Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KAS”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah AKUNTANSI KEUANGAN-II.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen


mata kuliah Akuntansi Keuangan - II yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan saran sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.“ TAK ADA
GADING YANG TAK RETAK ”, sebagai sebuah makalah tidak
lepas dari kekurangan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah
ini. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca
dengan baik.

Tanjungbalai, Maret 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI
.............................................................................................................................
2
.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................4
1.3 TUJUAN................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5
2.1 PENGERTIAN KAS..............................................................................5
2.2 KOMPOSISI KAS ................................................................................5
2.3 MANAJEMEN DAN PENGELOLAAN KAS......................................6
2.4 KAS KECIL...........................................................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................14


3.1 KESIMPULAN...................................................................................14
3.2 SARAN ...............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………......16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat belum mengerti kegunaan dan manfaat kas. Disini bisa


mengetahui kas berguna dan bermanfaat, tetapi kebanyakan orang belum
mengetahuinya. Pada hal pertumbuhan ekonomi sangat berkembang sekarang.
Maka masyarakat harus mengerti dan paham kas itu untuk digunakan. Untuk
mendapatkan hasil maksimal masyarakat harus mempunyai kualitas.
Dijaman sekarang ini kas bisa berguna oleh siapa saja. Kas dapat mengatur
penerimaan dan pengeluaran uang dalam kegiatan . Bahkan bisa juga
memperhitungkan keuangan yang akan datang. Begitu banyaknya fungsi dan
kegunaan kas.
Dengan adanya kas maka bisa mengetahui proses terjadinya pengelolaan
uang. Dengan kas ini masyarakat tahu betapa pentingnya hal tersebut. Oleh karena
itu, hal ini menjadi peranan yang penting untuk dipahami. Semua ini agar
dimudahkan untuk penerapan kegunaan kas.
Agar kas tidak membuat kesulitan digunakan maka diperlukan tata cara
yang tepat. Setelah dimengerti fungsi dan kegunaannya. Oleh karenaitu, harus
dilakukan penerapan atau pengunaan kas yang tepat. Sistem ini harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak binggung saat menerapkan kas yang ada.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, adapun rumusan


masalah dalam pembahasan ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Kas?


2. Apa saja Komposisi Kas?
3. Bagaimana Manajemen dan Mengendalian Kas?
4. Apa yang dimaksud Kas Kecil?

1.3 TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa tujuan


pembahasan. Adapun tujuannya yakni sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian Kas.


2. Mengetahui Komposisi Kas.
3. Mengetahui Manajemen dan Pengendalian Kas.
4. Mengetahui tentang Kas Kecil.

4
BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN KAS

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk
pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai
nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-
waktu.

Kas adalah aset yang paling likuid. Kas merupakan alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan
sebagai “kas” pos bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban
lancar dan harus bebas dari ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannya
dalam pemenuhan utang.

Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh
perusahaan, Kas akan  memberikan dukungan makanan terhadap seluruh
operasional bagian tubuh perusahaan.

Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, maka opersional perusahaanpun


juga akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah perusahaan atau
bisnis, maka kas merupakan aset yang paling likuid diantara aset-aset lainnya, dan
senantiasa diletakkan di bagian yang paling atas di neraca perusahaan.

2.2 KOMPOSISI KAS


Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran
yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu
setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya.

5
Termasuk dalam pengertian kas adalah simpanan dalam bank dalam
bentuk tabungan, deposito maupun giro atau tempat - tempat lain yang dapat
diambil sewaktu - waktu. Kas terdiri dari :
1. uang kertas
2. uang logam
3. cek yang belum disetorkan
4. Simpanan dalam bentuk giro atau bilyet
5. Rekening tabungan
6. Traveller’s checks
7. Cek kasir (cashier’s cheks)
8. Wesel bank ( bank draft)
9. Money order
10. Kas kecil
11. Uang kembalian
12. Kas yang ada di cabang cabang tetap

Yang tidak termasuk kas meliputi:


1. Cek mundur (post dated checks).
Cek mundur tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal dimana cek tadi dapat
diuanglan.
2. Bon utan
Bon utang diperlakukan sebagai piutang.
3. Uang muka perjalanan
Uang muka perjalanan diperlakukan sebagai piutang jika uang muka tersebut akan
ditagih dari karyawan atau dikurangkan dari gajinya.
4. Perangko pos
Perangko pos diperlakukan sebagai persediaan perlengkapan (supplies) kantor
atau toko atau sebagai beban dibayar dimuka.
5. Dana kas
untuk tujuan khusus misalnya dana yang disisihkan untuk pembayaran utang
obligasi.

6
2.3 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS
Prinsip pengendalian internal terhadap kas menetapkan bahwa harus ada
pemisahan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas yaitu
pemisahan antara fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Jelasnya harus
dipisahkan misalnya fungsi penerimaan, pengeluaran, penyimpanan dan
pencatatan (akuntansi) kas. Mengapa pengendalian kas penting?
Alasannya adalah pertama, kas merupakan satu satunya aset yang mempunyai
sifat segera dapat dikonversikan menjadi jenis aset lain. Kas ini mudah digelapkan
dan dipindah tangankan dan hampir secara universal diinginkan setiap orang.
Kedua, jumlah kas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diatur secara
seksama sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit yang tersedia pada
setiap saat. Jika terjadi kelebihan (idle cash) perusahaan kehilangan kesmpatan
untuk memperoleh penghasilan jika kas tersebut dapat diinvestasikan, sehingga
sering dikatakan tidak produktif. Tetapi jika kekurangan kas akan menyebabkan
perusahaan kesulitan likuiditasnya.
Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan,
pengendalian internal terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
berikut ini:

1. Penggunaan rekening bank


Kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak semuanya disimpan di dalam
perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank). Simpanan di bank yang
memenuhi kriteria sebagai kas misalnya tabungan dan giro. Rekening bank yang
dimiliki perusahaan bisa lebih dari satu bank.

2. Transfer dana elektronik (TDE)


Pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lainnya tidak selalu
menggunakan media kertas misalnya jika kita mau mengirimkan uang ke pemasok
kita harus datang ke bank dengan mengisi formulir pengiriman uang. Metode
yang memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf, komputer, satelit atau
peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah digunakan untuk memindahkan
dana dari satu pihak ke pihak lainnya.

7
3. Sistem kas kecil
Untuk pembayaran dalam jumlah yang kecil seperti bayar makan siang,
ongkos taksi, sumbangan, beli perlengkapan kantor yang kecil kecil, tidak
mungkin dilakukan dengan mengeluarkan cek. Oleh karena itu perusahaan harus
menyediakan dana sebagai kas kecil untuk memenuhi kebutuhan di atas.

4. Proteksi fisik atas saldo kas


Tidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan , pengeluaran dan
pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap kas, tetapi juga
perlu melindungi secara fisik kas yang disimpan di perusahaan (cash on hand) dan
kas di bank. Perlindungan secara fisik dilakukan dengan menyediakan lemari besi,
peti penyimpanan atau laci kas yang terkunci.

5. Rekonsiliasi saldo Bank


Karena uang perusahaan ada yang disimpan di bank, dan seringkali terjadi
perbedaan dan keterlambatan informasi mengenai mutasi kas di bank maka secara
periodik perlu dilakukan pencocokan antar catatan menurut bank dan menurut
perusahaan untuk menentukan saldo yang benar pada tanggal tertentu misal pada
tanggal pelaporan keuangan.

Pengendalian internal penerimaan kas. Penerimaan uang dalam suatu


perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber-sumber lain dari penjualan tunai,
pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedurprosedur pengawasan yang dapat
digunakan antara lain :
a. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan
setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
b. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan
kas.
c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan
kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.

8
Pengendalian internal pengeluaran kas. Pengeluaran uang dalam suatu
perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila
pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran
diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang
penting adalah sebagai berikut :
a. Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-
pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
c. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-
dokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan system voucher.
d. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran,
yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran
kas.
e. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.
f. Diharuskan membuat laporan kas harian.

2.4 KAS KECIL


a. Pengertian Kas Kecil
Dalam melakukan transaksi bisnis, perusahaan tidak selalu mengeluarkan
dana besar untuk membayar sesuatu. Namun, tanpa disadari ternyata perusahaan
juga dapat mengeluarkan uang dengan nomilan yang kecil, tapi dengan kuantitas
yang banyak. Meskipun demikian, setiap uang yang keluar tetap harus dibuat di
dalam sebuah buku (pembukuan) untuk mempermudah akuntan perusahaan
mencatat keuangan perusahaan.
Pembukuan inilah yang akan mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan
perusahaan dalam nominal yang tidak terlalu banyak atau biasa disebut dengan
kas kecil atau petty cash. Petty cash biasanya digunakan untuk pembiayaan
operasional perusahaan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan.
Kas kecil (Petty Cash) adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk
pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil digunakan
untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang jumlahnya relatif kecil

9
seperti dana entertain klien atau rekan kerja pimpinan, dana konsumsi untuk
kepentingan rapat, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang dipercaya pimpinan
untuk mengelola kas kecil, sekretaris harus dapat mengatur dan merencanakan
penggunaan dana kas kecil dan membuat catatan keuangan yang dibukukan
kembali oleh bagian keuangan perusahaan.
Pengelolaan kas kecil keuangan dilakukan oleh Biro Kesekretariatan atau
petugas keuangan tingkat pemula atas pengeluaran-pengeluaran tunai. Hal ini
dilakukan untuk mendukung tugas pelaksanaan yang ada. Maksud diadakannya
kas kecil adalah agar kesekretariatan tidak perlu meminta dana kebagian keuangan
setiap kali ingin mengeluarkan dana. Karena umumnya, perusahan akan sering
mengeluarkan dana yang relatif kecil untuk berbagai kepentingan.

b. Tujuan Kas Kecil


Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut di antaranya:
a. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh
suatu bagian di kantor.
b. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
c. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara
maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
d. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak
dan juga tidak terencana sebelumnya.

c. Metode Pencatatan Kas Kecil


 Metode Tetap (Imprest fund system)

Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil
jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak
serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti
transaksi pengeluarannya.

Ciri-ciri Metode Tetap (Imprest fund system) :

10
1. Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas
kecil.
2. Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah
dana kas kecil kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.

Langkah-langkah operasional metode tetap :

1. Pembentukan dana kas kecil di mana pemegang kas kecil diberi sejumlah
uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang
diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam waktu tertentu.
2. Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran.
3. Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana
kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.

 Metode Berubah-ubah (Fluctuating fund system)

Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas


kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan
kebutuhan).

Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan
akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat
kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp5 Juta
kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi
kembali.

Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas


kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan
kebutuhan).

Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan
akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat
kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp5 Juta

11
kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi
kembali.

Ciri-ciri Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system):

 Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit


dalam akun kas kecil.
 Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan
mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas
kecil.
 Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan
dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.

d. Dokumen yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Dana Kas Kecil

Dokumen atau bukti pemakaian Kas kecil ada dua yakni bukti pengeluaran
Internal dan bukti pengeluaran Eksternal. Peralatan atau dokumen yang
diperlukan dalam pengelolaan dana kas kecil yaitu:

1. Bukti kas keluar

Dokumen ini berguna agar perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi
pada fungsi kas besar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam
sistem dana kas Kecil, dokumen ini sangat dubutuhkan pada saat pengisian
kembali dana kas kecil.

2. Cek

Cek adalah dokumen yang dipakai untuk memerintahkan bank melakukan


pembayaran sejumlah uang kepada orang atau badan yang namanya
tercantum pada cek atau pembawa cek.

3. Permintaan pengeluaran kas kecil

12
Dokumen ini dipakai oleh pengguna kas kecil untuk meminta sejumlah
uang kepada pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil
dokumen ini berguna sebagai bukti pengeluaran. Dokumen ini akan
disimpan oleh pemegang kas kecil menurut nama pengeluaran dana kas
kecil.

4. Bukti pengeluaran kas kecil

Dokumen ini dibuat oleh pengguna dana kas kecil untuk mempertanggung
jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-
bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pengguna dana kas kecil
kepada pemegang dana kas kecil.

5. Permintaan pengisian kembali kas kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada
bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar untuk pengisian kembali
dana kas kecil.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk
pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai
nominalnya. Kas terdiri dari :
 uang kertas
 uang logam
 cek yang belum disetorkan
 Simpanan dalam bentuk giro atau bilyet
 Rekening tabungan
 Traveller’s checks
 Cek kasir (cashier’s cheks)
 Wesel bank ( bank draft)
 Money order
 Kas kecil
 Uang kembalian
 Kas yang ada di cabang cabang tetap

Yang tidak termasuk kas meliputi:


 Cek mundur (post dated checks).
 Bon utan
 Uang muka perjalanan
 Perangko pos

14
 Dana kas

3.2 SARAN

Sebaiknya menggunakan kas secara bijaksana, jangan ada penyalah gunaan


kas yang bisa mengakibatkan kerugian diri sendiri dan orang lain dan juga dalam
kas ada berbagai bagian-bagian yang perlu dipahami agar bisa menggunakan
dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

 http://become-teacher.blogspot.com/2013/08/manajemen-dan-pengendalian-
kas.html ( 01 Maret 2020 )
 http://become-teacher.blogspot.com/2015/10/pengertian-kas-dan-komposisi-
kas.html ( 02 Maret 2020 )
 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kas/ (02 Maret 2020 )
 https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-metode-dalam-kas-
kecil/ ( 01 Maret 2020 )

16

Anda mungkin juga menyukai