Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PLASENTA PREVIA

Pokok Bahasan : plasenta previa


Waktu : 1 x 10 menit
Pelaksana : Mahasiswa
Sasaran : klien

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang plasenta previa
selama 10 menit, klien mampu memahami tentang konsep
plasenta previa lebih dalam.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah proses penyuluhan selama 1 x 10 menit, diharapkan klien
dapat :
a. Menjelaskan pengertian plasenta previa dengan benar
b. Menjelaskan penyebab plasenta previa dengan benar
c. Menjelaskan tanda dan gejala plasenta previa dengan benar
d. komplikasi plasenta previa dengan benar
e. Cara menyelesaikan persalinan plasenta previa dengan benar
II. Materi Pengajaran
1. Pengertian plasenta previa
2. Penyebab plasenta previa
3. Tanda dan gejala plasenta previa
4. komplikasi plasenta previa
5. Cara menyelesaikan persalinan plasenta previa
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik

V. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Fasilitator Kegiatan Klien Waktu
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam dan Menjawab salam 2 menit
memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
penyuluhan
c. Melakukan kontrak Berpartisipasi
penyuluhan
d. Melakukan apersepsi Berpartisipasi
2. Kegiatan inti
a. Mempresentasikan materi Memperhatikan 6 menit
b. Memberi kesempatan Mengajukan
bertanya pertanyaan
c. Menjawab pertanyaan Mendengarkan

3. Penutup
a. Melakukan evaluasi Mendengarkan 2 menit
b. Menyimpulkan materi Melaksanakan
c. Salam penutup Menjawab salam

VI. Setting Tempat

Keterangan :

: klien

: keluarga klien

: Pembimbing akademik dan CI ruangan


: Mahasiswa

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah dibuat sebelumnya
b. Materi sudah disiapkan
c. Media sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
Klien:
a. Klien bersedia menerima penjelasan materi dari penyuluh
b. Klien mau bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c. Klien mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan
Mahasiswa:
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranannya dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
b. Adanya pemahaman klien mengenai informasi tentang
placenta previa.
VIII. Referensi
1. Guspika, A 2011. KTI Gambaran Kejadian Plasenta Previa di
RSUD Tenriawaru. Akademi Kebidanan Batari Toja Watampone.
1. Mansyoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta. Jakarta,
Media Aesculopus.
2. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.
3. Prawirohardjo, Sarwono 2009, Ilmu Kebidanan Cetakan ke 2, edk
4, Bina Pustaka, Jakarta.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo.
5. Smeltzer, S & Bare, B 2001, Keperawatan Medikal Bedah,
Jakarta, EGC.
6. Sulaiman Sastra, W. Djamhoer, M & Firman, F.W. 2004. Ilmu
Kesehatan Reproduksi Obtetri Patologi. Jakarta. EGC

IX. Materi
Terlampir
MATERI PLASENTA PREVIA

A. PENGERTIAN
Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim yaitu di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Guspika, A 2011).
Placenta previa adalah placenta yang berimplatasi rendah
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
(Sulaiman, S hh.33).
Jadi plasenta previa adalah plasenta yang letaknya pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan
lahir.
B. PENYEBAB
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta
previa diantaranya mencakup ;
1. Perdarahan (hemorrhaging).
2. Usia lebih dari 35 tahun.
3. Multiparitas.
4. Pengobatan infertilitas.
5. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya.
6. Keguguran berulang.
7. Status sosial ekonomi yang rendah.
8. Jarak antar kehamilan yang pendek.
9. Merokok.
Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada
beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta
previa, misalnya bekas operasi rahim (bekas sesar  atau operasi
mioma), sering mengalami infeksi rahim (radang panggul),
kehamilan ganda,
C. TANDA DAN GEJALA
1. Perdarahan tanpa nyeri.
2. Perdarahan berulang.
3. Warna perdarahan merah segar.
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah.
5. Timbulnya perlahan-lahan.
6. Waktu terjadinya saat hamil.
7. His biasanya tidak ada.
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi.
9. Denyut jantung janin ada.
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina.
11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggu
12. Presentasi mungkin abnormal.
13. Jadi kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah
perdarahan tanpa nyeri biasanya baru terlihat setelah trimester kedua
atau sesudahnya.
D. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi dianternya (Arief, M,2000) adalah :
1. Pada ibu dapat terjadi perubahan hingga syok akibat perdarahan,
anemia karena perdarahan, plasentitis, dan endometritis pasca
persalinan.
2. Pada janin biasanya terjadi persalinan prematur dan komplikasinya
seperti asfiksia berat
E. Cara Penanganan
1. Operasi
2. Melahirkan dengan menekan plesenta
F. Yang Harus Dilakukan Bila Ibu Hamil Mengalami Plasenta Previa
1. Bedrest total/ istirahat total
2. Mencegah bayi terlahir premature
3. Memperhatikan kebutuhan gizi ibu hamil
4. Persiapan biaya.

Anda mungkin juga menyukai