Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR HIJRAH MUTHMAINNAH .

NIM : 1712442004

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA ICP

MAUDU’ LOMPOA

Setiap daerah memiliki tradisi dan kebudayaan yang berbeda-beda.


Bahkan perayaan tradisi-tradisi tersebut menjadi salah satu agenda wisata yang
mengundang banyak turis lokal dan manca negara untuk datang dan melihat
langsung perayaan tradisi tersebut.

Gambar 1.1 Maudu’ Lompoa Cikoang Kabuaten Takalar

Salah satunya adalah tradisi Maudu’ Lompoa yang merupakan puncak


peringatan maulid Nabi Muhammad SAW oleh masyarakat Cikoang di kabupaten
Takalar, tradisi ini sangat kental dengan budaya Takalar. Tradisi ini ditujukan
untuk menanamkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Maudu Lompoa Cikoang merupakan pesta keagamaan masyarakat Cikoang yang
sarat dengan nilai-nilai budaya yang terus dilestarikan turun-temurun. Dalam
perayaan ini, warga Cikoang dan sekitarnya mengarak replika perahu Pinisi yang
dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai Cikoang.
Setelah dipamerkan, replika perahu diangkat dan diarak warga keliling desa.
Keunikan dari tradisi Maudu Lompoa terletak pada julung-julung atau
kapal kayu yang dihias sedemikian rupa menggunakan kain warna-warni. Di
dalam kapal-kapal itu terdapat berbagai macam bahan pokok mulai dari telur yang
juga diwarnai berbagai macam warna, serta hasil bumi dari wilayah sekitar
Kabupaten Takalar. Selain telur dan hasil bumi, julung-julung juga diisi dengan
perlengkapan sehari-hari seperti pakaian, celana, sampai perlengkapan mandi
seperti pasta gigi dan sabun. Semua hiasan yang terdapat di dalam julung-julung
merupakan sebuah simbolisasi bahwa ajaran Islam masuk ke wilayah Cikoang
dibawa oleh para pedagang. Aneka sesaji juga dihadirkan sebagai pengisi julung-
julung seperti bakul besar yang terbuat dari anyaman daun lontar atau biasa
disebut "Baku Maudu" oleh warga setempat.

Julung-julung adalah tempat menyimpan baku’ maudu yang telah dirateki,


julung-julung (Replika perahu kayu khas Makassar) dan memiliki tiang atau kaki.
Julung-julung terbuat dari kayu yang dihiasi berbagai macam aksesoris yang
ditata rapi sehingga kelihatan indah dan sangat meraih. Berisi telur yang ditata,
bakul anyaman dengan berbagai bentuk, baju, celana, sepatu, sandal, sarung, dan
lain-lain. Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa berkah bagi
masyarakat Cikoang.

USAHA DAN ENERGI

Kata usaha dalam kehidupan Ketika replika perahu kecil


sehari-hari adalah berbagai (Julung-julung) tersebut ini diangkat dan
aktivitas yang dilakukan manusia. diarak warga keliling desa, maka
Dalam fisika, usaha didefinisikan diperlukan sebuah Usaha. Ketika gaya
sebagai hasil kali gaya dengan yang berikan terhadap benda
perpindahan benda. menyebabkan benda berpindah tempat
maka dapat dikatakan kita telah
W = F.s
melakukan usaha terhadap benda
Dimana: tersebut, karena usaha sangat dipengaruhi
oleh gaya. Oleh karena itu, saat
W = Usaha (J)
mengarak Julung-julung diperlukan
F = Gaya (N)
usaha dengan memberikan gaya agar
s = Jarak perpindahan (m) benda diam tersebut dapat berpindah.
Gambar 1.2 Julung-julung diangkat dan diarak warga

Jika benda dipindahkan dengan cara


ditarik menggunakan tali maka gaya tariknya
membentuk sudut α terhadap bidang dan
perahu tersebut berpindah sejauh s. Dengan
demikian, gaya yang bekerja pada benda
membentuk sudut α terhadap arah
perpindahannya. Oleh karena itu, besar usaha
yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan
dengan persamaan:

W = F cos α . s = F s cos α

CONTOH SOAL !

Sebuah Julung-julung dengan massa M, diangkat dan diarak oleh warga dengan
gaya sebesar 50 N kedepan. Jika Julung-julung berpindah sejauh 120 cm. Berapa
usaha yang dilakukan warga?

Jawab:

F = 50 N s = 120 cm

W = F x s = (50 N) x (1,2 m) = 60 Joule


Sebuah benda dapat melakukan usaha pada benda lain jika memiliki energi.
Semakin banyak energi yang dimiliki sebuah benda, maka semakin besar pula
usaha yang dapat dilakukannya. Usaha dan energi memiliki hubungan yang sangat
erat. Jika pada suatu benda terjadi perubahan energi maka benda itu mendapatkan
usaha dari gaya yang bekerja padanya. Energi terdiri dari dua yaitu energi kinetik
dan energi potensial gravitasi.

Hubungan Usaha dengan Energi Potensial Gravitasi

Pernahkah anda memindahkan benda dari tempat rendah ke


tempat yang yang tinggi atau sebaliknya? Itu berarti anda telah
melakukan usaha pada benda tersebut sehingga benda berpindah.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena
pengaruh tempat atau kedudukan benda tersebut.

Energi potensial benda yang disebabkan oleh gaya gravitasi disebut energi
potensial gravitasi yang dirumuskan dengan:
Ep = m.g.h
Dimana:
Ep = Energi Potensial Gravitasi (J)
m = Massa Benda (kg)
g = Percepatan Gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian benda pada titik acuan (m)

Disini para warga Cikoang bergotong-


royong mengangkat perahu kecil (Julung-
julung). Pada peristiwa ini, telah dilakukan
usaha sehingga Julung-julung yang mulanya
diam, kemudian berpindah dari tempat semula
ke atas udara (diatas warga) maka energi
potensial berubah karena ketinggian tempat
semula yang berbeda, maka disebut sebagai
perubahan energi potensial. Dapat dikatakan Gambar 1.3 Julung-julung
diangkat oleh warga
bahwa energi potensial terjadi ketika benda
dalam keadaan diam.
Energi yang dimiliki Julung-julung karena kedudukan/ketinggian terhadap
suatu bidang acuan tertentu. Semakin tinggi Julung-julung diangkat diatas
permukaan tanah maka makin besar energi potensial yang dimilikinya. Jadi,
energi potensial suatu benda disebabkan oleh kedudukan benda terhadap gravitasi
bumi.

CONTOH SOAL !

Sebuah perahu kecil yang memiliki massa sebesar 10 kg setelah diangkat keatas
dengan ketinggian sebesar 4 m. Berapakah energi potensial perahu dengan
percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2 ?

Jawab:

m = 10 kg, h = 4 m, g = 10 m/s2

Ep = m.g.h

Ep = (10 kg) x (4 m) x (10 m/s2)

Ep = 400 Joule

Jika energi potensial benda pada saat berada di posisi semula sebesar E P1 dan
energi potensial benda setelah berada diatas perahu sebesar E P2 maka besar usaha
yang dilakukan pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

W = EP2  – EP1
Dimana:
W = usaha yang dilakukan pada benda (J)
EP1 = energi potensial benda pada keadaan awal (J)
EP2 = energi potensial benda pada keadaan akhir (J)

HUKUM I NEWTON

“Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus


beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.”

∑F = 0
Dari persamaan diatas, ketika benda diam pada bidang datar maka gaya
normal akan sama dengan gaya berat.

Saat Julung-julung diangkat maka memiliki gaya berat. Dimana, gaya gravitasi
bekerja pada massa Julung-julung tersebut. Jika benda tersebut berada di bumi,
maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi.

Dari persamaan diatas, ketika


benda diam pada bidang datar maka
gaya normal akan sama dengan gaya
berat.

Saat Julung-julung diangkat maka


memiliki gaya berat. Dimana, gaya
gravitasi bekerja pada massa Julung-
julung tersebut. Karena benda berada di
F bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja
adalah gaya tarik bumi.

Arah berat benda selalu menuju pusat bumi. Julung-julung yang berada diatas
tidak jatuh kebawah karena orang yang menahannya dari bawah memberikan gaya
tegak lurus yang arahnya keatas, gaya yang diberkan disebut Gaya Normal (N).
Selain gaya berat dan gaya normal, juga terdapat gaya gesekan. Pada Julung-
julung bekerja gaya gesek statis karena benda dalam keadaan diam. Selama
julung-julung masih dalam keadaan diam, gaya gesek statis selalu sama dengan
gaya yang bekerja pada julung-julung.

Anda mungkin juga menyukai