BAB II
STUDI KEBUTUHAN AIR
Metode Arimatik
Metode ini disebut juga sebagai metode rata - rata hilang. Metode ini digunakan apabila
data berkala menunjukkan jumlah penambahan populasi yang relatif konstan. Hal ini
biasanya terjadi pada kota dengan luas wilayah yang relatif kecil, Tingkat pertumbuhan
ekonomi yang rendah dan perkembangan kota yang tidak terlalu pesat. Secara matematis,
persamaan dari metode aritmatik dapat ditulis sebagai berikut :
Pn Po r (Tn To )
N Pi P( i 1)
r P2 P1
i 1 N
dimana : Pn = jumlah penduduk tahun ke - n
Po = jumlah penduduk tahun dasar
r = kenaikan rata - rata jumlah penduduk
Tn = tahun ke - n
To = tahun awal
P1 = jumlah penduduk tahun ke - 1 (yang diketahui)
P2 = jumlah penduduk tahun terakhir (yang diketahui)
Metode Geometrik
Penggunaan metode ini dilakukan jika data yang diketahui menunjukkan pertumbuhan
penduduk yang pesat dari waktu ke waktu. Persamaan metode geometrik dinyatakan
sebagai berikuk :
Pn Po (1 r ) n
N Pi P( i 1)
i 1 Pi P2 P1
r
N P1
y x 2 x ( xy )
a
N x 2 ( x) 2
N ( xy ) x y
b
N x 2 ( x) 2
Metode Eksponensial
Metode ini dinyatakan dalam persamaan berikut :
y ae bx
1
ln a ( )( ln y b x )
N
N ( x ln y ) ( x ln y )
b
N x 2 ( x) 2
Metode Logaritmik
Metode ini dinyatakan dalam persamaan berikut :
y a b ln x
1
a [ y b (ln x)]
N
N ( y ln x) y ln x
b
N (ln x) 2 ( ln x) 2
( Pn Pr ) 2 ( Pn P ) 2 ( Pn P ) 2
r
2
1
( Pn Pr ) ( Pn Pr ) 2
Dimana : r2 = faktor korelasi
Pn = jumlah penduduk tahun ke – n
Pr = rata – rata jumlah penduduk dari data yang diketahui
P = Estimasi jumlah penduduk berdasarkan perhitungan metode regresi yang
dilakukan
Kriteria korelasi :
r < 0, kedua data memiliki korelasi yang kuat tetapi bernilai negatif dan memiliki hubungan
berbanding terbalik satu sama lain
r = 0, kedua data tidak berkorelasi
r > 0, kedua data memiliki korelasi yang kuat dan memiliki hubungan positif yang
berbanding lurus satu sama lain
Standar Deviasi (STD) :
( Pn P ) 2 (( Pn P) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
Dimana : n = jumlah data yang diketahui
( Pn Pr ) 2 ( Pn P ) 2 ( Pn P ) 2
r2 1
( Pn Pr ) ( Pn Pr ) 2
116765314 .1 4875385.185
r2 0.958246
116765314 .1
r 0.978901
( Pn P ) 2 ( ( Pn P ) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
4875385.185 (4875385.185 / 10) 1 / 2
STD [ ]
10
STD 662.4082
Metode Geometrik
Tabel 2.4. Proyeksi Penduduk Metode Geometrik
Tahun Penduduk (P) Kenaikan Proyeksi
1997 50350 50350
1998 51200 0.016882 51438.8354
1999 53300 0.041016 52551.2173
2000 53500 0.003752 53687.6547
2001 55950 0.045794 54848.6681
2002 57320 0.024486 56034.7887
2003 58910 0.027739 57246.5595
2004 59100 0.003225 58484.5353
2005 59900 0.013536 59749.2828
2006 60990 0.018197 61041.3808
Rata-rata 56052 0.021625
r = 0.021625
Pr = 56052
Tabel 2.5. Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Geometrik
Tahun P Pn (Pn - Pr)2 (Pn-P)2
1997 50350 50350 32512804 0
1998 51200 51438.8354 21281287.42 57042.3592
1999 53300 52551.2173 12255479.71 560675.5734
2000 53500 53687.6547 5590128.473 35214.30425
2001 55950 54848.6681 1448007.759 1212932.043
2002 57320 56034.7887 296.229924 1651768.166
2003 58910 57246.5595 1426972.468 2767034.201
2004 59100 58484.5353 5917228.158 378796.7535
2005 59900 59749.2828 13669899.94 22715.68087
2006 60990 61041.3808 24893920.81 2639.987001
Jumlah 118996025 6688819.068
( Pn Pr ) 2 ( Pn P ) 2 ( Pn P ) 2
r2 1
( Pn Pr ) ( Pn Pr ) 2
118996025 6688819.068
r2 0.94379
118996025
r 0.971488
( Pn P ) 2 ( ( Pn P ) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
6688819.068 (6688819.068 / 10) 1 / 2
STD [ ]
10
STD 775.8825
Tabel 2.7. Perhitungan Korelasi dan Standar Deviasi Metode Regresi Linear
Tahun P Pn (Pn - Pr)2 (Pn-P)2
1997 50350 50508.5455 30729888.3 25136.66116
1998 51200 51740.4242 18589685.51 292058.3618
1999 53300 52972.303 9484533.425 107385.3039
( Pn Pr ) 2 ( Pn P ) 2 ( Pn P ) 2
r2 1
( Pn Pr ) ( Pn Pr ) 2
125195841.2 3212718.788
r2 0.974338
125195841.2
r 0.987086
( Pn P ) 2 (( Pn P ) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
3212718.788 (3212718.788 / 10) 1 / 2
STD [ ]
10
STD 537.7218
Metode Eksponensial
Tabel 2.8. Proyeksi Penduduk Metode Eksponensial
Tahun Penduduk (P) x x2 y ln y x lny Proyeksi
1997 50350 1 1 50350 10.8267539 10.8267539 50631.06232
1998 51200 2 4 51200 10.8434948 21.68698962 51764.69598
1999 53300 3 9 53300 10.8836916 32.65107483 52923.7118
2000 53500 4 16 53500 10.8874369 43.54974773 54108.67807
2001 55950 5 25 55950 10.9322137 54.66106857 55320.17584
2002 57320 6 36 57320 10.9564049 65.73842929 56558.79914
2003 58910 7 49 58910 10.9837661 76.88636294 57825.15532
2004 59100 8 64 59100 10.9869862 87.89588963 59119.86532
2005 59900 9 81 59900 11.0004318 99.00388606 60443.56398
2006 60990 10 100 60990 11.0184652 110.184652 61796.90037
Jumlah 55 385 560520 109.319645 603.0848545
Persamaan Eksponensial
y 49522.25e 0.022143 x
( Pn Pr ) 2 ( Pn P ) 2 ( Pn P ) 2
r
2
1
( Pn Pr ) ( Pn Pr ) 2
126968232.1 4009897.226
r2 0.968418
126968232.1
r 0.984082
( Pn P ) 2 ( ( Pn P ) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
4009897.226 (4009897.226 / 10) 1 / 2
STD [ ]
10
STD 600.7418
Metode Logaritmik
Tabel 2.10. Proyeksi Penduduk Metode Logaritmik
Tahun Penduduk (P) x y ln x (ln x)2 y ln x Proyeksi
1997 50350 1 50350 0 0 0 48584.59699
1998 51200 2 51200 0.69315 0.48045 35489.13564 52011.41635
1999 53300 3 53300 1.09861 1.20695 58556.03499 54015.97717
2000 53500 4 53500 1.38629 1.92181 74166.74832 55438.23571
( Pn P ) 2 (( Pn P ) 2 / n) 1 / 2
STD [ ]
n
10210529.53 (10210529.53 / 10) 1 / 2
STD [ ]
10
STD 958.61758
Dari tabel diatas yang paling cocok digunakan untuk mengestimasi jumlah penduduk
adalah Metode Regresi Linear karena dari hasil perhitungan didapatkan nilai korelasi yang
paling besar dan nilai standar deviasi terkecil dibandingkan dengan metode – metode lain.
- Perkembangan penduduk
- Tingkat kesejahteraan
- Iklim / cuaca
- Perkembangan industri
- Fasilitas plumbing
- Harga air
- dll
Kebutuhan air berdasarkan kelompok pemakaian dan kebutuhannya dibagi menjadi 3
golongan, yaitu :
1. Kebutuhan air untuk keperluan domestik
2. kebutuhan air untuk kebutuhan non – domestik
3. kebutuhan air untuk kepentingan umum dan kehilangan energi
Pelayanan air bersih yang diberikan untuk keperluan rumah tangga ditentukan
berdasarkan :
Jumlah penduduk
Prioritas bagi penduduk yang mampu membiayai sistem
Kondisi lsanitasi lingkungan yang ada
Pelayanan karan umum ditujukan kepada :
Penduduk yang mampu membiayai sistem personel
Penduduk yang tidak mempunyai sumber air individual, kuantitas air dari sumber tidak
mencukupi atau kualitas airnya tidak memenuhi standar baku mutu air bersih
Sistem yang membutuhakan pipa servis yang panjang dan mahal bila disambungkan
langsung denagan pipa induk
Tabel 2.15. Data Persentase Jumlah Pemukiman Penduduk Tahun 2006
Jenis Rumah Persentase
Permanen 60
Semi permanen 25
Non permanen 15
Persentase jenis rumah pada setiap tahap akan mengalami perubahan seiring dengan
pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota. Bila diasumsikan bahwa tingkat
kesejahteraan penduduk mengalami peningkatan maka persentase jumlah rumah permanen
akan semakin meningkat sedangkan persentase rumah semi permanen dan rumah non
permanen akan mengalami penurunan seiring dangan pertambahan tingkat kesejahteraan
penduduk dan persentase jumlah rumah permanen. Selain itu, kebutuhan air individu juga
Pembulatan jumlah penduduk dan kebutuhan air selalu dilakukan keatas karena dalam
penyediaan air, kelebihan penyediaan air lebih baik daripada kekurangan
Distribusi penggunaan tata guna lahan kota pada tahun 2006 ditampilkan pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.19. Data Tata Guna Lahan Tahun 2006
Penggunaan Tanah Lokasi Unit
I 150 pegawai
Perkatoran II 250 pegawai
III 300 pegawai
I 1200 m2
Pertokoan/ Pasar
II 1400 m2
I 350 murid
Sekolah II 500 murid
III 600 murid
Rumah Sakit I 500 bed
I 250 bed
Hotel
II 200 bed
I 600 m2
Masjid/ Sarana Ibadah
II 1 m2
Terminal Bis I 300 bis per hari
Diasumsikan tata guna lahan berkembang tiap tahunnya seiring dengan perkembangan
jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat
Persentase pelayanan untuk penyediaan kebutuhan air non domestik mencapai 80 %.
Hal ini disebabkan karena umumnya fasilitas non domestik merupakan fasiliras umum
sehingga sangat tidak baik apabila pada fasilitas – fasilitas ini ditemukan adanya
kekurangan dalam penyediaan air bersih
Jumlah total kebutuhan air pada masing – masing fasilitas diperoleh dari jumlah unit
perhitungan dalam satu fasilitas dikalikan dengan kebutuhan air minum per unit
dikalikan dengan % pelayanan
Pembulatan jumlah unit per fasilitas dan kebutuhan air selalu dilakukan keatas karena
dalam penyediaan air, kelebihan penyediaan air lebih baik daripada kekurangan
Air yang berada dalam suatu sistem distribusi akan selalu menekan keluar dari bagian
dalam pipa. Maka dari itu, harus dapat dipastikan bahwa air tersebut hanya keluar dari titik-
titik tertentu untuk digunakan oleh kepentingan pihak-pihak yang berwenang. Pemakaian
tersebut adalah untuk konsumen berwenang yang membayar, konsumen berwenang yang tidak
membayar, serta untuk aktivitas perkotaan seperti pemadam kebakaran dan pencucian jalan.
Perbedaan antara air yang diproduksi dan penggunaan oleh konsumen disebabkan oleh
kebocoran dan penggunaan air ilegal. Hal ini dinamakan kehilangan air.
Kehilangan air harus turut diperhitungkan dalam perencanaan suatu sistem distribusi,
sehingga konsumen tidak merasa terganggu apabila terjadi kehilangan air. Dalam perhitungan
kebutuhan air di suatu wilayah dalam periode tertentu, selain memperhitungkan keutuhan
domestik dan non domestik, terdapat rumus:
Kebutuhan Air = Domestik + Non Domestik + Perawatan Kota
Yang termasuk perawatan kota antara lain diasumsikan sebagai berikut:
- Kehilangan air 30-40% dari total domestik dan non domestik
- Sarana perkotaan 10% dari total domestik dan non domestik
- Hydran 10% dari total domestik dan non domestik
- Keperluan IPAM 2.5% dari total domestik dan non domestik
Tingkat kehilangan air adalah besarnya selisih air yang diproduksi dengan air yang
didistribusikan. Nilai ini perlu diperhitungkan dalam pengolahan air karena dijadikan
pedoman untuk melihat performance dari suatu instalasi pengolahan air minum. Semakin
besar tingkat kehilangan air, maka semakin buruk performance dari instalasi pengolahan.
Penyediaan air minum dengan jaringan yang semakin besar biasanya memiliki tingkat
kehilangan air yang besar dan sebaliknya.
Fisik
Kehilangan air disebabkan oleh jaringan pipa yang sudah rusak, tua dan bocor, kerusakan
meter air dan pengaliran air tidak tercatat untuk meter air
Administratif
Kehilangan air disebabkan oleh keberadaan sambungan ilegal dan ketidak akuratan dalam
pencatatan administratif
Jumlah Pemakaian air oleh masyarakat untuk setiap waktu tidak berada dalam nilai
yang sama. Aktivitas manusia yang berubah-ubah untuk setiap waktu menyebabkan
pemakaian air selama satu hari mengalami perubahan naik dan turun atau dapat disebut juga
berfluktuasi.
Fluktuasi pemakaian air terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Pemakaian hari maksimum
Pemakaian hari maksimum merupakan jumlah pemakaian air terbanyak dalam satu
hari selama satu tahun. Debit pemakaian hari maksimum digunakan sebagai acuan
dalam membuat sistem transmisi air baku air minum. Perbandingan antara debit
pemakaian hari maksimum dengan dengan debit rata-rata akan menghasilkan faktor
maksimum, fm.
Dengan menggunakan nilai fp= 1.5 dan fm= 2, maka akan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 2.32.Proyeksi Kebutuhan Air
Jumlah Qrata-rata Qmax hari Qmax jam
Tahun
Penduduk (L/detik) (L/hari) (L/jam)
2016 73914 59.6193225 10302218.9 321944.342
2026 73914 65.0197368 11235410.5 351106.579