Anda di halaman 1dari 18

1

DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
RINGKASAN ARTIKEL ......................................................................................................3
1. Isu dan Fenomena ......................................................................................................3
2. Keunggulan Riset .......................................................................................................4
3. Pokok Masalah ...........................................................................................................4
4. Kontribusi ..................................................................................................................4
5. Teori dan Hipotesis ....................................................................................................4
6. Hasil dan Pembahasan ...............................................................................................5
7. Kelemahan Riset ........................................................................................................5
PENGEMBANGAN RISET ..................................................................................................6
1. Desain Riset ...............................................................................................................6
2. Teori dan Riset ...........................................................................................................6
3. Metodologi .................................................................................................................9
4. Daftar Pustaka ............................................................................................................15

2
RINGKASAN ARTIKEL
1. Isu dan Fenomena
Pengambilan keputusan atau decision making yaitu proses pemikiran dalam pemilihan
beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai-nilai atau tujuan
individu untuk mendapatkan hasil atau solusi mengenai prediksi masa depan. Di dalam
organisasi atau perusahaan, pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang penting guna
menentukan hasil atau output yang ingin dicapai. Salah satu bentuk pengambilan keputusan di
perusahaan adalah kebijakan dividen.

Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menentukan seberapa besar bagian
dari pendapatan perusahaan yang akan diberikan kepada pemegang saham yang diinvestasikan
kembali atau ditahan dalam perusahaan (Adediran & Alade, 2013). Dividen menjadi salah satu
pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan untuk mencari
tingkat pengembalian investasi (return) (Sari & Budiasih, 2016).

Indikator utama dari kemampuan perusahaan membayar dividen yaitu kemampuan


perusahaan memperoleh laba sehingga profitabilitas dianggap sebagai faktor penentu
terpenting terhadap kebijakan dividen. Profitabilitas menjadi tolak ukur kesuksesan dan
kemampuan perusahaan apabila penggunaan aktivanya produktif.

Selain itu, ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam
membagikan dividen. Ukuran perusahaan yaitu ukuran skala besar kecilnya suatu perusahaan.
Perusahaan perusahaan yang lebih besar mampu membagikan dividen yang lebih tinggi
dibanding dengan perusahaan yang lebih kecil (Al Shubiri, 2011).

Faktor lain yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah arus kas bebas
(Andini & Wirawati, 2014). Pembayaran dividen sangat tergantung pada posisi arus kas yang
tersedia. Arus kas bebas yang dimiliki perusahaan menunjukkan kas yang tersedia bagi
investor (Aristantia dan Putra, 2015). Perusahaan dengan aliran kas bebas berlebih akan
memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya karena perusahaan
tersebut dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat
diperoleh perusahaan lain (Gregory dan Wang 2010).

Berdasarkan isu tersebut dan terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang masih


menunjukan terjadinya perbedaan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap

3
variabel dependen, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali guna membuktikan secara
empiris pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan, arus kas bebas, terhadap kebijakan
dividen.

2. Keunggulan Riset
Penelitian ini mampu menjelaskan bagaimana kebijakan deviden yang akan diambil
perusahaan yang disebabkan oleh pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan, arus kas
bebas, sehingga kedepannya akan membantu investor mengambil keputusan investasi dan
memudahkan investor menentukan pilihan perusahaan untuk menanamkan modalnya dilihat
dari kebijakan dividen yang diambil perusahaan. Selain itu, riset ini mampu meberikan kajian
empiris dalam pengembangan teori

3. Pokok Masalah
Indikator-indikator berupa profitabilitas, ukuran perusahaan, dan, arus kas bebas, diduga
dapat mempengaruhi kebijakan dividen sebuah perusahaan.

4. Kontribusi
Penelitian ini memberikan informasi kepada pembaca khususnya investor mengenai
kebijakan dividen yang akan dibuat perusahaan, sehingga membantu investor untuk membuat
keputusan dalam berinvestasi pada saham sebuah perusahaan.

5. Teori dan Hipotesis


1) Teori
a. Teori Keagenan, menunjukan tindakan manajemen dalam mengelola perusahaan
dari pemilik modal (investor).
b. Teori Sinyal, yang menunjukan bagaimana manajemen menggunakan tingkat
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan arus kas bebas untuk memberikan sinyal
kepada investor mengenai tingkat pengembalian investasi berupa dividen.

2) Hipotesis
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
H3 : Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

4
6. Hasil dan Pembahasan
Dari Hipotesis yang telah dirumuskan maka, profitabilitas, ukuran perusahaan dan arus kas
bebas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Dimana masing-masing variabel
diproksi dengan DPR (Dividend Payout Ratio) yang mencerminkan posisi dividen yang
dibayarkan per lembar saham dari saham perusahaan berbanding dengan jumlah laba
perusahaan yang dialokasikan ke setiap saham yang beredar, ROA (Return On Assets) yang
mencerminkan posisi laba bersih tahun berjalan yang dimiliki perusahaan berbanding dengan
total aset yang dimiliki, Log Total Asset yang mencerminkan total aset yang dimiliki oleh
perusahaan, dan Free Cash Flow yang mencerminkan arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi ditambah arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi berbanding
total aset.

7. Kelemahan Riset
Obyek penelitian yang masih dapat ditambahkan untuk diuji dalam penelitian ini untuk
mencermikan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen.

5
PENGEMBANGAN RISET

1. Desain Riset

Masalah dan Tujuan Penelitian

Kajian Empiris:
1) Demirgunes (2015)
Kajian Teoritis: 2) Bokpin (2010)
1) Teori Keagenan 3) Jensen (1992)
2) Teori Sinyal 4) Scoot (2009)
5) Al Haddad (2011)

Hipotesis

Variabel Penelitian
Profitabilitas (X1 ), Ukuran Perusahaan (X2 ), Arus kas bebas (X3 ), Likuiditas (X4 ),
dan Kebijakan dividen (Y)

Pengujian Hipotesis

Pembahasan Penelitian

Simpulan dan Saran

2. Teori dan Hipotesis


1) Teori
a. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent,
dimana principal adalah pihak yang mempekerjakan agent agar melakukan tugas
untuk kepentingan principal, sedangkan agent adalah pihak yang menjalankan
kepentingan principal (Scoot, 2009:340). Agency problem dapat disebabkan oleh
asymmetric information yaitu ketidaksinambungan informasi yang diperoleh antara
principal dengan agent (Al-Haddad et al., 2011). Hubungan teori agensi pada

6
penelitian ini menunjukkan tindakan manajemen dalam mengelola perusahaan dari
pemilik modal (investor) (Demirgunes, 2015). Pembiayaan dividen dapat
digunakan sebagai alat untuk memonitor atau mengevaluasi hasil kerja manajemen
meskipun pembayaran dividen yang tinggi mengakibatkan pembiayaan eksternal
yang mahal (Abor & Bokpin, 2010). Kebijakan dividen dapat digunakan untuk
memperkecil masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham (Jensen et al.,
1992).
b. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal dikembangkan untuk memperhitungkan kenyataan bahwa
manajemen perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan
lebih cepat dibandingkan dengan pihak investor. Hubungan teori sinyal dengan
penelitian pada perusahaan manufaktur ini menunjukkan bahwa manajemen
menggunakan tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, arus kas bebas dan
likuiditas untuk memberikan sinyal kepada investor mengenai tingkat
pengembalian investasinya berupa dividen. Apabila terjadi peningkatan dividen
akan dianggap sebagai sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek
yang baik, sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif

2) Hipotesis
a. Hipotesis, H1
Teori keagenan mengansumsikan bahwa semua individu bertindak atas
kepentingan mereka sendiri. Principal menginginkan pengembalian yang sebesar-
besarnya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan
kenaikan porsi dividen dari tiap saham yang dimiliki (Thanatawee, 2011).
Profitabilitas mempunyai daya tarik tersendiri terutama bagi para pemegang saham
atau para calon investor disuatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki stabilitas
keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividen dan mensinyalkan
kualitas atas keuntungan perusahaan (Arilaha, 2009). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Al-Malkawi, 2007), (Thanatawee, 2011), serta
(Yuliari dan Yasa, 2018) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif
terhadap kebijakan dividen. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka

7
semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

b. Hipotesis, H2

Teori sinyal mengasumsikan bahwa sebuah perusahaan besar yang sudah


mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sedangkan
perusahaan baru dan tergolong masih kecil akan menghadapi banyak kesulitan
untuk memiliki akses ke pasar modal. Rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi
daripada perusahaan kecil sehingga dengan kesempatan ini perusahaan mampu
membayar dividen lebih besar kepada para pemegang saham (Mollah, 2011). Aset
perusahaan yang besar akan menunjukkan sinyal bahwa perusahaan tersebut
mempunyai prospek. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi
dividen yang dibayarkan. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

c. Hipotesis, H3

Teori keagenan mengasumsikan apabila perusahaan memiliki arus kas


bebas maka manajer perusahaan akan mendapat tekanan dari investor untuk
membagikannya dalam bentuk dividen. Hal ini dilakukan untuk mencegah pihak
manajemen menggunakan arus kas bebas untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan
tujuan perusahaan dan cenderung merugikan investor. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian Thanatawee (2011), Sari dan Budiasih (2016) serta Utama dan
Gayatri (2018) yang menyatakan bahwa arus kas bebas memiliki pengaruh positif
terhadap dividend payout ratio. Semakin besar arus kas bebas suatu perusahaan
maka semakin banyak dividen yang dibayarkan. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H3: Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

8
d. Hipotesis H4
Teori sinyal menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Menurut
Sharpe dalam Ivana (2011:16), pengumuman informasi akuntansi memberikan
signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good
news). Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi sinyal baik bagi pihak di luar perusahaan adalah laporan mengenai
likuiditas perusahaan.
Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau hutang jangka pendek yang sudah disesuaikan dengan
aset lancar atau aliran kas keluar. Apabila perusahaan mempunyai likuiditas yang
tinggi maka akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen kasnya. Menurut Ahmed (2015). Berdasarkan teori dan hasil penelitian
terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H4 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

3. Metodologi
1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2019.

2) Obyek Penelitian
Obyek penelitian menurut Sugiyono (2017:41) adalah suatu sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal yang objektif,
valid, dan reliable. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran
perusahaan, arus kas bebas, dan likuiditas.

3) Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variabel dependen dan satu variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini adalah.profitabilitas, ukuran perusahaan, arus kas
bebas, dan likuiditas

9
4) Definisi Operasional Variabel
(1) Variabel Dependen
Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen tentang besar kecilnya
jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham (Arilaha, 2009).
Proksi Kebijakan Dividen yang digunakan oleh peneliti adalah Dividend Payout
Ratio (DPR). Perhitungan DPR sebagai berikut (Sari dan Budiasih, 2016).
Dividend Payout Ratio = Dividen per lembar saham
x 100%
Laba per lembar saham

(2) Variabel Independen


Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
memperoleh laba dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini
memproksikan profitabilitas perusahaan dengan Return on Assets (ROA) karena
paling berkaitan dengan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA
dapat diformulasi sebagai berikut (Arifin dan Asyik, 2015).
Return on Asset (ROA) = Laba Bersih
x 100%
Total aset

Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor penting sebagai pertimbangan


investor dalam melakukan investasi. Ukuran perusahaan dapat didefinisikan
sebagai besarnya perusahaan menurut total aset yang dimiliki (Afza dan Mirza,
2010). Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan
mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan
nilai market capitalized dan penjualan (Dewi, 2008). Ukuran perusahaan dapat
diformulasikan sebagi berikut (Jogiyanto, 2016).
Ukuran Perusahaan = Log Total Aset

Arus kas bebas adalah aliran kas yang tersisa dari pendanaan seluruh proyek
yang menghasilkan net present value positif yang didiskontokan pada tingkat
biaya modal yang relevan (Rosdini, 2009). Arus kas bebas dapat diformulasikan
sebagai berikut (Rosdini, 2009).
Arus Kas Bebas = Arus kas operasi bersih + Arus kas investasi bersih
Total aset

10
Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
kewajiban atau hutang jangka pendek (Ahmad dan Wardani, 2014). Likuditas
dapat diformulasikan sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2003).
Current Ratio = Current Assets
Current Liabilities
5) Jenis dan Sumber Data
(1) Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
berupa laporan keuangan perusahan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
2017-2019 yang dinyatakan dalam angka-angka. Menurut Sugiyono (2014), data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

(2) Sumber Data


Dalam penelitian ini, data bersumber dari data sekunder. Menurut Lubis
(2014: 174), sumber data adalah awal dari mana sebuah data itu berasal dan
merupakan faktor penting ketika menentukan metode pengumpulan data. Data
sekunder adalah sumber data yang didapatkan oleh peneliti secara tidak langsung
dengan menggunakan media perantara dan melalui kegiatan dokumentasi. Sumber
data dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia melalui website
resminya, yaitu www.idx.co.id

6) Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel


Menurut Lubis (2014: 172), populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang
berkaitan dengan harapan peneliti dalam mengambil beberapa kesimpulan. Populasi
juga dapat definisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sampel adalah
sebagian elemen di dalam suatu populasi, yang mana nantinya dapat menarik
kesimpulan tentang seluruh populasi yang dianalisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Sedangkan
sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 yang memiliki kriteria yang telah
ditentukan. Metode penentuan sampel ditentukan secara purposive sampling.

11
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2017).

7) Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan dan diperoleh dari publikasi laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 melalui www.idx.co.id.

8) Teknik Analisis Data


(1) Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-
rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis
dan skewness (kemencengan distribusi). Menurut Ghozali (2011). Statistik
deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan
mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil
perusahaan yang menjadi sampel. Statistik deskriptif berhubungan dengan
pengumpulan dan peningkatan data, serta penyajian hasil peningkatan.

(2) Uji Asumsi Klasik


Pengujian uji asumsi klasik bertujuan untuk dapat menghasilkan model
regresi. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Model regresi yang baik harus memiliki syarat data terdistribusi normal
atau minimal mendekati normal. Uji Normalitas inilah yang digunakan untuk
menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi data
normal atau tidak Ghozali (2011). Untuk menguji normalitas pada penelitian ini
alat analisis yang digunakan adalah uji Kolmogorov – Smirnov Test. Untuk
mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, apabila hasil dari uji
kolmogorv – smirnov lebih dari > 0,05 maka data normal
b. Uji Multikolinearitas

12
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2011).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan lawannya nilai
Variance Inflation Factor (VIF) < 10 berarti data tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali (2011). Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan Uji Scatterplot, untuk menentukan ada tidaknya gejala
heteroskedastisistas dengan cara melihat pola grafik scatterpolts. Ketentuan
apabila data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas yaitu :
1. Titik – titik data dalam penyebaran di sekitar angka 0 atau di atas dan di
bawah angka 0.
2. Titik – titik data tidak menggumpul di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik – titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penebaran titik – titik data tidak membentuk pola.

(3) Uji Regresi Linier Berganda


a. Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model atau Uji F merupakan tahapan awal
mengidentifikasi model regresi yang diestimasikan layak atau tidak. Uji
statisitik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. Menurut Ghozali (2011) uji
kelayakan model dilakukan untuk melihat apakah semua variabel – variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen.

13
b. Model Regresi
Analisis regresi linear berganda adalah teknik melalui koefisien
parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Untuk regresi yang variabel independennya terdiri
atas dua atau lebih disebut juga regresi linear berganda (Multiple Regression).
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
DPR = α + (β1 ROA) +( β2 Log) +( β3 FCF) + (β4 CR) + e
Keterangan :
DPR = Dividen Payout Ratio
α = Konstanta
β = Beta
ROA = Return on Asset
Log = Log total aset
FCF = Free cash flow
CR = Current Ratio
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2011). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang semakin
tinggi menjelaskan bahwa variabel independen semakin baik kemampuannya
dalam menjelaskan variabel dependen pada penelitian. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Hal – hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien
determinasi adalah sebagai berikut :
1) Nilai R² harus berkisar 0 sampai 1
2) Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen
menjelaskan variabel dependen.
3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen terhadap variabel dependen.

14
4. Daftar Pustaka
Abor, Joshua dan Bokpin Godfred A. 2010. Investment Opportunities, Corporate Finance,
and Dividend Payout Policy: Evidence from Emerging Markets. Journal of Economic and
Finance, 27(3): pp: 180-194

Adediran dan Alade. 2013. Dividend Policy and Corporate Performance in Nigeria.
American Journal of Social and Management Sciences. Igbinedion University, OKADA.
4(2). pp 71-77.

Afza, T dan Hammed H. Mirza. 2010. Ownership Structure and Cash Flows as
Determinants of Coporate Dividend Policy in Pakistan. International Business Research.
3(3). pp 110-125.

Ahmed, Hafeez dan Javid, Attiya Yasmin. 2008. Dynamic And Determinants Of Dividend
Policy In Pakistan (evidence from Karachi Stock Exchange non- financial listed firm).
Munich Personal Repec Archive. pp. 33-42.

Al-Haddad, Waseem., Al-Zorqan, Saleh., Musa, Shukairi., Noor, Mahmood. 2011. The
Effect of Dividend Policy Stability on the Performancee of Banking Sector Listed on
Amman Stock Exchange. International Journal of Humanities & Social Scienc. Vol. 1 No.
5.

Al-Malkawi, H.N. 2007. Determinants of Dividend Policy in Jordan: An Application of


Tobit Model. Journal of Economic and Administrative Sciences, 23(2), hal 44-70.

Al-Shubiri, Faris Nasif. 2011. Capital Structure and Market Power: Evidence from
Jordanian Banks, 9(3). pp 1-15

Andini, N., & Wirawati, N. 2014. Pengaruh Cash Flow Pada Kinerja Keuangan dan
Implikasinya Pada Nilai Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 7(1), 107–121.

15
Arilaha, Muhammad Asril. 2009. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, dan
Leverage terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(1), hal 78-87.

Aristantia, D., & Putra, I. 2015. Investment Opportunity Set Dan Free Cash Flow Pada
Tingkat Pembayaran Dividen Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 11(1), 220–234.

Arjana, I. P. P. H., & Suputra, I. D. G. D. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran


Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Pada Kebijakan Dividen. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 21, 2021– 2051.

Demirgunes, Kartal. 2015. Determinants of Target Dividend Payout Ratio: A Panel


Autoregressive Distributed Lag Analysis. International Journal of Economics and
Financial Issues. Ahi Evran University, Turkey. 2015, 5(2), pp. 418-426.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gregory, A. dan Yuan-Hsin Wang. 2010. Cash Acquirers: Free Cash Flow,
ShareholderMonitoring, andShareholder Returns. Discussion Paper University of Exeter,
UK, 10(7).

Hartono,Jogiyanto.2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi


Kesepuluh.Yogyakarta.

Jensen, M., & Meckling, W. 2012. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs,
and ownership structure. In The Economic Nature of the Firm: A Reader, Third Edition
(pp. 283–303).

16
Jensen, Solberg and Zorn. 1992. Simultaneous Determination of Insider Ownership,
Debtand Dividend Policies. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 27(2), pp.247-
263.

Mollah, Sabur. 2011. Do Emerging Market Firms Follow Different Dividend Policies?
Empirical Investigation on the Pre and Post Reform Dividend Policy and Behavior of
Dhaka Stock Exchange Listed Firms. Studiesin Economics and Finance. 12(2).

Ramli, N. M. 2010. Ownership Structure and Dividend Policy: Evidence from Malaysian
Companies. International Review of Business Research Papers. 6(1), 170–180.

Rosdini, Dini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio. Dalam
Research Days Faculty of Economics Padjajaran University Bandung. 5(1).

Sandy, Ahmad Asyik, Nur Fadjrih. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap
Kebijakan Dividen Kas Pada Perusahaan Otomotif. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 1(1).

Sari, N. K. A. P., & Budiasih, I. G. A. N. 2016. Pengaruh Kepemilikan Managerial,


Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow Dan Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen.E-
Jurnal Akuntansi, 15(3), 2439–2466.

Scoot, W. R. 2009. Financial Accounting Theory - Cap 4. In Financial Accounting Theory


(pp. 98–142).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian


Evaluasi. In Metodelogi Penelitian.

17
Thanatewee, Y. 2011. Life-Cycle Theory and Free Cash Flow Hypothesis: Evidence Policy
in Thailand. International Journal of Financial Research. 2(2).

Utama, N. P. S. P., & Gayatri. 2018. Pengaruh Profitabilitas , Investment Opportunity Set
dan Free Cash Flow Pada Kebijakan Dividen. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
6(2). 976–1003.

18

Anda mungkin juga menyukai