Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Penyuluh : Nurul Ida dan Rizma Amelia Janiar

Sasaran : Ibu-ibu yang hadir di posyandu

Tempat : Posyandu

Hari, Tanggal : Kamis, 9 Januari 2020

Waktu : 11.30 WITA – Selesai

TIU : Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu

memahami bagaimana merawat diri sendiri atau anggota

keluarga yang menderita hipertensi.

TIK : Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi, pasien

diharapkan dapat:

1. Mengetahui pengertian hipertensi

2. Mengetahui klasifikasi hipertensi menurut WHO

3. Mengetahui penyebab hipertensi

4. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi

5. Mengetahui komplikasi hipertensi

6. Mengetahui pencegahan dan perawatan hipertensi

7. Mengetahui tujuan diet hipertensi

8. Mengetahui macam diet untuk penderita hipertensi


9. Mengetahui bahan makanan yang dianjurkan dan

bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita

hipertensi

Metode : Ceramah, Tanya jawab

Media : Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

Waktu
No Kegiatan Respon

Pendahuluan
•Menyampaikan salam a. Membalas salam 3 menit
1.
•Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri, maksud dan
tujuan
Penyampaian isi pokok
bahasan
• Pengertian hipertensi
• Klasifikasi hipertensi
menurut WHO
• Penyebab hipertensi
• Tanda dan gejala
hipertensi
• Komplikasi hipertensi
• Pencegahan dan Mendengarkan dengan 15 menit
2. perawatan hipertensi penuh perhatian
• Tujuan diet
• Macam diet untuk
penderita hipertensi
• Bahan makanan yang
dianjurkan, dibatasi,
dan bahan makanan
yang tidak
diperbolehkan untuk
penderita penyakit
hipertensi
Tanya jawab

Penutup
3. Membalas salam 3 menit
• Memberi salam
penutup

Evaluasi : - Menyebutkan pengertian Hipertensi


- Mengetahui cara pencegahan hipertensi

- Batas konsumsi garam bagi penderita hipertensi

- Mengetahui Bahan makanan yang dianjurkan dan

tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi

Materi : Terlampir
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih

dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi

sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat

mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).

Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi

merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan

di atas normal.

Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap

normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg

dinyatakan sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999).

B. Klasifikasi WHO

Klasifikasi menurut WHO :

Sistolik Diastolik

Normal < 140 mmHg < 90 mmHg

Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg

Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg


C. Penyebab Hipertensi

1. Asupan garam yang tinggi

2. Strees psikologis

3. Faktor genetik (keturunan)

4. Kurang olahraga

5. Pola hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol

6. Pola Makan (kolesterol tinggi) menyebabkan penyempitan pembuluh

darah

7. Faktor Usia

8. Kegemukan

D. Tanda dan Gejala Hipertensi

Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami

hipertensi bertahun-tahun, dan berupa:

1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah

akibat peningkatan tekanan darah intrakranium

2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi

3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf

pusat

4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus

5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran

dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini

disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

(Elizabeth J. Corwin, 2000)

E. Komplikasi

Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi

 Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena

penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan

retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan

mata kabur.

 Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung

yang lama dapat menyebabkan sakit lemah pada

jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan

menyebabkan kematian yang mendadak.

 Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan

terjadi penumpukan produk sampah yang berlebihan

dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.

 Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2

berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika

penyempitan pembuluh darah sudah parah

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak

(Stroke)
F. Pencegahan dan Perawatan

 Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi sesuai anjuran

dokter

 Merubah pola hidup :

1. Berhenti merokok

2. Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk

3. Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang

mengandung lemak dan garam)

4. Menghindari makanan/ minuman yang mengandung alkohol

5. Istirahat yang cukup

6. Mengurangi stress :

 Latihan meditasi

 Olahraga pernapasan

7. Olahraga teratur :

 Aerobik

 Jalan kaki

 Bersepeda

 Berenang

G. Tujuan Diet Hipertensi

Tujuan diet untuk penderita hipertensi dalah untuk membantu

menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan

tekanan darah pada pasien Hipertensi.


H. Macam Diet untuk Penderita Hipertensi

 Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)

Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur sama sekali,

makanan ini diberikan pada penderita hipertensi berat (diastol > 114

mmHg).

 Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)

Pemberian makan sehari sama dengan diet rendah garam I,

dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ½ sendok teh garam

dapur. Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi sedang (diastol

100 – 114 mmHg).

 Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)

Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I,

dalam pemasakannya boleh diberikan 1 sendok teh garam dapur.

Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi ringan (diastol < 100

mmHg)

Untuk mempertinggi cita rasa dapat digunakan gula, cuka,

bawang merah/ bawang putih, jahe, kunyit dan salam. Makanan yang

dikukus, ditumis, digoreng, dipanggang lebih enak daripada direbus.


I. Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

1. Bahan Makanan Yang Dianjurkan

 Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan

yang diolah dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda

seperti makaroni, mie, bihun, roti.

 Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.

 Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa

garam dapur.

 Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan

natrium benzoat.

 Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.

 Teh dan kopi.

 Bumbu kering yang tidak mengandung garam.

2. Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan

 Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur

dan/atau baking powder dan soda.

 Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur,

seperti dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain -

lain.

 Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam

dapur dan ikatan natrium lainnya.

 Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium

lainnya, seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.


 Margarin dan mentega biasa.

 Minuman ringan.

 Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi,

maggi, tomat ketchup, petis, dan tauco.

Anda mungkin juga menyukai