METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian embedded mixed
methods yang merupakan salah satu jenis penelitian yang menggunakan dua jenis
data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari analisis
scientific explanation peserta didik, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil
penyekoran terhadap scientific explanation. Rancangan penelitian kuantitatif
dilakukan sesuai quasy experimental posttest-only control group design.
Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelas
penelitian. Kelas ekperimen 1 dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
EDI dan kelas eksperimen 2 dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Rancangan quasy experimental posttest-only control group
design dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Keterangan :
X1 : Perlakuan kelas eksperimen 1dengan menerapkan model pembelajaran EDI
X2 : Perlakuan kelas ekperimen 2 dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
O : Hasil posttes keterampilan scientific explanation
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi akibat atau
20
21
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran EDI dan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan sehingga
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dapat dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu materi
pembelajaran, waktu pembelajaran dan kemampuan guru pengajar.
3. Variabel Terikat
Variabel bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau di timbulkan
akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keterampilan scientific explanation.
Uji homogenitas varian menggunakan uji Levene pada taraf signifikansi 0,05
dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Berdasarkan hasil uji Levene
diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,189. Hasil tersebut memenuhi kriteria Sig.>
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima kelas memiliki varians yang
homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Dua dari lima kelas tersebut kemudian diundi untuk menentukan kelas yang
digunakan sebagai sampel. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah XI
MIA 1 sebagai kelas eksperimen 1 yang akan diterapkan dengan model
pembelajaran EDI dan XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen 2 yang akan
diterapkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Jumlah peserta didik
yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 3.2.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian merupakan alat yang berfungsi untuk
memperoleh dan mengumpulkan data untuk memecahkan masalah yang diangkat
dalam penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua
instrumen yaitu instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran.
1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa silabus
untuk materi asam asam basa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
Lembar Kerja Peserta didik (LKPD). Instrumen perlakuan yang digunakan dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Silabus
23
Skor 2, jika isi RPP/LKPD cukup sesuai/ cukup benar/ cukup baik
Skor 1, jika isi RPP/LKPD kurangsesuai/ kurang benar/ kurang baik
Skor yang diberikan oleh validator dinyatakan dalam bentuk persentase dengan
menggunakan rumus:
P=
∑ Skor validator x 100%
Skor maksimum
Kriteria validitas isi dapat dilihat pada Tabel 3.3. Ringkasan persentase hasil
validasi RPP dengan model pembelajaran EDI dan inkuiri terbimbing dapat dilihat
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Ringkasan Persentase Hasil Validasi RPP Dengan Model Pembelajaran EDI Dan Inkuiri
Terbimbing
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa rata-rata persentase skor validasi RPP dengan
model pembelajaran EDI sebesar 98,44% dan RPP dengan model pembelajaran
inkuiri sebesar 98,13%, sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP model pembela-
jaran EDI dan inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
kategori sangat baik. Hasil validasi RPP dengan model pembelajaran EDI secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5 dan hasil validasi RPP dengan model pem-
belajaran inkuiri terbimbing secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.
25
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa rata-rata persentase skor validasi LKPD dengan
model pembelajaran EDI sebesar 95,53% dan LKPD dengan model pembelajaran
inkuiri sebesar 96,91%, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKPD model
pembelajaran EDI dan inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk kategori sangat baik. Hasil validasi LKPD dengan model pembelajaran
EDI secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 dan hasil validasi LKPD
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 11.
2. Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran merupakan alat ukur penilaian yang digunakan
untuk mengetahui hasil perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes keterampilan scientific explanation. Instrumen
tes scientific explanation peserta didik berbentuk tes esai.
Tabel 3.6 Kriteria Validitas Isi Tes Keterampilan Scientific Explanation Peserta Didik
2) Validitas Empiris
Validitas empiris dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal
dan reabilitas soal tes. Validitas empiris diperoleh dengan menguji hasil tes
keterampilan scientific explanation. Butir soal yang diuji adalah butir soal yang
telah di validasi isi oleh ahli
Berdasarkan hasil validitas enam butir soal diperoleh nilai thitung memenuhi
kriteria thitung > tTabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa tes keterampilan scientific
explanation yang digunakan pada penelitian ini adalah valid. Hasil uji
validitas butir soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17.
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Alpha sebesar 0,615, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tes keterampilan scientific explanation yang digunakan pada
penelitian ini memiliki kriteria reliabilitas yang baik. Hasil uji reliabilitas soal
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 18.
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Gambiran.
b. Melakukan studi kepustakaan tentang model pembelajaran EDI, inkuiri
terbimbing, keterampilan scientific explanation dan materi asam basa
c. Menyusun rancangan penelitian dan instrumen yang meliputi silabus, soal
28
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberi perlakuan pembelajaran materi asam basa dengan menggunakan
model pembelajaran EDI pada kelas eksperimen 1 dan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen 2.
b. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan penilaian keterlaksanaan
pembelajaran.
c. Memberikan soal tes keterampilan scientific explanation
3. Tahap pelaksanaan
a. Merekap nilai tes keterampilan scientific explanation peserta didik.
b. Menganalisis kualitas scientific explanation peserta didik
c. Menganalisis data nilai tes peserta didik untuk uji hipotesis menggunakan
Independent Sampel t-test dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.
d. Menyusun pembahasan berdasarkan hasil penelitian.
e. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Data yang
dideskripsikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
berfungsi untuk memberikan makna terhadap data yang terkumpul sehingga dapat
disimpulkan kualitas keterampilan scientific explanation peserta didik. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut.
1) Mengklasifikasikan jawaban peserta didik berdasarkan komponen scientific
explanation yang terdiri dari klaim, bukti dan penalaran.
2) Mengkategorikan level kualitas scientific explanation berdasarkan progression
edvidence-based explanation yang dikembangkan oleh Gotwals, dkk (2009).
Pengkategorian level kompleksitas scientific explanation dapat dilihat pada
Tabel 2.2. Jawaban terhadap tes scientific explanation tersebut diperiksa oleh
dua orang interrater secara terpisah. Tujuan analisis interrater reability adalah
untuk menghindari bias peneliti terhadap hasil penelitian dan untuk menguji
keabsahan hasil penelitian. Tingkat kekuatan hasil penelitian melalui interrater
reability ditunjukan dengan nilai koefisien Kappa dengan bantuan SPSS 22.0
for windows. Hasil analisis koefisien Kappa kemudian diinterpretasikan dalam
kriteria koefisien Kappa Tabel 3.8 berikut.
Hasil uji Kappa diperoleh nilai koefisien kappa sebesar 0,825, sehingga dapat
disimpulkan bahwa interrater reability sangat tinggi. Hasil uji Kappa secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 26.
3) Menentukan persentase untuk menyatakan berapa banyak peserta didik yang
menjawab sesuai dengan level scientific explanation. Persentase ditentukan
menggunakan rumus :
F
P= x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase jawaban peserta didik setiap kelompok level
30
2. Analisis Statistik
Analisis statistik digunakan untuk menguji hipotesis yang ada dalam
penelitian ini. Data yang diuji adalah nilai keterampilan scientific explanation
peserta didik. Nilai keterampilan scientific explanation peserta didik diperoleh
dari hasil pengkategorian level scientific explanation kemudian dikonversi dalam
bentuk skor sesuai pedoman peskoran yang tercantum pada Lampiran 14. Analisis
statistik dalam penelitian ini terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Tes Normality
Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi 0.05. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut.
Kriteria pengujian :
Jika nilai signifikansi (Sig) > 0,05, berarti sampel berdistribusi normal.
Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05, berarti sampel tidak berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui varian antara dua
keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Perhitungan homogenitas dilakukan dengan uji Levene
pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0 for
windows. Pedoman pengambilan keputusan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
Jika nilai signifikansi (Sig) > 0,05, berarti populasi memiliki varian yang sama
(homogen).
Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05, berarti populasi memiliki varian yang tidak
sama (tidak homogen).
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model
pembelajaran EDI memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
Independen Sample t-Test dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows yang
dilakukan pada skor posttes keterampilan scientific explanation. Metoda
Independent T-test digunakan dalam penelitian ini karena terdapat satu variabel
yang dapat mempengaruhi variabel terikat yaitu variabel bebas model
pembelajaran. Pasangan hipotesis nihil (Ha0) dan hipotesis alternatif (Ha1) yang
diuji adalah sebagai berikut:
1. Ha0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan scientific explanation peserta
didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran EDI
32