Beberapa istilah tertentu dalam hal kadar air agregat antara lain yaitu :
a. Kering udara, kering pada permukaannya meskipun sebelah dalamnya basah,
tetapi kurang dari jumlah yang dibutuhkan untuk membuat partikel itu jenuh
air.
b. Basah, agregat dalam keadaan jenuh air dan membawa air yang berlebihan
sehingga terbentuk suatu lapisan pada permukaan partikel.
c. Kering oven, agregat dalam keadaan kering sepenuhnya untuk tujuan-tujuan
praktis.
d.Jenuh air dan permukaan kering, merupakan suatu keadaan ideal, agregat tidak
dapat menyerap air lagi tanpa satu lapisan air terbentuk pada permukaannya
merupakan suatu petunjuk yang berguna terhadap kekedapan air dan daya
tahan terhadap pembekuan.
1.7.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikkum ini adalah:
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 %
Timbangan/neraca dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh, timbangan ini
digunakan untuk menentukan berat benda uji berupa agregat kasar dan agregat
halus. Gambar timbangan dapat dilihat pada Gambar 1.5
b. Oven yang suhunya dapat diatur sampai ( 105 ± 5 ) 0 C
Oven digunakan untuk mengeringkan benda uji, dapat dilihat pada Gambar 1.7
c. Talam logam yang tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat
pengeringan contoh benda uji seperti yang tercantum pada Gambar 1.15
Benda uji yang digunakan dalam praktikkum iniadalah pasir dan kerikil. Berat
minimum contoh agregat tergantung pada ukuran maksimum, dengan batasan
sebagai berikut :
Tabel 1.7 Berat Minimum Contoh Agregat Berdasarkan Ukuran Maksimum Agregat
NO UKURAN BERAT
1 1/4" (6,30 mm) 0,50 kg
2 3/8" (9,50 mm) 1,50 kg
3 1/2" (12,70 mm) 2,00 kg
4 3/4" (19,10 mm) 3,00 kg
5 1,0" (25,40 mm) 4,00 kg
6 1,5" (38,00 mm) 6,00 kg
7 2,0" (50,80 mm) 8,00 kg
8 2,5" (63,50 mm) 10,00 kg
1.7.6 Perhitungan
Data yang didapatkan dalam praktikkum kemudian dihitung seperti yang
tertera pada perhitungan berikut.
a. Agregat Halus (Sampel I)
Diketahui : Data yang diperoleh dari laboratorium :
1. Berat cawan (W1) = 82,60 gram
2. Berat cawan + Benda uji (W2) = 857,8
gram
3. Berat benda uji (W3 = W2 – W1) = 775,2 gram
775,2−760,2
¿ ×100 %
760,2
= 1,973 %
Pemeriksan I II
3465,0−3429,6
= x 100
3429,6
%
= 1,032 %
1.7.7 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh kadar air rata-rata untuk agregat halus
sebesar 1,032 % sedangkan untuk agregat kasar sebesar 1,149 %. Hal ini sesuai
dengan SNI 03 – 1971 – 1990.