Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian embedded mixed
methods yang merupakan salah satu jenis penelitian yang menggunakan dua jenis
data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari analisis
scientific explanation peserta didik, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil
penyekoran terhadap scientific explanation. Rancangan penelitian kuantitatif
dilakukan sesuai quasy experimental posttest-only control group design.
Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelas
penelitian. Kelas ekperimen 1 dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
EDI dan kelas eksperimen 2 dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Rancangan quasy experimental posttest-only control group
design dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Quasy Experimental Posstest Only Control Group Design

Kelas Perlakuan Posttest


Eksperimen 1 X1 O
Eksperimen 2 X2 O

Sumber : Creswell (dalam Aldresti, F., 2018: 32)

Keterangan :
X1 : Perlakuan kelas eksperimen 1dengan menerapkan model pembelajaran EDI
X2 : Perlakuan kelas ekperimen 2 dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
O : Hasil posttes keterampilan scientific explanation

B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi akibat atau

20
21

timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran EDI dan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan sehingga
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dapat dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu materi
pembelajaran, waktu pembelajaran dan kemampuan guru pengajar.

3. Variabel Terikat
Variabel bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau di timbulkan
akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keterampilan scientific explanation.

C. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gambiran pada semester genap
tahun ajaran 2018/2019 yaitu pada tanggal 7 Januari hingga 31 Januari. Penelitian
ini dilakukan enam kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk
setiap pertemuan. Lima kali pertemuan digunakan untuk perlakuan dan satu kali
pertemuan digunakan untuk posttest. Data posttest ini digunakan untuk melihat
perbedaan keterampilan scientific explanation peserta didik kelas EDI dan peserta
didik kelas inkuiri terbimbing.

D. Populasi Dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subjek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang dipelajari dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas XI MIA semester dua SMAN 1 Gambiran tahun
ajaran 2018/ 2019.
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2015). Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik cluster random sampling. Terdapat lima kelas yang dapat digunakan
sebagai sampel yaitu XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 3, XI MIA 4 dan XI MIA 5.
Teknik cluster random sampling dapat terlaksana apabila kelima kelas tersebut
memiliki data nilai kemampuan awal perserta didik dengan variasi yang homogen.
22

Uji homogenitas varian menggunakan uji Levene pada taraf signifikansi 0,05
dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Berdasarkan hasil uji Levene
diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,189. Hasil tersebut memenuhi kriteria Sig.>
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima kelas memiliki varians yang
homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Dua dari lima kelas tersebut kemudian diundi untuk menentukan kelas yang
digunakan sebagai sampel. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah XI
MIA 1 sebagai kelas eksperimen 1 yang akan diterapkan dengan model
pembelajaran EDI dan XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen 2 yang akan
diterapkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Jumlah peserta didik
yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Peserta Didik dalam Penelitian

Nama kelas Jumlah peserta didik


XI MIA 1 30
XI MIA 2 30

Karakteristik dari kedua kelas ini antara lain.


a. Mempunyai jumlah jam pelajaran yang sama
b. Materi kimia yang diajarkan pada masing-masing kelas dalam populasi
tersebut mempunyai alokasi waktu yang sama.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian merupakan alat yang berfungsi untuk
memperoleh dan mengumpulkan data untuk memecahkan masalah yang diangkat
dalam penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua
instrumen yaitu instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran.

1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa silabus
untuk materi asam asam basa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
Lembar Kerja Peserta didik (LKPD). Instrumen perlakuan yang digunakan dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Silabus
23

Silabus terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, materi kegiatan


pembelajaran, indikator, alokasi waktu dan sumber atau bahan alat pembelajaran.
Pada penelitian ini menggunakan silabus yang mengacu pada mata pelajaran
kimia yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan kurikulum 2013 revisi,
kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti agar sesuai dengan rencana
pembelajaran. Silabus dapat dilihat pada Lampiran 3.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pelaksanaan pembelajaran dikembangkan oleh peneliti sesuai
dengan silabus yang telah dikembangkan sebelumnya. RPP sebelum digunakan
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pembimbing dan guru kimia SMAN 1
Gambiran. Pada penelitian ini terdapat dua RPP yaitu RPP untuk kelas
eksperimen 1 yang menggunakan menggunakan model pembelajaran EDI dan
kelas ekperimen 2 yang menggunakan model inkuiri terbimbing yang dapat dilihat
pada Lampiran 4 dan Lampiran 6.

c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Lembar kerja peserta didik (LKPD) berisi tujuan kegiatan, petunjuk, uraian
singkat dan pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta didik. LKPD diberikan
dengan tujuan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi asam basa
serta dapat digunakan untuk memafsilitasi peserta didik dalam menuliskan
scientific explanantion. LKPD yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu
LKPD untuk kelas eksperimen 1 dengan menggunakan menggunakan model
pembelajaran EDI dan untuk kelas ekperimen 2 dengan menggunakan model
inkuiri terbimbing. LKPD EDI dan inkuiri terbimbing dapat dilihat pada
Lampiran 8 dan Lampiran 10. Sebelum digunakan, instrumen perlakuan meliputi
RPP dan LKPD telah diuji validitas isi oleh ahli.

1) Uji Validitas Isi


Uji validitas isi dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Pengujian dilaku-
kan oleh 2 guru kimia SMAN 1 Gambiran. Setiap validator memberikan nilai
pada lembar validasi dengan kriteria sebagai berikut.
 Skor 4, jika isi RPP/LKPD sangat sesuai/ sangat benar/ sangat baik
 Skor 3, jika isi RPP/LKPD sesuai/ benar/ baik
24

 Skor 2, jika isi RPP/LKPD cukup sesuai/ cukup benar/ cukup baik
 Skor 1, jika isi RPP/LKPD kurangsesuai/ kurang benar/ kurang baik
Skor yang diberikan oleh validator dinyatakan dalam bentuk persentase dengan
menggunakan rumus:

P=
∑ Skor validator x 100%
Skor maksimum
Kriteria validitas isi dapat dilihat pada Tabel 3.3. Ringkasan persentase hasil
validasi RPP dengan model pembelajaran EDI dan inkuiri terbimbing dapat dilihat
pada Tabel 3.4.

Tabel 3.3 Kriteria Persentase Validitas isi RPP dan LKPD

Presentase (%) Kategori


80< x ≤ 100 Sangat Baik
60< x ≤ 80 Baik
40< x ≤ 60 Cukup Baik
20< x ≤ 40 Kurang Baik
0< x ≤ 20 Sangat Kurang Baik

Sumber : diadaptasi dari Riduwan (2006: 89)

Tabel 3.4 Ringkasan Persentase Hasil Validasi RPP Dengan Model Pembelajaran EDI Dan Inkuiri
Terbimbing

Model Pembelajaran Persentase Skor


Validator 1 Validator 2 Rata-Rata
EDI 100% 96,88%. 98,44%
Inkuiri terbimbing 100% 96,25%. 98,13%

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa rata-rata persentase skor validasi RPP dengan
model pembelajaran EDI sebesar 98,44% dan RPP dengan model pembelajaran
inkuiri sebesar 98,13%, sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP model pembela-
jaran EDI dan inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
kategori sangat baik. Hasil validasi RPP dengan model pembelajaran EDI secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5 dan hasil validasi RPP dengan model pem-
belajaran inkuiri terbimbing secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.
25

Ringkasan hasil validasi LKPD dengan model pembelajaran EDI dan


inkuiri terbimbing dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Ringkasan Persentase Hasil Validasi LKPD dengan Model Pembelajaran EDI dan
Inkuiri Terbimbing

Model Pembelajaran Persentase Skor


Validator 1 Validator 2 Rata-Rata
EDI 100% 91,06%. 95,53%
Inkuiri terbimbing 100% 93,81%. 96,91%

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa rata-rata persentase skor validasi LKPD dengan
model pembelajaran EDI sebesar 95,53% dan LKPD dengan model pembelajaran
inkuiri sebesar 96,91%, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKPD model
pembelajaran EDI dan inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk kategori sangat baik. Hasil validasi LKPD dengan model pembelajaran
EDI secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 dan hasil validasi LKPD
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 11.

2. Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran merupakan alat ukur penilaian yang digunakan
untuk mengetahui hasil perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes keterampilan scientific explanation. Instrumen
tes scientific explanation peserta didik berbentuk tes esai.

a. Soal Tes Keterampilan Scientific Explanation


Soal tes keterampilan scientific explanation dikonsultasikan ke dosen
pembimbing dan divalidasi oleh dosen serta guru SMA. Hasil validasi kemudian
dianalisis untuk mengetahui validitas isi dan validasi empiris sebelum digunakan
dalam pengambilan data. Soal tes scientific explanation dilengkapi dengan kisi-
kisi, kunci jawaban dan pedoman penskoran. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada
Lampiran 12. Kunci jawaban soal tes dapat dilihat pada Lampiran 13. Pedoman
penskoran dapat dilihat pada Lampiran 14. Soal tes keterampilan scientific
explanation dapat dilihat pada Lampiran 15.
1) Validitas Isi
26

Validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang


seharusnya diukur. Validitas isi digunakan untuk meninjau serta melihat isi,
editorial, materi, dan bahasa soal tes yang telah dibuat apakah sesuai dengan
indikator soal atau tidak. Kriteria validitas isi tes keterampilan scientific
explanation peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.6. Keenam soal yang telah
divalidasi diperoleh persentase hasil validitas isi sebesar 100% dan 96,75%. Rata-
rata persentase skor keenam soal uraian sebesar 98,50%, sehingga soal tes yang
digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil validasi
isi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16.

Tabel 3.6 Kriteria Validitas Isi Tes Keterampilan Scientific Explanation Peserta Didik

Presentase (%) Kategori


80< x ≤ 100 Sangat Baik
60< x ≤ 80 Baik
40< x ≤ 60 Cukup Baik
20< x ≤ 40 Kurang Baik
0< x ≤ 20 Sangat Kurang Baik

Sumber : diadaptasi dari Riduwan (2006: 89)

2) Validitas Empiris
Validitas empiris dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal
dan reabilitas soal tes. Validitas empiris diperoleh dengan menguji hasil tes
keterampilan scientific explanation. Butir soal yang diuji adalah butir soal yang
telah di validasi isi oleh ahli

a) Validitas Butir Soal


Validitas butir soal dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi
Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) dengan bantuan SPSS 22.0 for
windows.Analisis dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor soal. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf
signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut.
Jika thitung > tTabel pada taraf signifikansi 0,05 dinyatakan valid.
Jika thitung < tTabel pada taraf signifikansi 0,05 dinyatakan valid.
27

Berdasarkan hasil validitas enam butir soal diperoleh nilai thitung memenuhi
kriteria thitung > tTabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa tes keterampilan scientific
explanation yang digunakan pada penelitian ini adalah valid. Hasil uji
validitas butir soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17.

b) Reliabilitas Soal Tes


Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pada
penelitian ini analisis data yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas tes
dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach’s dengan bantuan SPSS 22.0 for
windows pada taraf signifikansi 0,05. Kriteria reliabilitas tes dapat dilihat pada
Tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Tes

Nilai Alpha Kategori


0,80< r ≤ 1,00 Sangat Baik
0,60< r ≤ 0,80 Baik
0,40< r ≤ 0,60 Cukup Baik
0,20< r ≤ 0,40 Kurang Baik
0< r ≤ 0,20 Sangat Kurang Baik

Sumber: Diadaptasi dari Arikunto (2013: 89)

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Alpha sebesar 0,615, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tes keterampilan scientific explanation yang digunakan pada
penelitian ini memiliki kriteria reliabilitas yang baik. Hasil uji reliabilitas soal
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 18.

F. Tahap Pengumpulan Data


Penelitian ini dilakukan sesuai langkah-langkah pengumpulan data sebagai
berikut.

1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Gambiran.
b. Melakukan studi kepustakaan tentang model pembelajaran EDI, inkuiri
terbimbing, keterampilan scientific explanation dan materi asam basa
c. Menyusun rancangan penelitian dan instrumen yang meliputi silabus, soal
28

tes scientific explanation, kunci jawaban dan pedoman penskoran


d. Melaksanakan validasi terhadap seluruh instrumen penelitian.
e. Merevisi instrumen berdasarkan hasil validasi.
f. Mengatur jadwal penelitian dan mengurus surat izin penelitian

2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberi perlakuan pembelajaran materi asam basa dengan menggunakan
model pembelajaran EDI pada kelas eksperimen 1 dan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen 2.
b. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan penilaian keterlaksanaan
pembelajaran.
c. Memberikan soal tes keterampilan scientific explanation

3. Tahap pelaksanaan
a. Merekap nilai tes keterampilan scientific explanation peserta didik.
b. Menganalisis kualitas scientific explanation peserta didik
c. Menganalisis data nilai tes peserta didik untuk uji hipotesis menggunakan
Independent Sampel t-test dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.
d. Menyusun pembahasan berdasarkan hasil penelitian.
e. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis statistik.

1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Data yang
dideskripsikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Keterampilan Scientific Explanation Peserta Didik


Data keterampilan scientific explanation peserta didik diperoleh dari data
nilai posttest menggunakan tes soal uraian pada materi asam basa. Data yang
sudah terkumpul kemudian diolah dan dilakukan analisis data. Analisis data
29

berfungsi untuk memberikan makna terhadap data yang terkumpul sehingga dapat
disimpulkan kualitas keterampilan scientific explanation peserta didik. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut.
1) Mengklasifikasikan jawaban peserta didik berdasarkan komponen scientific
explanation yang terdiri dari klaim, bukti dan penalaran.
2) Mengkategorikan level kualitas scientific explanation berdasarkan progression
edvidence-based explanation yang dikembangkan oleh Gotwals, dkk (2009).
Pengkategorian level kompleksitas scientific explanation dapat dilihat pada
Tabel 2.2. Jawaban terhadap tes scientific explanation tersebut diperiksa oleh
dua orang interrater secara terpisah. Tujuan analisis interrater reability adalah
untuk menghindari bias peneliti terhadap hasil penelitian dan untuk menguji
keabsahan hasil penelitian. Tingkat kekuatan hasil penelitian melalui interrater
reability ditunjukan dengan nilai koefisien Kappa dengan bantuan SPSS 22.0
for windows. Hasil analisis koefisien Kappa kemudian diinterpretasikan dalam
kriteria koefisien Kappa Tabel 3.8 berikut.

Tabel 3. 8 Kriteria Koefisien Kappa

Nilai Koefisien Kriteria


Kappa
< 0,00 Sangat Kurang
0,00-0,20 Kurang
0,20-0,40 Cukup
0,41-0,60 Sedang
061- 0,80 Tinggi
0,81-1,00 Sangat Tinggi

Sumber : Landis & Korch (1977: 165)

Hasil uji Kappa diperoleh nilai koefisien kappa sebesar 0,825, sehingga dapat
disimpulkan bahwa interrater reability sangat tinggi. Hasil uji Kappa secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 26.
3) Menentukan persentase untuk menyatakan berapa banyak peserta didik yang
menjawab sesuai dengan level scientific explanation. Persentase ditentukan
menggunakan rumus :
F
P= x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase jawaban peserta didik setiap kelompok level
30

F = Skor setiap kelompok level


N = Jumlah skor seluruhnya

Kriteria persentase keterampilan scientific explanation peserta didik diadaptasi


dari tingkat keterampilan argumentasi ilmiah yang dikembangkan oleh
Heng, dkk (dalam Surif & Seng, 2014). Kriteria persentase kualitas scientific
explanation peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3. 9 Kriteria Persentase Kualitas Scientific Explanation Peserta Didik

Presentase (%) Kategori


0-19,99 % Sangat Kurang
20-39,99 % Kurang
40-59,99 % Cukup
60-79,99 % Baik
80-100 % Baik Sekali

Sumber : Heng, dkk (dalam Surif & Seng, 2014: 119)

2. Analisis Statistik
Analisis statistik digunakan untuk menguji hipotesis yang ada dalam
penelitian ini. Data yang diuji adalah nilai keterampilan scientific explanation
peserta didik. Nilai keterampilan scientific explanation peserta didik diperoleh
dari hasil pengkategorian level scientific explanation kemudian dikonversi dalam
bentuk skor sesuai pedoman peskoran yang tercantum pada Lampiran 14. Analisis
statistik dalam penelitian ini terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.

a. Uji Prasyarat Analisis


Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan uji hipotesis
menggunakan statistik parametris atau non parametris. Jika data yang dianalisis
memenuhi semua asumsi (terdistribusi normal dan homogen) maka uji hipotesis
dilakukan menggunakan statistik parametris Independent Sampel t-test dan jika
data tidak memenuhi asumsi maka digunakan statistik non parameteris Man
Whitney-U.
31

1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Tes Normality
Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi 0.05. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut.
Kriteria pengujian :
Jika nilai signifikansi (Sig) > 0,05, berarti sampel berdistribusi normal.
Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05, berarti sampel tidak berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui varian antara dua
keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Perhitungan homogenitas dilakukan dengan uji Levene
pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0 for
windows. Pedoman pengambilan keputusan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
Jika nilai signifikansi (Sig) > 0,05, berarti populasi memiliki varian yang sama
(homogen).
Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05, berarti populasi memiliki varian yang tidak
sama (tidak homogen).

b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model
pembelajaran EDI memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
Independen Sample t-Test dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows yang
dilakukan pada skor posttes keterampilan scientific explanation. Metoda
Independent T-test digunakan dalam penelitian ini karena terdapat satu variabel
yang dapat mempengaruhi variabel terikat yaitu variabel bebas model
pembelajaran. Pasangan hipotesis nihil (Ha0) dan hipotesis alternatif (Ha1) yang
diuji adalah sebagai berikut:
1. Ha0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan scientific explanation peserta
didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran EDI
32

dengan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model


pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
2. Ha1 : Terdapat perbedaan keterampilan scientific explanation peserta didik
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran EDI dengan
peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji hipotesis adalah :
Jika nilai signifikansi (Sig) < taraf signifikansi (0,05) atau Fhitung > FTabel, maka
Ha1 diterima dan Ha0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (Sig) > taraf signifikansi (0,05) atau Fhitung < FTabel , maka
Ha1 ditolak dan Ha0 diterima.

Anda mungkin juga menyukai