Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017

PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

PS-01
DYNAMIC CONE PENETROMETER
(DCP)

1. Tujuan
1.1 Tujuan Praktikum
a. Agar Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan baik dan benar
prosedur pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).
b. Agar Mahasiswa mampu mengoperasikan dengan baik dan benar alat/mesin
pada saat pengujian DCP.
c. Agar Mahasiswa mampu melaporkan dengan baik dan benar data hasil
pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).
1.2 Tujuan Dynamic Cone Penetrometer
Untuk mengetahui nilai CBR dilapangan pada kedalaman tertentu, sesuai
dengan kondisi tanah dasar saat pengujian DCP.

2. Teori Dasar
DCP atau Dynamic Cone Penetration adalah alat yang digunakan untuk
mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di tempat. Daya dukung tanah
tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas hasil DCP yang dilakukan
dengan cara mengukur berapa dalam (mm) ujung konus masuk kedalam tanah dasar
tersebut setelah mendapatkan tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya.
Korelasi antara banyaknya tumbukan penentrasi ujung konus dari alat DCP kedalam
tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik – titik tertentu.
Maka makin dalam konus yang masuk untuk setiap tumbukan artinya makin lunak
tanah dasar tersebut.
Alat DCP dapat mengukur tanah sedalam 80 cm secara menerus jika suatu
pelebaran jalan telah ditentukan atau maksimum 120 cm dimana batas lapisan
perkerasan yang mempunyai kekuatan berbeda sudah diidentifikasi dan ketebalan
lapisannya sudah diketahui.

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3. Alat dan Bahan yang Digunakan


3.1 Umum
a. Batang penyambung peralatan DCP harus dipasang dengan kokoh dan kaku
untuk menghindari kerusakan atau patahnya tangkai penyambung
b. Pengujian tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan atau lapis perkerasan
tergenang air

3.2 Peralatan
Peralatan terdiri dari:
1. 1 set alat DCP (Dynamic Cone Penetration)

Stang

Landasan

Penumbuk

Batang Penetrasi
Mistar Ukur

Konus

Gambar 1. 1 set Alat DCP


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Peralatan terdiri dari :


a. Mistar ukur
b. Batang penetrasi

Gambar 1. Mistar Ukur dan Batang Penetrasi


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

c. Konus

Gambar 2. Konus Penetrasi


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

d. Landasan penumbuk

\
Gambar 3. Landasan penumbuk
(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

e. Stang pelurus

Gambar 4. Stang Pelurus


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019

f. Palu penumbuk

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Gambar 5. Palu penumbuk


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

g. Kunci pas

Gambar 6. Kunci pas


(Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya Tahun 2019)

h. Sarung Tangan

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3.3 Personil
Personil Pengujian DCP memerlukan 3 orang yang mengoperasikan yaitu:
1) Satu orang memegang peralatan yang sudah terpasang dengan tegak;
2) Satu orang untuk mengangkat dan menjatuhkan palu;
3) Satu orang untuk mencatat hasil.

4. Prosedur Praktikum
1. Pilih titik pengujian yang akan dilakukan pengujian. Ambil dua sampel yaitu titik
1 dan titik 2, jarak antar titik 1 dan 2 yaitu 20 cm.
2. Letakkan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal tegak lurus terhadap
permukaan tanah.
3. Atur batang berskala sehingga menunjukkan angka 0 (nol) dan catat dalam
centimeter.
4. Naikkan palu geser sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu lepaskan
sehingga palu jatuh secara bebas menumbuk landasan penumbukan.
5. Catat jumlah pukulan dan kedalaman penetrasinya kedalam formulir percobaan.
6. Hentikan pengujian jika kedalaman penetrasi mencapai 100 cm.
7. Cabut batang dan konus yang telah masuk kedalam tanah dengan cara menumbuk
palu geser ke atas hingga menyentuh pelat atas pemegang alat.
8. Apabila kecepatan penetrasi kurang dari 0,5 mm/pukulan, pembacaan masih
dibenarkan tetapi bila setelah 20 pukulan tidak menunjukkan adanya penurunan,
maka pengujian harus dihentikan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau
penggalian pada bagian tersebut sampai mencapai bagian yang dapat diuji
kembali.

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

5. Perhitungan dan Pelaporan Kumulatif Penetrasi dan Tumbukan untuk DCP dan
CBR lapisan.
5.1 Perhitungan Kumulatif Penetrasi dan Tumbukan untuk DCP dan CBR
lapisan.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Kumulatif Penetrasi dan Kumulatif untuk
Menghitung DCP dan CBR Lapisan.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
10,8

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KUMULATIF TUMBUKAN
0
0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0
-10
H1 = 41,2 - 0 = 0
-20

y = -2.283x + 0.824
KUMULATIF PENETRASI

-30
R² = 0.997
-40

-50 y = -3.466x + 21.16 H2 = 62 - 41,2 = 20,8 Persamaan 1


Persamaan H1
R² = 1 Persamaan 3
Persamaan H3
-60
Persamaan 2
Persamaan H2
y = -4.75x + 51.93 H3 = 81 - 62 = 19
-70 Persamaan H4
Persamaan 4
R² = 0.999
-80
H4 = 100 - 81 = 19
-90 y = -4.75x + 51.93
R² = 0.999
-100

-110

-120

Gambar 2. Grafik Hubungan antara Kumulatif Penetrasi vs Kumulatif Tumbukan


5.2 Pelaporan DCP dan CBR Masing – Masing Lapisan
a. Perhitungan Kumulatif Tumbukan Masing – Masing Lapisan
 y1 – y2 -2.283x + 0.824 = -3.466x + 21.16
-2.283x + 3.466x = 20.336
6.341x = 20.336
20.336
x=
6.341
x = 3.207 Tumbukan
d = 2.283(3.207) + 0.824 = 8.396 cm/blow
 y2-y3 -3.446x + 21.16 = -4.75x + 51.93
-3.446x + 4.75x = 30.77
1.284x = 30.77
30.77
x=
1.284
x = 23.970 Tumbukan
d = 3.446(23.970) + 21.16 = 61.920 cm/blow

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

 y3-y4 -4.75x + 51.93 = -3.166x + 7.5


-4.75x + 3.166x = -44.43
-1.584x = -44.43
−44.43
x=
−1.584
x = 28.050 Tumbukan
d = 4.75(28.050) + 51.93 = 81.308 cm/blow

 y4 -3.166x + 7.5
x = 28.050 Tumbukan
d = 3.166(34) + 7.5 = 100 cm/blow

b. Perhitungan Ketebalan Lapisan ke – i (hi)


h1 = 8.396 – 0 = 8.396 cm
h2 = 61.920 – 8.396 = 53.524 cm
h3 = 81.308 – 61.920 = 19.387 cm
h4 = 100 – 81.308 = 18.693 cm

c. Perhitungan nilai DCP lapis ke – i (DCPi)


8,396
DCP 1 =
3.207
= 2.62 cm/blow
= 26.2 mm/blow
53.524
DCP 2 =
23.970−3.207
= 2.58 cm/blow
= 25.8 mm/blow

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

19.387
DCP 3 =
28.050−23.970
= 4.76 cm/blow
= 47.6 mm/blow
18.837
DCP 4 =
34−28.050
= 3.15 cm/blow
= 31.5 mm/blow

d. Perhitungan nilai CBR lapis ke – i (CBRi)


Digunakan konus 60o
Log (CBR1) = 2.8135 – 1.1313 x (Log DCP 1)
= 2.8135 – 1.1313 x ( Log17.8 )
= 1.209
CBR1 = 101.209 = 16.180%

Log (CBR2) = 2.8135 – 1.1313 x (Log DCP 2)


= 2.8135 – 1.1313 x ( Log 25.8 )
= 1.217
CBR2 = 101.217 = 16.464%

Log (CBR3) = 2.8135 – 1.1313 x ( Log DCP 3 )


= 2.8135 – 1.1313 x ( Log 47.6 )
= 0.916
CBR3 = 100.916 = 8.234%

Log (CBR4) = 2.8135 – 1.1313 x ( Log DCP 4 )


= 2.8135 – 1.1313 x ( Log 31.7 )

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

= 1.115
CBR4 = 101.115= 13.136%

e. Hitung CBR rata – rata


h 1.CBR 11 /3 +h 2. CBR 21 /3 +h 3. CBR 31 /3 3
CBR rata-rata = ( )
h 1+h 2+h 3+h 4
8,396 .16.1801 /3 +53,524 . 16.4641 /3 +19,387 . 8.2341 /3 +18.837 . 13.0421/ 3 3
= ( )
8.396+53.524+19,387+18,837
= 10,80 %

6. Diskusi
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai daya dukung tanah
(CBRavg) sebesar 10.80% yang berarti memenuhi syarat, yaitu ≥ 6% Tanah dasar
tersebut dapat langsung dipadatkan tanpa perlu adanya stabilitas, kemudian tidak
memerlukan urugan pilihan karena CBR tanah ≥10%

7. Kesimpulan Dan Saran


7.1 Kesimpulan
Hasil pemeriksaan DCP didapatkan dalam CBR tanah = 10.80% dan
memenuhi syarat sebagai tanah dasar jalan raya.
7.2 Saran
 Dikarenakan pada lokasi pengujian jenis tanah adalah tanah berbutir (granular)
maka seharusnya menggunakan konus 30 °
 Dalam melakukan percobaan dilapangan sebaiknya dilakukan ketelitian dalam
penggunaan dan pembacaan alat tetap diutamakan.
 Berhati-hatilah saat menggunakan alat DCP, mengingat alat DCP terbuat dari
material berat.

KELOMPOK 15
UNIVERSITAS TADULAKO CIVIL ENGINEERING 2017
PERAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 15

Anda mungkin juga menyukai