Anda di halaman 1dari 10

UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

1.3. PEMERIKSAAN BAHAN LOLOS SARINGAN No. 200


(SNI 03-4142-1996)

1.3.1. Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jumlah bahan dalam agregat yang
lolos saringan No. 200 (0,075 mm) dengan cara pencucian.

1.3.2. Teori Dasar


Kadar lumpur yang terdapat pada suatu agregat keberadaannya mungkin
memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kekuatan, kemudian pengerjaan dan
kemampuan serta kenampakan jangka panjang. Lumpur tidak digunakan sebagai
bahan tambahan karena memiliki sifat fisik dan kimiawi yang dapat merusak beton.
Lumpur biasanya terdapat pada lapisan permukaan yang berinterfensi dengan
lekatan antara agregat dan pasta semen. Karena lekatan ini, maka pengaruhnya pada
kekuatan dan daya tahan beton penting pula. Lapisan yang longgar dan lunak ini dapat
dihilangkan dengan cara dicuci, adapun yang bersifat stabil secara kimiawi dan
melekat kuat tidak terlalu berpengaruh dan membahayakan. Kecuali mungkin adanya
susut yang cukup besar. Akan tetapi lumpur dalam jumlah yang cukup banyak akan
menambah jumlah permukaan agregat sehingga jumlah air yang diperlukan untuk
membasahi semua butiran dalam campuran itu juga meningkat, akibatnya
menurunkan kekuatan dan daya tahan beton.

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

1.3.3. Peralatan
a. Saringan terdiri dari dua ukuran yang bagian bawah dipasang saringan Nomor 200
(0,075 mm) dan di atasnya, saringan Nomor 16 (1,18 mm) yang dapat dilihat
pada gambar berikut:

Gambar 1.19. Saringan No. 200 (0,075 mm) dan Saringan No.16 (1.18 mm)

b. Cawan digunakan untuk mencuci dan mempunyai kapasitas yang dapat


menampung benda uji sehingga pada waktu pengadukan (pelaksanaan pencucian)
benda uji dan air pencuci tidak mudah tumpah yang dapat dilihat pada Gambar
1.8.

c. Timbangan dengan ketelitian maksimum 0,1 % dari berat benda uji yang dapat
dilihat pada Gambar 1.11.

d. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (105 ± 5)°C
yang dapat dilihat pada Gambar 1.13.

e. Sekop mini yang digunakan untuk mengambil agregat yang dapat dilijhat pada
Gambar 1.9.

1.3.4. Bahan
Berat minimum contoh agregat tergantung kepada ukuran agregat maksimum, dengan
batasan sebagai berikut :

a. 2,36 mm (No. 8) = 100 gram

b. 4,75 mm (No. 4) = 500 gram

c. 9,50 mm ( 3/8” ) = 1000 gram

d. 19,10 mm (3/4”) = 2500 gram

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

e. 38,10 mm (1,5”) = 5000 gram


1.3.5. Prosedur Praktikum
a. Memasukkan contoh agregat yang beratnya 1,25 kali berat minimum
benda uji ke dalam talam. Keringkan dalam oven dengan suhu ( 105 ± 5 ) 0 C
sampai mencapai berat tetap
b. Menimbang benda uji kering oven sebelum dicuci + wadah (W 1) dan berat
wadah (W2)
c. Memasukkan benda uji agregat ke dalam wadah, dan diberi air pencuci
secukupnya sehingga benda uji terendam
d. Mengguncang-guncangkan wadah dan tuangkan air cucian ke dalam
susunan saringan No. 16 (1,18 mm) dan No. 200 (0,075 mm).
e. Memasukkan air pencuci baru, dan ulangi pekerjaan (c) sampai air cucian
menjadi jernih
f. Semua bahan yang tertahan saringan No. 16 (1,18 mm) dan No. 200
(0,075 mm) kembalikan ke dalam wadah, dan keringkan dalam oven, dengan
suhu ( 105 ± 5 )0 C sampai mencapai berat tetap
g. Menimbang berat kering benda uji sesudah pencucian + wadah (W3)

1.3.6. Perhitungan
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Berat kering benda uji awal: W4 = W1 – W2
b. Berat kering benda uji sesudah pencucian: W5 = W3 – W2
c. Bahan lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm):
Keterangan:
W1 = Berat kering benda uji + wadah (gram);
W2 = Berat wadah (gram);
W3 = Berat kering benda uji sesudah pencucian + wadah (gram);
W4 = Berat kering benda uji sebelum pencucian (gram);
W5 = Berat kering benda uji sesudah pencucian (gram);

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

1.3.6.1 Agregat Halus ( Sampel I )


1. Berat cawan + agregat kering oven sebelum dicuci (W1) = 853,0 gram
2. Berat cawan (W2) = 239,6 gram
3. Berat cawan + agregat kering oven setelah dicuci (W3) = 849,6 gram
4. Berat kering pasir sebelum dicuci (W4) = (W1) – (W2)
= 853,0 – 239,6
= 613,4 gram

5. Berat kering pasir setelah dicuci (W5) = (W3) – (W2)


= 849,6 – 239,6
= 610,0 gram

W 4 −W 5
6. Kadar lumpur (W) = x 100%
W4
613,4−610,0
= x 100 %
613,4
= 0,554 %

1.3.6.2 Agregat Halus ( Sampel II )


1. Berat cawan + agregat kering oven sebelum dicuci (W1) =
1100,5 gram
2. Berat cawan (W2) = 332,7
gram
3. Berat cawan + agregat kering oven setelah dicuci (W 3) = 1093,6
gram
4. Berat kering pasir sebelum dicuci (W4) = (W1) – (W2)
= 1100,5 – 332,7
= 767,8 gram

5. Berat kering pasir setelah dicuci (W5) = (W3) – (W2)


= 1093,6 – 332,7
= 760,9 gram

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

W 4 −W 5
6. Kadar lumpur (W) = x 100%
W4
767,8−760,9
= x 100 %
767,8
= 0,899 %

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Agregat Halus


JENIS MATERIAL : AGREGAT HALUS
Pemeriksan I (Kelompok 6) II (Kelompok 7)
Berat kering benda uji sebelum dicuci + wadah W 1 (gr) 853.000 1100.5
Berat wadah W 2 (gr) 239.600 332.7
Berat kering benda uji sesudah dicuci + wadah W 3 (gr) 849.600 1093.6
Berat kering benda uji sebelum dicuci W 4 = W 1 - W 2 (gr) 613.400 767.8
Berat kering benda uji sesudah dicuci W 5 = W 3 - W 2 (gr) 610.000 760.9
(W 4 - W 5)/W 4 X 100% % 0.554 0.899
Bahan lolos saringan No. 200
Rata-rata % 0.726

1.3.6.3 Agregat Kasar ( Sampel I )


1. Berat cawan + agregat kering oven sebelum dicuci (W1) = 2774,4 gram
2. Berat cawan (W2) = 220,0 gram
3. Berat cawan + agregat kering oven setelah dicuci (W3) = 2763,0 gram
4. Berat kering pasir sebelum dicuci (W4) = (W1) – (W2) = 2774,4 – 220,0
= 2554,4 gram

5. Berat kering pasir setelah dicuci (W5) = (W3) – (W2) = 22763,0 – 220,0
= 2543,0 gram

W 4 −W 5
6. Kadar lumpur (W) = x 100%
W4
2554,4−2543,0
= x 100 %
2554,3
= 0,446 %
1.3.6.4 Agregat Kasar ( Sampel II )
1. Berat cawan + agregat kering oven sebelum dicuci (W1) = 3143,5 gram
2. Berat cawan (W2) = 240,3 gram
3. Berat cawan + agregat kering oven setelah dicuci (W3) = 3124,9 gram
4. Berat kering pasir sebelum dicuci (W4) = (W1) – (W2)

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

= 3134,5 – 240,3
= 2903,2 gram

5. Berat kering pasir setelah dicuci (W5) = (W3) – (W2)


= 3124,9 – 240,3
= 2884,6 gram

W 4 −W 5
6. Kadar lumpur (W) = x 100%
W4
2903,2−2884,6
= x 100 %
2903,2
= 0,641 %
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Agregat Kasar

JENIS MATERIAL : AGREGAT KASAR


Pemeriksan I (Kelompok 6) II (Kelompok 7)
Berat kering benda uji sebelum dicuci + wadah W 1 (gr) 2774.400 3143.5
Berat wadah W 2 (gr) 220.000 240.3
Berat kering benda uji sesudah dicuci + wadah W 3 (gr) 2763.000 3124.9
Berat kering benda uji sebelum dicuci W 4 = W 1 - W 2 (gr) 2554.400 2903.2
Berat kering benda uji sesudah dicuci W 5 = W 3 - W 2 (gr) 2543.000 2884.6
(W 4 - W 5)/W 4 X 100% % 0.446 0.641
Bahan lolos saringan No. 200
Rata-rata % 0.543

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

1.3.7 Kesimpulan

1.3.7.1 Agregat Halus


Berdasarkan pemeriksaan tersebut di atas diperoleh kadar lumpur rata-rata
agregat halus sebesar 0,726 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasir tersebut
dapat langsung digunakan dalam campuran beton tanpa harus dicuci terlebih dahulu,
karena kadar lumpur maksimum yang disyaratkan untuk agregat halus adalah sebesar
3% (SNI 03-4142-1996).

1.3.7.2 Agregat Kasar


Berdasarkan pemeriksaan tersebut di atas diperoleh kadar lumpur rata-rata
agregat kasar sebesar 0,543 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerikil tersebut
dapat langsung digunakan dalam campuran beton tanpa harus dicuci terlebih dahulu,
karena kadar lumpur maksimum yang disyaratkan untuk agregat kasar adalah sebesar
1% (SNI 03-4142-1996).

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

DOKUMENTASI PERCOBAAN
1. Memasukkan agregat di dalam oven dengan suhu (110±5)°C.

Gambar 1.20 : Memasukkan agregat ke oven

2. Menimbang benda uji kering oven.

Gambar 1.21 : Timbangan dengan Benda Uji

3. Memasukkan benda uji agregat ke dalam wadah dan diberi air pencuci secukupnya sehingga
benda uji terendam.

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

Gambar 1.22 : Mencuci agregat kasar dan halus

4. Mengguncangkan wadah dan tuangkan air cucian ke dalam saringan No.200, memasukkan
air pencucui baru dan mengulangi pekerjaan sampai air pencucian jernih.setelah itu semua
bahan yang tertahan dimasukkan kedalam wadah dan dikeringkan dalam oven.

Gambar 1.23 : Menyaring agregat yang di cuci.

5. Menimbang berat kering benda uji sesudah pencucian yang sudah di oven.

A.08.UBK.2019
UJI BAHAN KONSTRUKSI -AGGREGAT-

Gambar 1.24 : Cawan dan Timbangan

A.08.UBK.2019

Anda mungkin juga menyukai