Anda di halaman 1dari 14

UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

2.4. PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON


(SNI 03-1974-1990)

2.4.1 Tujuan Percobaan

Tujuan pengujian ini untuk memperoleh nilai kuat tekan tekan (compressive
strength) pada benda uji berbentuk silinder dan kubus dengan prosedur yang
benar.

Ruang Lingkup

Pengujian ini dilakukan terhadap beton segar (fresh concrete) yang mewakili
campuran beton, bentuk benda uji bisa berwujud silinder ataupun kubus; hasil
pengujian ini dapat digunakan dalam pekerjaan :

1) Perencanaan campuran beton;

2) Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.

2.4.2 Dasar Teori

Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani dengan beban tersebut, yang dilakukan
menggunakan mesin uji kuat tekan. Campuran beton biasanya dirancang untuk
memberi kuat tekan beton pada umur 28 hari. Hal ini akan memberi keuntungan
terhadap karakteristik kekuatan minimum untuk memenuhi persyaratan
perencanaan. Dengan adanya berbagai macam alasan mengenai control kualitas
dilapangan maka terdapat banyak variasi dari daya tahan beton terhadap
penghancuran sehingga perlu dilakukan perencanaan suatu kekuatan rata-rata
yang lebih besar dari persayaratan minimum. Pemeriksaan kekuatan beton ini
sangat berhubungan dengan perencanaan campuran karena untuk mencapai kuat
tekan beton yang diisyaratkan diperlukan jumlah takaran beton yang memenuhi
spesifikasi.

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

2.4.3 Peralatan

a. Cetakan silinder, dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

Gambar 2.17. Cetakan Silinder

b. Tongkat pemadat, dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, dengan ujung


dibulatkan. Sebaiknya dibuat dari baja tahan karat. Gambar tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.6.

c. Mesin pengaduk (molen) yang berfungsi untuk mencampur campuran agregat,


semen dan air, dapat dilihat pada Gambar 2.3.

d. Timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat contoh. Dapat dilihat pada
Gambar 2.8

e. Mesin tekan dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

Gambar 2.18. Mesin Kuat tekan

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

f. Satu set alat pelapis (capping).

g. Peralatan tambahan : ember, skop, sendok perata dan talam seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.16 berikut :

Gambar 2.19

2.4.4 Benda Uji

Untuk mendapatkan benda uji harus diikuti beberapa tahapan sebagai berikut :

1) Pembuatan dan pematangan benda uji

(1) Benda uji dibuat dari beton segar yang mewakili campuran beton;

(2) Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, tiap-tiap lapis

dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata; pada saat melakukan


pemadatan lapisan pertama; tongkat pemadat tidak boleh mengenai dasar
cetakan; pada saat pemadatan lapisan kedua serta ketiga tongkat pemadat
boleh masuk kira-kira 25,4 mm ke dalam lapisan dibawahnya;

(3) Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuklah sisi cetakan perlahan-

lahan sampai rongga bekas tusukan tertutup; ratakan permukaan beton


dan tutuplah segera dengan bahan yang kedap air serta tahan karat;
kemudian biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan letakkan pada
tempat yang bebas dari getaran;

(4) Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji; untuk

perencanaan campuran beton, rendamlah benda uji dalam bak perendam


berisi air pada temperatur 25oC disebutkan untuk pematangan, selama

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
waktu yang dikehendaki; untuk pengendalian mutu beton pada
pelaksanaan pembetonan, pematangan disesuaikan dengan persyaratan.

2) Persiapan pengujian

(1) Ambillah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak
perendam/pematangan, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel
dengankain lembab;

(2) Tentukan berat dan ukuran benda uji;

(3) Lapislah permukaan atas dan bawah benda uji dengan mortar belerang
dengan cara sebagai berikut : Lelehkan mortar belerang di dalam pot peleleh
(melting pot) yang dinding dalamnya telah dilapisi tipis dengan gemuk;
kemudian letakkan benda uji tegak lurus pada cetakan pelapis sampai mortar
belerang cair menjadi keras; dengan cara yang sama lakukan pelapisan pada
permukaan lainnya;

(4) Benda uji siap untuk diperiksa.

2.4.5 Cara Pengujian

Untuk melaksanakan pengujian kuat tekan beton harus diikuti beberapa


tahapan sebagai berikut :

1) Letakkan benda uji pada mesin tekan secara centris;

2) Jalanlan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara 2
sampai 4 kg/cm2 per detik;

3) Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah


bebanmaksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji;

4) Gambar bentuk pecah dan catatlah keadaan benda uji.

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

2.4.6 Perhitungan
P
Kekuatan tekanbeton= (MPa) atau (kg/cm2)
A
Keterangan: P = beban maksimum ( N ) atau (kg)
A = luas penampang benda uji (mm2) atau (cm2)

Benda uji Silinder


Berat benda uji = 12500 gram
Beban maksimum (P) = 387 kN
= 387000 N
Luas penampang (A) = ¼ . π . (150)2
= 17671,459 mm2
P
Kuat tekan beton (f’ci) = A
387000
=
17671,459
= 21,899 MPa
Volume (V) = ¼ . π . (15)2 . 30
= 5301,438 cm3
Berat
Berat isi = V
12500
=
5301,438
= 2,358 gr/cm3
Umur benda uji = 7 hari
Faktor konversi umur 7 hari ke 28 hari = 0,65
f ' ci Umur 7 hari
Kuat tekan beton umur 28 hari (f’ci) = Koreksi
21,899
= 0,65

= 33,69 Mpa

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

 Tabel 2.7 Penentuan Standar Deviasi untuk benda uji silinder:


f'ci f'cr (f'ci - f'cr)²
No Ket
(N/mm²) (N/mm²) (N/mm²)
1 29.165 30.519 1.834
2 30.471 30.519 0.002
3 30.035 30.519 0.234
4 33.082 30.519 6.571
5 36.130 30.519 31.477
6 30.035 30.519 0.234
7 29.165 30.519 1.834
8 30.906 30.519 0.150
9 25.682 30.519 23.393
Σ 274.672 65.729

Dimana :
Σ f ' ci
f’cr = n
274,672
=
9
= 30,519 MPa

Σ ( f ' ci − f ' cr)2


Standar deviasi (S) = √ n−1
65,729
=
√ 9−1
= 2,866 Mpa

Rumus umum untuk kuat tekan yang diinginkan :


f’ci = f’cr – ( k x S) → k = 1,64
= 30,519 – (1,64 x 2,866)
= 25,818 MPa

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
Benda uji Kubus
Berat benda uji = 8000 gram
Beban maksimum (P) = 565 Kn
= 5650000 N
Luas penampang (A) = 150 x 150
= 22500 mm2
P
Kuat tekan beton (f’ci) = A
5650000
= 22500

= 25,11 MPa
Volume (V) = 15 x 15 x 15
= 3375 cm3
Berat
Berat isi = V
8000
= 3375
= 2,40 gr/cm3
Umur benda uji =7h
Faktor konversi umur 7 hari ke 28 hari = 0,65
f ' ci Umur 7 hari
Kuat tekan beton umur 28 hari (f’ci) = Koreksi
25,11
= 0,65

= 38,63 MPa

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

 Tabel 2.8. Contoh Penentuan Standar Deviasi untuk benda uji kubus:
f'ci f'cr (f'ci - f'cr)²
No Keterangan
(Kg/cm²) (Kg/cm²) (Kg/cm²)
1 386.32 418.61 1042.56
2 417.09 418.61 2.31
3 423.93 418.61 28.28
4 430.77 418.61 147.76
5 417.09 418.61 2.31
6 434.19 418.61 242.57
7 389.74 418.61 833.47
8 458.12 418.61 1560.74
9 410.26 418.61 69.84
Σ 3767.52 3929.84

Dimana :
Σ f ' ci
f’cr = n
3767,52
=
9
= 418,613 kg/mm2

Σ ( f ' ci − f ' cr)2


Standar deviasi (S) = √ n−1
3929,84
=
√ 9−1
= 22,163 kg/mm2
Rumus umum untuk kuat tekan yang diinginkan :
f’ci = f’cr – ( k x S) → k = 1,64
= 418,613 – (1,64 x 22,163)
= 382,265 Mpa

Konversi kuat tekan kubus ke silinder :


f’ci = f’cikubus x 0,83
= 382,265 x 0,83
= 317,279 MPa

2.4.7 Kesimpulan

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh kuat tekan beton rata-rata
(f’cr) pada umur 7 hari untuk benda uji silinder yaitu 21,899 N/mm² sedangkan
untuk benda uji kubus 25,11 N/mm2. Setelah dikonversi menjadi 28 hari didapatkan
nilai kuat tekan beton untuk benda uji silinder sebesar 33,69 MPa sedangkan untuk
benda uji kubus sebesar 38,63 MPa.

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
Dokumentasi Pemeriksaan Kekuatan Tekan Beton

1. Gunakan benda uji yang telah dipersiapkan pada pemeriksaan berat isi beton,
yang sudah dikeringkan selama 24jam.

Gambar 2.4.3 Keluarkan benda uji yang sudah kering dalam cetakan
kubus

Gambar 2.4.4 Keluarkan benda uji yang sudah kering dalam cetakan
slinder

2. Lalu timbang kedua benda uji. Ketika melakukan pengujian kuat tekan, untuk
benda uji berbentuk slinder harus diratakan pemukaannya mengunakan cairan
belerang.

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

Gambar 2.4.5 Meratakan pemukaan benda uji slinder

Gambar 2.4.6 Cairan belerang yang dipanaskan

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-
3. Kemudian letakan benda uji di mesin tekan sesuai kebutuhan dan baca tekanan
maksimum yang diperoleh.

Gambar 2.4.7 Letakan benda uji slinder pada mesin tekan

Gambar 2.4.8 Letakan benda uji kubus pada mesin tekan

Muhammad Hairun / F11117204


UJI BAHAN KONSTRUKSI -BETON-

Gambar 2.4.9 Kondisi benda uji setelah diuji di mesin tekan

Muhammad Hairun / F11117204

Anda mungkin juga menyukai