MOSI DEBAT

1. Pengguna bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari

menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme bangsa.
2. Peningkatan pelayanan pendidikan lebih utama dari pada
peninngkatan keterampilan masyarakat untuk Indonesia lebih baik.
3. Latar belakang keluarga berpengaruh terhadap prestasi peserta
didik.
4. Tontonan di Indonesia seperti acara gosip, konser, sinetron,
serbuan iklan, dsb. dapat membuat banyak masyarat Indonesia
menjadi pribadi yang konsumtif yang akhirnya justru menjadi
penghalang bagi pembangunan nasional.
5. Ujian nasional tidak dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa.
6. Program TV di Indonesia membawa dampak buruk bagi generasi
muda Indonesia.
7. Perkembangan teknologi saat ini membuat anak-anak Indonesia
malas membaca buku.
8. Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia.
9. Masyarakat Indonesia tidak boleh menggunakan produk luar
negeri.
10. Kekurangan sarana dan prasarana mengakibatkan rendahnya
prestasi siswa di bidang pendidikan.
11. Pengguna media sosial/ internet sebagai sumber bantu bahan ajar
siswa.
12. Organisasi wajib bagi semua siswa.
13. Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia.
14. Home scoling lebih efektif dari pada sekolah formal.
15. Masyarakat Indonesia harus beralih ke kendaraan umum demi
kelancaran lalu lintas.
16. Keberadaan dana bos akan meningkatkan kualitas pendidikan.
17. Tenaga kerja asing wajib mampu berbahasa Indonesia di
lingkungan kerjanya.
18. Bahasa Indonesia sangat mungkin menjadi bahasa Internasional.
19. Keberadaan ujian nasional perlu dipertahankan.
20. Perlunya pembatasan teks dari internet sebagai referensi atau
kutipan tulisan ilmiah siswa.
21. Perlu pembatasan iklan politik (spanduk,baliho) yang bertebaran
di pinggir jalan raya.
22. Upah minimum regional (UMR) perlu dinaikkan setiap tahun.
23. Peran generasi milenial dalam partisipasi pengawasan pemilu.
24. Banyaknya masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya
menandakan bahwa rasa nasionalisme sangatlah rendah.
25. Generasi milenial menentukan masa depan bangsa melalui pemilu.