Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Masyarakat

Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan

hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu

sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi,

kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Menurut Sumarjan (2006) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang

menghasilkan kebudayaan. Koentjaraningrat (2005) masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang

bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

Ralph Linton (2006) menyatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok

manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu

membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu

kesatuan sosial. Menurut Majid (2008) masyarakat adalah sejumlah manusia yang

merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai

kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua

adalah masyarakat. Ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban

dan masyarakat petambayan.

Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota

yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat

patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya. Unsur-unsur suatu

1
masyarakat yaitu:

a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

b. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

c. adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk

menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Masyarakat adalah populasi tertentu yang mendiami suatu wilayah yang didalamnya

terdapat norma norma, hukum, nilai nilai, aturan yang berjalan dan berfungsi

kesemuanya itu mengatur individu individu di wilayah tersebut untuk menjadi lebih

baik bagi diri pribadi maupun khalayak atau orang lain. masyarakat sinonimnya

khalayan

2.2 Bagaimana masyarakat masa depan yang baik?

Mulyadi (2007) menyatakan bahwa masyarakat merupakan gabungan dari

individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang

modern, dalam arti tanggap akan perubahan- perubahan zaman, untuk itu

masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang

pesat. Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan

kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang

modern. Menurut Anomin (2007) masyarakat masa depan yang baik adalah

masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara indonesia.

Haknya seperti, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk hidup bebas

merdeka, hak mendapatkan pendidikan dan sebagainya sedangkan kewajibannya di

antaranya adalah membayar pajak bumi dan bangunan


2.3 Kesadaran Hukum Masyarakat

2.3.1 Pengertian Kesadaran Hukum

Menurut kartini (2010) kesadaran hukum yaitu tanggapan seketika,

pengalaman langsung yang berupam kesan, perasaan dan keinginan dari seseorang

terhadap hukum. Kesadaran hukum yang berarti bahwa hukum merupakan

kaidah yang fungsinya untuk melindungi kepentingan orang. Adanya perbedaan

kepentingan memungkinkan terjadi perselisihan atau pertentangan. Apabila hal

tersebut terjadi tampa ada salah satu diantara kamu yang merasa di rugikan, maka

tidak akan di permasalahkan apa hukum itu. Keberhasilan menumbuhkan

kesadaran hukum pada masyarakat merupakan suatu kebanggaan sendiri.

Keberhasilan tersebut juga bukan hanya tujuan satu pihak saja (pemerintah),

melainkan tujuan bersama.

2.3.2 Faktor factor yang mempengaruhi kesadaran hukum bagi

masyarakat

Waluyo (2008) menyatakan kesadaran hukum bagi masyarakat

dalam membayar pajak secara jujur dan bertanggung jawab harus ditingkatkan

melalui motivasi, penerangan, penyuluhan sejak dini serta langka keteladanan”.

Peningkatan kesadaran hukum bagi masyarakat untuk membayar pajak sebagai

kewajiban warga Negara perlu diimbangi dengan peningkatan pelayanan aparatur

Negara kepada pembayar pajak. Disertai sangsi sesuai dengan peraturan

perudang-undangan yang berlaku. Perlu pula dicegah pajak berganda yan

memberatkan rakyat banyak.


Dalam sistem pemungutan pajak bumi dan bangunan pemerintah mengadakan

berbagai macam usaha agar pembayaran pajak bumi dan bangunan berjalan lancar.

Apabila masyarakat telah membayar pajak bumi dan bangunan berarti mereka

sudah berpartisipasi dalam pembangunan. Jelas bahwa partisipasi seluruh

masyarakat dalam membayar pajak bumi dan banunan menentukan

berhasilnya pencapaian pembangunan. Kesadaran seluruh masyarakat dalam

pembayaran pajak bumi dan bangunan menentukan berhasilnya pencapaian tujuan

pembangunan. Disamping itu di perlukan juga sikap mental, tekad dan semangat,

ketaatan dan disiplin seluruh masyarakat dan penyelenggara negara. Yang

dimaksud penyelenggara negara disini adalah aparatur pemerintah dari tingkat

pusat sampai tingkat desa.

2.4 Pajak Bumi dan Bangunan

2.4.1 Definisi Pajak

Menurut soemitro (2006) memberikan pengertian tentang pajak yaitu iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tidak mendapat jasa timbal (konta-prestasi) yang langsung dan dapat

ditunjukan. Digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan

menurut Andrian (2006) mengatakan bahwa pajak merupakan iuran kepada

negara, yang dapat dipaksakan dan terhutang oleh yang wajib pajak

membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang

langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran

umum berhubungan dengan tugas negara untuk penyelengaraan pemerintah.

Pajak adalah semua jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat, termasuk

Bea masuk dan cukai, dan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, menurut
peraturan perundang-undagan yang berlaku. (http//www.

Cybciy.com/jikisuma/penagihan,htm)

Pajak dalam istilah asingdi sebut tax (inggris); import contribution, taxe,

droit ( prancis); steuer, abgabe, gebuhr ( jerman); impuestocontribution, tribute,

gravamen, tasa ( spanyol), dan belasting ( belanda). Dalam literature

Amerika,selain istilah tax di kenal juga istilah tariff

Pajak ialah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang undang dengan

tiada mendapatkan balas jasa secara langsung. Pajak dipungut secara dipungut

oleh penguasa berdasarkan norma norma hukum untuk menutup biaya produksi

barang barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Kusnanto

(2010) menyatakan bahhwa lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan

Negara di Indonesia adalah direktorat Jendral pajak (DPJ) yang merupakan salah

satu direktorat jendral yang ada dibawah naungan Departemen Keuangan

Republik Indonesia. Terdapat bermacam macam batasan atau definisi tentang pajak

yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut.

1. Prof. Dr. P.J.A Adriani

Pajak ialah iuran kepada negara (yang dapat dipksakan) yang terutang olah wajib

membayarnya menurut peraturan peraturan umum ( undang undang) yang tidak

mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah

untuk membiayai pengeluaran pangeluaran umum berhubung tugas Negara untuk

penyelenggaraan pemerintahan.

2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, SH

Pajak ialah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang (yang
dipaksakan) dengan tiada jasa timbale (kontra prestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Defenisi tersebut kemudian dikoresi menjadi pajak adalah peralihan kekayaan dari

pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai rutin dan suplusnya digunakan

untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public

investment

3. Sommerfeld ray m., Anderson herschel., dan Brock Horace R

Pajak ialah suatu pengalihan sumber sumber dari sektor swasta ke sektor

pemerintah , bukan akbat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,

berdasakan ketentuan yang ditetapkan terlebih dahulu, tampa mendapat ombalan

yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas

tugasnya untuk menjalankanpemerintahan mencapai tujuan ekonomi dan sosial.

4. Smeets

Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma norma umum dan

dapat dipaksakan tampa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hak individual

untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

5. Suparman Sumatwijaya

Pajak ialah wajib berupa barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma

hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dan mencapai

kesejahteraan umum.

6. Direktoral Jendral pajak

Pajak ialah iuran kepada Negara yang terutang oleh yang wajib

memmbayarnya (wajib pajak), berdasarkan undang undang, dengan tidak

mendapat pretasi
7. Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan Tata Cara

perpajakan

Pajak adalah konstibusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang, dengan tidak mendapat

timbale balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebasar

besarnya kemakmuran rakyat.

Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik beberapa ciri pajak adalah :

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang atau peraturan pelaksanaannya.

b. Terhadap pembayaran pajak, tidak ada tegen prestasi yang dapat ditunjukan

secara langsung.

c. Pemungutan dapat dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah, karena itu ada istilah pajak daerah dan pajak pusat.

Hasil dari uang pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah

baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan dan apabila

terdapat kelebihan maka sisanya dipergunakan untuk publik investment.

e. Disamping mempunyai fungsi sebagai alat untuk memasukan dana dari rakyat

keadaan kas negara (fungsi budgeter), pajak juga mempunyai fungsi yang lain

yaitu mengatur.(Safri. 2007)

Didasarkan pengertian pajak tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pajak berupa iuran yang harus dibayar oleh masyarakat, baik berupa uang maupun

barang yang digunakan untuk membiayai pemerintah, baik pembiayaan rutin

maupun pembiayaan bangunan yang telah diatur dalam ketentuan perundang-

undangan.
Perlu dipahami bahwa, sumber pendapatan negara adalah teradapat pada pajak,

baik pajak bumi dan bangunan maupun pajak penghasilan. Dalam kehidupan

masyarakat umumnya masyarakat telah mengenal lebih jauh tentang pajak, bahkan

dalam pembayaran pajak dalam setiap tahun sudah menjadi suatu kewajiban untuk

membayarnya. Dengan demikian bahwa kesadaran masyarakat untuk menjalankan

amanah negara telah berjalan dan sudah dipahami oleh masyarakat.

2.4.2 Tata Cara Pembayaran dan Penghasilan Pajak Bumi dan Bangunan

Pemungutan pajak bumi dan bangunan menggunakan sistem offical

assessmen dalam arti bahwa wewenang untuk menentukan dasar pajak yang

terhutang terletak pada opertur perpajakan. Timbulnya hutang pajak setelah ada 12

ketetapan atau pemberitahuan dari fikus. Tata cara pembayaran dan penagihan

pajak diatur oleh menteri keuangan.

1. Tata Cara Pembayaran

a. Pajak yang terhutang berdasarkan SPPT harus lunas selambat-lambatnya 6

(enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak.

b. Pajak yang terhutang berdasarkan SKP harus dilunasi selambat-lambatnya

1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya SKP oleh wajib pajak.

c. Pembayaran pajak yang terhutang dapat dilakukan di Bank Persepsi,

Kantor Pos dan Giro, dan tempat lain yang ditunjuk oleh menteri

keuangan.

d. Pajak yang terhutang pada saat jatuh tempo tidak atau kurang dibayar

dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebelum dihitung

dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran untuk jangka waktu

paling lama 24 bulan, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
2. Tata Cara Penagihan

a. Surat Pemberitahuan Terhutang (SPPT), Surat Keterangan Pajak (SPK)

dan Surat Tagihan Pajak (STP) menurut dasar penagihan pajak.

b. Denda administrasi dan utang pajak yang belum atau kurang dibayar atau

ditagih dengan menggunakan surat tagihan pajk (STP) yang harus dilunasi

selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya STP oleh

wajib pajak.

Jumlah pajak yang terhutang berdasarkan STP yang tidak dibayarkan pada

waktunya dapat ditagih setelah jatuh tempo yang telah ditentukan, maka

penagihannya juga dilakukan dengan surat paksa.

d. Menteri keuangan dapat melimpahkan kewenangan penagihan pajak

kepada Gubernur kepada daerah tingkat I dan atau Bupati/Wali Kota

Madya kepada daerah tingkat II. Pelimpahan wewenang penagihan kepada

Gubernur dan Bupati/Wali Kota Madya, bukanlah pelimpahan urusan

penagihan. Tetapi hanya sebagai pemungut pajak, sedangkan pendapatan

obyek pajak dan penetapan pajak yang terhutang tetap menjadi wewenang

menteri keuangan.

Anda mungkin juga menyukai