Anda di halaman 1dari 18

Komunikasi Dalam

Kepemimpinan
Di dalam sebuah perusahaan atau orginasasi seorang
pemimpin ialah sebagai komunikator antar sesama
rekan dan bawahan disuatu perusahaan, karena
sebagai pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan
baik dan benar kepada bawahannya.
Seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi
bawahannya untuk membuat perubahan dalam
mewujudkan visi dan misi perusahaan serta mencapai
tujuan perusahaan.
Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur
yaitu sumber (source), berita atau pesan (message),
dan sasaran (destination).
Fungsi komunikasi kepemimpinan
setidaknya terdiri dari empat bagian,
pertama ada fungsi informatif, kedua ada
fungsi regulatif, ketiga ada fungsi
persuasif, dan keempat ada fungsi
integratif.
Fungsi Informatif:
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi (information-processing
system), Maksudnya ialah informasi sangat
dibutuhkan dalam suatu organisasi dan
perusahaan. informasi yang tepat, banyak sumber,
akurat dan tepat waktu sangat membantu dalam
suatu organasisasi atau perusahaan menjalankan
tugasnya. 
Sebagai contoh manager membutuhkan informasi
tentang kebijakan informasi dan aturan dari
perusahaan guna mengatasi hal hal yang tidak
diinginkan seperti konflik.
Fungsi Regulatif:
Fungsi regulatif dalam suatu organisasi
atau perusahaan ialah terkait dengan
regulasi atau peraturan-peraturan yang
dibuat oleh suatu organisasi. Dan
peraturan ini harus dipatuhi oleh seluruh
anggota dan pemimpin dalam suatu
organisasi demi menjaga sikap kedisplinan
dalam organisasi.
Fungsi Persuatif:
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang
bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi
kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator. 
Fungsi Integratif:
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan dengan baik. Maka dari itu fungsi integratif sangat
diperlukan dalam mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada 2
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan fungsi integratif
yaitu saluran informasi formal dan saluran komunikasi
informal.
Gangguan Semantik dalam Komunikasi

Gangguan ini bisa menjadi hambatan-hambatan komunikasi


yang memang perlu dihindari:
1. Allness
2. Evaluation
3. Bypassing
4. Kesalahan Penggunaan Bahasa
5. Penilaian Spontanitas
6. Kebingungan Fakta
7. Pembuatan Kesimpulan Mentah
8. Kesalahan Persepsi
Allness
Allness merupakan istilah yang merujuk pada
gangguan semantik dalam komunikasi yang
menggambarkan bagaimana seseorang merasa
sudah memahami semua informasi yang telah
diberikan kepadanya oleh orang lain. Ia
kemudian menumbuhkan suatu kepercayaan
dari abstraksi yang sudah ia proyeksikan
sebagai pembenaran dari informasi yang telah
ia dapatkan.
Evaluation

Kecenderungan untuk mengevaluasi dari proses


komunikasi adalah bentuk gangguan semantik yang juga
sering terjadi. Seseorang mungkin akan terfokus untuk
menolak pendapat orang lain dan lebih cenderung
memberikan evaluasi ketimbang menerima masukan atau
informasi baru.
Bypassing

Bypassing atau biasa disingkat sebagai BP adalah


gangguan semantik yang cenderung menyalahkan orang
lain. Tindakan menyalahkan orang lain ini terjadi terutama
dalam rangka menyalahkan penggunaan kata yang
menurutnya tidak pantas atau tidak tepat digunakan untuk
merepresentasikan sesuatu, padahal sebenarnya itu adalah
variasi bahasa yang ada.
Kesalahan Penggunaan Bahasa

Kesalahan penggunaan bahasa merupakan gangguan


semantik yang paling umum terjadi. Hambatan ini terjadi
terutama ketika seseorang salah dalam menggunakan
istilah tertentu.

Penilaian Spontanitas
Penilaian spontanitas mengandung makna bahwa
seseorang akan memberikan pendapatnya begitu
menerima informasi baru tanpa mencernanya dengan baik
terlebih dahulu.
Kebingungan Fakta

Banyaknya informasi yang diterima akan


menyebabkan kebingungan fakta. Informasi yang
tidak konsisten terutama akan memberikan
kesalahan-kesalahan dalam penerimaan
komunikasi yang ada.
Pembuatan Kesimpulan Mentah

Mirip-mirip dengan penilaian spontanitas, informasi


yang diterima seringkali tidak dicerna baik-baik
sehingga akan timbul pembuatan kesimpulan yang
mentah. Hasil kesimpulan mentah ini bila kemudian
dipercaya banyak orang akan menjadi gangguan
semantik dalam komunikasi
Kesalahan Persepsi

Terakhir adalah tentang kesalahan persepsi yang


bisa terjadi akibat akumulasi dari gangguan
semantik di atas. Kesalahan persepsi akan
memicu terjadinya konflik pada pihak yang terlibat
di dalam komunikasi. Oleh karenanya, penting bagi
kita untuk menghindari gangguan semantik dalam
komunikasi agar tidak terjadi konflik atau pun
perselisihan.
Cara Mengurangi Distorsi Komunikasi

Distorsi komunikasi adalah salah satu hal yang sudah


seharusnya kita hindari atau kita kurangi. Adanya distorsi
komunikasi membuat komunikasi yang kita lakukan berjalan
dengan tidak lancar. Baik kamu melakukan komunikasi
langsung ataupun tidak langsung, kita harus memastikan
agar komunikasi yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik
dan lancar sehingga maksud pesan kita pun tertangkap.
Ada beberapa cara mengurangi distorsi komunikasi yang perlu untuk kita
ketahui. Beberapa cara tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan media yang tepat
2. Pemilihan diksi yang tepat
3. Memehami Stock of knowledge komunikan
4. Penggunaan bahasa tubuh yang tepat
5. Menciptakan suasana yang nyaman saat komunikasi
6. Menunjukkan citra yang selaras dengan pesan komunikasi
7. Memperbaiki intonasi komunikasi apabila melakukan komunikasi
langsung
8. Memperbaiki kejelasan pengucapan pesan apabila berkomunikasi
langsung
9. Mencari lingkungan komunikasi yag mendukung
10. Memperjelas suara komunikasi langsung
11. Mengurangi interupsi
12. Penggunaan bahasa yang sama
13. Bentuk pesan jelas atau mudah dimengerti
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai