Anda di halaman 1dari 8

UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

2.2 PEMERIKSAAN SLUMP BETON


(SNI 03-1972-1990)

2.2.1 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk mengukur slump beton, yang merupakan
ukuran kekentalan beton segar.

2.2.2 Dasar Teori


Slump beton ialah besaran kekentalan (viscocity)/plastisitas dan kohesif dari
beton segar. Tingkat kemudahan pekerjaan berkaitan dengan tingkat keenceran
beton atau adukan beton. Semakin encer adukan beton maka semakin mudah
dikerjakan. Dalam pemeriksaan ini slump yang digunakan berkisar antara 60-
180 mm.

2.2.3 Peralatan
a. Cetakan berupa kerucut terpancung dengan diameter bagian bawah 20 cm,
bagian atas 10 cm, dan tinggi 30 cm. Bagian bawah dan bagian atas terbuka
yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.9 Alat Pemeriksaan Slump Beton

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
b. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, ujung dibulatkan
dan sebaiknya dibuat dari baja tahan karat ) yang dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 2.10 Tongkat Pemadat


c. Sendok cekung berfungsi untuk mengambil agregat yang dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 2.11 Sendok Cekung

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

d. Mistar ukur berfungsi untuk mengukur ketinggian slump beton yang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.12 Mistar Ukur

2.2.4 Benda Uji


Pengambilan benda uji harus dari contoh beton segar yang mewakili
campuran beton.

2.2.5 Cara Pengujian


Untuk melaksanakan pengujian slump beton harus diikuti beberapa tahapan
sebagai berikut :
1) Basahilah cetakan dan pelat dengan kain basah;
2) Letakkan cetakan di atas pelat dengan kokoh;
3) Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis tiap lapis berisi
kira-kira 1/3 isi cetakan; setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat
sebanyak 25 tusukan secara merata; tongkat harus masuk sampai lapisan
bagian bawah tiap-tiap lapisan; pada lapisan pertama penusukan bagian tepi
tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan cetakan;
4) Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan
tongkat dan semua sisa benda uji yang jatuh di sekitar cetakan harus
disingkirkan; kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan tegak lurus ke atas;
seluruh pengujian mulai dari pengisian sampai cetakan diangkat harus selesai
dalam jangka waktu 2,5 menit;

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
5) Balikkan cetakan dan letakkan perlahan-lahan disamping benda uji, ukurlah
slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan
tinggi rata-rata benda uji.
2.2.6 Pengukuran Slump
Pengukuran slump harus segera dilakukan dengan cara mengukur tegak
lurus antara tepi atas cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji; untuk
mendapatkan hasil yang lebih teliti dilakukan dua kali pemeriksaan dengan
adukan yang sama dan dilaporkan hasil rata-rata.

2.2.7 Perhitungan
Besar slump = Tinggi cetakan – Tinggi benda uji
Diketahui data sebagai berikut : 10 cm

Tinggi benda uji sebelum pengujian (a) = 30 cm

30 cm
(dalam cetakan) 20 cm

30 cm
20 cm

A) alat
Tinggi benda uji setelah pengujian (b) = 20 cm pemeriksaan B) Kerucut +
C) Kondisi Slump
Slump ( kerucut benda Uji
Abhram)

10 cm

10 cm

Slump =a–b
30 cm

= 30 – 20
20 cm

= 10 cm 20 cm

A) alat
pemeriksaan B) Kerucut +
= 100 mm Slump ( kerucut
Abhram)
benda Uji
C) Kondisi Slump

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

2.2.8 Kesimpulan
1. Tinggi slump yang diperoleh dari suatu campuran tergantung pada komposisi
campuran beton yang dibentuk
2. Dari hasil percobaan diperoleh besarnya slump yang terjadi adalah sebesar 10
cm. Hal ini berarti beton tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan
yaitu 8 – 16 cm.

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

Dokumentasi Pemeriksaan Slump Beton

1. Pesiapkan campuran beton segar sesuai tata cara perencanaan campuran beton
yang direncanakan.

Gambar 2.2.4 Campuran beton segar

2. Siapkan cetakan kerucut pancung dan pelat logam, jangan lupa lumuri dengan
cairan oli agar beton tidak melekat.

Gambar 2.2.5 Oleskan pelat dengan cairan oli

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

Gambar 2.2.6 Oleskan cetakan dengan cairan oli

3. Setelah selesai, letakan cetakan diatas pelat logam, kemudian masukan


campuran beton kedalam cetakan sebanyak 3 lapisan (masing-masing 25x
tumbukan) sampai terisi penuh dan ratakan.

Gambar 2.2.7 Masukan campuran beton segar kedalam cetakan


menggunakan corong

Muhammad Hairun/F11117204
UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

4. Jika sudah terisi penuh kemudian angka cetakan secara perlahan.

Gambar 2.2.8 Angkat cetakan secara perlahan

5. Ukurlah slump yang terjadi dengan menetukan perbedaan tinggi cetakan denga
tinggi rata-rata benda uji.

Gambar 2.2.9 Ukur slump yang terjadi

Muhammad Hairun/F11117204

Anda mungkin juga menyukai