1.2.3. Peralatan
a. Timbangan/neraca dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh, timbangan ini
digunakan untuk menentukan berat benda uji berupa agregat kasar dan
agregat halus, seperti terlihat pada gambar berikut:
b. Satu set saringan (Standar ASTM): 9,5 mm (3/8"), (4,8 mm) No. 4, (2,4 mm)
No. 8, (1,2 mm) No. 16, (0,6 mm) No. 30, (0,3 mm) No. 50, (0,15 mm) No.
100. Digunakan untuk menyaring atau memisahkan ukuran agregat, dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
1.2.6. Perhitungan
Persentase berat benda uji yang tertahan di atas masing-masing saringan
terhadap berat total benda uji.
berat tertahan kumulatif
Persen tertahan = x 100 %
berat total bendauji
100.000
90.000
80.000
70.000
% Lolos
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
Pan 0,15 0,30 0,60 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38
B. Agregat Kasar.
Contoh perhitungan untuk saringan No.4.
1. Berat tertahan saringan No. 1½” = 0,0 gram (a)
2. Berat tertahan saringan No. ¾” = 289,69 gram (b)
3. Berat tertahan saringan No. ⅜” = 3821,36 gram (c)
4. Berat tertahan saringan No. 4 = 1836,21 gram (d)
5. Berat contoh kering = 6026,6 gram
6. Kumulatif tertahan = a+b+c+d
= 5947,26 gram
8. Persentase tertahan
Berat Tertahan Kumulatif
% Tertahan = x 100 %
Berat Total Benda Uji
5947,26
= x 100 %
6026,6
= 98,68 %
9. Persentase lolos
% Lolos = 100 % - Persentase Tertahan
= 100 % - 99,68%
= 1,32 %
10. Modulus Halus Butir (MHB)
Jumlah Persen Tertahan Saringan
MHB =
100 %
0+ 4,8 + 68,22+ 98,68 +98,68+98,68+98,68+98,68+98,68
=
100
= 6,651
= 6,75
12. Batas Bawah MHB Ukuran Diameter 20 mm
Jumlah Persen Tertahan Batas Bawah Saringan
MHB =
100 %
900 %−{ ( 100-0 ) + ( 100-0 ) + ( 100-40 ) + ( 100-90 ) } %
=
100 %
900 %−{(100+ 100+ 60+10) } %
=
100 %
= 6,30
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
% Lolos
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
Pan 0,15 0,30 0,60 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38
Ukuran Butir (mm)
= 60,286 %
Penentuan Berat
Ditentukan berat pasir banding kerikil = 38 : 62, sehingga diperoleh:
a. Proporsi Agregat Halus = % Lolos x 38
= 92,739 % x 38
= 34,88 %
b. Proporsi Agregat Kasar = % Lolos x 62
= 1,317% x 62
= 0,821 %
Gradasi Gabungan
Gradasi gabungan diperoleh dengan menjumlahkan berat pasir dan kerikil
pada no. saringan yang sama. Untuk saringan No. 4 diperoleh:
Persentase lolos agregat gabungan = 34,88% + 0,821%
= 35,701 %
Perhitungan Modulus Halus Butir (MHB)
a. Tertahan agregat campuran No.4 = 100% - % lolos
= 100% - 35,701%
= 64,299 %
b. Modulus Halus Butir (MHB)
Jumlah Persen Tertahan Saringan
MHB =
100 %
= 5,180
c. Batas bawah MHB spesifikasi zona 2
Jumlah Persen Tertahan Batas Bawah Saringan
MHB =
100 %
( 100-100 ) + ( 100-100 ) + ( 100-45 ) + ( 100-30 ) + ( 100−23 )
= { + ( 100−16 ) + ( 100−8 )+ ( 100−2 ) +(100−0) }
100 %
(0+ 0+55+70+77+ 84+92+ 98+ 100)
=
100 %
= 5,76
d. Batas atas MHB spesifikasi zona 2
Jumlah Persen Tertahan Batas Atas Saringan
MHB =
100 %
( 100-100 ) + ( 100-100 ) + ( 100-75 ) + ( 100-48 ) + ( 100−42 )
= { + ( 100−34 ) + ( 100−27 ) + ( 100−12 )+(100−2) }
100 %
(0+ 0+25+52+58+66+73+ 88+98)
=
100 %
= 4,60
100
90
80
Persen Butir Lolos (%)
70
60
50
40
30
20
10
1.2.7. Kesimpulan
a. Dari hasil perhitungan untuk analisa saringan agregat halus,diperoleh Modulus
Halus Butir (MHB) sebesar 2,739 yaitu berada diantara Modulus Halus Butir
(MHB) agregat halus zona 2 yaitu 3,370 – 2,110.
b. Dari hasil perhitungan untuk analisa saringan agregat kasar, diperoleh Modulus
Halus Butir (MHB) sebesar 6,651 yaitu berada diluar Modulus Halus Butir
(MHB) agregat kasar ukuran maks.20 mm yaitu 6,75 – 6,30.
c. Untuk perbandingan antara Modulus Halus Butir (MHB) kerikil dan pasir,
diperoleh nilai Modulus Halus Butir (MHB) gabungan yang digunakan adalah
5,180 yaitu berada diantara Modulus Halus Butir (MHB) agregat gabungan
ukuran maks. 20 mm yaitu 5,76 – 4,60.
DOKUMENTASI PERCOBAAN