Anda di halaman 1dari 2

Langkah-Langkah yang Diperlukan dalam Mendesain

Organisasi

1. Rancang Struktur Organisasi Perusahaan Sesuai Dengan Visi Dan Misi


Sebelum membuat susunan organisasi perusahaan yang baku, maka pastikan dulu bahwa visi,
misi, dan tujuan atau sasaran organisasi telah dibuat dengan jelas. Tak jarang beberapa pihak,
terutama perusahaan start up yang terburu-buru dalam membuat struktur tanpa memperhatikan
kejelasan tentang apa yang diharapkan dari organisasi perusahaan yang dibangunnya. Oleh
karena itu, hindarilah membuat bagan organisasi tanpa memiliki simpulan tujuan organisasi yang
jelas.

2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis


Poin penting yang juga diperhatikan untuk membuat struktur organisasi perusahaan adalah
mengetahui sasaran bisnis yang ingin dicapai. Rumuskan apa saja bisnis yang ingin dilakoni dan
apa saja sasarannya. Hal ini akan membantu anda dalam mengenal bisnis, proses atau aktivitas
apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari organisasi perusahaan Anda. Dengan
demikian, akan lebih mudah mengembangkan struktur dengan kejelasan aktivitas.

3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja


Langkah berikutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan analisa dan pengamatan terhadap
kemungkinan tersimpannya keahlian-keahlian pada pekerja anda. Bisa saja selama ini organisasi
Anda memiliki banyak talenta tersimpan, tapi tidak ditemukan, digunakan atau dioptimalkan
untuk kemajuan anda. Oleh karena itu, bagi pemilik perusahaan amatlah penting mengenali
karakter dan kemampuan bawahan anda, sehingga dengan menggunakan talenta yang ada dan
mengoptimalkan bakatnya akan membuat bisnis anda berjalan baik.

4. Pertimbangkan Umur Pekerja


Dalam jenjang karir, ada 7 tahapan yang dilalui seseorang, mulai dari masa Trial, Establishment,
Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Dalam agenda membentuk struktur organisasi
perusahaan, faktor umur menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan, sehingga Anda mampu
menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang sudah dirancang. Umur merupakan
indikator umum dari tingkat kedewasaan, kematangan, dan kecekatan melakukan kerja.

5. Jelaskan kepada Pekerja Terkait Posisi atau Jabatan Yang Mungkin Tidak Sesuai
dengan Bakat Mereka
Bukan rahasia lagi, jika di setiap perusahaan, tidak akan selalu ada posisi yang terbaik buat
setiap pekerja. Sering kali talenta, background pendidikan, dan kemampuan yang dibutuhkan
tidak selalu ada pada pekerja. Atau juga posisi yang ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan
bakat dan talentanya. Membentuk susunan organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan
bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja adalah sebuah keharusan. Namun, ketika hal ini
tidak selalu terwujud, maka anda harus menjelaskan kepada pekerja terkait posisi atau
jabatannya yang mungkin saat ini masih belum sesuai dengan latar belakang dan kemampuan
mereka.

6. Berlakukan Self – Assesment Pada Pekerja


Ketika operasional perusahaan berjalan sekian waktu, mungkin anda perlu melakukan evaluasi
ulang terkait penempatan posisi setiap pekerja. Kegiatan self assesment (menilai diri sendiri)
mungkin perlu dilakukan untuk mendukung bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan
bakat dan talenta mereka. Seperti yang disebutkan di atas, hindarilah menempatkan seseorang
tanpa mempertimbangkan bakat dan talenta mereka, karena hal ini dipastikan membuat mereka
menghasilkan kinerja rendah. Tidak semua bidang pekerjaan cocok bagi setiap orang. Bahkan
orang yang memiliki kinerja hebat pada bidang pekerjaan tertentu belum tentu mampu
mempunyai kinerja yang sama pada bidang pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip ini bila
anda menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.

7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang Ramping


Ramping namun efisien, itulah visi terbaik yang diimpikan oleh setiap pemilik perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan memang harus memperhatikan prinsip kerampingan. Sebagai
langkah awal, mungkin anda hanya perlu membuat struktur jabatan yang memang cukup vital
yang harus dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan masih belum besar dan personil-personil
anda masih bisa menangani beberapa bidang urusan, maka anda bisa membuat struktur
organisasi perusahaan yang ramping. Mungkin anda tidak perlu membuat divisi Humas ketika
urusan itu masih bisa ditangani oleh divisi lain. Namun, ketika perusahaan sudah berkembang
besar dan urusan yang ditangani sudah semakin kompleks, maka anda perlu untuk
mengembangkan struktur organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai