinggi.
2. Konsumsi makanan tinggi kalium
Kalium dapat membuat tekanan darah tinggi menjadi lebih stabil.
Konsumsi makanan tinggi kalium seperti biji-bijian utuh seperti gandum,
pisang, kentang, kacang merah, sampai tomat. Penelitian menunjukkan,
biji-bijian utuh yang kaya kandungan serat efektif mengatasi hipertensi.
Bila perlu, kombinasikan beberapa bahan makanan kaya kalium menjadi
satu menu khusus. Misalkan untuk sarapan, Anda bisa membuat roti
gandung dengan isian telur dadar dan aneka sayuran.
3. Kurangi stres
Bagi ibu hamil maupun tidak, stres dapat meningkatkan tekanan darah.
Coba atasi dengan meminimalkan atau buat jarak dengan sumber stres
dan kecemasan. Selain itu, lakukan sesuatu yang bisa bikin rileks.
Misalnya meditasi, yoga, atau teknik pernapasan. Tak hanya bermanfaat
untuk mengurangi stres, ketiga hal tersebut juga dapat mengatasi nyeri
persalinan.
4. Lebih banyak bergerak
Wanita yang kurang bergerak cenderung punya masalah tekanan darah
tinggi. Coba tambahkan aktivitas fisik yang konsisten sepanjang
kehamilan. Selain bisa meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan
tekanan darah, banyak bergerak juga mengurangi stres. Coba
berolahraga ringan 30 menit setiap hari. Ibu hamil bisa memilih berjalan,
berenang, dan sebagainya.
5. Perhatikan berat badan
Ibu hamil memang perlu memperhatikan asupan sepanjang kehamilan.
Asupan yang kurang tidak baik. Sebaliknya, berlebihan juga tidak
disarankan. Kelebihan berat badan sepanjang kehamilan meningkatkan
risiko hipertensi. Jaga berat badan dalam batas aman sesuai
rekomendasi dokter.

Anda mungkin juga menyukai