PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pada saat ini sudah
semakin bertambah pesat, demikian juga pada perkembangan teknologi di bidang
elektronika.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tersebut sudah
sampai pada saat yang memungkinkan seseorang dapat membuat suatu peralatan
hanya dengan menghubung-hubungkan blok-blok rangkaian tanpa mengetahui
suatu sistem pengoperasian yang bekerja pada blok-blok rangkaian tersebut. Hal
ini disebabkan oleh semakin majunya industri elektronika, terutama dalam hal
pengembangan prinsip-prinsip bahan semi konduktor sehingga kemajuan
teknologi tersebut sangat berguna dalam banyak hal terutama di bidang
elektronika.
Dengan voltase bisa dipilih sebagai variable y dan arus sebagai variable x .
Dalam hal ini konstanta k disebut resistivitas 𝑅 dan terdapat persamaan sbb:
METODA VOLTMETER-AMPEREMETER
Dalam gambar 4-20 (a) arus sebenarnya yang disalurkan ke beban diukur
oleh amperemeter,tetapi voltmeter lebih tepat mengukur tegangan sumber
daripada tegangan beban nyata (actual). Untuk mendapatkan tegangan yang
sebenarnya pada beban, penurunan tegangan di dalam amperemeter harus
dikurangkan dari penunjukan voltmeter. Apabila voltmeter dihubungkan langsung
di antara ujung-ujung tahanan seperti di dalam gambar 4-20 (b), maka voltmeter
mengukur tegangan beban yang sebenarnya tetapi amperemeter menghasilkan
kesalahan (error) sebesar arus yang melalui voltmeter. Pada kedua cara
pengukuran 𝑅𝑥 ini kesalahan tetap dihasilkan. Cara yang benar untuk
menghubungkan voltmeter bergantung pada nilai 𝑅𝑥 beserta tahanan voltmeter dan
amperemeter. Umumnya tahanan amperemeter rendah sedangkan tahanan
voltmeter tinggi.
Dalam gambar 4-20(a) amperemeter membaca arus beban (𝐼𝑥 ) yang
sebenarnya dan voltmeter mengukur tegangan sumber (𝑉𝑡 ). Apabila 𝑅𝑥 besar
dibandingkan dengan tahanan dalam amperemeter, kesalahan yang diakibatkan
oleh penurunan tegangan di dalam amperemeter dapat diabaikan dan 𝑉𝑡 sangat
mendekati tegangan beban yang sebenarnya (𝑉𝑡 ). Oleh karena itu, rangkaian pada
gambar 1 adalah yang paling baik untuk pengukuran nilai-nilai tahanan yang
tinggi (high resistance values).
Dalam gambar 40-20(b) voltmeter membaca tegangan beban yang
sebenarnya (𝑉𝑡 ) dan amperemeter membaca arus sumber (𝐼𝑡 ). Apabila 𝑅𝑥 kecil
dibandingkan tahanan dalam voltmeter, arus yang dialirkan ke voltmeter tidak
begitu mempengaruhi arus sumber dan 𝐼𝑡 sangat mendekati arus beban sebenarnya
(𝐼𝑥 ). Oleh karena itu rangkaian pada gambar 40-20(b) merupakan rangkaian yang
paling baik untuk pengukuran nilai-nilai tahanan rendah (low resistance values).
Cara mengetahui voltmeter telah dihubungkan dengan tepat bila besar
tahanan 𝑅𝑥 tidak diketahui adalah sebagai berikut:
a. Hubungkan voltmeter terhadap 𝑅𝑥 dengan sakelar di posisi 1 dan amati
pembacaan amperemeter.
b. Pindahkan sakelar ke posisi 2. Jika pembacaan amperemeter tidak berubah,
kembalikan sakelar ke posisi 1. Gejala ini menunjukkan pengukuran tahanan
rendah. Catat pembacaan arus dan tegangan dan hitung nilai 𝑅𝑥 menurut
persamaan (4.11).
c. Jika pembacaan amperemeter berkurang sewaktu memindahkan saklar dari
posisi 1 ke posisi 2, biarkan voltmeter pada posisi 2. Gejala ini menunjukkan
pengukuran tahanan tinggi. Catat arus dan tegangan kemudian hitung nilai
𝑅𝑥 menurut persamaan (4-11).
Gambar 4.21 efek posisi voltmeter dalam pengukuran
cara voltmeter Amperemeter
Pengukuran tegangan didalam rangkaian elektronik umumnya dilakukan dengan
voltmeter rangkuman ganda atau multimeter, dengan sensitivitas antara 20 k / V
sampai 50k / V .Tahanan amperemeter bergantung pada perencanaan kumparan
dan umumnya lebih besar bagi arus skala penuh yang rendah. (Cooper, 1985: 72)
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Posisi 1
Variabel Kontrol : Tegangan Sumber (Vs), Hambatan (R1)
Variabel Manipulasi : Tegangan (V)
Variabel Respon : Kuat Arus (I)
Posisi 2
Variabel Kontrol : Tegangan Sumber (Vs), Hambatan (R2)
Variabel Manipulasi : Tegangan (V)
Variabel Respon : Kuat Arus (I)
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Tegangan Sumber (Vs) adalah tegangan yang berasal dari power supply
yang terbaca pada voltmeter dan satuannya adalah Volt (V)
2. Hambatan (R1 dan R2 ) adalah variabel kontrol yang nilainya tertera pada
resistor dan akan dibandingkan dengan hasil resistansi berdasarkan grafik
3. Tegangan (V) adalah hasil pengukuran yang terbaca pada voltmeter
dengan satuan Volt (V),
4. Kuat Arus (I) adalah hasil pengukuran dari Amperemeter pada rangkaian
dan satuannya Ampere (A)
Posisi Komutator
Resistansi 1 2
Resistor
Tegangan Kuat Arus Tegangan Kuat Arus
(V) (A) (V) (A)
| 2,02 ± 0,04 | |18,62 ± 0,29 | 10-3 | 2,02 ± 0,04 | |18,70± 0,29 | 10-3
| 3,02 ± 0,05| |27,80 ± 0,42| 10-3 | 3,01 ± 0,05 | |27,90 ±0,42 | 10-3
| 4,00 ± 0,06 | |36,72 ± 0,54| 10-3 | 4,01 ± 0,06 | |37,20 ±0,55 | 10-3
| 5,00 ± 0,06 | |46,00 ± 0,67| 10-3 | 5,00 ± 0,06 | |46,30 ±0,68 | 10-3
| 6,00 ± 0,07 | |55,10 ± 0,80| 10-3 | 6,00 ± 0,07 | |55,60 ±0,81 | 10-3
100 Ω | 7,00 ± 0,08 | |64,40 ± 0,93| 10-3 | 7,02 ± 0,08 | |65,00 ±0,94 | 10-3
| 8,00 ± 0,09 | |73,50 ± 1,06| 10-3 | 8,01 ± 0,09 | |74,20 ±1,07 | 10-3
| 9,00 ± 0,10 | |82,60 ± 1,19| 10-3 | 9,00 ± 0,10 | |83,30 ±1,20 | 10-3
| 10,01 ± 0,11
| 10,01 ± 0,11 | |92,00 ± 1,32| 10-3 |92,70 ±1,33 | 10-3
|
|100,20 ± 1,43| 10- | 11,02 ± 0,12
| 11,02 ± 0,12 | 3 |102,00 ±1,46 | 10-3
|
| 1,99 ± 0,04 | |0,01 ± 0,03| 10-3 | 1,98 ± 0,04 | |0,01 ± 0,03| 10-3
| 3,02 ± 0,05 | |0,02 ± 0,03| 10-3 | 2,99 ± 0,05 | |0,02 ± 0,03| 10-3
| 4,00 ± 0,06 | |0,03 ± 0,03| 10-3 | 4,01 ± 0,06 | |0,03 ± 0,03| 10-3
| 4,99 ± 0,06 | |0,04 ± 0,03| 10-3 | 5,02 ± 0,06 | |0,04 ± 0,03| 10-3
| 6,02 ± 0,07 | |0,05 ± 0,03| 10-3 | 6,00 ± 0,07 | |0,05 ± 0,03| 10-3
100 kΩ | 7,00 ± 0,08 | |0,06 ± 0,03| 10-3 | 7,00 ± 0,08 | |0,06 ± 0,03| 10-3
| 8,00 ± 0,09 | |0,07 ± 0,03| 10-3 | 8,01 ± 0,09 | |0,07 ± 0,03| 10-3
| 9,02 ± 0,10 | |0,08 ± 0,03| 10-3 | 8,99 ± 0,10 | |0,08 ± 0,03| 10-3
| 10,00 ± 0,11
| 10,00 ± 0,11 | |0,09 ± 0,03| 10-3 |0,09 ± 0,03| 10-3
|
| 11,00 ± 0,12
| 11,00 ± 0,12 | |0,10 ± 0,03| 10-3 |0,10 ± 0,03| 10-3
|
B. ANALISIS
1. Buatlah grafik hubungan antara arus dan tegangan dari data-data
anda, tentukan nilai resistansi dari masing-masing resistor yang
gunakan berdasarkan grafik.
2. Hitung ketidakpastian pengukuran anda.
3. Hitung pula persentase perbedaan (% Difference) dari hasil-hasil yang
anda peroleh dengan persamaan :
𝑅𝑒𝑓 − 𝑅𝑀𝑒𝑎𝑛
% diff = | | × 100%
𝑅𝑎𝑣𝑒𝑟𝑔
Dimana :
𝑅𝑚𝑒𝑎𝑠. = Resistansi Terukur, Ω
𝑅𝑟𝑒𝑓. = Resistansi Tertera, Ω
𝑅𝐴𝑣𝑟𝑔. = Resistansi Rata-rata 𝑅𝑟𝑒𝑓. dengan 𝑅𝐴𝑣𝑟𝑔. , Ω
4. Komentari hasil-hasil yang anda peroleh dan kesimpulan apa yang dapat
ada tarik dari serangkaian kegiatan pertama ini ?
1. Grafik hubungan antara arus dan tegangan dari data-data yang
diperoleh.
1) Grafik hubungan antara arus dan tegangan untuk resisitor 100 Ω pada
posisi 1
0.12
0.06
0.04
0.02
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan (V)
y = mx + c
y = 9.1238x + 0.3253
R² = 0.9999
𝑦 𝐼
m=𝑥 =𝑉
V
dimana: R = , sehingga
I
1
R=𝑚
1
R= Ω = 109.89 Ω
0.0091
100 Ω− 109.89 Ω
% diff = | 100 Ω + 109,89 Ω | × 100%
2
= 9,4 %
2) Grafik hubungan antara arus dan tegangan untuk resisitor 100 Ω pada
posisi 2
0.12
y = 0.0093x + 5E-05
0.1 R² = 1
0.08
Kuat Arus (A)
0.06
0.04
0.02
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan (V)
y = mx + c
y = 0.0093x + 5E-05
R² = 1
𝑦 𝐼
m=𝑥 =𝑉
V
dimana: R = , sehingga
I
1 1
R = 𝑚 = 0.0093 = 107,53 Ω
100 Ω− 107,53 Ω
% diff = | 100 Ω + 107,53 Ω | × 100%
2
= 7,2 %
3) Grafik hubungan antara arus dan tegangan untuk resisitor 100 kΩ pada
posisi 1
0.00012
y = 1E-05x - 1E-05
0.0001
R² = 1
0.00008
Kuat Arus (A)
0.00006
0.00004
0.00002
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan (V)
y = mx + c
y = 1E-05x - 1E-05
R² = 1
𝑦 𝐼
m=𝑥 =𝑉
V
dimana: R = , sehingga
I
1
R=𝑚
1
R= Ω = 100 kΩ
0.00001
=0%
4) Grafik hubungan antara arus dan tegangan untuk resisitor 100 KΩ pada
posisi 2
0.00012
y = 1E-05x - 1E-05
0.0001 R² = 1
0.00008
Kuat Arus (A)
0.00006
0.00004
0.00002
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan (V)
y = mx + c
y = 1E-05x - 1E-05
R² = 1
𝑦 𝐼
m=𝑥 =𝑉
V
dimana: R = , sehingga
I
1 1
R = 𝑚 = 0.00001 = 1100 kΩ
= 0%
C. PEMBAHASAN
Pada posisi 1, arus yang diukur oleh amperemeter adalah arus yang
mengalir menuju hambatan, dan tegangan yang diukur oleh voltmeter
merupakan tegangan sumber. Pada posisi 2, arus yang diukur oleh
amperemeter merupakan arus yang berasal dari sumber, sedangkan tegangan
yang diukur oleh voltmeter merupakan tegangan hambatan. Hambatan dalam
Amperemeter nilainya selalu lebih kecil mendekati nol, akibatnya tidak ada
arus yang tertahan pada amperemeter, sehingga arus yang mengalir di
hambatan, besarnya sama dengan besar kuat arus dari sumber arus. Hambatan
dalam voltmeter nilainya selalu besar mendekati tak hingga, akibatnya tidak
ada arus yang melewati voltmeter, sehingga nilai arus yang terbaca pada
ampermeter merupakan nilai kuat arus yang sebenarnya yang berasal dari
sumber arus.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa besar perbedaan antara
hambatan yang tertera pada resistor dengan hasil pengukuran berdasarkan
grafik untuk hambatan 100 Ω , pada posisi 1 diperoleh %diff sebesar 9,4 % ,
sedangkan pada posisi 2 diperoleh %diff sebesar 7,2 %. Untuk hambatan 100
kΩ pada posisi 1 diperoleh %diff sebesar 0 % , sedangkan pada posisi 2
diperoleh %diff sebesar 0%.
Rangkaian posisi 1 adalah yang paling baik untuk mengukur hambatan
yang tinggi (high resistance). Sedangakan rangkaian posisi 2 adalah posisi
yang paling baik untuk mengukur hambatan rendah (low resistance).
Cara yang benar untuk menghubungkan voltmeter bergantung pada
nilai Rx beserta hambatan voltmeter dan amperemeter. Umumnya
hambatan dalam amperemeter rendah sedangkan hambatan dalam
voltmeter tinggi.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
V
Rx
I
B. SARAN
Lutfiyana, dkk. 2017. Rancang Bangun Alat Ukur Suhu Tanah, Kelembaban Tanah,
dan Resistansi. Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No. 2.
Sujawarta, dkk. 2017. Identifikasi Nilai Hambat Jenis Arang Tempurung Kelapa
dan Arang Kayu Mangrove sebagai Bahan Alternatif Pengganti Resistor Film
Karbon. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj.