Anda di halaman 1dari 2

Tahap Ketergantungan Napza Gejala Ketergantungan NAPZA Seri GenRe: Rencanakan Masa Depanmu

KOMPROMI, tidak tegas, mau bergaul dengan pemakai Keinginan kuat (kompulsif) untuk pemakaian NAPZA berulang Kalau Terencana Semua Lebih Mudah
NAPZA. kali
COBA-COBA, segan menolak tawaran, sehingga ikut-ikutan Kesulitan mengendalikan penggunaan NAPZA, baik dalam
mencoba. usaha menghentikan maupun mengurangi tingkat
TOLERANSI, sudah memakai beberapa kali, tubuh menjadi pemakaiannya
toleran. Perlu penambahan dosis lebih besar agar mendapatkan Terjadi gejala putus zat jika pemakaiannya dihentikan atau
efek yang dikehendaki. jumlah pemakaiannya dikurangi
KEBIASAAN, penggunaan NAPZA sudah menjadi kebiasaan Toleransi; jumlah NAPZA yang diperlukan semakin besar, agar
yang mengikat dan mulai berpengaruh pada kehidupan sosial diperoleh pengaruh yang sama terhadap tubuh
seperti malas sekolah, malas bergaul. Mengabaikan alternatif kesenangan lain dan meningkatnya
KETERGANTUNGAN, keterikatan pada NAPZA sudah waktu yang digunakan untuk memperoleh NAPZA
mendalam, kalau berhenti pakai atau dosis kurang akan timbul Terus memakai, meskipun disadari akibat yang merugikan
gejala putus obat. Menyangkal; tidak mengakui adanya masalah, padahal
INTOKSIFITAS, keracunan karena penyalahgunaan NAPZA, ditemukan narkoba, alat pemakaian dan gejala menggunakan
mengalami kerusakan pada organ tubuh dan otak NAPZA.
MENINGGAL DUNIA

KLASIFIKASI CONTOH NAMA JALANAN DESKRIPSI EFEK DURASI EFEK GEJALA PENYALAHGUNAAN
Narkotika Opium; Putau Putih, abu-abu, coklat, Euforia, mengantuk, 3-6 jam Mata berair; hidung berlendir;
Heroin; hitam; berbentuk melemahnya pernapasan, iritasi; tremor; panik; menggigil;
Morfin; seperti tar apatis, berkurangnya kram; kematian prematur
Kodein; bila dihisap, disedot, keinginan seksual, mual,
dan disuntikkan pupil mengecil

Stimulan Kokain; Crack; Bubuk kristal halus Meningkatnya Kokain: 1-2 jam; Disorientasi; apatis,
Amfetamin Sabu-sabu berwarna putih; tablet kewaspadaan, Amfetamin: 2-4 mudah marah; depresi
atau kapsul; kegembiraan, jam
dihirup; disedot euforia; meningkatnya
detak jantung; insomnia;
berkurangnya selera makan
Depresan Barbiturat; Pil Nipam Tablet atau kapsul Disorientasi, menurunnya Barbiturat: 1-16 jam; Keresahan; insomnia;
(Sedatif Hipnotik) Benzo yang dikonsumsi daya ingat, sulit Lainnya: 4-8 jam tremor; kebingungan;
Diazepin; secara oral berbicara, kurangnya kejang-kejang; kerusakan
Valium; atau disuntikkan; koordinasi motorik hati (alkohol);
Alkohol (bir, anggur, cairan yang diminum; kemungkinan meninggal
gin, dll.) kapsul dan tablet

Halusinogen LSD (Lysergic PCP; Angel Dust Bubuk; cairan yang Pikiran kacau; halusinasi; 8-12 jam Berkilas balik; panik;
acid Diethylamide); diminum atau persepsi waktu dan melakukan kekerasan;
disuntikkan; jarak buruk psikosis; halusinasi
PCP (Phencyclindine);
Mescaline berwarna hijau
(masih segar)
parah
Narkotika,
Psikotropika,
Dan Zat Adiktif
Lainnya (NAPZA)

@BKKBN_Official
Direktorat Bina Ketahanan Remaja
@2019 www.bkkbn.go.id
Narkotika, Psikotropika,
Dan Zat Adiktif PSIKOTROPIKA adalah setiap bahan baik alami ataupun buatan
bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif mempunyai
ZAT ADIKTIF merupakan penghantar untuk memasuki dunia
penyalahgunaan Narkoba. Pada mulanya seseorang menyicipi
Lainnya (NAPZA) pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
zat adiktif ini sebelum menjadi pecandu aktif. Zat adiktif yang
akrab di telinga masyarakat adalah nikotin dalam rokok dan
etanol dalam minuman beralkohol dan pelarut lain yang mudah
PSIKO menguap seperti aseton, thiner dan lain-lain.
TROPIKA

Empat Golongan
Psikotropika
Golongan Minuman
NAPZA PSIKOTROPIKA GOLONGAN I adalah psikotropika
yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan Beralkohol
ZAT dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
NARKO ADIKTIF GOLONGAN A adalah minuman beralkohol dengan
TIKA LAIN potensi yang amat kuat mengakibatkan sindroma kadar etanol 1% - 5%. Contoh: bir, greensand.
ketergantungan. Yang termasuk golongan ini yaitu:
MDMA, ekstasi, LSD, ST GOLONGAN B adalah minuman beralkohol dengan
Secara umum NAPZA dikelompokkan kedalam tiga jenis, yaitu kadar etanol 5% - 20%. Contoh: anggur kolesom.
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, dan ZAT/BAHAN ADIKTIF PSIKOTROPIKA GOLONGAN II adalah psikotropika
lainnya. yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan GOLONGAN C adalah minuman beralkohol dengan
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan kadar etanol 20% - 55%. Contoh: arak, wisky, vodka.
NARKOTIKA adalah suatu zat atau obat yang berasal dari ser ta mempunyai potensi kuat menimbulkan
tanaman maupun bukan tanaman baik sintesis maupun semi ketergantungan. Contoh: amfetamin, fensiklidin,
sintesis yang menyebabkan penurunan dan perubahan sekobarbital, metakualon, metilfenidat (Ritalin).
kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta PENYALAHGUNAAN NAPZA
dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun PSIKOTROPIKA GOLONGAN III adalah psikotropika Seseorang dikatakan MENYALAH-GUNAKAN NAPZA
yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan ketika pemakaian NAPZA diluar indikasi medik, tanpa
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan petunjuk atau resep dokter dalam intensitas waktu yang rutin
serta mempunyai potensi sedang menyebabkan atau berkala sekurang-kurangnya selama 1 bulan.
Tiga Golongan Narkotika ke t e r g a n t u n g a n . C o n t o h : fe n o b a r b i t a l d a n
NARKOTIKA GOLONGAN I adalah Narkotika yang flunitrasepam. PENGGOLONGAN PEMAKAI NAPZA
hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan PEMAKAI COBA-COBA, untuk memenuhi rasa ingin tahu
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV adalah psikotropika atau agar diakui oleh kelompok.
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan yang mempunyai khasiat pengobatan dan sangat luas PEMAKAI SOSIAL ATAU REKREASI, untuk bersenang-senang,
ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja. digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pada saat rekreasi atau bersantai, umumnya dilakukan dalam
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan kelompok.
NARKOTIKA GOLONGAN II adalah Narkotika mengakibatkan ketergantungan. Contoh: diazepam, PEMAKAI SITUASIONAL, untuk menghilangkan perasaan
berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan klobazam, bromazepam, klonazepam, stress dan depresi (ketegangan, kesedihan dan kekecewaan).
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau khlordiazepoxiase, nitrazepam (BK, DUM, MG). PEMAKAI KETERGANTUNGAN, pemakai yang berulang dan
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mencari NAPZA sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
ketergantungan. Contoh: morfin, petidin, turunan
garam dalam golongan tertentu.

NARKOTIKA GOLONGAN III adalah Narkotika


berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kodein,
garam-garam narkotika dalam golongan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai