SKRIPSI
Oleh:
Lidya Kusumawati
100111136
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
PERSALINAN DENGAN LUARAN MAKROSOMIA DI BLU
PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
OLEH:
LIDYA KUSUMAWATI
100111136
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
(S.ked) pada Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
MANADO
2014
PERSALINAN DENGAN LUARAN MAKROSOMIA DI BLU RSUP. PROF. DR.
R. D. KANDOU MANADO
ABSTRAK
Latar belakang: Berdasarkan penelitian WHO Tahun 2007, di seluruh dunia terdapat
kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan bayi khususnya neonatus sebesar
10.000.000 jiwa per tahun. Angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia Tahun
2009 masih tinggi yaitu 226/100.000 kelahiran hidup dan 26/1000 kelahiran hidup.
Faktor langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan, terutama perdarahan post
partum. Selain itu adalah keracunan kehamilan, infeksi dan partus lama/macet.
Makrosomia adalah berat badan lahir ≥ 4000 gram. Terdapat resiko komplikasi dari bayi
berat lahir berlebih atau makrosomia, baik dialami oleh ibu atau bayi itu sendiri. Resiko
komplikasi ibu saat melahirkan antara lain perdarahan, infeksi, sectio sesarea dan
preklamsia. Sedangkan resiko yang mengancam bayi sewaktu dilahirkan adalah
mengalami distosia dan kematian perinatal.
Tujuan: Melihat insiden bayi lahir dengan makrosomia mempunyai resiko cukup tinggi
yang mungkin terjadi pada ibu maupun janin, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
distribusi persalinan dengan makrosomia.
Hasil: Kasus bayi makrosomia di BLU Prof. Dr. R. D. Kandou periode 1 Januari – 31
Desember 2012 didapatkan 204 kasus dari 4347 persalinan. Seksio sesarea dilakukan
pada pasien dengan luaran bayi makrosomia pada tahun 2012 sebanyak 132 kasus
(64.7%). Kejadian bayi makrosomia terbanyak pada usia ibu 30-34 Tahun dengan jumlah
56 pasien (27.5%). Pasien terbanyak dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak
141 pasien (69.1%). Sebanyak 124 pasien (60.8%) melakukan lebih dari 4 kali
pemeriksaan antenatal. Kelahiran bayi makrosomia dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 120 bayi (64.7%). Bayi makrosomia didominasi dengan berat badan lahir 4000-
4250 gram yaitu sebanyak 131 bayi (64.22%).
ABSTRACT
Background: Based on WHO research in 2007, there are 500.000 maternal deaths
worldwide and infant deaths every year, especially neonatal death for about 10.000.000
each year. Maternal and neonatal mortality rate in Indonesia at 2009 was still high for
about 226/100.000 life births and 26/1000 life births. Direct cause of high maternal
mortality rate is hemorrhage, especially post partum hemorrhage. The other cause is
preeclamsi, infection and prolonged labor. Macrosomia is a birth weight ≥ 4000 gram.
There are a lot of risk of complications from excessive birth weight infants or
macrosomia, either experienced by the mother or the baby itself. The risk of maternal
complications includes bleeding, infection, sectio cesarea and preclamsia. While risks for
the baby when born are dystocia and perinatal death.
Objectives: Based on the incidence of babies born with macrosomia which have high risk
that may occur in the mother or fetus, this study aims to determine the distribution of
macrosomia.
Results: The case of infant macrosomia in BLU Prof. Dr. R. D Kandou from January 1st -
December 31rd, 2012 were 204 cases from 4347 deliveries. Caesarean section performed
on these patients as many as 132 cases (64.7%). Highest incidence of infant macrosomia
maternal found in the range of age 30-34 years old as many as 56 patients (27.5%). Most
patients (69.1%) are graduated from senior high school. As many as 124 patients (60.8%)
performed antenatal care more than 4 times. Male macrosomia babies are 120 infants
(64.7%). Macrosomia babies are born mostly ranging from 4000-4250 grams birth weight
as many as 131 babies (64.22%).
OLEH:
Lidya
kusumawati 100
111 136
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan sumber bacaan baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Tanda tangan :
NIM 100111136
Fakultas : Kedokteran
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Royalti Noneksklusif ini
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Manado
Yang menyatakan,
Lidya kusumawati
KATA PENGANTAR
Puji syukur terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
oleh kasih karunia dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul:
KANDOU MANADO
Adapun tujuan penulisan skripsi ini yaitu sebagai salah satu persyaratan untuk
Ratulangi. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
yang telah membimbing penulis dan memberikan nasihat yang berguna kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Selama proses bimbingan, penulis banyak
2. Prof. Dr. dr. Eddy Suparman, SpOG-K selaku pembimbing II yang telah
4. dr. Joel Laihad, SpOG-K sebagai penguji III atas waktu, masukan, sanggahan
6. Dr. dr. Max Rarunk, SpOG-K selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
Ginekologi FK Unsrat BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado atas bantuan
8. Keluargaku yang tercinta Herlina Jutan dan Eddy Trisunu sebagai orang tua serta
adikku tersayang Ayu Dwi Rahmawati. Terimakasih untuk Doa tulus yang tak
pernah putus, kerja keras, dukungan, kebersamaan, perhatian serta kasih sayang
9. Keluarga kedua yang tersayang Ayah jar dan ibu zainab terima kasih atas Doa
10. Dasiyo (Alm), Yudarmiati, Herman Jutan dan Yohana Benawan sebagai kakek
11. Lance Jutan, S.sos MKes dan dr. Jacky Tuamelly, SpB-K yang telah mendoakan,
12. Yulandi Jutan, Yoppy Jutan, Hengki Jutan, Lenny Jutan dan Serly Mantouw yang
13. Bude Endang, bude Eni, tante Inuk, om Budi, om Joko, tante Rina, dan om
14. Buat someone special Mr. FPS terima kasih untuk Doa, semangat, dan
15. Sahabat-sahabatku Jessica, Josephine, Shanon, Hoa, dan Dewi yang banyak
membantu dan memberikan semangat selama kuliah dan dalam kehidupan sehari-
untuk Doa, semangat dan dukungan serta persahabatan yang selama ini kita jalin.
Flo, Tari, Aulia, Angky, Steven, andrew, dll terima kasih untuk kerjasama dan
18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara moril maupun materil yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari akan kekurangan dari penulisan skripsi ini oleh karena
itu penulis sangat menghargai saran dan kritik sebagai masukan untuk
Lidya Kusumawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. TUJUAN PENELITIAN 3
D. MANFAAT PENELITIAN
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. DEFINISI 5
B. ETIOLOGI 6
C. INSIDEN 8
D. DIAGNOSIS 8
E. PENANGANAN 12
F. PROGNOSIS 12
G. KOMPLIKASI 13
H. PENCEGAHAN
14
BAB III METODE PENELITIAN 18
A. JENIS PENELITIAN 18
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 18
C. SUBJEK PENELITIAN 18
D. VARIABEL PENELITIAN 18
E. BATASAN OPERASIONAL 19
F. CARA KERJA 20
G. ALAT DAN BAHAN 20
H. LAPORAN 20
BAB V PEMBAHASAN 26
DAFTAR PUSTAKA 3
LAMPIRAN 3
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan bayi khususnya neonatus
sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Angka kematian maternal dan neonatal
dan 26/1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penting dalam upaya
yang waktunya pendek yaitu sekitar 8 jam. Menurut WHO (2000), 80%
AKI akibat komplikasi selama hamil dan bersalin, 20% selama masa post
partum.1,2
berlebih, baik dialami oleh ibu atau bayi itu sendiri. Resiko komplikasi ibu
menyebutkan bahwa bayi yang memiliki berat badan lahir lebih dari 4000
Berat badan ibu hamil, tinggi ibu hamil dan kenaikan berat badan
memiliki berat lahir lebih dari 8 pon, 13 ons (4.000 gram), terlepas dari
usia kehamilan. Sekitar 9 persen bayi lahir di seluruh dunia berbobot lebih
dari 8 pound, 13 ons. Namun, risiko yang terkait dengan makrosomia janin
meningkat ketika berat badan lahir lebih dari 9 pon 15 ons (4500 gram).
usia gestasi 28 minggu, tetapi pemeriksaan ini harus dilakukan lebih sering
pada bayi. Ibu berpeluang besar melahirkan secara sesarea atau jika
maternal. Selain itu bayi makrosomia adalah bayi yang kebanyakan lahir
peningkatan berat badan berlebih selama masa hamil, atau ibu yang
cukup tinggi yang mungkin terjadi pada ibu maupun janin, maka dari itu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
Tujuan umum
Untuk mengetahui persalinan dengan luaran makrosomia di BLU
Tujuan khusus
persalinan.
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
setelah janin lahir dengan menimbang berat badan bayi setelah dilahirkan.
Bayi normal dikatakan bila beratnya dari populasi sekitar kurang persentil ke-
10 dan beratnya bertambah sekitar persentil ke-90. Berat bayi lebih dari
diatas 4.000 gram, khususnya untuk orang indonesia sudah dapat dianggap
bayi dengan makrosomia. Pada prinsipnya berat badan bayi normal yaitu
persalinan bahu.23
B. Etiologi
Pada sebagian besar kehamilan lewat waktu, ukuran janin adalah dalam batas
normal. Akan tetapi pada keadaan plasenta tetap berfungsi baik, janin akan
tetap tumbuh. Antara 25% - 30% bayi dengan usia gestasi lewat waktu berat
badan ≥ 4000 gram, presentase ini 3 kali lipat daripada bayi baru lahir pada
2. Genetik
Obesitas dan overweight yang dialami ayah dan ibu menurun pada bayi.5
3. Obesitas
Amerika pada tahun 2002 yang di publikasikan dalam jurnal Kebidanan dan
berat badan lebih dari 18 kg tetap berpotensi melahirkan bayi besar sekalipun
ibu tidak mengidap diabetes melitus. Ini karena ibu hamil gemuk berisiko 4
Bila seorang wanita hamil berberat badan lebih dari 300 pon, janinnya
4. Usia ibu
Makin tua umur ibu hamil, makin bertambah juga berat bayi yang dilahirkan.6
pada berat badan bayi, jika fungsi tali pusat dan plasenta baik, maka janin
dapat tumbuh makin subur. Namun harus ditekankan bahwa diabetes pada ibu
Berat badan ibu sebelum hamil yang merupakan gambaran status gizi ibu,
memiliki hubungan erat dengan berat lahir bayi, dimana ibu yang kurus atau
malnutrisi melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan ibu yang obesitas
Ibu yang sebelumnya pernah melahirkan bayi makrosomia beresiko 5-10 kali
8. Multigravida
Ada kecendrungan berat badan lahir anak ke dua dan seterusnya lebih besar
9. Jenis kelamin
perempuan.21
C. INSIDEN
Kanada pada tahun 1997 dan berat badan mencapai 10,8 kg. Bayi ini hanya dapat
Sumatra Utara bayi terberat pernah dilahirkan oleh seorang ibu berusia 41 tahun
D. Diagnosis
1. Anamnesis
tahun
Infertilitas
hidup Persalinan
prematur Tidak
mengalami oprasi
Tanpa komplikasi
kehamilan Terdapat
hati) Kehamilan
kembar
Membandingkan
lainnya Berdasarkan
USG
bayi (Laeneck/Dopler)18
4. Pemeriksaan laboraturium
Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil meliputi pemeriksaan
terhadap urine (protein, reduksi) dan darah (Hb, VDRL). Jika hasil
dicegah melalui pemberian insulin kepada hampir 10% wanita hamil yang
5. Ultrasonografi.
plate belum tampak] hamil 6-8 minggu [fetal plate, denyut jantung
a. Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkannya
b. Kenaikan berat badan yang berlebih tidak boleh sebab lainnya (edema dan
sebagainya)
c. Pemeriksaan teliti tentang disproporsi sefalo atau foto pelvik. Dalam hal
E. Penanganan
atas diagnosis makrosomia pada wanita non diabetic sebagai cara untuk
resiko seksio sesarea dan distosia bahu dengan mencegah pertumbuhan janin
F. Prognosis
Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000 gram – 4500 gram
bila janin lebih besar dari 4500 gram atau kepala yang sudah keras
(postmaturitas) dan pada bahu yang lebar. Apabila disproporsi sefalo atau
foto pelvic ini dibiarkan maka terjadi komplikasi baik pada ibu maupun janin.
Pada bayi perkembangan fisik normal, tetapi bayi yang besar cenderung
dewasa.12
G. Komplikasi
berat janin lebih dari 4000 gram sehingga tidak mungkin atau sangat sulit
3. Hipoglikemi
Istilah hipoglikemi digunakan bila kadar gula darah bayi dibawah kadar
30mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada
4. Kematian bayi.14
H. Pencegahan
3. Ibu harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil
4. Olahraga ringan
ukuran janin diketahui lebih dulu dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri dan
ultrasonografi.
KERANGKA TEORI
Dabetes melitus
Berat bayi
>4000
Pengaruh gram
Kecukupan
gizi
Kehamilan
lewat MAKROSOM
waktu IA
Obesitas
Genetik
Multigravida
Usia Ibu
Seksio
Persalina sesarea
n
Jenis
pervagina
kelamin
m
bayi
KERANGKA KONSEP
Variabel Variabel
Keterangan:
Yang diteliti
- Pendahuluan
- Latar belakang
- Rumusan masalah
Surat persetujuan Penelitian - Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
Tinjauan Pustaka
Catatan rekam medik
pasien di bagian/SMF
obstetri dan ginekologi, Metode penelitian
BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Pencatatan
Data
Pengolahan Data
Penyajian Data
Bab III
Metode penelitian
A. Metode penelitian
C. Subjek penelitian
D. Variabel penelitian
Usia kehamilan
Paritas
Umur ibu
Jenis persalinan
Kriteria Inklusi :
Kriteria eksklusi :
E. Batasan Operasional
1. Makrosomia adalah berat badan lahir bayi yang lebih dari 4000 gram.
3. Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau
lebih dari 42 minggu dari hari pertama haid terakhir, berdasarkan haid
yang teratur.
F. Cara kerja
rekam medik pasien di bagian Obstetri Ginekologi di BLU RSUP Prof. Dr.
1. Laptop
H. Laporan
HASIL PENELITIAN
Dr. R. D. Kandou Manado, telah ditemukan 204 kasus bayi makrosomia dan
MAKROSOM
IA
20-24 23 11.3
thn
25-29 41 20.1
thn
Umur 30-34 56 27.5
thn
35-39 49 24
thn
>40 thn 15 7.4
SD 14 6.9
SMP 31 15.2
terakhir
D III 3 1.5
SI 15 7.4
ibu 30-34 Tahun dengan jumlah 56 pasien (27.5%) dan dari 204 pasien terbanyak
dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 141 pasien (69.1%) dan
PAN Jumla %
h
≤4x 80 39.
2
>4 x 124 60.
8
pemeriksaan antenatal kurang dari atau sama dengan 4 kali selama masa
kehamilan.
Tabel 4 Distribusi makrosomia berdasarkan jenis persalinan
Jenis Jumla %
Persalinan h
SC 132 64.7
SPT 72 35.3
pasien dengan janin yang di perkirakan berat lebih dari 4000 gram terbanyak
seksio sesaria dengan jumlah tindakan 132 pasien (64.7%) dan 72 pasien (35.3%)
dengan pervaginam.
Perempuan 84 35.3
Makrosomi
a
Berat badan bayi (n) (%)
(gram)
4751-5000 10 4.90
5001-5250 6 2.94
5251-5500 3 1.47
5501-5750 1 0.49
5751-6000 1 0.49
Dari tabel 6 terlihat berat badan bayi lahir terbanyak dengan berat 4000-
4250 gram yaitu sebanyak 131 (64.22%) bayi makrosomia, dan terdapat 1
PEMBAHASAN
Ratulangi/BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, terdapat 204 kasus bayi
makrosomia dan selama kurun waktu yang sama tercatat 4347 persalinan.
sebanyak 204 pasien (4.68%). Makrosomia adalah bayi yang besar sehingga dapat
Bila berat badan pasien >91 kg, kurangi 1 cm dari tinggi fundus.22
Pada tabel 2 menunjukan kejadian bayi makrosomia terbanyak pada usia
ibu 30-34 Tahun dengan jumlah 56 pasien (27.5%). Makin tua umur ibu hamil
pasien (6.9%).
lebih dari 4 kali pemeriksaan antenatal. Sungguh amat ideal bila tiap wanita hamil
keuntungan adalah bahwa kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul
pada kehamilan tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum
makrosomia maka penting dilakukan deteksi dini. Pemeriksaan di mulai sejak usia
menjadi serial setiap 2 minggu sejak 34 minggu untuk mengetahui secara dini
adanya makrosomia.24
pasien dengan janin yang di perkirakan berat lebih dari 4000 gram terbanyak
seksio sesaria dengan jumlah tindakan 132 pasien (64.7%). Persalinan pervaginam
dapat dicoba untuk taksiran berat janin hingga 5000 gram pada ibu tanpa
pada ibu tanpa diabetes dan >4500 gram pada ibu dengan diabetes. Seksio sesarea
menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan terjadi perpanjangan
4. Manuver zevanelli
5. Kleidotomi
6. Simfiotomi
Semua tindakan tersebut tidak akan pernah lepas dari kemungkinan trauma yang
tidak mau masuk ke dalam rongga panggul walaupun his cukup kuat.
kelamin laki-laki sebanyak 120 bayi (64.7%). Menurut Singlair cinstance dalam
bukunya mengatakan laki-laki lebih mungkin dilahirkan lebih besar di bandingkan
bayi perempuan.21
berat badan lahir 4000-4250 gram yaitu sebanyak 131 bayi (64.22%) dari
penelitian ini di temukan 1 bayi makrosomia dengan berat badan 5700 gram.
BAB VI
A. KESIMPULAN
- Pada usia 35-39 Tahun terdapat 49 kasus dan terbanyak pada usia
tahun 2012 sebanyak 132 kasus dari 204 pasien yang melahirkan
bayi makrosomia.
setelah dilahirkan.
tahun 2012.
- Pengisian data yang lengkap dan jelas akan sangat membantu dan
kelainan.
penyimpanan.
Diunduhdari:http://www.ilmukesehatan.com/324/hubungan-
keluarga-berencana-dengan-pencegahan-kematian-maternal-dan-
2003.
Diunduhdarihttp://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27200.Diaskes:
2011
EGC; 2003.
Between Maternal Weight Gain and Birth Weight. ACOG: 2007; 109 (6)
1309-15
154-0
10. Kate EP, Barbara A, Steve S. Maternal height, pregnancy weight gain,
11. Mino R, Sareh A, Fariba M, Mitra AS. The Effect of Maternal Age in
14. ManuabaIda Ayu Chandranita, manuaba Ida Bagus Gde fajar, manuaba
EGC; 1995.
16. O’sullvian MJ, skyler JS, kaimer KA, abu-hammad A. Diabetes and
http://edition.cnn.com/HEALTH/library/fetal-macrosomia/DS01202.html.
Diaskes: 2013.
18. ManuabaIda Ayu Chandranita, manuaba Ida Bagus Gde fajar, manuaba
Ida Bagus Gde, Buku ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC; 2009
19. Seminem hajjah; Kehamilan normal seri asuhan kebidanan. Jakarta : EGC,
2008
20. Isselbacher, braunwald, wilson, martin, fauci, kasper: Harrison,Prinsip-
22. Edukia 2013; WHO country office for indonesia; diakses dari:
2014
23. ManuabaIda Ayu Chandranita, manuaba Ida Bagus Gde fajar, manuaba
Jakarta: EGC