Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
dan merupakan indicator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena
itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan
DEFINISI
Salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Test ini
TUJUAN
MANFAAT
mungkin.
3. Untuk meningkatkan kesadaran orang tua atau pengasuh anak untuk berusaha
DILAKUKAN
a. 3 – 6 bulan
b. 9 – 12 bulan
c. 18 – 24 bulan
d. 3 tahun
e. 4 tahun
f. 5 tahun
2. Tahap kedua
lengkap.
Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan menjadi 4 sektor,
yaitu :
kecil.
3. Sektor bahasa.
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan
PERSIAPAN
3. Formulir Denver.
gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring
fungsi.
Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur
dalam
Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur
kemampuan perkembangan yaitu 25%, 50% dan 90% dari populasi anak
♥ pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung
7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman dan aman selama dilakukan
test.
ALAT
2. Kismis/manik-manik
3. 10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm
6. Bel/lonceng kecil
7. Bola tennis
8. Pensil merah
11.Kertas kosong
PROSEDUR
Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan
pada formulir.
lahir.
5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak yang lahir
lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2
6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada
ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunakan untuk beberapa kali,
7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan dari kit
sesuai dengan apa yang ingin ditestkan.
sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang
terletak disebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis
umur.
dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembanagan yang
Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah
i
kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat ”lulus”
3 tugas perkembangan.
pada sektor yang sama sampai anak :gagal” pada 3 tugas perkembangan.
1. Selama test berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada
2. bila test dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar dll, dapat memberikan
3. Mulai dengan menyuruh anak melakukan yang mudah untuk memberi rasa
percaya diri dan kepuasan orang tua.
8. Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak merupakan
SKORING
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat
melakukannya).
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik
atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat
3. refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harus
(uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai
penolakan).
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor
1. Lebih (advanced)
Bilamana seorang anak lewat pada uji coba yang terletak di kanan garis umur,
2. Normal
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka
3. Caution / peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak ® tugas perkembangan, dimana
4. Delay / keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang
1. Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspect / di duga
Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur
atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah
75–90%.
GRAFIK denver II
2. SKRINING PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK
MENGGUNAKAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP).
1. Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
2. Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 Cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang
tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0.5 - 1 Cm.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak
lahir. Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh:
bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3
bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
c. Intervensi:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban 'Ya' tetap 7 atau 8 maka kemungkinan
ada penyimpangan (P).
2. Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan dan
setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas. Tes ini dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PAUD dan petugas terlatih lainnya. Tenaga
kesehatan mempunyai kewajiban memvalidasi hasil pemeriksaan tenaga
lainnya.
• Tanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir, hitung umur anak dalam buIan.
e. Jawaban TIDAK jika menurut orang tua/pengasuh anak tidak pernah, tidak
tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir.
d. Jawaban TIDAK jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
5. lnterpretasi:
• Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
• Catat dalam Buku KIA atau register SDIDTK, atau status/catatan medik anak.
6. lntervensi:
a. Tujuan tes daya lihat adalah mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar
segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar
b. Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah
umur 36 sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.
3. Poster “E” untuk digantung dan kartu “E” untuk dipegang anak
4. Alat Penunjuk
1. Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang baik
3. Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “
E”
7. Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf "E” pada poster, satu persatu, mulai
baris pertama sampai baris ke empat atau baris "E" terkecil yang masih dapat di
lihat.
8. Puji anak setiap kali dapat mencocokan posisi kartu "E" yang dipegangnya
dengan huruf "E" pada poster.
9. Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
10. Tulis baris "E" terkecil yang masih dapat di lihat, pada kertas yang telah di
sediakan : Mata kanan : ............. Mata kiri : ...............
d. lnterpretasi:
e. lntervensi:
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang
lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaa berikutnya, anak tidak
dapat melihat sampai baris yang sama, atau tidak dapat melihat baris yang
sama dengan kedua matanya, rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata
yang mengalami gangguan (kanan, kiri atau keduanya).
1. Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang baik
3. Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “
E”