By kelompok IV Klinik Swasta Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis). Klinik swasta atau perorangan merupakan mitra kerja dari fasilitas kesehatan milik pemerintah Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. Kedua macam klinik ini dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. • Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. • Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. Pengertian wirausaha • Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilaikepada pihak lain atau segala kegiatanyang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampaikonsumen. 5 JENIS WIRAUSAHA BAGI TENAGA KEPERAWATAN
Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai
penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner a. Home Care b. Konsultan Keperawatan c. Terapi Komplementer 1. Akupunktur Medik. 2. Terapi Hiperbarik. 3. Terapi herbal medik. d. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian e. Dalam Bidang Pendidikan Lembaga peradilan Lembaga Peradilan adalah alat perlengkapan negara yang bertugas dalam mempertahankan tetap tegaknya hukum. Lembaga peradilan di Indonesia diserahkan kepada Mahkamah Agung yang memegang kekuasaan kehakiman dengan tugas pokok seperti menerima, memerika, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, lembaga yaitu badan atau organisasi yang tugasnya mengadakan penelitian atas pengembangan ilmu. Sedangkan kata “peradilan” berasal dari akar kata “adil”, dengan awalan “per” dan dengan imbuhan “an”. Kata “peradilan” sebagai terjemahan dari “qadha”, yang berarti “memutuskan”, “melaksanakan”, “menyelesaikan”. Dan adapula yang menyatakan bahwa, umumnya kamus tidak membedakan antara peradilan dengan pengadilan. Jadi, lembaga peradilan adalah suatu badan atau organisasi yang tugasnya memutuskan suatu masalah dan melakukan penelitian tentangnya. Macam-Macam Lembaga Peradilan Indonesia 1. Peradilan Umum (UU No.2 Tahun 1986) a. Pengadilan Negeri b. Pengadilan Tinggi 2. Pengadilan Agama (UU No. 7 Tahun 1989) a. Pengadilan Agama b. Pengadilan Tinggi Agama 3. Pengadilan Militer (UU No. 5 Tahun 1950) a. Pengadilan Militer b. Pengadilan Militer Tinggi c. Pengadilan Militer Utama d. Pengadilan Militer Pertempuran 4. Pengadilan Tata Usaha Negara (UU No. 5 Tahun 1986) 5. Mahkamah Konstitusi 6. Komisi Yudisial Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien (Dephutbun dan ITTO,2000). Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara kebutuhan diklat adalah kekurangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang pegawai sehingga kurang mampu melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya dalam suatu satuan organisasi. Dengan demikian kebutuhan diklat dapat diartikan sebagai kesenjangan kemampuan pegawai yang terjadi karena adanya perbedaan antara kemampuan yang diharapkan sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi dan kemampuan yang ada (Hermansyah dan Azhari, 2002). Lanjutan…
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses
belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien. Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat Beberapa tujuan dilaksanakannya analisis kebutuhan diklat adalah : a. Untuk mendapatkan data akurat yang diperlukan dalam pembuatan Analisis Kebutuhan Diklat. b. Dasar Penyusunan program Diklat c. Pedoman Organisasi dalam merancang bangun program Diklat d. Masukan bagi Pimpinan organisasi dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut e. Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja pada organisasi. f. Menghadapi kebijakan baru. g. Menghadapi tugas-tugas baru. Fokus Analisis Kebutuhan Diklat a. Organisasi b. Jabatan c. Individu/personal d. fokus group dan nominatif group STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA PENYUSUN Bidang DIKLAT Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA • Standar 1. Organisasi dan Administrasi Organisasi dan administrasi unit penyelenggara pelatihan konsisten dengan filosofi, tujuan, sasaran lembaga dan selaras dengan standar pendidikan keperawatan, praktik keperawatan dan pendidikan berkelanjutan perawat oleh Organisasi Profesi (PPNI) Rasional Keselarasan filosofi, tujuan dan sasaran lembaga akan memfasilitasi keberhasilan program pelatihan. • Standar 2: Sumber Daya Manusia Pimpinan lembaga, penanggung jawab program,fasilitator, nara sumber, dan staf pendukung yang memenuhi persyaratan kualifikasi terlibat dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan pelatihan. • Standar 3: Peserta pelatihan Perawat terdaftar (memiliki STR) sebagai peserta pelatihan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran mereka dan merencanakan kegiatan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Lanjutan…… • Standar 4: Rancangan Program Pelatihan Rancangan pelatihan untuk tiap program terdiri dari Kurikulum dan Modul pelatihan, berdasarkan prinsip pembelajaran pada orang dewasa. • Standar 5: Sumber Materi/bahan dan Fasilitas Sumber materi/bahan dan fasilitas memadai untuk mencapai tujuan kompetensi yang akan dicapai. • Standar 6: Catatan dan Laporan Penyelenggara pelatihan menjaga dan mempertahankan penyimpanan catatan dan sistem pelaporan. • Standar 7: Evaluasi Evaluasi merupakan proses penjaminan mutu yang terintegrasi, terus menerus dan sistematis. Evaluasi meliputi pengukuran dampak terhadap peserta, dan jika memungkinkan, dampak terhadap organisasi dan pelayanan kesehatan.