Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : SMK ..........................


Mata Pelajaran : Praktikum akuntansi
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas / Semester : XII / 2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit (4 pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan yang terukur sesuai dengan standar
humaniora dalam konteks pengembangan potensi kompetensi kerja.
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia Menunjukkan keterampilan menalar,
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
internasional. produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.10 Mengevaluasi laporan rekapitulasi dan alokasi 4.10 Menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi
biaya overhead pabrik sesungguhnya untuk biaya overhead pabrik sesungguhnya untuk
tiap-tiap departemen (Harga pokok tiap-tiap departemen (Harga pokok
pesanan/harga pokok proses)
pesanan/harga pokok proses)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10 Mengevaluasi laporan rekapitulasi dan alokasi biaya overhead pabrik sesungguhnya untuk tiap-tiap
departemen (Harga pokok pesanan/harga pokok proses)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.1 Memahami konsep departementalisasi
3.10.2 Mengetahui biaya langsung dan tidak langsung departemen
3.10.3 Menguraikan tata cara perhitungan tarif BOP departemen dan metode alokasi biaya
3.10.4 Mengidentifikasi akuntansi BOP dan selisih BOP

4.10 Menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi biaya overhead pabrik sesungguhnya untuk tiap-tiap
departemen (Harga pokok pesanan/harga pokok proses)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.10.1 Menghitung tarif BOP
4.10.2 Menyusun laporan rekapitulasi alokasi BOP

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Memahami konsep departementalisasi
2. Mengetahui biaya langsung dan tidak langsung departemen
3. Menguraikan tata cara perhitungan tarif BOP departemen dan metode alokasi biaya
4. Mengidentifikasi akuntansi BOP dan selisih BOP
5. Menghitung tarif BOP
6. Menyusun laporan rekapitulasi alokasi BOP

E. Materi Pembelajaran
1. Departementalisasi
Adalah pembagian perusahaan ke dalam unit-unit yang disebut departemen.Departementalisasi BOP adalah
proses pengumpulan dan penentuan tarif BOP per departemen. Departementalisasi BOP lebih tepat jika
pabrik memproduksi berbagai produk yang tidak melewati departemen yang sama. Tujuan
departementalisasi BOP adalah menentukan biaya produk dengan teliti. Produk yang diproses melalui lebih
dari satu departemen akan dibebani dengan tarif yang berlaku di masing-masing departemen. Departemen
diklasifikasikan menjadi departemen produksi dan departemen jasa. Departemen produksi memproses
bahan baku menjadi produk jadi, contoh: departemen pemotongan dan departemen penjahitan pada
perusahaan garment. Departemen jasa memberikan dukungan kepada departemen produksi dan tidak
melakukan pekerjaan produksi, contoh: penerimaan, inspeksi dan penyimpanan bahan baku pada
perusahaan garment.

2. Biaya Langsung & Tidak Langsung Departemen


Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang dapat ditelusur ke departemen tertentu dan
dibebankan pada departemen tersebut tanpa melalui proses alokasi. Contoh depresiasi  mesin dan biaya
sewa gedung yang digunakan hanya oleh Departemen Perakitan merupakan biaya langsung departemen
tersebut. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusur ke departemen tertentu
dan dibebankan kepada departemen tersebut melalui proses alokasi. Contoh: depresiasi mesin dan biaya
sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen, tidak dapat ditelusur pemakaiannya secara
langsung merupakan biaya tidak langsung departemen. Biaya ini dibebankan kepada departemen pemakai
melalui proses alokasi.

3. Penentuan Tarif BOP Departemen & Metode Alokasi Biaya Departemen Jasa
Karakteristik departemen menyebabkan pemicu biaya yang berbeda, yang digunakan sebagai dasar
pembebanan biaya, sehingga berpengaruh pada perhitungan tarif setiap departemen. Contoh departemen
produksi yang banyak menggunakan mesin, maka tarif BOP lebih tepat menggunakan jam mesin. BOP
departemen produksi terdiri atas BOP departemen produksi dan alokasi biaya dari departemen jasa yang
digunakan. Oleh karena itu, perlu mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi terlebih
dahulu sebelum menghitung tarif BOP departemen.
Langkah-langkah penentuan tarif BOP departemen:
1). Menyusun anggaran BOP departemen produksi dan anggaran biaya departemen jasa.
Anggaran BOP departemen produksi dan biaya departemen jasa terdiri atas anggaran biaya langsung dan
biaya tidak langsung, baik yang bersifat variabel maupun tetap. Contoh biaya langsung adalah supervisor,
bahan penolong, pemeliharaan, bahan bakar dan telepon, karena pemakaiannya dapat ditelusuri langsung
melalui alat pengukur. Contoh biaya tidak langsung adalah depresiasi gedung yang dipakai bersama-sama
oleh beberapa departemen. Depresiasi gedung tersebut dialokasikan pada setiap departemen berdasarkan
luas lantai.
Contoh: biaya depresiasi gedung Rp70.600. Data luas lantai masing-masing departemen sebagai berikut:
Departemen                        Luas Lantai (m2)
Departemen A                                150
Departemen B                                100
Departemen 1                                   63
Departemen 2                                   40
Jumlah                                353

Alokasi biaya depresiasi gedung untuk setiap departemen sebagai berikut:


Departemen A  =  (150 / 353) x  Rp70.600           = Rp30.000
Departemen B  =  (100 / 353) x  Rp70.600            = Rp20.000
Departemen 1  =  (63 / 353)   x  Rp70.600            = Rp12.600
Departemen 2  =  (40 / 353)   x  Rp70.600            = Rp8.000

2). Menetapkan dasar alokasi biaya departemen jasa


Dasar alokasi biaya departemen jasa tergantung pada pemicu biayanya. Contoh: departemen listrik
menggunakan dasar alokasi konsumsi kwh departemen pengguna, departemen kafetaria yang banyak
menggunakan tenaga karyawan dasar alokasi yang sesuai adalah jumlah karyawan atau jam kerja
karyawan.

3). Mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi


Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang terjadi di departemen
tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya departemen jasa dapat dialokasikan
dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan aljabar.
a). Metode langsung
Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi.  Metode ini dapat
diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak material atau
suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya.
Contoh:

Keterangan Departemen Produksi Departemen Jasa


A B 1 2
BOP sebelum Rp120.00 Rp160.00
alokasi 0 0 Rp72.600 Rp40.000
Biaya
Departemen Jasa
Dasar alokasi:
   Departemen 1 40 40 20
(jumlah 200 500 300
karyawan)
   Departemen 2
(jumlah kwh)

Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa


an A B 1 2

BOP Rp280. Rp120. Rp160.


sebelum 000 000 000 Rp72.6 Rp40.00
alokasi Rp112. 00 0
Biaya 600
Departem Rp392.
Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa
an
en Jasa 600
Alokasi
departem Rp36.3 Rp36.3 *(Rp72.
en jasa: 00 00 600) **(Rp40.
   Departe      11.      28. 000)
men 1 429 571
   Departe
men 2
BOP Rp392. Rp167. Rp224. 0 0
setelah 600 729 871
alokasi
*(40/80)xRp72.600 ke Dept A dan B
**(200/700)xRp40.000 ke Dept A, (500/700)xRp40.000 ke Dept B

b). Metode bertahap/bertingkat/sekuensial


Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara bertahap ke departemen jasa lainnya dan
departemen produksi yang telah menerima jasa, dimulai dari biaya departemen jasa yang terbesar. Setelah
alokasi biaya departemen jasa pertama dilakukan, departemen tersebut tidak akan mendapatkan alokasi dari
departemen jasa lain.
Contoh:

Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa


an A B 1 2

BOP Rp280. Rp120. Rp160.


sebelum 000 000 000 Rp72.6 Rp40.00
alokasi Rp112. 00 0
Biaya 600
Departem Rp392.
en Jasa 600
Alokasi
departem Rp29.0 Rp29.0 *(Rp72. Rp14.52
en jasa: 40 40 600) 0
   Departe      15.    38.94 **(Rp54.
men 1 577 3     520)
   Departe
men 2
BOP Rp392. Rp164. Rp227. 0 0
setelah 600 617 983
alokasi
*(40/100)xRp72.600 ke Dept A dan B, (20/100)xRp72.600 ke Dept 2
**(200/700)xRp54.520 ke Dept A, (500/700)xRp54.520 ke Dept B

c).    Metode aljabar/resiprokal/matriks/simultan
Metode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini biaya
departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. Metode ini
mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa.
Contoh:
Misalkan biaya departemen 1 setelah alokasi adalah Y dan biaya departemen 2 setelah alokasi adalah Z,
maka persamaan aljabar dirumuskan sebagai berikut:

Y = 72.600 + 0,30Z
Z = 40.000 + 0,20Y

penyelesaian persamaan diatas:


Y = 72.600 + 0,30(40.000 + 0,20Y)
                 = 72.600 + 12.000 + 0,06Y
   0,94Y = 84.600
     Y = 90.000
            
             Z = 40.000 + (0,20x90.000)
             Z = 58.000

Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa


an A B 1/Y 2/Z

BOP Rp280. Rp120. Rp160.


sebelum 000 000 000 Rp72.6 Rp40.00
alokasi Rp112. 00 0
Biaya 600
Departem Rp392.
en Jasa 600
Alokasi
departem Rp36.0 Rp36.0 *(Rp90. Rp18.00
en jasa: 00 00 000) 0
   Departe      11.      29. Rp17.4 **(Rp58.
men 1 600 000 00 000)
   Departe
men 2
BOP Rp392. Rp167. Rp225. 0 0
setelah 600 600 000
alokasi
*(40/100)xRp90.000 ke Dept A dan Dept B, (20/100)xRp90.000 ke Dept 2
**(200/1000)xRp58.000 ke Dep A, (500/1000)xRp58.000 ke Dept B,
(300/1000)xRp58.000 ke Dept 1

4).    Menghitung tarif BOP departemen produksi dengan cara membagi BOP departemen setelah alokasi
dengan dasar pembebanan setiap departemen.
Contoh:
Perhitungan tarif BOP menggunakan metode langsung dalam mengalokasikan biaya departemen jasa, jika
diketahui estimasi jumlah jam mesin pada departemen produksi A adalah 1000 jam dan estimasi jumlah jam
kerja langsung pada departemen produksi B adalah 1500 jam.

Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa


an A B 1 2

BOP Rp280. Rp120. Rp160.


sebelum 000 000 000 Rp72.6 Rp40.00
Keterang Total Departemen Produksi Departemen Jasa
an
alokasi Rp112. 00 0
Biaya 600
Departem Rp392.
en Jasa 600
Alokasi
departem Rp36.3 Rp36.3 *(Rp72.
en jasa: 00 00 600) **(Rp40.
   Departe      11.      28. 000)
men 1 429 571
   Departe
men 2
BOP Rp392. Rp167. Rp224. 0 0
setelah 600 729 871
alokasi
Dasar 1000 1500
pembeba JM JKL
nan
Tarif Rp167, Rp224,
73 88
JM (jam mesin), JKL (jam kerja langsung)

4. Akuntansi Selisih BOP


Jika jumlah BOP sesungguhnya tidak sama dengan jumlah BOP dibebankan, maka pada akhir periode
dibuat jurnal pencatatan selisih pembebanan, tetapi sebelumnya perlu menutup BOP dibebankan ke BOP
sesungguhnya:

BOP dibebankan – Departemen A                  Rp128.000


BOP dibebankan – Departemen B                  Rp150.000
      BOP sesungguhnya – Departemen A                                Rp128.000
      BOP sesungguhnya – Departemen B                                Rp150.000

Mencatat selisih BOP, jika selisih tersebut dibebankan pada Harga Pokok Penjualan sebagai berikut:

Selisih BOP – Departemen A                          Rp32.000 (Rp128.000-Rp160.000)


selisih BOP – Departemen B                           Rp32.000 (Rp150.000-Rp182.000)
      BOP sesungguhnya – Departemen A                                Rp32.000
      BOP sesungguhnya – Departemen B                                Rp32.000

Harga Pokok Penjualan                                    Rp64.000


      Selisih BOP – Departemen A                                            Rp32.000
      Selisih BOP – Departemen B                                            Rp32.000

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, menggali informasi, tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi 105 menit
memahai konsep departementalisasi, biaya langsung, dan tak
langusng pada perusahaan manufaktur kemudian dibagikan
kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara
mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak / bekum bisa dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada bagian
bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman satu
kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang memahai
konsep departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng
pada perusahaan manufaktur
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru
Mengembangkan - Peserta didik memlalui diskusi mengumpulkan data dan informasi
solusi tentang materi pembelajaran memahai konsep
departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau solusi
atas pemasalahan terkait materi pembelajaran memahai konsep
departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur yang belum bisa dipahami oleh peserta
didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan serta
melakukan tanya jawab selam proses diskusi
- Peserta didik mencoba menjelaskan memahai konsep
departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas hasil
diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang memahai konsep
departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi memahai konsep departementalisasi, biaya
langsung, dan tak langusng pada perusahaan manufaktur
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan atas
solusi permasalahan
Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang permasalahan terkait materi pembelajaran memahai
konsep departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng
pada perusahaan manufaktur
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi terkait
materi pembelajaran memahai konsep departementalisasi, biaya
langsung, dan tak langusng pada perusahaan manufaktur
3. Penutup
- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran tentang
memahai konsep departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 15 menit
memahai konsep departementalisasi, biaya langsung, dan tak langusng pada
perusahaan manufaktur
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Pertemuan ke-2
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi 105 menit
menghitung tarif BOP masing-masing departemen dengan
metode yang ditentukan kemudian dibagikan kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara
mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak / bekum bisa dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada bagian
bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman satu
kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang menghitung
tarif BOP masing-masing departemen dengan metode yang
ditentukan
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru
Mengembangkan - Peserta didik memlalui diskusi mengumpulkan data dan informasi
solusi tentang materi pembelajaran menghitung tarif BOP masing-
masing departemen dengan metode yang ditentukan
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau solusi
atas pemasalahan terkait materi pembelajaran menghitung tarif
BOP masing-masing departemen dengan metode yang
ditentukan yang belum bisa dipahami oleh peserta didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan serta
melakukan tanya jawab selam proses diskusi
- Peserta didik mencoba menjelaskan menghitung tarif BOP
masing-masing departemen dengan metode yang ditentukan
melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas hasil
diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang menghitung tarif
BOP masing-masing departemen dengan metode yang
ditentukan
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi menghitung tarif BOP masing-masing
departemen dengan metode yang ditentukan
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan atas
solusi permasalahan
Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang permasalahan terkait materi pembelajaran menghitung
tarif BOP masing-masing departemen dengan metode yang
ditentukan
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi terkait
materi pembelajaran menghitung tarif BOP masing-masing
departemen dengan metode yang ditentukan
3. Penutup
- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran tentang
menghitung tarif BOP masing-masing departemen dengan metode yang ditentukan.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 15 menit
menghitung tarif BOP masing-masing departemen dengan metode yang ditentukan.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Pertemuan ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi 105 menit
menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-
masing departemen pada perusahaan manufaktur kemudian
dibagikan kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara
mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak / bekum bisa dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada bagian
bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman satu
kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang menyusun
laporan rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing
departemen pada perusahaan manufaktur
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru
Mengembangkan - Peserta didik memlalui diskusi mengumpulkan data dan informasi
solusi tentang materi pembelajaran menyusun laporan rekapitulasi dan
alokasi BOP untuk masing-masing departemen pada
perusahaan manufaktur
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau solusi
atas pemasalahan terkait materi pembelajaran menyusun
laporan rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing
departemen pada perusahaan manufaktur yang belum bisa
dipahami oleh peserta didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan serta
melakukan tanya jawab selam proses diskusi
- Peserta didik mencoba menjelaskan menyusun laporan
rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing departemen
pada perusahaan manufaktur melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas hasil
diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang menyusun laporan
rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing departemen
pada perusahaan manufaktur
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi
BOP untuk masing-masing departemen pada perusahaan
manufaktur
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan atas
solusi permasalahan
Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang permasalahan terkait materi pembelajaran menyusun
laporan rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing
departemen pada perusahaan manufaktur
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi terkait
materi pembelajaran menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi
BOP untuk masing-masing departemen pada perusahaan
manufaktur
3. Penutup
- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran tentang 15 menit
menyusun laporan rekapitulasi dan alokasi BOP untuk masing-masing departemen pada
perusahaan manufaktur.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk mempraktikkan materi tentang menyusun laporan rekapitulasi
dan alokasi BOP untuk masing-masing departemen pada perusahaan manufaktur dengan
menggunakan contoh kasus yang terdapat dalam modul/buku.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dan menginformasikan kepada siswa bahwa akan
dilaksanaan tes pennilaian terkait materi pembelajaran pada pertemuan yang akan
datang
- Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Pertemuan ke-4
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Guru membuka pertemuan pembelajaran dengan mengucapkan salam 15 menit
- Guru memerintahkan siswa untuk mengondisikan ruang kelas untuk persiapan tes
penialaian
- Guru meminta siswa untuk duduk pada tempat duduk di ruang kelas secara urut
berdasarkan absen
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis dan alat hitung
- Guru melakukan persensi kepada siswa
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan Tes - Peserta didik dikondisikan menempati tempat duduk masing-
masing
- Guru meminta siswa untuk mempersiapakan keperluan ujian
105 menit
- Guru membagikan soal tes dan lembar jawab
- Guru meminta siswa untuk memulai mengerjakan soal tes
- Guru mengawasi jalannya tes penilaian
3. Penutup
- Guru memberikan informasi kepada semua siswa bahwa waktu mengerjakan tes sudah
habis
- Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil tes 15 menit
- Guru menutup pertemuan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran


Alat/bahan : Komputer, LCD, Papan Tulis, Spidol
Media Pembelajaran : slide power point perhitungan BOP masing-masing departemen

I. Sumber Belajar
- Keterkaitan SKL, KI dan KD
- Buku paket Praktik Akuntansi Manufaktur dari Kemendikbud
- Modul Praktik Akuntansi Manufaktur, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta
- Buku Praktik Akuntansi Manufaktur referensi lain
- Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktik Akuntansi Manufaktur
- Media massa cetak dan elektronik
- Internet

J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
- Penilaian keterampilan : Membuat perhitungan dan menyusun laporan rekapitulasi alokasi BOP
masing-masing departemen
Mengetahui ............................., ................... 2017
Kepala SMK ................... Guru Mata Pelajaran,

Anda mungkin juga menyukai