DISUSUN OLEH:
AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih
dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Stase Khusus Dokter Pulau dengan baik.
Penulisan penelitian ini merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik pada
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dokter pembimbing
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyusun penelitian ini,
guna menambah pengetahuan dan kemampuan penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I: PENDAHULUAN
ii
3.4.1 Kriteria inklusi ……………………………………………..... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan potensi geografis yang unik dan strategis.
Letaknya yang berada diantara dua samudera dan dua benua, mejadikannya sebagai
salah satu urat nadi perdagangan berasas kemaritiman di dunia. Hal tersebut jugalah
yang menjadikan indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang diakui dunia.
Indonesia memiliki total sebanyak 17.508 pulau dan 34 provinsi yang tersebar dan
provinsi maluku.1
maritim yang terdiri dari 1.340 pulau dan dari sejumlah pulau tersebut, terdapat
beberapa pulau yang tergolong pulau besar. Provinsi Maluku berbatasan dengan laut
Seram di sebelah utara, Lautan Indonesia dan Laut Arafura di sebelah selatan, Pulau
Barat.2 Karena kondisi geografis tersebut, terdapat berbagai permasalahan yang dapat
dijumpai. Satu diantara sekian masalah tersebut adalah masalah pada aspek kesehatan.
menyatakan bahwa lingkungan tempat tinggal dapat membentuk sifat dan perilaku
1
distribusi peran sosial, karakteristik nilai, norma sosial, sikap serta persepsi-persepsi
itu, kondisi geografis yang cenderung sulit dijangkau membuat pengembangan dan
bahwa menjalani hidup dengan sehat diyakini sebagai hak asasi yang harusnya dapat
dinikmati oleh setiap orang, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Sehat menurut
World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.4
merupakan hal yang penting untuk diketahui dan dipahami sebagai instrumen yang
Adapun rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu bagaimana
2
Mengetahui gambaran penyakit penyakit terbanyak di puskesmas Karang
masyarakat.
3
1. Mendapatkan pengalaman melakukan penelitian terutama di bidang
kesehatan.
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.Kondisi Geografis
Wilayah daratan di kawasan ini terdiri dari sejumlah pulau besar maupun kecil
sebanyak 632 buah pulau dengan 7,6 % daratan seluas 85 724 km2 . Kedudukan pulau-
pulau yang berjauhan satu dengan lainnya menjadikan Provinsi Maluku sangat terbuka
untuk melakukan interaksi dengan kepulauan lain dari Provinsi diluar Maluku.5,6
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah kepulauan yang ada di Indonesa
yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 2 Kota serta 1.340 pulau. Luas wilayah Provinsi
Maluku adalah 712.479,65 km2 yang terdiri dari luas lautan 658.294,69 km2 (92,4%)
dan luas daratan 54.185 km2 (7,6%), panjang garis pantai 8.287 Km. Sedangkan luas
wilayah lautnya adalah 152.570 km2. Dengan kondisi dominan wilayah perairan
tangkap yang cukup besar dan potensi budidaya laut yang cukup berarti. Dengan
karakteristik wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau maka wilayah Provinsi
30’-90 Lintang Selatan dan 1240-1360 Bujur Timur yang berbatasan dengan Laut
Seram di sebelah utara, Lautan Indonesia dan Laut Arafura di sebelah selatan, Pulau
5
Irian/Provinsi Papua di sebelah Timur dan Pulau Sulawesi/Laut Sulawesi disebelah
Barat.2
Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) yaitu Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat
Bermasalah Kesehatan (DBK) yaitu Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru,
Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.
Provinsi Maluku memiliki beberapa program prioritas antara lain kesehatan ibu dan
pelayanan bagi masyarakat teruta di daarah DTPK (Daerah Terpencil Perbatasan dan
Kepulauan).2
6
Gambar 2.1.Peta Provinsi Maluku 6
Masing-masing wilayah diatas merupakan bagian dari gugus pulau yang tersebar
dari utara sampai ke selatan dengan luas wilayah yang berbeda baik dalam kondisi
angka maksimal.7
2.1.2.Kondisi Demografis
mencapai 1.533.506 jiwa. Jumlah ini meningkat dari tahun ke tahun. Sesuai hasil
7
proyeksi penduduk 2011 mencapai 1.570.657 jiwa, tahun 2012 menjadi 1.599.505
jiwa, tahun 2013 menjadi 1.628.413 dan tahun 2014 menjadi 1.657.409 jiwa dengan
penduduk sebesar 395.423 jiwa dan Maluku Tengah sebesar 368.290 jiwa. Sedangkan
penduduk sebesar 58.197 jiwa dan Kota Tual sebesar 65.882 jiwa.2
ketinggiannya dibawah 100 mdp l atau pada dataran rendah. Sedangkan pada dataran
menengah sekitar 100 – 500 mdp l dan dataran tinggi sekitar diatas 500 mdp l
perkebunan dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kehutanan. Kondisi lahan
Rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun Kota Ambon dalam lima tahun
dari 5% per tahun. Kontribusi sub-sektor perikanan bagi Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Ambon rata-rata per tahun adalah 15%, dengan pertumbuhan yang
relatif stabil sekitar 4,5% per tahun. Kontribusi yang besar ini didukung oleh sebagian
besar desa/kelurahan (32 desa) yang berada di wilayah pesisir dan menjalankan
8
Nilai-nilai sosial budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat
Maluku merupakan salah satu modal dasar bagi peningkatan persatuan dan kesatuan
Hubungan-hubungan kekerabatan adat dan budaya harus terus didorong sehingga dapat
menciptakan sinergitas yang andal bagi upaya bersama membangun Maluku Baru di
masa mendatang. Salah satu diantaranya adalah filosofi Siwalima yang selama ini telah
melembaga sebagai world view atau cara pandang masyarakat tentang kehidupan
bersama. Dalam filosofiini, terkandung berbagai panata yang memiliki common values
dan dapat ditemukan di seluruh wilayah Maluku. Sebutlah pranata budaya seperti
Siwalima adalah pendekatan yang mempunyai posisi sentral dalam suatu susunan
pendekatan yang berwatak jamak. Artinya, hanya di dalam pendekatan Siwa Lima,
untuk merencanakan, rakyat di daerah Maluku, kemarin, hari ini dan yang akan datang.
Dalam konteks pembangunan daerah nilai-nilai budaya lokal yang masih ada dan hidup
Setempat Manggurebe maju, lawamena hau lala, artinya bersatu membangun Maluku
maju terus pantang mundur. Katong samua satu gandong satu jantung dan satu hati,
9
Kondisi geografis Provinsi Maluku yang terdiri dari gugusan pulau menjadi
tantang tersendiri buat pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Perlu langkah khusus
Pada Tabel 2.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit
dari tahun ke tahun, keadaan ini mengambarkan hal yang positif yaitu semakin
terdatanya berbagai kasus penyakit yang ada, sedangkan untuk sisi negatifnya bahwa
masih kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terjadi peningkatan jumlah
kasus penyakit. Penyakit terbanyak yang tercatat di sarana pelayanan kesehatan yaitu
penyakit infeksi saluran pernafasan atas sebanyak 145.782 kasus dan terendah penyakit
Tabel 2.1. 10 penyakit terbanyak provinsi maluku tahun 2013 dan 2014 2
10
2.2. Profil Puskesmas Karang Panjang
Sirimau. Berbatasan dengan desa Batu Merah pada sebelah utara, Kelurahan Karang
Panjang RW 04 pada sebelah selatan, Kelurahan Rijali pada sebelah barat, dan
Luas, jarak, dan waktu tempuh masyarakat untuk datang berobat ke puskesmas
Karang Panjang adalah jarak terdekat 0,00 Km dan terjauh 1,2 Km, serta waktu tempuh
terdekat 15 menit dan waktu tempuh terjaiuh adalah 1 jam. Wilayah kerja puskesmas
Karang Panjang meliputi 2 kelurahan, yaitu kelurahan Amantelu dengan luas wilayah
11,30 Ha dan kelurahan Karang Panjang dengan luas wilayah 21,71 Ha. 8
11.732 Jiwa. Yang terdiri dari laki-laki sebanyak 5.958 jiwa dan perempuan sebanyak
5.774 jiwa. Dengan distribusi usia yakni balita 13%, anak-anak 5%, remaja 12%,
11
Presentase Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
50.7
49.3
Jenis Kelamin
Gambar 2.2. Presentase Jenis kelamin masyarakat wilayah puskesmas Karang panjang8
Presentase Usia
13% 5% Balita
26%
Anak-anak
12% Remaja
Dewasa
44% Lansia
merupakan suatu saran yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat
penyebaran penyakit. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan
12
mkanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang
baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya penghuni rumah dan
Sumber air minum yang digunakan oleh warga mesyarakat puskesmas Karang
Panjang untuk kebutuhan rumah tangga terdiri dari : sumur gali terlindung, sumur bor
dengan pompa, dan perpipaan (PDAM, BPSPAM, dan PAM swasta) yang semua
Angka kematian bayi (AKB) atau infant mortality rate adalah indikator yang
sering digunakan untuk menentukan derajat kesehatan suatu masyarakat. Dengan AKB
dapat diketahui berapa jumlah bayi yang meninggal sejak dilahirkan sampai dengan
AKB puskesmas Karang Panjang pada tahun 2019 tidak ada kematian.
Demikian juga pada tahun 2017 dan tahun 2016, tidak ditemukan kasus kematian bayi.
Penurunan AKB sangat berpengaruh pada kenaikan umur harapan hidup (UHH) waktu
lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap perubahan kesehatan dan
perubahan AKB dan kenaikan umur harapan hidup (UUH) pada waktu lahir.
Meningkatnya umur harapan hidup secara langsung juga menggambarkan kualitas dan
13
2.2.4.2. Angka kematian Ibu (AKI)
Selain AKB, maka angka kematian ibu (AKI) merupakan indikator penting
(AKI) di peroleh dari berbagai survei yang dilakukan oleh pihak puskesmas dengan
Di wilayah kerja Puskesmas Karang Panjang tidak ada kematian ibu pada tahun
2019. Hal tersebut cukup baik, mengingat prestasi ini dapat dipertahankan sejak tahun
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yakni BBLR karena premature atau BBLR karena Intra Uterine
Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang. Tahun 2019 terdapat 8 bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). 8
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salahs atu cara untuk menilainya adalah dengan pengukuran
antropometri yang menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Jumlah
balita yang ditimbang di puskesmas Karang Panjang pada tahun 2019 adalah sebanyak
1.167 jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat 91 jiwa balita dengan gizi kurang, 38 balita
14
2.3. Penyakit tropis
2.4.1. Tuberculosis
Seperti yang diketahui bahwa penyakit TBC merupakan penyakit menular yang
cara penularannya adalah melalui percikan dahak (droplet) yang dikeluarkan oleh
penderita TB aktif ke udara, dan droplet / kuman penyakit ini dapat bertahan selama
beberapa jam di udara pada suhu kamar. Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat
yang saling berdekatan dan juga kurangnya ventilasi udara yang baik dalam rumah
dapat menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya kasus penyebaran penyakit TB
Penyakit TBC ini merupakan penyakit rakyat terutama rakyat ekonomi lemah. 10
Pernyataan ini sejalan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada salah satu
dengan tingkat ekonomi yang tergolong rendah dan lingkungan tempat tinggal yang
m2/orang) memiliki jumlah kasus penyakit TBC yang lebih besar dibandingkan dengan
m2/orang).9,11
padat penduduk sangat gampang terjadi karena sifat penularan penyakit ini yang mudah
yaitu melalui percikan dahak (droplet) ke udara, ditambah lagi dengan kondisi
pemukiman penduduk yang sangat padat. Droplet/dahak yang disertai dengan kuman
15
penyakit TB dapat bertahan di udara selama beberapa jam, dan akan menjangkit ke
orang lain jika terhirup. Dapat dibayangkan seberapa mudahnya penyebaran kuman
Contoh kasus yang dapat diangkat adalah ketika seorang bapak nelayan penderita
TB aktif dengan usia yang produktif lagi sementara berkumpul dengan warga
percikan dahak/droplet yang disertai dengan kuman penyakit TBC. Kuman penyakit
yang ada di udara ini dengan cepat dapat terhirup oleh orang lain dan kemudian
menjangkiti orang tersebut. Hal yang sama juga dapat terjadi dalam rumah yang
Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya penyebaran penyakit TBC yang
lebih besar lagi di wilayah permukiman penduduk pesisir, maka harus dilakukan
sosialisasi kepada penduduk mengenai penyakit TBC ini dan cara penyebarannya.
mereka terhadap penyakit TBC ini. Jika ada anggota keluarga yang mengalami batuk
penduduk yang sangat padat dan berdekatan sebaiknya diubah dan kualitas rumah
Indonesia sebagai negara tropis memiliki beragam penyakit kulit. Penyakit kulit
seperti pioderma dan ektoparasit, merupakan penyakit kulit tersering pada negara
16
berkembang khusus daerah tropis. Penyakit kulit banyak yang tidak menyebabkan
mengabaikan, misalnya ketika mereka terkena tinea kapitis mereka akan cenderung
jika terkena skabies yang membuat rasa gatal dengan intensitas yang hebat.12
Penyakit ektima ini sering dijumpai pada anak–anak dengan hiegenitas yang
kurang baik sehingga sangat mudah terinfeksi bakteri.13 Ini tergambar dengan
lingkungan masyarakat pesisir yang seringkali terendam air pasang laut dan
terkontaminasi bahan sisa rumah tangga sehingga banyak mengandung bakteri yang
Selain itu, infeksi jamur dermatofitosis ataupun non dermatofitosis juga banyak
ditemukan. infeksi jamur dermatofitosis tersering yang didapatkan adalah tinea kapitis,
tinea korporis, dan tinea unguium. Sedangkan infeksi jamur non dermatofotosis adalah
kandidiasis dan tinea versikolor. Penyakit kulit karena parasit terbanyak pada
masyarakat pesisir adalah skabies oleh sebab infeksi skabies sering terjadi pada
masyarakat padat penduduk. Hal tersebut membuat penularan kontak langsung skabies
2.4.3. Hipertensi
konsisten diatas 140/90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat
tekanan melawan dinding arteri. Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang
17
dipompa jantung dan resistensi terhadap aliran darah di arteri.14 Hipertensi dapat
menyebabkan jaringan kolagen fibrosa menggantikan jaringan elastik dari arteria. Hal
ini yang membuat dinding arteri menjadi kurang elastik dan meningkatkan perlawanan
terhadap sirkulasi darah. Semakin sempit pembuluh darah, makin banyak darah yang
Gaya hidup sering menjadi faktor risiko terhadap kejadian hipertensi pada
seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan pola hidup tertentu, cenderung
hipertensi adalah konsumsi lemak dan garam yang tinggi, kegemukan atau makan
merokok.15,16
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien rawat jalan
3.3.1. Populasi
Seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas Karang Panjang Ambon pada tahun
2019.
3.3.2. Sampel
dimana data semua pasien rawat jalan pada tahun 2019 akan dimasukkan sebagai
19
3.4. Kriteria Restriksi
Semua pasien rawat jalan di Puskesmas Karang Panjang Ambon tahun 2019.
Puskesmas Masalah
Karang panjang Kesehatan
Keterangan:
: Variabel bebas
: Variabel terikat
20
3.6. Definisi Operasional
melalui rekam medis pasien rawat jalan di Puskesmas Karang Panjang Ambon tahun
2019.
Microsoft Office Excel. Data kemudian akan dianalisis univariat secara deskriptif
Penyajian hasil dan analisis dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik.
21
3.9. Alur penelitian
22
BAB IV
melalui data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien rawat jalan di
Dalam penelitian ini, populasi sebesar 11.732 merupakan total populasi dari
wilayah kerja PuskesmasKarang Panjang Ambon pada tahun 2019, dengan sampel
kelamin responden.
23
2820, 40%
4300, 60%
Laki-laki Perempuan
Responden dalam penelitian ini berjumlah 7.120 dan didominasi oleh jenis
Tabel dibawah ini menunjukan gambaran masalah kesehatan pada pasien rawat
24
Tabel 4.2 Gambaran 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Panjang Ambon tahun 2019
Total
No Jenis penyakit Laki- Persentase
Perempuan L+P
laki
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan
637 767 1404 22.7%
1 bagian atas
2 Penyakit pulva dan jaringan periapikal 482 535 1017 16.5%
3 Karies gigi 415 475 890 14.4%
4 Ginggivitis dan penyakit periodental 330 351 681 11.0%
5 Hipertensi 181 473 654 10.6%
Penyakit pada sistem otot dan jaringan
159 348 507 8.2%
6 pengikat
7 Gastritis 96 248 344 5.6%
Penyakit dan kelainan susunan
65 174 239 3.9%
8 saraf/cephalgia
9 Penyakit kulit infeksi 110 113 223 3.6%
10 Diabetes militus 72 150 222 3.6%
TOTAL 2820 4300 7120 100%
Persentase total 39,7 60,3% 100%
1600
1400
1200
1000
800
600
400 Laki-laki
200
Perempuan
0
Jumlah
Gambar 4.2. Diagram 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Panjang Ambon tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase jenis penyakit terbesar
adalah infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas yakni sebesar 22,7%.
25
4.4 Pembahasan
sebagai subjek penelitian, didapatkan 2820 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4300
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas merupakan jenis penyakit
pernapasan yang lebih besar lagi di wilayah permukiman penduduk pesisir, maka harus
dilakukan sosialisasi kepada penduduk mengenai penyakit saluran pernapasan ini dan
kewaspadaan mereka terhadap penyakit tersebut. Jika ada anggota keluarga yang
pola permukiman penduduk yang sangat padat dan berdekatan sebaiknya diubah dan
Jenis penyakit yang berhubungan dengan gigi dan gusi menduduki peringkat
kedua, ketiga dan keempat, dengan rincian penyakit pulva dan jaringan periapikal
(16,5%), karies gigi (14,4%), ginggivitis dan penyakit periodental (11,0%). Hal ini
sesuai dengan situasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dimana terjadi
peningkatan persentase penduduk yang menerima perawatan medis gigi yaitu 29,7%
26
pada tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013, dan terus meningkat pada tahun-
tahun selanjutnya.17
1. Tidak didapatinya total pasien yang melakukan kunjungan rawat inap tahun
2019.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
masyarakat pesisir di puskesmas Karang Panjang Ambon pada tahun 2019, dapat
Sirimau, Kota Ambon tahun 2019 adalah infeksi akut lain pada saluran
5.2. Saran
Dari penelitian yang kami lakukan, kami memiliki beberapa saran yang mungkin
28
2. Bagi Puskesmas dapat mengetahui gambaran masalah kesehatan pada
yang dapat dialami dan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk
29
DAFTAR PUSTAKA
5. Papilaya MJ, Sondita MFA, Monintja DRO, Nikijuluw V. Status Desa Pesisir
2012;20:2:1-12.
2010.
1-14
30
10. Poelongan, Masniari, Komala, Iyep, Noor, Susan M. Bahaya dan Penanganan
11. Yunus, M. Yusran. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru
12. Syahputra MK.. Penyakit kulit tersering pada masyarakat pesisir pantai di
2014
14. Rahma NF. Gambaran gaya hidup penderita hipertensi pada masyarakat pesisir.
Rochester; 2015
17. Infodatin. Situasi kesehatan gigi dan mulut. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
31