makalah
oleh
kelompok 4
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Husen,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Pribadi Konselor yang
telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu dari
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis tentunya dan bagi seluruh acivitas akademika
Universitas Syiah Kuala.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan
1
BAB II KAJIAN TEORI
Personal Theraphy
2
BAB III PEMBAHASAN
Pengertian Eksplorasi
Karakteristik Konselor
Menurut Munro, dkk (1970) menyatakan bahwa tidak ada pola yang tegas
tentang sifat-sifat atau cirri-ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh konselor
yang efektif, tetati sekurang-kurangnya seorang konselor hendaknya memiliki
sifat-sifat luwes, hangat, dapat menerima orang lain, terbuka, dapat merasakan
3
penderitaan orang lain, mengenal diri sendiri, tidak berpura-pura, menghargai
orang lain, tidak mau mengenang sendiri, dan obyektif. Munro, dkk (1979)
mengatakan bahwa untuk menunjukkan sifat-sifat kepribadian konselor yang
diingin kan dalam diri konselor adalah: (1) konselor sebagai model, (2) hubungan
konseling, (3) Keberanian konselor melakukan konseling.
Hubungan Konseling
Konselor yang efektif adalah mereka yang dapat menciptakan hubungan
yang bersifat membantu dan tanpa tekanan dengan kliennya, sehingga konselor
dank lien itu sama-sama dapat merasakan tentram dan aman untuk saling
berhubungan secara bebas dan spontan.
Hasil penelitian tentang sikap konselor, Shertzet & Stone, (1980) dapat
diringkas sebagai berikut:
4
Termasuk dalam aspek sikap ialah pemahaman realitas.
Sikap emphaty terhadap klien, menghormati klien secara wajar.
Pengalaman
Kehas dan Moris meneliti konselor yang sebelumnya pernah menjadi guru.
Menjadi guru bahwa ternyata menyebabkan ia lebih memahami konseling, namun
ia mengalami kesulitan dalam hal peranannya.
Keterbukaan
Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara
keterbukaan konselor dengan kemampuan konseling membuka diri.
Persepsi
Konseling yang berhasil menunjukkan adanya hubungan sosial yang lebih
baik, dan ini disebabkan adanya persepsi yang lebih luas dari konselor.
Konsep Diri
Konselor yang tergolong baik, mempunyai konsep diri yang baik dengan
cirri-ciri antara lain: memahammi dirinya, serius, sabar, bicaranya lunak, sadar
akan kepribadiannya, lebih kekeluargaan dan semangat tidak mudah kondor.
Komunikasi
5
Komunikasi verbal atau non verbal dapat digunakan tergantung situasinya.
Tingkah laku yang dapat menunjang komunikasi adalah hangat, empati, dan
keaslian.
Teknik Eksplorasi
4) Eksplorasi Perasaan
6
Eksplorasi perasaan, yaitu keterampilan konselor menggali perasaan
konseli yang tersimpan. Konselor dapat menggunakan kalimat-kalimat
berikut ini untuk memulai keterampilan eksplorasi perasaan.
Contoh :
5) Eksplorasi Pengalaman
Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan konselor untuk menggali
pengalaman yang dialami oleh konseli
Contoh:
“Saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui. Namun saya ingin
memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya
terhadap pendidikan Anda. ”
6) Eksplorasi Pikiran
Eksplorasi pikiran adalah keterampilan konselor untuk menggali ide,
pikiran, dan pendapat konseli. Dalam mengoperasikan keterampilan ini
konselor dapat menggunakan kalimat berikut ini.
Contoh :
“Saya yakin Anda dapat menjelaskan lebih jauh tentang apa
pendapat anda tentang hadirnya ibu tiri dalam rumah Anda.”
“Saya kira, pendapat Anda mengenai hal itu sangat baik sekali,
dapatkan Anda menguraikannya lebih lanjut?”
7
Jika yang dibahas di muka terdapat pada konseli maka kemungkinan besar
konseling dapat berjalan dengan baik. Untuk itu konselor harus banyak berlatih
agar dapat mengungkap atau eksplorasi konseli agar terbuka dengan masalah yang
di hadapinya. Seorang calon konselor harus banyak latihan untuk dapat
memberikan teknik eksplorasi ini dengan konselinya. Dan berikut adalah
beberapa materi untuk dapat memberikan latihan dengan konseli:
(2) Latihan membuat konselor agar merasa aman, jujur, dan terbuka. Yaitu dengan
mengungkapkan pribadi yang jujur, terbuka dan pelindung, misalnya:
1) “Anda akan merasa aman disini, karena saya akan memelihara rahasia
anda.”
2) ”Saya percaya bahwa anda akan berkata jujur dan tulus tentang hal itu.”
Penggalian Masalah
1) Behavioristik
8
apa yang dipikirkan pada saat sekarang, apa yang dipikirkan pada masa lalu ketika
mengalami kejadian yang kurang menyenangkan, dan konsekuensi yang diterima
setelah kejadian. Dengan demikian, alur yang akan dipakai oleh konselor adalah
9
konseli, yaitu data tentang keluarga, lingkungan-lingkungan luar tempat konseli
tinggal, perasaan dan pikiran yang dialami.
PERSONAL THERAPHY
10
penting. Melalui proses ini, konselor harus menyadari bahwa nilai pengalaman
belajar ini tidak selalu diakui di lapangan, jadi dalam hal ini personal theraph
merupakan pusat yang harus dijalani dalam pendidikan konselor.
Meningkatkan Empati
11
Bahkan jika konselor merasa mental yang seimbang, melalui personal
theraphy ia masih akan mempelajari bagaimana rasanya duduk di seberang dari
seorang konselor dan dipahami (atau, seperti yang berharga, untuk disalahpahami)
oleh konselor. Apapun tingkat masalah pribadi konselor, pengalaman menjadi
konseli membentuk otentik, perspektif konseli tak terhapuskan dalam pikiran
pemula konselor yang saldo dan menambah perspektif konselor-sentris.
Terapi Memfasilitasi
12
Diri pengetahuan yang didapat melalui personal theraphy adalah alat
penting bagi konselor. Salah satu manfaat lebih jarang dibahas ini pengetahuan
diri adalah bahwa hal itu memfasilitasi terapi. Memuncak kesadaran konselor
'perasaan mereka menyediakan, sebagai menjelaskan, "sumber terbaik data yang
dapat diandalkan" tentang konseli.
13
mengenali, dan berhenti sejenak untuk merenungkan, sumber impuls dengan
konseli.
Personal theraphy adalah komponen inti dari perawatan diri konselor, yang
merupakan cara lain untuk mencegah bahaya konseli. Standard C.2.g. Kode Etik
ACA mengatakan, "Konselor selalu waspada terhadap tanda-tanda gangguan dari
masalah fisik, mental atau emosional mereka sendiri dan menahan diri dari
menawarkan atau memberikan jasa profesional ketika gangguan tersebut
cenderung merugikan konseli atau orang lain. Mereka mencari bantuan untuk
masalah yang mencapai tingkat kerusakan profesional. "
Meskipun kewajiban etis ini merupakan salah satu argumen yang lebih
jelas untuk personal theraphy, kekhawatiran bahwa iklim di bidang kesehatan
mental adalah sedemikian rupa sehingga beberapa konselor mencari personal
theraphy saja sebagai tindakan reaktif dalam situasi sulit.
14
kepada konseli kami dan masyarakat. Di September 2009 Perspektif Baru kolom
dalam Konseling Hari ini, dokter Jason King (dalam, Amanda E. Norcross 2010)
mengatakan, "Jika kita menolak untuk berpartisipasi dalam layanan yang kami
menganjurkan dan mendasarkan karir kami, apa contoh yang kita setting untuk
masyarakat dan mereka yang terpinggirkan dan tersingkir oleh sistem yang
menindas Jika kita takut stigma sosial konseling dan diagnosis, maka kita diam-
diam memperkuat rasa malu dan stigma yang terkait dengan profesi kita. "
Melampaui Pengawasan
15
Mengingat manfaat personal theraphy dianjurkan, minimal:
16
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat 3 jenis dalam teknik eksplorasi, yaitu (1) Eksplorasi perasaan, (2)
Eksplorasi pikiran, dan (3) Eksplorasi pengalaman.
Meningkatkan empati
Meningkatkan kesabaran dan toleransi ketidakpastian
Terapi memfasilitasi
Mencegah bahaya konseli melalui pengetahuan diri
Mencegah bahaya konseli melalui perawatan diri
Penurunan stigma psikoterapi
Melampaui pengawasan
Saran
17
Rekomendasi
18
DAFTAR PUSTAKA
Gantina. Eka dan Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks
19