Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluargaNya, para sahabatNya, dan seluruh ummatNya yang senantiasa
istiqomahhingga akhir zaman. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi yang berjudul “Faktor faktor yang
mempengaruhi komunikasi dan hambatan komunikasi”. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, khususnya kepada bapak Drs. Martunis, M.Si selaku Dosen mata
kuliah Komunikasi Antar Pribadi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami memperoleh banyak manfaat setelah menyusun makalah ini.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif
demi perbaikan makalah di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa memberikan manfaat kepada
pembaca.
Penulis
1
Kata Pengantar.................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................... 2
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................... 4
BAB 2
Pembahasan
2.2 Prasangka................................. 8
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................... 10
Daftar Pustaka................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang seperti itu penulis berinisiatif untuk menjelaskan faktor-
faktor yang menghambat dalam komunikasi dari segi Gangguan Simantik dan
Prasangka agar semua kalangan dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang
menghambat komunikasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
* Kata-kata yang digunakan telalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga
sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
* Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh
penerima.
5
Seperti halnya dengan gangguan teknis, maka gangguan semantik
merupakan suatu hal yang sangat peka dalam komunikasi. Banyak kecelakaan
transportasi udara terjadi karena kesalahan semantik. Misalnya dalam bulan
Januari 1990 pesawat Aviance dengan nomor penerbangan 52, telah mengalami
kecelakaan pendaratan di Kennedy International Airport New York (AS).
Berikut ini adalah ulasan mengenai macam dari gangguan semantik tersebut.
Pada dasarnya, gangguan ini bisa menjadi hambatan-hambatan komunikasi yang
memang perlu dihindari :
1. Allnes
Allnes merupakan istilah yang merajuk pada gangguan semantik dalam
komunikasi yang menggambarkan bagaimana seseorang merasa sudah
memahami semua informasi yang telah diberikan kepadanya oleh orang lain.
Kemudian ia menumbuhkan kepercayaan dari abstraksi yang sudah ia
proyeksi sebagai pembenaran dari informasi yang telah ia dapatkan. Allnes
ini biasanya cenderung menjadi sebuah kebiasaan sehingga seseorang
mungkin akan sering menganggap paham, padahal belum tentu pesan yang
disampaikan sesuai dengan yang dipahami.
6
2. Evaluation
Kecenderungan untuk mengevaluasi dari proses komunikasi adalah bentuk
gangguan semantik yang juga sering terjadi. Seseorang mungkin akan
terfokus untuk menolak pendapat orang lain dan lebih cenderung
memberikan evaluasi ketimbang menerima masukan atau informasi baru. Ini
adalah bentuk gangguan semantik yang berasal dari kebiasaan.
3. Bypassing
Bypassing atau biasa disingkat sebagai BP adalah gangguan semantik yang
cenderung menyalahkan orang lain. Tindakan menyalahkan orang lain ini
terjadi terutama dalam rangka menyalahkan pengguna kata yang menurutnya
tidak pantas atau tidak tepat digunakan untuk mempresentasikan sesuatu,
padahal sebenarnya itu adalah variasi bahasa yang ada.
4. Kesalahan Pengguna Bahasa
Kesalahan pengguna bahasa merupakan gangguan semantik yang paling
umum terjadi. Hambatan ini terjadi terutama ketika seseorang salah dalam
menggunakan istilah tertentu. Terlalu banyak dalam menggunakan istilah-
istilah asing mungkin kurang baik dan bisa menimbulkan hambatan
komunikasi semacam ini.
5. Penilaian Spontanitas
Penilaian spontanitas mengandung makna bahwa seseorang akan
memberikan pendapatnya begitu menerima informasi baru tanpa mencerna
lebih baik terlebih dahulu. Sebuah makna kiasan akan dianggap sebagai
makna yang lugas. Ini akan memicu terjadinya hambatan dalam komunikasi
dan bahkan bisa menimbulkan perpecahan.
6. Kebingungan Fakta
Banyaknya informasi yang diterima akan menyebabkan kebingungan fakta.
Informasi yang tidak konsisten terutama akan memberikan kesalahan-
kesalahan dalam penerimaan komunikasi yang ada. Seseorang akan
mengalami kebingungan mana yang fakta dan mana yang sebenarnya
sesuatu yang kurang penting.
7. Pembuatan Kesimpulan Mentah
Mirip-mirip dengan penilaian spontanitas, informasi yang diterima sering
kali tidak dicerna baik-baik sehingga akan timbul pembuatan kesimpulan
yang mentah. Hasil kesimpulan mentah ini bila kemudian dipercaya banyak
7
orang akan menjadi gangguan semantik dalam komunikasi. Komunikasi
tidak berjalan dengan semestinya dan tidak sesuai dengan tujuan awal.
8. Kesalahan Persepsi
Kesalahan persepsi bisa terjadi akibat akumulasi dari gangguan semantik
lainnya. Kesalahan persepsi akan memicu terjadinya konflik pada pihal yang
terlibat didalam komunikasi. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk
menghindari gangguan semantik dalam komunikasi agar tidak terjadi konflik
atau pun perselisihan.
2.2. Prasangaka
8
Prasangka mengakibatkan komunikan menjadi berfikir tidak rasional dan
berpandangan negatif terhadap komunikasi yang sedang terjadi.(Effendy).
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah
bersikap curiga dan menentang komunikator yang
hendak melancarkan komunikasi. Contohnya, seorang politikus yang di suatu
tempat mengemukakan suatu analisis yang ternyata meleset, akan ditanggapi
dengan penuh prasangka apabila ia kembali berpidato di tempat tersebut.Untuk
mengatasi hambatan prasangka, komunikator dalam komunikasi massa diharapkan
berada di posisi yang netral. Juga harus memiliki reputasi yang baik, artinya dia
tidak pernah terlibat dalam suatu perkara yang telah menyakiti sekelompok
komunikaan tertentu. Kesimpulannya, komunikator dalam komunikasi massa harus
bersipat acceptable.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
Daftar Pustaka
Kurniawati, Nia kania Rd. 2014. Komunikasi Antar Pribadi Konsep dan Teori
Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
11